Selesai makan siang Marisa kembali ke meja kerjanya. Tidak lama kemudian Lucas kembali seorang diri, "Kamu sudah makan siang?" tanya Lucas.
"Sudah tuan" angguk Marisa.
"Mmmmm" Lucas langsung masuk kedalam ruangannya, ia mendudukan diri diatas kursi kebesarannya dengan senyum tipis diwajah tampan Lucas. "Kirana" gumam Lucas, lalu membuka dokumen yang berada diatas meja.
TOK.. TOK...
"Masuk!" jawab Lucas.
Ceklek!
Lucas melihat Marisa membawa beberapa berkas, lalu Marisa menaruh berkas tersebut diatas meja. "Permisi tuan".
"Tunggu" tahan Lucas.
"Iya tuan?".
Lucas tersenyum, "Kamu kemari sebentar" Marisa berjalan kearahnya. Kemudian Lucas memutar kursinya melihat Marisa kini berdiri dihadapannya sambil melipat kedua tangannya di depan dada. "Coba kamu lepaskan rambut".
"Maksud tuan?".
"Sekarang, aku ingin melihat seberapa cantiknya dirimu" Marisa mendengus, tetapi ia tetap menuruti apa yang barusan Lucas ucapkan dengan membuka pengikat rambutnya. "Kamu berbalik, terus lihat kemari. Lumayan".
"Ada apa tuan?".
"Sekarang jam berapa?" Lucas melirik jamnya, ia melihat jam telah menunjukkan pukul 2:30 menit. "Bersiaplah, kita akan segera pergi".
"Kemana tuan?".
"Kamu boleh keluar" Lucas kembali membuka berkasnya. Marisa pun segera keluar dengan beberapa pertanyaan di dalam kepalanya.
"Ada apa dengannya? kenapa tiba-tiba sekali dia... Astaga, aku kan adah janji sama Flora, lalu aku harus bagaimana ini? tidak mungkin aku menghianati Flora, sedangkan dia? OMG aku jadi pusing sendiri. Ah, nyeselin banget sih".
.
Sekarang telah menunjukkan pukul 5 sore, Lucas keluar dari dalam ruangannya melihat Marisa masih sibuk dengan pekerjaannya. "Marisa" panggilnya.
"Iya tuan" jawab Marisa langsung berdiri.
"Ayo".
"Tunggu tuan" tahan Marisa.
"Kenapa?" namun Marisa malah bingung sendiri ingin mengatakan apa. "Ada apa?" tanyanya lagi.
"Tidak, lupakan saja tuan" Marisa membereskan mejanya, lalu mengikuti Lucas dari belakang. "Maaf tuan, sebenarnya kita mau kemana?".
"Bertemu dengan kakek ku".
"Apa? tidak-tidak. Hey, tolong jangan bercanda tuan, mana mungkin aku bertemu dengan pimpinan dengan keadaan seperti ini?".
"Kita ke salon dulu" Begitu mereka keluar dari dalam lift, Lucas memasuki mobilnya, tetapi Marisa malah berdiri dihadapan mobil. "Kenapa kamu masih berdiri disitu? ayo masuk".
"Tapi tuan, aku tidak enak melihat tuan menyetir untuk ku. Bagaimana kalau aku saja yang membawanya?".
"Cepat masuk" tekan Lucas.
"Ah, baik tuan" Marisa pun langsung masuk kedalam mobil Lucas, setelah itu Lucas menjalakan mobilnya meninggalkan parkiran menuju sebuah butik pakaian yang sudah menjadi langganannya.
DDDRRRTTTT... DDDRRRTTTTTT...
"Oo, ada apa Jose?" tanya Lucas.
"Kamu dimana?".
"Aku lagi menyetir Jos. Sorry sepertinya aku tidak bisa ikut kalian, lain kali saja".
"Wah, akhir-akhir ini kamu jadi sangat sibuk setelah kamu menjadi CEO. Baiklah, kalau kamu punya waktu datanglah kemari, kamu juga butuh hiburan".
"Mmmmm" Lucas mematikan ponselnya. Setelah itu ia kembali fokus ke jalanan tampa melihat kearah Marisa yang sedari tadi melihatnya.
"OMG, ini tidak pernah aku bayangkan. Tuan Lucas terlihat sangat tampan sekali, gagah dan.. Astaga dia benar-benar sangat sempurna, beruntung sekali wanita kemarin. Aku sangat iri kepadanya, sedangkan aku? dia hanya mengajakku menjadi pacar bohongannya, dan sekarang dia berkata kalau dia akan membawa ku kehadapan kakeknya. Terus, apa yang akan aku lakukan nanti?".
"Apa yang sedang kamu pikirkan?".
"Hhhmmm?".
Lucas melihatnya, "Apa yang membuatmu berpikir keras?" ulanginya lagi.
"Ah, tidak tuan. Aku hanya memikirkan Flora sahabat ku yang berada di team perencanaan. Tadi dia meminta ku membantu sedikit soal proposal yang tadi tuan minta. Padahal aku harus pergi dengan tuan, dan sekarang dia pasti sangat kecewa kepada ku, bahkan aku mematikan ponselku".
"Apa urusannya denganku? tujuan di bekerja di perusahaan ku apa? mau santai? atau..
"Maaf tuan, sebaiknya kita tidak usah membahas kesana. Tapi tuan, bukannya tuan sudah memiliki calon istri? terus kenapa tuan mengajakku menjadi pacar bohongan tuan? bahkan sekarang tuan mengajakku bertemu dengan pimpinan".
"Aku hanya ingin membuktikan seberapa besar kakek mencintai ku. Kamu lihat saja nanti, dan ingat, kalau terjadi apa-apa kepada mu itu sudah menjadi resiko yang harus kamu terima karna aku sudah membayar mu 2 kali lipat".
"Apa?" Marisa terkejut membulatkan mata.
"Kenapa kamu terkejut seperti itu? kalau kejadian itu tidak ingin terjadi kepada mu, lakukan yang terbaik. Jangan membuatnya marah".
Marisa menghela nafas berat sambil mengepal kedua tangannya, "Sialan, ternyata dia hanya memanfaatkan ku saja. Dasar bos kurang ajar, menyesal aku mengagumi mu selama ini. Lihat saja nanti, setelah ini aku tidak akan sudih kamu manfaatkan lagi" kesal Marisa dalam hati.
Sesampainya mereka di butik, Lucas duluan masuk kedalam toko tersebut. "Selamat datang tuan di toko kami kembali" ucap mereka menunduk.
"Mmmmm, berikan dia pakaian keluaran terbaru".
"Baik tuan. Mari ikut kami nona" ajak mereka membawa Marisa kedalam ruang ganti wanita. Kemudian Lucas mendudukkan diri diatas sofa sambil menunggu Marisa keluar dari ruang itu. Setelah hampir 20 menit menunggu, Marisa langsung keluar dari ruangan tersebut dengan guan yang tadi Lucas minta.
"Tuan" panggilnya.
"Bagaimana tuan? apa aku terlihat cantik?" tanya Marisa penuh percaya diri.
Lucas mengangguk tanda ia setuju dengan pakaian yang melekat ditubuhnya. "Berapa?" tanya Lucas menyerahkan kartu hitamnya kepada si pegawai toko.
"Tunggu sebentar tuan" senyum si pegawai toko menerima kartu Lucas.
"Eeiiss, dia benar-benar sangat menyebalkan sekali. Apa salahnya dia bilang aku cantik karna sudah memakai gaun semahal ini? ck" gumam Marisa menggeleng.
Setelah Lucas membayarnya, mereka segera keluar dari dalam sana melihat jam kini sudah menunjukkan pukul 7 malam. "Kamu nyaman memakainya?" tanya Lucas.
"Mmmmm, gaun ini sangat cantik dan juga sangat mahal hehehehe".
Lucas tersenyum tipis, lalu menjalankan mobilnya meninggalkan butik itu dengan kecepatan biasa. Sedangkan Marisa tak henti-hentinya memikirkan biaya yang telah Lucas keluarkan untuk gaun yang sedang dia pakai itu.
Flashback.
"Wah, mbak beruntung sekali bisa memiliki gaun ini, karna gaun ini satu-satunya ada di butik kita dan hanya ada 5 di indonesia. Itu artinya mbak wanita paling beruntung" ujar si pegawai toko kepada Marisa.
"Kira-kira berapa harga gaun ini mbak?" tanya Marisa penasaran.
"Mmmmm, itu rahasia mbak. Nanti mbaknya jatuh pingsan setelah tau harganya. Jadi sebaiknya mbak tidak usah tau, dan tuan Lucas juga sudah menjadi langganan setia di toko ini".
"Oohh".
"Mmmm, tuan Lucas juga sering datang kemari bersama dengan wanita".
"Wanita?" kaget Marisa.
"Iya nona. Selesai".
"Ah, terima kasih banyak mbak".
"Sama-sama. Ayo" ajak mereka membawa Marisa keluar.
***********
Marisa melihat Lucas, "Tuan, kalau boleh tau berapa harga gaun ini?" tanya Marisa memberanikan diri.
"Kenapa? kamu ingin menggantinya?".
"Hahahha, gaji 1 tahun aku saja mungkin tidak sanggup membayar gaun ini".
"Kalau kamu tau, kenapa kamu masih bertanya?".
"Maaf tuan, aku hanya penasaran saja" jawab Marisa tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Tiahsutiah
jangan terlalu ketus lucas nanti kau bucin😂
2022-08-12
0