Terjerat Cinta Sekretaris Marisa
Lucas Davison baru saja diangkat menjadi seorang CEO di perusahaan besar Hanju group. "Hahahah, mama sangat bangga sama kamu Lucas, sekarang kamu sudah menjadi seorang CEO" tawa Isabella menepuk lengannya.
"Terima kasih ma. Itu semua berkat kakek yang sudah mau memberikan Lucas jabatan ini".
"Iya sayang, kamu harus berterima kasih kepada kakek mu. Mama yakin kamu pasti bisa menangani perusahaan itu dengan baik".
"Selamat Lucas. Aku tidak nyangka kamu akan menjadi yang pertama mendapatkan jabatan itu" ucap Dilan memberinya selamat.
"Terima kasih Dilan, maaf aku duluan mendapatkan jabatan ini".
"Tidak apa-apa, aku akan lebih berusaha lagi memenangkan hati kakek".
Sedangkan kedua orang tua Dilan masih belum rela mendengar kalau saja jabatan tersebut berhasil jatuh ditangan Lucas yang notabennya putra mereka masih saja tetap di posisi yang sama sejak Dilan bergabung di Hanju group. "Pa, ini tidak adil. Bagaimana bisa Lucas duluan mendapatkan jabatan itu dari pada Dilan? padahal Dilan yang lebih dahulu bergabung di perusahaan kita" ujar Vina.
"Sudah. Lucas lebih berhak mendapatkan jawaban itu dari pada Dilan" jawab Mateo.
"Pa..!" bentak Vina marah.
"Oho.. Apa kamu baru saja membentak papa?".
"Tapi ini tidak adil pa, ini tidak adil. Pokoknya Vina tidak akan terima kalau Dilan masih saja di jabatannya sebagai direktur Adm. Papa juga harus memberikan posisi yang bagus untuk Dilan, sama halnya seperti Lucas".
"Ma, sudah ma" ucap Carlos ayahnya Dilan.
"Mama enggak terima pa".
Kemudian Dilan melihatnya, "Cukup ma, tolong jangan merendahkan harga diri Dilan di depan semuanya".
"Ah" kesal Vina menghempaskan tangan Carlos. Sedangkan Lucas terlihat biasa saja, meskipun bibinya itu tidak akan pernah rela kalau jabatan itu berada ditangannya. Lalu Vina bangkit berdiri dari atas sofa, "Ayo kita pulang. Mama tidak ingin berlama-lama disini".
"Mmmm" Angguk Carlos melihat mateo. "Maaf pa kami sudah membuat keributan dirumah ini. Tolong maafkan istriku".
"Tidak apa-apa. Keras kepala Vina sudah sangat sering papa hadapi. Tolong hibur dia, dan kamu juga Dilan. Jangan karna kamu masih tetap diposisi itu kamu jadi berkecil hati, buktikan kalau kamu juga layak seperti Lucas saudara kamu".
"Iya kakek. Dilan akan lebih berusaha lagi untuk kedepannya".
"Bagus, pulanglah".
"Ya".
Seperginya mereka, mateo melihat kearah menantu dan juga cucunya itu dengan nafas berat. "Kamu tidak usah mendengarkan apa kata kakak ipar mu, Lucas pantas mendapatkan jabatan itu".
"Terima kasih pa" angguk Isabella tersenyum tipis.
"Mmmmm".
.
Kini Lucas telah berada di dalam kamar, ia berjalan kearah balkon kamarnya. Lalu melihat keatas langit yang gelap dipenuhi dengan bintang.
DDDRRRTTTT.. DDDRRRTTTT...
"Mmmmm?".
"Selamat Lucas, akhirnya kamu mendapatkan jabatan itu" ucap Jose bersemangat.
"Terima kasih Jos, aku juga tidak yakin kalau kakekku akan memberikan jabatan ini kepada ku".
"Benar, seperti yang aku tau selama ini. Kakek mu bukanlah orang yang bisa di tipu, tapi kamu berhasil memenangkan hati kakek mu dari pada Dilan. Ah, aku jadi penasaran apa yang sedang dia lakukan hahahah".
"Tapi aku tidak boleh lengah, Dilan akan melakukan segala cara untuk mengalahkan ku".
"Mmmm, kamu harus hati-hati kepadanya. Dilan sangat berbahaya".
"Iya".
.
Hari ini adalah hari pertama Lucas menjabat sebagai CEO, di depan Loby para atasan perusahan telah menunggunya disana dengan senyum ramah diwajah mereka masing-masing. "Hahahah, selama pagi tuan Lucas" tawa Rudy menunduk dan yang lainnya.
"Mmmmm" balas Lucas tersenyum tipis.
Lalu mereka menyusul Lucas dari belakang, hingga Lucas memasuki lift khusus tamu eksekutif. "Wah, dia sangat tampan sekali. Bagaimana bisa tuan Harry memiliki putra seperti dia? tapi sayangnya tuan Harry sudah meninggal dunia" ujar Agung.
"Benar, tapi tuan Harry juga tak kalah tampan dari anaknya. Lalu bagaimana dengan tuan Dilan? aku belum melihatnya tiba dikantor".
"Tidak tau, mungkin tuan Dilan sedikit terlambat".
"Sepertinya. Ayo".
.
Sedangkan Marisa yang masih tidur didalam kamarnya membuat sang ibu geleng kepala melihat kelakukan putrinya. "Risa ayo bangun, ini sudah jam 8 pagi" teriak sang ibu membangunkannya. Namun bukannya terbangun, Marisa malah menutup kedua telinganya. "Marisa...!!" teriaknya Sophira lagi tepat di kedua telinganya.
"Aarrkkhh, mah" kesal Marisa.
"Bangun, ayo bangun".
"Ah, ma. Marisa ngapain harus bangun sih? mama tau sediri kalau Risa kemarin baru di pecat. Mama bagaimana sih? mama sudah lup..
PPLLLAAAKK...
"Ah. sakit".
"Sakit?".
"Ooo".
PPLLLAAAKK...
"Mah itu sakit" ringis Marisa menyentuh kepala yang baru saja Saphira pukul.
"Kalau kamu tau sakit, harusnya kamu bangun selagi mama suruh kamu bangun. Kamu mau jadi wanita pemalas seperti ini terus?".
"Aarrkkhh.. Terus apa yang harus Risa lakukan ma?".
"Cari kerja, mama tidak suka melihat kamu dirumah makan tidur. Sedangkan kakak kamu sibuk bekerja dikantor dan juga papa kamu. Lalu kamu mau di kamar terus tampa berniat mencari pekerjaan baru?".
"Hhmmsss, maafkan Risa ma. Risa akan mencari pekerjaan".
"Bagus, sekarang kamu mandi, mama sudah siapkan sarapan di meja makan".
"Mmmmm" gumam Marisa langsung menuruni tempat tidur memasuki kamar mandi.
"Anak nakal. Percuma kamu sekolah tinggi-tinggi kalau kamu mau tidur saja ckckck" geleng Saphira keluar dari dalam kamar.
Tok... Tok...
"Siapa?".
Ceklek..!
"Tante, Risa ya ada?".
"Eh Flora. Iya, Risa ada dirumah, barusan dia masuk kamar mandi. Ayo masuk sayang".
"Iya tante".
"Flora mau minum apa?".
"Tidak usah repot-repot tante, Flora tidak akan lama. Soalnya Lora kemari mau mengajak Risa interview di Hanju group".
"Omo, Hanju group?".
"Iya tante. Hanju group sedang merekrut karyawan baru besar-besaran, makanya Lora kemari tante".
"Wah, bagus dong. Ini kesempatan buat Marisa juga melamar pekerjaan disana dan yang tante dengar-dengar gaji disana sangat tinggi".
"Iya tante, kalau kami berhasil masuk perusahaan itu. Flora tidak bisa bayangkan berapa gaji yang akan kami terima".
"Ya sudah, kamu masuk sekarang juga ke kamar Marisa. Beritahu dia kalau Hanju group sedang membutuhkan karyawan besar-besaran".
"Iya tante" angguk Flora berjalan kearah kamar Marisa.
Ceklek!
"Astaga Ra..!" kesal Marisa melihat Flora membuka pintu kamarnya saat ia sedang memakai pakaian dalamnya.
"Heheheh, maaf".
"Sedang apa kamu kemari Ra? kamu enggak kerja?".
"Tidak, hari ini aku cuti dari restoran".
"Kenapa? kamu enggak takut pengangguran seperti ku? tiap hari kamu akan mendapatkan omelan".
"Hey, hari ini aku ingin melamar pekerjaan di Hanju group".
"Apa? Hanju group?".
"Mmmmm".
"Hahahaha.. Yah, mimpi apa kamu semalam mau ngelamar pekerjaan di perusahaan besar itu?".
"Ckckck, kamu sangat ketinggalan informasi sekali Risa. Kamu enggak tau yah kalau Hanju group saat ini sedang merekrut karyawan baru dan juga CEO disana sudah berganti".
"Kamu serius Ra?".
"Iya loh Risa. Ngapain juga aku harus berbohong kepada mu".
"Tapi kamu yakin kita akan diterima Ra? aku ragu kalau kita bisa berhasil masuk di perusahaan itu. Kamu tau sendiri kalau perusahaan itu bukanlah perusahaan sembarangan menerima karyawan seperti kita".
"Tapi kita belum coba Risa, siapa tau rejeki kita".
"Kamu benar juga. Kalau gitu tunggu sebentar".
"Mmmm, buruan".
"Ok".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Tiahsutiah
mampir thor
2022-08-11
0