Episode 2 Tidak Ingin Mengekangmu Lagi

Sebuah penthouse mewah yang berada di tengah kota London yang baru beberapa minggu dibeli Shawn, menjadi pilihannya untuk menghabiskan malam dan menikmati kesepian di hatinya yang memang sedang diliputi kegalauan. Selama berjam-jam, Shawn tidak beranjak dari tempat tidurnya, matanya masih saja menatap pilu ke arah dinding kamar yang dihiasi sebuah frame photo kedua orangtuanya, dirinya dan juga Shanaya.

Senyum manis Shanaya berhasil membuat hatinya semakin sesak dan perih. Mengingat perasaan terlarang yang dirasakannya, tidak juga luntur meskipun Shawn sudah mencoba menghapusnya dengan berbagai cara. Memang Shawn tidak pernah mengizinkan gadis manapun untuk mendekatinya, tapi sebenarnya Shawn sudah mencoba untuk melihat dan menilai beberapa diantaranya untuk dia pertimbangkan dekat dengannya. Namun tidak ada satupun dari gadis-gadis itu yang berhasil menggetarkan hatinya seperti Shanaya.

Gila.. Itulah yang Shawn rasakan setiap harinya sejak perasaan itu tumbuh di usianya yang masih awal belasan. Bagaimana tidak, perasaan indah yang biasanya dirasakan remaja seusianya, tiba-tiba tumbuh pada seseorang yang bukan seharusnya.

'Apakah aku punya masalah kejiwaan? Bagaimana bisa aku mencintai adikku sendiri? Ini gila.. Benar-benar gila.' Rutuk Shawn dalam hati.

Selama bertahun-tahun, Shawn berusaha mengikis perasaannya pada Shanaya. Tapi perasaan itu justru semakin dalam dan menuntun sikapnya menjadi semakin posesif pada adiknya sendiri. Shawn selalu menjaga dan menemani Shanaya kemanapun. Bahkan saat bersekolah, Shawn yang memiliki kejeniusan di atas rata-rata, rela tidak mengambil kesempatan untuk program akselerasi atau percepatan pendidikan karena tidak ingin segera meninggalkan Shanaya yang berbeda satu tingkat dengannya. Meskipun tidak pernah menjelaskan alasannya secara gamblang pada pihak sekolah, tapi kedua orangtuanya tahu, kalau Shawn melakukannya karena ingin selalu melindungi adiknya, Shanaya, di sekolah yang sama.

Drrtt.. Drrrtt.. Drrtt..

Sebuah ponsel yang terletak di atas nakas, hanya dilirik sekilas tanpa berniat Shawn angkat. Nama sang asisten Drake, nampaknya tidak membuatnya berniat menyudahi kegiatan meratapi perasaannya. Shawn memilih merebahkan tubuhnya, dan mengarahkan pandangannya ke arah yang berlawanan, meskipun ternyata Drake tidak menyerah untuk terus menghubungi boss sekaligus sahabat dekatnya itu.

"Aaaarrgh.. Drake tidak bisakah kamu membiarkanku tidur dengan tenang malam ini?" Semprot Shawn begitu mengangkat panggilan masuk dari Drake, dengan posisi duduk di atas tempat tidur.

"Shawn.. Adikmu menyelinap keluar dari mansion. Dia pergi ke sebuah rumah mewah yang nampaknya sedang mengadakan pesta ulang tahun. Aku belum melaporkan hal ini pada Om Sall dan Tante Shanaya. Apakah kita akan menjemputnya pulang Shawn?" Drake langsung menyampaikan laporannya, tanpa menanggapi keluhan Shawn sebelumnya.

Shawn melirik jam dinding yang sudah menunjukkan tepat pukul 12 malam, sebelum menghela nafas yang cukup panjang.

"Awasi saja, suruh anakmu memantau dari berbagai arah. Pastikan Shanaya aman dan tidak ada satupun orang yang melakukan hal buruk padanya." Jawab Shawn dengan suara tenang yang cenderung datar.

"Apa kamu tidak akan kesini dan mengawasinya secara langsung?" Tanya Drake begitu penasaran, karena merasa tidak biasa dengan sikap Shawn yang selalu posesif pada Shanaya.

"Tidak. Aku percayakan padamu." Shawn menutup panggilan teleponnya tanpa menunggu jawaban dari Drake, lalu kembali merebahkan tubuhnya.

Pikiran Shawn kembali menerawang pada kejadian di masa lalu yang seringkali terjadi dan membuat Shanaya tidak nyaman dengan sikap posesif Shawn padanya.

FLASHBACK ON

Seorang remaja perempuan berseragam sekolah dan berusia 16 tahun, terlihat menghentak-hentakan kakinya saat memasuki pintu utama mansionnya. Dibelakangnya seorang remaja laki-laki yang juga berseragam sekolah dengan dibalut jaket branded kekinian, dan berusia 17 tahun tampak tidak terganggu, dia malah asyik mendengarkan musik melalui earphone-nya.

Shanaya, gadis remaja yang sedang merajuk itu, kini membalikkan tubuhnya menghadap sang Kakak. Shawn menghentikan langkahnya seraya mengangkat sebelah alisnya, bertanya-tanya kenapa adiknya tiba-tiba berbalik dan menghentikan langkahnya.

"Kak Shawn, kenapa Kakak senang sekali mengacaukan acara jalan-jalanku. Padahal aku hanya menonton film bersama teman-teman, kenapa Kak Shawn malah memintaku pulang dihadapan mereka? Kalau Kak Shawn terus-terusan seperti ini, bisa-bisa aku tidak punya teman."

Alih-alih menanggapi keluhan Shanaya, Shawn malah kembali berjalan melewati Shanaya tanpa ambil pusing dengan keluhan Shanaya. Tentu saja Shanaya yang merasa diabaikan merasa tidak terima dengan sikap dan perlakuan kakak laki-lakinya itu.

Setelah menyimpan tas sekolahnya di atas meja, tanpa aba-aba Shanaya berniat mendaratkan pukulannya ke arah punggung Shawn. Namun dengan refleks yang bagus, Shawn berhasil menghindari pukulan Shanaya, sehingga Shanaya hanya berhasil memukul angin.

Tanpa berkata sepatah katapun, Shawn memandangi adiknya dengan tatapan jengah dan gelengan kepala.

"Kapan kamu bisa bersikap dewasa Shanaya? Teman-temanmu itu membawa dampak buruk untukmu. Jangan pernah berpikir untuk bisa pergi ke club dengan mereka lagi. Kamu tidak akan pernah bisa menipuku lagi. Dan jangan pernah dengan teman-teman laki-lakimu itu, terutama Dawson. Dia hanya mempermainkan, sama seperti pacar-pacarnya yang lain. Mommy dan Daddy masih harus mengurusi bisnis kita di Jepang dalam waktu yang lama, jadi menurutlah padaku Shanaya." Ujar Shawn penuh penekanan.

"Kenapa Kakak tidak mengurusi urusanmu sendiri? Kamu punya teman-teman sendiri, tapi kenapa kamu selalu ikut campur dengan kehidupanku Kak?" Tanya Shanaya sedikit berteriak.

"Karena aku adalah Kakakmu. Apa jawaban itu tidak cukup?" Jawab Shawn dingin, membuat nyali Shanaya menciut seketika. Terlebih pandangan Shawn menghunus tajam, tepat di netra Shanaya yang jernih.

Merasa akan kalah dalam berdebat ataupun adu jotos, Shanaya memilih pergi menuju kamarnya. Sedangkan Shawn terlihat masih memandangi punggung Shanaya yang berjalan menaiki tangga, sampai akhirnya menghilang dari pandangannya.

"Hmm.. Berhentilah mengekang adikmu. Rasa khawatirmu sepertinya terlalu berlebihan. Kamu benar-benar Kakak yang posesif." Pandangan Shawn beralih pada sumber suara, yang ternyata adalah Drake, asisten pribadinya yang baru saja pulang kuliah.

"Teman-teman Shanaya terlalu berbahaya untuknya. Uncle Arthur sudah menugaskan banyak pengawal terlatih untuk menjaganya, tapi kenapa Shanaya bisa beberapa kali lepas dari pantauan? Rasanya sangat menjengkelkan." Shawn dan Drake berjalan beriringan menuju lantai 2.

"Sebenarnya bukan para pengawal yang kurang kompeten, tapi adikmu saja yang terlalu licin seperti belut. Seperti kejadian saat dia kabur ke club bersama teman-temannya, dia sampai meretas sistem keamanan mansion, CCTV, bahkan nekad turun dari balkon kamar dengan menggunakan tali. Dia dibekali banyak skill, jadi jangan heran, kalau dia bisa melakukan banyak hal gila diluar nalar." Shawn mengangguk membenarkan semua perkataan Drake.

"Tapi kurangilah sifat posesifmu. Adikmu juga butuh bersosialisasi dengan teman-temannya. Dia bisa stres kalau terlaku kamu kekang. Kamu lebih baik bersikap posesif terhadap pacarmu saja Shawn, bukannya adikmu. Apa kamu memang berniat membuatnya menjomblo seumur hidup? Jika sikapmu seposesif itu, tidak akan ada laki-laki yang berani mendekati adikmu. Mereka tentu saja takut padamu Shawn." Ujar Drake panjang lebar yang langsung dihadiahi pukulan di lengannya. Drake hanya sedikit meringis, lalu melanjutkan perkataannya.

"Apalagi kalau mereka tahu, Kakak-nya Shanaya adalah seorang Calon Ketua Mafia terbesar di Inggris, pasti mereka akan mundur seketika, hehe.." Kekehan Drake hanya dibalas gelengan kepala Shawn yang memilih berjalan menuju kamarnya. Namun baru beberapa langkah berjalan, pertanyaan Drake membuat Shawn menghentikan langkahnya.

"Eh Shawn.. Menurutmu, laki-laki seperti apa yang layak menjadi pendamping Shanaya?"

Shawn membalikkan badannya menghadap Drake, lalu dengan menyilangkan kedua tangan di dada, Shawn menjawab tegas pertanyaan Drake sebelumnya.

"Laki-laki yang akan menjadi pendamping Shanaya, harus lebih segalanya dari aku. Aku tidak akan menyerahkan Shanaya pada laki-laki yang bahkan tidak bisa menyaingi apa yang aku miliki." Jawaban Shawn seketika membuat Drake tergelak, tentu saja hal ini memancing tanya di wajah Shawn.

"Kenapa kamu malah tertawa?"

"Nampaknya Shanaya harus bersiap menjadi jomblo seumur hidup, karena sepertinya tidak akan ada laki-laki yang bisa menyaingimu Shawn. Kamu memiliki otak yang terlampau cerdas, prestasi akademikmu terlalu membanggakan untuk dibandingkan dengan siapapun. Kamu juga sudah bisa berbisnis dan menghasilkan profit untuk perusahaan sejak umurmu baru 10 tahun, kekayaanmu bahkan tidak terhitung. Wajah dan tubuhmu pun sulit disaingi, kecuali oleh model dan aktor-aktor terkenal. Kemampuan meretas, beladiri, menciptakan senjata, racun, mengatur strategi, semuanya kamu miliki. Aku bahkan bertanya-tanya, apa sebenarnya yang tidak kamu bisa?" Shawn tersenyum mendengar rentetan pujian Drake padanya, namun dirinya sendiri tentu saja merasa masih banyak kekurangan. Shawn masih memiliki banyak harapan untuk bisa membanggakan Mommy dan Daddy-nya juga Shanaya.

"Mungkin di belahan bumi yang berbeda, ada laki-laki yang bisa menyaingi bahkan mengalahkan kemampuanku. Tapi jika Shanaya menjadi jomblo seumur hidup, maka aku akan menemaninya selamanya." Ujar Shawn, membuat Drake membelalakan matanya diikuti gelengan kepala yang kuat. Sementara Shawn terkekeh geli, lalu berjalan kembali menuju kamarnya.

*************************

'Tidak..  Shanaya tidak suka selalu aku atur, dan mulai saat ini aku tidak akan mengekangnya lagi. Aku tidak akan ikut campur lagi pada semua urusannya. Aku hanya akan membiarkan Drake dan anak buahnya menjaga Shanaya dari jauh.' Ujar Shawn dalam hati seraya menutup matanya dan mencoba mengistirahatkan pikirannya. Namun panggilan masuk dari Drake kembali mengusiknya.

"Shawn.. Aku dan beberapa orangku berhasil menyelinap masuk ke dalam rumah itu, dan aku melihat gelagat mencurigakan dari beberapa teman Shanaya. Mereka terus memaksa Shanaya untuk meminum minuman beralkohol, padahal Shanaya sudah memegang segelas orange juice di tangannya." Informasi dari Drake membuat Shawn seketika terkejut dan mendudukkan dirinya di atas tempat tidur.

"Jangan biarkan sesuatu yang buruk terjadi pada Shanaya. Bawa dia pulang, jika memang teman-temannya bersikap keterlaluan pada Shanaya."

"Apa kamu akan menyusul kesini dan menjemputnya Shawn?" Tanya Drake penasaran.

"Tidak, kamu dan anak buahmu tentu sudah cukup untuk bisa membawa gadis nakal itu pulang. Jaga dia untukku Drake." Shawn kembali memutuskan panggilan Drake, lalu mematikan ponselnya sebelum kembali merebahkan tubuh dan memejamkan matanya.

*************************

Terima kasih banyak ya atas Like, Rate bintang 5, Favorit dan Comment-nya, selalu menjadi semangat dan motivasi lebih untukku menulis kisah Shawn juga Shanaya.

Semoga selalu sehat, bahagia, banyak rezeki dan sukses selalu ya semuanya. Love u all ❤️❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Atik Marwati

Atik Marwati

pengawal shanaya kurang hebat berarti...😅😅

2023-11-26

1

Senajudifa

Senajudifa

hebat shanaya y

2022-07-07

2

lovely

lovely

pasti bukan adik kandung ya

2022-06-29

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Sang Pewaris Tahta
2 Episode 2 Tidak Ingin Mengekangmu Lagi
3 Episode 3 Tidak Peduli
4 Episode 4 Aku merindukanmu
5 Episode 5 Cemburu
6 Episode 6 Munculnya Pesaing
7 Episode 7 Teman Baru
8 Episode 8 Siapa Kamu Sebenarnya?
9 Episode 9 Aku Menyayangimu
10 Episode 10 Aku Mencintaimu
11 Episode 11 Aneh
12 Episode 12 Memberi Kesempatan
13 Episode 13 Penyerangan Misterius
14 Episode 14 Dokter Pribadi Baru
15 Episode 15 Windritter & Mysterious Girl
16 Episode 16 Sang Putri Mafia
17 Episode 17 Kecurigaan Shawn
18 Episode 18 Musuh yang Sesungguhnya
19 Episode 19 Dendam
20 Episode 20 Anugerah Tidak Terduga
21 Episode 21 Shawn VS Seira, Shanaya VS Sheran
22 Episode 22 Kakak Angkat?
23 Episode 23 Demam
24 Episode 24 Putri Sahabatku
25 Episode 25 Rindu
26 Episode 26 Doa Shawn & Shanaya
27 Episode 27 Kematian Shanaya
28 Episode 28 Pengakuan Shawn
29 Episode 29 Aku Bukan Orang Asing
30 Episode 30 Aku Minta Maaf
31 Episode 31 Tetaplah Bersamaku
32 Episode 32 Luapan Perasaan
33 Episode 33 Penyesalan
34 Episode 34 Berpura-pura
35 Episode 35 Menyelinap
36 Episode 36 Diantara 2 Pria
37 Episode 37 Membawamu Pulang
38 Episode 38 Apa Kita Pernah Saling Mengenal
39 Episode 39 Mendapat Restu
40 Episode 40 Mommy Bangunlah
41 Episode 41 Kembali Sadar
42 Episode 42 Aku Mau Menikah Denganmu
43 Episode 43 Sah..!!
44 Episode 44 Cepatlah Kembali
45 Episode 45 Kecemburuan Shawn
46 Episode 46 Terbongkar
47 Episode 47 Akhirnya Kamu Datang
48 Episode 48 Sabar ya..
49 VISUAL TOKOH
50 Episode 49 Berbohong
51 Episode 50 Aku Milikmu..
52 Episode 51 Memilikimu Seutuhnya
53 Episode 52 Sweet Moment
54 Episode 53 Perasaan yang Menghangat
55 Episode 54 Memandangmu
56 Episode 55 Beautiful Moment in Bali
57 Episode 56 Potongan Kenangan
58 Episode 57 Kecewa
59 Episode 58 Cemburu?
60 Episode 59 Bersamamu
61 Episode 60 Penyesalan
62 Episode 61 Dia Mencintaimu...
63 Episode 62 Hanya Mencintaimu
64 Episode 63 Maafkan Papa
65 Episode 64 Kesempatan Terakhir
66 Episode 65 Aneh bin Ajaib
67 Episode 66 Drama Ibu Hamil
68 Promo Karya Baru (Pernikahan dengan Perusak Impianku)
69 Episode 67 Aku Lebih Bersyukur
70 Episode 68 Hati-hati Menjaga Hati
71 Episode 69 Menenangkan Diri
72 Episode 70 Beri Aku Penjelasan
73 Episode 71 Godaan Masa Lalu
74 Episode 72 Aku Bukan Pilihan
75 Episode 73 Kejutan Berkesan
76 Episode 74 Kepulangan yang Tertunda
77 Episode 75 The End
78 Baca Juga yuk..
79 PROMO NOVEL KE-6
80 Tanda Terima Kasih
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Episode 1 Sang Pewaris Tahta
2
Episode 2 Tidak Ingin Mengekangmu Lagi
3
Episode 3 Tidak Peduli
4
Episode 4 Aku merindukanmu
5
Episode 5 Cemburu
6
Episode 6 Munculnya Pesaing
7
Episode 7 Teman Baru
8
Episode 8 Siapa Kamu Sebenarnya?
9
Episode 9 Aku Menyayangimu
10
Episode 10 Aku Mencintaimu
11
Episode 11 Aneh
12
Episode 12 Memberi Kesempatan
13
Episode 13 Penyerangan Misterius
14
Episode 14 Dokter Pribadi Baru
15
Episode 15 Windritter & Mysterious Girl
16
Episode 16 Sang Putri Mafia
17
Episode 17 Kecurigaan Shawn
18
Episode 18 Musuh yang Sesungguhnya
19
Episode 19 Dendam
20
Episode 20 Anugerah Tidak Terduga
21
Episode 21 Shawn VS Seira, Shanaya VS Sheran
22
Episode 22 Kakak Angkat?
23
Episode 23 Demam
24
Episode 24 Putri Sahabatku
25
Episode 25 Rindu
26
Episode 26 Doa Shawn & Shanaya
27
Episode 27 Kematian Shanaya
28
Episode 28 Pengakuan Shawn
29
Episode 29 Aku Bukan Orang Asing
30
Episode 30 Aku Minta Maaf
31
Episode 31 Tetaplah Bersamaku
32
Episode 32 Luapan Perasaan
33
Episode 33 Penyesalan
34
Episode 34 Berpura-pura
35
Episode 35 Menyelinap
36
Episode 36 Diantara 2 Pria
37
Episode 37 Membawamu Pulang
38
Episode 38 Apa Kita Pernah Saling Mengenal
39
Episode 39 Mendapat Restu
40
Episode 40 Mommy Bangunlah
41
Episode 41 Kembali Sadar
42
Episode 42 Aku Mau Menikah Denganmu
43
Episode 43 Sah..!!
44
Episode 44 Cepatlah Kembali
45
Episode 45 Kecemburuan Shawn
46
Episode 46 Terbongkar
47
Episode 47 Akhirnya Kamu Datang
48
Episode 48 Sabar ya..
49
VISUAL TOKOH
50
Episode 49 Berbohong
51
Episode 50 Aku Milikmu..
52
Episode 51 Memilikimu Seutuhnya
53
Episode 52 Sweet Moment
54
Episode 53 Perasaan yang Menghangat
55
Episode 54 Memandangmu
56
Episode 55 Beautiful Moment in Bali
57
Episode 56 Potongan Kenangan
58
Episode 57 Kecewa
59
Episode 58 Cemburu?
60
Episode 59 Bersamamu
61
Episode 60 Penyesalan
62
Episode 61 Dia Mencintaimu...
63
Episode 62 Hanya Mencintaimu
64
Episode 63 Maafkan Papa
65
Episode 64 Kesempatan Terakhir
66
Episode 65 Aneh bin Ajaib
67
Episode 66 Drama Ibu Hamil
68
Promo Karya Baru (Pernikahan dengan Perusak Impianku)
69
Episode 67 Aku Lebih Bersyukur
70
Episode 68 Hati-hati Menjaga Hati
71
Episode 69 Menenangkan Diri
72
Episode 70 Beri Aku Penjelasan
73
Episode 71 Godaan Masa Lalu
74
Episode 72 Aku Bukan Pilihan
75
Episode 73 Kejutan Berkesan
76
Episode 74 Kepulangan yang Tertunda
77
Episode 75 The End
78
Baca Juga yuk..
79
PROMO NOVEL KE-6
80
Tanda Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!