Episode 7 Teman Baru

Suasana sore di sebuah taman bunga di sudut kota London, terasa lengang tidak seperti biasanya. Padahal musim semi yang membuat taman itu jauh lebih indah dengan hamparan bunga berwarna-warni, harusnya cukup menjadi daya tarik bagi banyak manusia untuk menghabiskan waktu disana.

Shanaya sengaja melarikan diri dari pantauan pengawal dan bahkan anak buah Drake, demi untuk berjalan-jalan ke taman bunga itu. Niat awalnya adalah untuk melihat suasana hangat dan menyenangkan dari banyak orang yang biasanya bersantai disana, namun kini dirinya semakin merasa sepi. Pemandangan indah bunga yang berwarna-warni tidak cukup mengubah suasana hatinya saat ini. Hatinya memang sedang gundah, kejadian dalam beberapa minggu terakhir, cukup membuat pikirannya tidak henti berpikir.

Teman-teman terdekat Shanaya kini sudah tidak mau dekat dengan Shanaya. Mereka menjauh dan memusuhinya, setelah diperingatkan dan diberi pelajaran keras oleh Shawn. Bagaimana tidak, teman-teman perempuan yang terlibat dalam insiden pesta ulang tahun dan terbukti membuat Shanaya mabuk, diancam secara langsung oleh Shawn, agar tidak mengganggu Shanaya lagi. Bahkan teman laki-laki Shanaya yang terlibat, dihajar habis-habisan oleh Shawn sampai babak belur.

Sebenarnya ada yang tidak Shanaya tahu, Shawn juga mengancam akan menghancurkan perusahaan orangtua teman-teman Shanaya, jika mereka berani membangkang. Tentu saja ancaman Shawn itu berhasil membuat mereka ketakutan. Meskipun mereka semua berasal dari kalangan keluarga yang kaya raya, tapi menantang Shawn yang merupakan Pewaris perusahaan raksasa Knight Group Company yang bisa dengan mudah menghancur leburkan perusahaan keluarga mereka, adalah sebuah kesalahan yang sangat besar. Mereka sama sekali tidak ingin mengambil resiko.

Kaki Shanaya sesekali menghentak saat menemui kerikil-kerikil di sepanjang jalan yang dilaluinya. Sama sekali tidak ada keinginan untuk pulang ke mansion saat ini, karena suasana hatinya akan sama sepinya. Tadi pagi kedua orangtuanya berangkat secara mendadak menuju Kanada untuk urusan bisnis, kemungkinan mereka akan berada disana selama seminggu.

'Ah sudahlah, aku tidak akan sedih lagi kehilangan teman seperti mereka. Kak Shawn benar, kalau mereka memang membawa pengaruh buruk untukku. Aku lebih baik tidak punya teman-teman palsu seperti mereka, meskipun sekarang aku lebih kesepian. Hmm, lebih baik aku menghabiskan waktu di luar, pulang ke mansion hanya akan membuatku semakin merasa sendiri. Daddy dan Mommy tidak ada.. Kak Shawn? Jelas punya kehidupan sendiri dan sudah tidak peduli denganku.' Keluh Shanaya dalam hati.

Tiba-tiba terdengar teriakan dan rintihan seorang perempuan dari jarak yang cukup jauh, Shanaya berlari mencari sumber suara yang cukup mengusik hatinya itu. Ternyata di sebuah sudut taman yang tersembunyi, tampak seorang gadis sedang dipukuli oleh 3 orang laki-laki berbadan kekar dan berwajah sangar. Pipi perempuan itu penuh luka memar, bahkan salah satu sudut bibirnya terlihat mengeluarkan darah.

"Hey ugly guys, let go of the woman. You should be ashamed to do that to a weak woman, you are all losers. (Hei orang-orang jelek, lepaskan perempuan itu. Kalian seharusnya malu berbuat seperti itu pada seorang perempuan yang lemah, dasar kalian pecundang)." Tantang Shanaya tanpa rasa takut.

Dua orang dari ketiga laki-laki yang merasa terganggu dan marah itu, bergerak mendekati Shanaya, sementara seorang lainnya masih memegangi tangan gadis yang disiksanya.

"How dare you disturb us! Eventough you are a girl, I will not hesitate to beat you up. (Beraninya kamu mengganggu kami. Meskipun kamu seorang perempuan, aku tidak akan segan menghajarmu)." Teriak salah satu laki-laki berkepala plontos itu.

Belum sampai kedua laki-laki itu menyentuhkan tangannya ke tubuh Shanaya, tiba-tiba Shanaya mendaratkan pukulan dan tendangan kakinya tepat di perut kedua laki-laki itu secara berurutan. Meskipun tidak sampai terjatuh, tapi pukulan dan tendangan kaki Shanaya cukup membuat tubuh kedua laki-laki itu memegangi perutnya dan meringis kesakitan. Sebelum keduanya bisa membalas, Shanaya segera menghujamkan siku tangannya tepat di wajah keduanya dan tidak lupa memberikan tendangan bertubi-tubi di tubuh mereka. Senyum puas terulas jelas, melihat kedua laki-laki itu roboh tidak berdaya, dengan wajah dan tubuh penuh luka.

Sementara teman si kedua penjahat yang sedari tadi hanya berperan sebagai penonton, memilih melepaskan pegangannya dari gadis yang dipukulinya, dan segera berlari tidak ingin menjadi sasaran Shanaya berikutnya.

"Haha.. Rasakan kalian.." Ujar Shanaya, membuat gadis yang sedari tadi melihat aksinya, semakin membelalakan mata. Bukan hanya karena aksi heroik Shanaya yang membuatnya tidak percaya, tapi juga tidak menyangka kalau Shanaya bisa berbahasa Indonesia.

Gadis itu masih saja memasang raut tidak percaya dengan pemandangan dihadapannya. Kesadarannya baru kembali, saat Shanaya bergerak menghampiri dan menelisik wajahnya yang penuh luka.

"Kamu bisa bahasa Indonesia?" Tanya gadis itu memastikan.

Sesaat Shanaya tampak keheranan, namun akhirnya mengangguk seraya mengulas senyum manisnya.

"Ba..Bagaimana bisa.. gadis sepertimu mengalahkan laki-laki kuat seperti mereka?" Tanya gadis itu pada Shanaya yang justru mengerling dan mengulas senyum jahilnya.

"Jangan remehkan tubuhku yang kurus, aku cukup kuat untuk bisa mengalahkan mereka. Ayo cepat pergi, mungkin sebentar lagi mereka akan sadar." Shanaya segera memapah gadis itu tanpa persetujuan, sementara gadis itu hanya menurut tanpa berniat menolak kebaikan Shanaya.

Gadis itu menurut saja, saat Shanaya mengajaknya masuk ke dalam mobil sport-nya, lalu melajukannya keluar dari area taman itu.

"Aku akan mengantarmu ke Rumah Sakit."

"Tidak..Tidak.. Aku akan turun di pertigaan jalan itu saja." Jawab gadis itu begitu khawatir. Bukan karena tidak ingin diobati, tapi gadis itu tidak mempunyai uang sepeser pun, apalagi untuk membayar biaya Rumah Sakit yang pastinya mahal.

"Wajah dan tubuhmu penuh luka dan memar, kamu perlu segera diobati. Ayo kita ke Rumah Sakit, sebelum aku mengantarmu pulang."

"Aku tidak punya rumah." Lirih gadis itu seraya meremat ujung kemejanya yang cukup kotor.

Shanaya menatap penuh tanya gadis itu, sebelum kembali fokus dengan kemudinya.

"Apa benar kamu tidak punya rumah?" Tanya Shanaya yang dibalas anggukkan dan tatapan sendu gadis itu.

"Tadinya aku tinggal di sebuah boarding house (kost-an) murah di pinggir kota, tapi aku sudah diusir dari sana. Dua bulan lalu aku dipecat dari cafe tempatku bekerja, terpaksa aku berutang pada rentenir untuk memenuhi kebutuhanku. Sayangnya hingga sekarang aku masih belum mendapatkan pekerjaan, sampai akhirnya aku diusir oleh pemilik boarding house (kost-an) tempatku tinggal, dan dikejar-kejar oleh anak buah rentenir itu. Kamu bisa lihat sendiri apa yang mereka lakukan untuk memaksaku membayar utang." Shanaya menghela nafas panjang mendengar kisah gadis itu yang sangat memilukan.

"Apa kamu tidak tinggal bersama orangtuamu?" Shanaya semakin penasaran dengan kisah hidup gadis disebelahnya itu.

"Aku seorang yatim piatu." Lirih gadis itu.

"Maafkan aku, bukan maksudku untuk membuatmu sedih." Mendengar perkataan Shanaya, gadis itu malah tersenyum.

"Aku tidak apa-apa. Sejak kedua orangtuaku meninggal di umurku yang baru menginjak 4 tahun, aku sudah tinggal di panti asuhan. Tapi sejak masuk Senior High School, aku terpaksa keluar dari panti asuhan, dan hidup mandiri. Karena semua anak panti asuhan yang tidak diadopsi, harus keluar dari panti asuhan saat berumur 16 tahun. Jadilah sejak itu aku mulai bekerja keras untuk mencukupi kehidupanku."

Diam-diam Shanaya menyimpan rasa kagum terhadap gadis yang baru ditemuinya itu. Gadis itu benar-benar kuat, Shanaya merasa belum tentu bisa seperti dia, jika mengalami hal yang sama. Dalam hati, Shanaya mengucap rasa syukurnya karena memiliki orangtua yang lengkap dan menyayanginya. Kakak yang selalu melindunginya, juga semua hal yang membuatnya tidak pernah merasa kekurangan.

Setelah menempuh perjalanan selama beberapa puluh menit, mobil sport Shanaya tiba di halaman mansionnya. Shanaya mengajak gadis itu untuk turun, namun gadis itu bergeming, dan malah menatap ke arah mansion dengan tatapan tidak percaya.

Memang sejak mobil Shanaya memasuki gerbang mansion yang kokoh dan menjulang tinggi, raut wajah gadis disebelahnya tidak henti menampakan wajah terkejutnya. Hingga mereka tiba di depan mansion pun, ekspresi gadis itu masih belum berubah.

"Hei.. Apa kamu baik-baik saja?" Shanaya melambai-lambaikan tangannya tepat di depan wajah gadis itu, hingga gadis itu kembali tersadar dari pikirannya.

"I..Iya..Aku tidak apa-apa." Jawab gadis itu begitu canggung.

"Oh iya, aku lupa bertanya. Siapa namamu? Aku Shanaya." Ujar Shanaya seraya mengulurkan tangannya.

"Namaku.. Marisha.." Jawab gadis itu seraya membalas uluran tangan Shanaya.

*************************

Terima kasih banyak ya atas Like, Rate bintang 5, Favorit dan Comment-nya, selalu menjadi semangat dan motivasi lebih untukku menulis kisah Shawn juga Shanaya.

Semoga selalu sehat, bahagia, banyak rezeki dan sukses selalu ya semuanya. Love u all ❤️❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Atik Marwati

Atik Marwati

marisha yg sekampus sama swan??? heleh..heleh

2023-11-26

1

mama Al

mama Al

bagus, sepertinya ancaman Shawn mempan

2022-12-29

1

mama Al

mama Al

Seketat itu masih bisa kabur

2022-12-29

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Sang Pewaris Tahta
2 Episode 2 Tidak Ingin Mengekangmu Lagi
3 Episode 3 Tidak Peduli
4 Episode 4 Aku merindukanmu
5 Episode 5 Cemburu
6 Episode 6 Munculnya Pesaing
7 Episode 7 Teman Baru
8 Episode 8 Siapa Kamu Sebenarnya?
9 Episode 9 Aku Menyayangimu
10 Episode 10 Aku Mencintaimu
11 Episode 11 Aneh
12 Episode 12 Memberi Kesempatan
13 Episode 13 Penyerangan Misterius
14 Episode 14 Dokter Pribadi Baru
15 Episode 15 Windritter & Mysterious Girl
16 Episode 16 Sang Putri Mafia
17 Episode 17 Kecurigaan Shawn
18 Episode 18 Musuh yang Sesungguhnya
19 Episode 19 Dendam
20 Episode 20 Anugerah Tidak Terduga
21 Episode 21 Shawn VS Seira, Shanaya VS Sheran
22 Episode 22 Kakak Angkat?
23 Episode 23 Demam
24 Episode 24 Putri Sahabatku
25 Episode 25 Rindu
26 Episode 26 Doa Shawn & Shanaya
27 Episode 27 Kematian Shanaya
28 Episode 28 Pengakuan Shawn
29 Episode 29 Aku Bukan Orang Asing
30 Episode 30 Aku Minta Maaf
31 Episode 31 Tetaplah Bersamaku
32 Episode 32 Luapan Perasaan
33 Episode 33 Penyesalan
34 Episode 34 Berpura-pura
35 Episode 35 Menyelinap
36 Episode 36 Diantara 2 Pria
37 Episode 37 Membawamu Pulang
38 Episode 38 Apa Kita Pernah Saling Mengenal
39 Episode 39 Mendapat Restu
40 Episode 40 Mommy Bangunlah
41 Episode 41 Kembali Sadar
42 Episode 42 Aku Mau Menikah Denganmu
43 Episode 43 Sah..!!
44 Episode 44 Cepatlah Kembali
45 Episode 45 Kecemburuan Shawn
46 Episode 46 Terbongkar
47 Episode 47 Akhirnya Kamu Datang
48 Episode 48 Sabar ya..
49 VISUAL TOKOH
50 Episode 49 Berbohong
51 Episode 50 Aku Milikmu..
52 Episode 51 Memilikimu Seutuhnya
53 Episode 52 Sweet Moment
54 Episode 53 Perasaan yang Menghangat
55 Episode 54 Memandangmu
56 Episode 55 Beautiful Moment in Bali
57 Episode 56 Potongan Kenangan
58 Episode 57 Kecewa
59 Episode 58 Cemburu?
60 Episode 59 Bersamamu
61 Episode 60 Penyesalan
62 Episode 61 Dia Mencintaimu...
63 Episode 62 Hanya Mencintaimu
64 Episode 63 Maafkan Papa
65 Episode 64 Kesempatan Terakhir
66 Episode 65 Aneh bin Ajaib
67 Episode 66 Drama Ibu Hamil
68 Promo Karya Baru (Pernikahan dengan Perusak Impianku)
69 Episode 67 Aku Lebih Bersyukur
70 Episode 68 Hati-hati Menjaga Hati
71 Episode 69 Menenangkan Diri
72 Episode 70 Beri Aku Penjelasan
73 Episode 71 Godaan Masa Lalu
74 Episode 72 Aku Bukan Pilihan
75 Episode 73 Kejutan Berkesan
76 Episode 74 Kepulangan yang Tertunda
77 Episode 75 The End
78 Baca Juga yuk..
79 PROMO NOVEL KE-6
80 Tanda Terima Kasih
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Episode 1 Sang Pewaris Tahta
2
Episode 2 Tidak Ingin Mengekangmu Lagi
3
Episode 3 Tidak Peduli
4
Episode 4 Aku merindukanmu
5
Episode 5 Cemburu
6
Episode 6 Munculnya Pesaing
7
Episode 7 Teman Baru
8
Episode 8 Siapa Kamu Sebenarnya?
9
Episode 9 Aku Menyayangimu
10
Episode 10 Aku Mencintaimu
11
Episode 11 Aneh
12
Episode 12 Memberi Kesempatan
13
Episode 13 Penyerangan Misterius
14
Episode 14 Dokter Pribadi Baru
15
Episode 15 Windritter & Mysterious Girl
16
Episode 16 Sang Putri Mafia
17
Episode 17 Kecurigaan Shawn
18
Episode 18 Musuh yang Sesungguhnya
19
Episode 19 Dendam
20
Episode 20 Anugerah Tidak Terduga
21
Episode 21 Shawn VS Seira, Shanaya VS Sheran
22
Episode 22 Kakak Angkat?
23
Episode 23 Demam
24
Episode 24 Putri Sahabatku
25
Episode 25 Rindu
26
Episode 26 Doa Shawn & Shanaya
27
Episode 27 Kematian Shanaya
28
Episode 28 Pengakuan Shawn
29
Episode 29 Aku Bukan Orang Asing
30
Episode 30 Aku Minta Maaf
31
Episode 31 Tetaplah Bersamaku
32
Episode 32 Luapan Perasaan
33
Episode 33 Penyesalan
34
Episode 34 Berpura-pura
35
Episode 35 Menyelinap
36
Episode 36 Diantara 2 Pria
37
Episode 37 Membawamu Pulang
38
Episode 38 Apa Kita Pernah Saling Mengenal
39
Episode 39 Mendapat Restu
40
Episode 40 Mommy Bangunlah
41
Episode 41 Kembali Sadar
42
Episode 42 Aku Mau Menikah Denganmu
43
Episode 43 Sah..!!
44
Episode 44 Cepatlah Kembali
45
Episode 45 Kecemburuan Shawn
46
Episode 46 Terbongkar
47
Episode 47 Akhirnya Kamu Datang
48
Episode 48 Sabar ya..
49
VISUAL TOKOH
50
Episode 49 Berbohong
51
Episode 50 Aku Milikmu..
52
Episode 51 Memilikimu Seutuhnya
53
Episode 52 Sweet Moment
54
Episode 53 Perasaan yang Menghangat
55
Episode 54 Memandangmu
56
Episode 55 Beautiful Moment in Bali
57
Episode 56 Potongan Kenangan
58
Episode 57 Kecewa
59
Episode 58 Cemburu?
60
Episode 59 Bersamamu
61
Episode 60 Penyesalan
62
Episode 61 Dia Mencintaimu...
63
Episode 62 Hanya Mencintaimu
64
Episode 63 Maafkan Papa
65
Episode 64 Kesempatan Terakhir
66
Episode 65 Aneh bin Ajaib
67
Episode 66 Drama Ibu Hamil
68
Promo Karya Baru (Pernikahan dengan Perusak Impianku)
69
Episode 67 Aku Lebih Bersyukur
70
Episode 68 Hati-hati Menjaga Hati
71
Episode 69 Menenangkan Diri
72
Episode 70 Beri Aku Penjelasan
73
Episode 71 Godaan Masa Lalu
74
Episode 72 Aku Bukan Pilihan
75
Episode 73 Kejutan Berkesan
76
Episode 74 Kepulangan yang Tertunda
77
Episode 75 The End
78
Baca Juga yuk..
79
PROMO NOVEL KE-6
80
Tanda Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!