Langkah kaki Shawn begitu lebar, seiring emosi yang masih menguasai pikiran juga hatinya saat ini. Ingin rasanya dia menumpahkan kekesalannya pada Drake, yang tidak membangunkan dan menyuruhnya bersiap, agar tidak terlambat menghadiri pertemuan penting. Sebenarnya Shanaya-lah yang paling layak disalahkan, tapi tentu saja Shawn tidak akan tega menumpahkan kekesalannya pada Shanaya. Apalagi Shawn sangat paham maksud baik dari adiknya, yang ingin melihatnya beristirahat dengan baik.
Shawn bersiap mengeluarkan kata-kata yang sudah berada di ujung lidahnya, saat netranya sudah menemukan target yang dicarinya di ruang keluarga. Drake terlihat berkutat di depan laptop dengan kemeja kerja tanpa dasi dan jas yang biasa melengkapi pakaian kerjanya. Bahkan Drake menggulung lengan kemejanya sampai sebatas siku, menampakkan tatonya yang memanjang menghiasi kedua tangannya.
"Drake, kenapa kamu tidak membangunkan dan mengingatkanku untuk bersiap? Kita mempunyai jadwal meeting kan jam 10 ini. Undur meeting-nya selama 2 jam, aku tidak mungkin bisa datang on time kali ini." Meskipun Shawn masih menahan rasa kesalnya, tapi dengan melihat Shawn yang berdiri seraya bertolak pinggang, Drake tahu kalau Shawn sedang benar-benar marah padanya.
"Slow Bro.. Aku sudah me-reschedule semua kegiatanmu hari ini." Jawab Drake berusaha menenangkan atasan sekaligus sahabatnya itu.
"Kenapa kamu me-reschedule kegiatanku tanpa bertanya padaku?" Nada bicara Shawn yang naik beberapa oktaf, membuat nyali Drake ciut seketika. Namun tidak ingin semakin membuat Shawn salah paham, Drake segera menjelaskan alasannya mengubah schedule Shawn.
"Shanaya yang memintaku mengubah semua schedule-mu Shawn. Dia ingin kamu bisa beristirahat hari ini." Mendengar penjelasan Drake, hati Shawn menghangat, bahkan emosinya meluap tanpa sisa.
"Tenanglah Shawn, CEO CU Trading dan CEO SA Company sama sekali tidak keberatan untuk mengundur waktu pertemuan menjadi minggu depan. Biar bagaimanapun juga mereka tidak akan bisa menolak permintaan kita, karena mereka begitu membutuhkan kontrak kerjasama dengan kita." Jelas Drake, yang dibalas anggukan singkat dari Shawn.
"Okay Drake.. Hari ini aku tidak akan berangkat ke perusahaan sesuai permintaan Shanaya. Thanks Drake, sudah membereskan semuanya.."
"You're welcome Boss.." Jawab Drake dengan gaya cool-nya.
Shawn berbalik hendak berjalan menuju kamarnya, namun niatnya urung karena teringat sesuatu yang ingin dia bicarakan dengan Drake sejak semalam. Shawn mendudukkan dirinya tepat di depan Drake.
"Drake, aku ingin kamu menyelidiki latar belakang dan semua hal tentang Marisha, perempuan yang dibawa Shanaya ke mansion." Ujar Shawn sedikit memelankan suaranya.
"Aku sedang melakukannya Shawn. Aku sedikit terkejut, saat menemukan orang asing berkeliaran di halaman belakang mansion. Aku tidak habis pikir, bagaimana bisa Shanaya membawa pulang orang asing yang tidak benar-benar dikenalnya. Padahal semua orang yang diizinkan masuk ke dalam mansion, adalah orang-orang yang memang sudah dipercaya. Shanaya benar-benar gegabah." Drake terlihat menggeleng pelan, yang langsung dibalas anggukan Shawn.
"Iya benar, karena itulah aku ingin kamu mencari tahu sedetail-detailnya. Jangan sampai ada yang terlewat." Perintah Shawn langsung diangguki Drake tanpa ragu. Shawn berdiri hendak kembali ke kamar.
"Good job Drake.."
Pujian Shawn sebelum pergi menuju kamarnya, terdengar sangat merdu di telinga Drake. Bahkan Drake tampak lebih bersemangat setelah mendengar ungkapan dari Shawn itu, karena Drake tahu pasti, Shawn bukanlah orang yang gampang memuji orang lain. Jika Shawn memujinya, itu tandanya kinerja Drake memang benar-benar diakui oleh Shawn.
*************************
Senyum Shawn terulas lebar di wajah tampannya, begitu netranya menangkap seseorang yang sedang tertidur pulas di atas tempat tidurnya. Shanaya tampak bergelung di bawah selimut yang menutupi tubuhnya sampai bagian dada, seperti yang selalu Shawn katakan, Shanaya persis seekor hamster saat tertidur. Tapi memandang ekspresi Shanaya yang damai saat tertidur, adalah salah satu kegiatan favorit Shawn sejak mereka kecil. Terlebih Shanaya seringkali mengungsi ke kamar Shawn di saat dirinya takut. Padahal Mommy dan Daddy-nya selalu melarang agar Shanaya tidak melakukan hal itu.
"Aku tidur di kamarmu, dan kamu mengungsi tidur di kamarku.." Lirih Shawn.
Shawn mendudukkan dirinya di tepi tempat tidur lalu menatap dalam dan mengelus pipi Shanaya dengan perlahan, tidak ingin mengusik tidur Shanaya yang sebenarnya sangat nyenyak itu.
'Aku adalah Kakak yang sangat buruk.. Bagaimana bisa aku memiliki perasaan tidak wajar padamu? Sejak kecil aku memang begitu posesif dan tidak suka jika ada yang dekat denganmu, selain aku. Awalnya aku berpikir kalau sikapku hanya bentuk perhatian seorang kakak pada adiknya. Tapi semuanya mulai berubah, aku tidak bisa menahan amarahku setiap kali ada laki-laki yang menyukaimu, memberimu hadiah, atau bahkan sekedar membuatmu tersenyum. Aku benar-benar tidak suka saat kamu tersenyum pada laki-laki lain selain aku. Semuanya semakin bertambah parah setiap kali kamu masuk ke kamarku tanpa izin, dan malah tidur bersebelahan denganku dengan alasan kamu takut tidur sendirian dalam keadaan hujan deras. Aku mulai berkhayal hal macam-macam, aku juga mulai ingin memeluk bahkan menciummu seperti Daddy memeluk dan mencium Mommy. Aku gila.. Ya, aku benar-benar sudah gila.. Bagaimana aku memiliki keinginan yang menjijikkan seperti itu? Tapi aku sungguh tidak bisa menepisnya. Sekalipun aku menghindarimu sekuat tenaga, tapi perasaan itu tidak memudar sedikitpun. Tolong bantu aku menghapus perasaan ini padamu Shanaya, karena aku benar-benar tersiksa.' Lirih Shawn dalam hati.
Tidak terasa air mata mulai mengalir di pipi Shawn, perasaan yang begitu menyiksa akhirnya meluap tanpa bisa dia tahan. Meskipun dia tidak bisa bercerita tentang perasaan terlarangnya pada siapapun, tapi setidaknya air mata sudah mewakili luapan hatinya yang terasa perih.
'Aku mencintaimu Shanaya..' Ungkap Shawn dalam hati, lalu meninggalkan kamarnya setelah menghapus sisa air mata di kedua pipinya.
*************************
Terima kasih banyak ya atas Like, Rate bintang 5, Favorit dan Comment-nya, selalu menjadi semangat dan motivasi lebih untukku menulis kisah Shawn juga Shanaya.
Semoga selalu sehat, bahagia, banyak rezeki dan sukses selalu ya semuanya. Love u all ❤️❤️❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
mama Al
Saking imutnya ya shawn
2023-01-03
1
mama Al
Harus itu
jangan mudah percaya dengan orang baru.
2023-01-03
1
Senajudifa
duh cinta terlarang y😪😪
2022-07-17
1