Bab 4

Sore harinya Marisa tidak kembali pulang kerumah, ia sekarang berada di apertemen sederhana Flora yang tidak terlalu jauh dari rumahnya dan ia sedang sibuk mencari pakai yang cocok untuk dipakai malam nanti. "Tolong berikan aku pakaian yang seksi Ra, ini terlalu tertutup sekali".

"Coba kamu pakai yang ini".

"Oo" angguk Marisa mencobanya. "Wah, lumayan juga Ra".

"Kamu mau pakai yang itu?".

"Iya, aku rasa ini cocok".

"Bagus deh, aku pakai yang ini saja".

Hingga kini jam telah menunjukkan pukul 11 malam, Marisa dan Flora telah berada di dalam club sambil menikmati segelas alkohol dan juga suara musik membuat Marisa tidak berhenti menggerak-gerakkan tubuhnya. "Hu.. Ini sangat menyenangkan sekali Ra" tawa Marisa berteriak.

"Aku juga, bagaimana kalau kita turun saja Risa?".

"Ayo" teriak Marisa membawa botol minumannya.

Sedangkan disalah satu ruang VIP Lucas, Jose dan beberapa rekan kerja sekaligus teman masa sekolahnya sedang berada disana menikmati minuman mereka masing-masing. "Hahaha, selamat Lucas. Sekarang kamu sudah menjadi seorang CEO" ujar salah satunya.

"Terima kasih" senyum Lucas.

"Lalu bagaimana dengan Dilan? apa dia sudah terima kalau posisi itu jatuh di tangan mu?".

Lucas tersenyum kembali memutar-mutar gelasnya, "Aku tidak tau" jawabnya.

"Dia tidak akan melepaskan mu".

"Aku tau itu" kemudian Lucas bangkit berdiri dari atas sofa berjalan kearah pintu. Lalu ia melihat seujung lorong sepasang laki-laki dan perempuan sedang bercumbu mesra membuat ia juga membutuhkan belain itu. Tapi ia tidak tau kemana ia harus melupakannya, hingga pada akhirnya Lucas telah berada di luar sambil menikmati sebatang rokok.

"Ra, aku mau pipis. Aku ke toilet sebentar yah".

"Mmmm" angguk Flora.

Marisa langsung berjalan kearah toilet wanita, namun saat ia hendak masuk, ia tiba-tiba melihat bayangan pria yang tadi ia temui di gedung Hanju, "Hey, bagaimana mungkin pria itu adalah dia?" geleng Marisa masuk kedalam. Begitu selesai ia segera keluar, lalu melihat pria itu lagi masih berdiri di sana dengan sebatang rokoknya. "Masa iya pria itu benar-benar pria yang tadi aku temui?".

Dengan rasa penasaran Marisa mendekatinya, "Permisi" panggilnya. "Permisi" panggilnya lagi. "Apa dia tuli sampai tidak mendengar suara ku sebasar ini?" gumam Marisa meninggalkannya.

"Berhenti disitu!".

Marisa menghentikan langkahnya, lalu membalikkan tubuhnya menghadap si pria tersebut. "Wah, ternyata benar dia. Apa yang sedang dia lakukan disini? dan sepertinya dia sedang mabuk?" batin Marisa melihatnya dari atas sampai bawah. "Maaf, anda memanggil saya?".

Lucas tertawa kecil, "Bukankah kamu sendiri yang duluan memanggil saya?".

"Tidak" jawab Marisa menggeleng. "Saya tidak ada memanggil mu, salah dengar kali".

"Kamu!".

"Kenapa?".

"Kamu kemari!".

"Kamu mau apa?".

"Ssss, kamu kemari. Ayo cepat kemari".

"Kalau aku tidak mau? kamu mau apa? ck kamu pikir aku apaan ma.." gantung Marisa saat Lucas menarik wajahnya dan langsung mencium bibirnya tampa izin. Dengan mata membulat, "OMG, apa aku sedang bermimpi? benarkah ini mimpi? ibu tolong bangunkan aku. Ah" kaget Marisa begitu Lucas mengigit bibir bawahnya, hingga pada akhirnya Lucas berhasil menarik lidah Marisa dan memainkannya dibawah hawa nafsu.

"Tidak Risa, jangan bilang kamu menyukai hal konyol ini. Oh no.." teriaknya dalam hati. Kemudian Marisa mendongnya dan alhasil ciuman Itu terlepas. "Maaf, aku tidak mengenal mu siapa" ucapnya meninggalkan Lucas. "Enak sekali dirimu, kamu pikir aku mau kamu menyentuhku tubuhku dengan keadaan mabuk seperti ini?. Kecuali kalau kamu sadar, mungkin aku mau hehehe. Bangsat loh Risa, pikiran mu jahat sekali" batinnya.

.

Sepulang dari Club, Flora mengantar Marisa kembali pulang kerumahnya sesuai dengan permintaanya. "Risa, kamu yakin pulang dengan keadaan mabuk seperti ini? bagaimana kalau kamu ketahuan sama tante atau sama yang lainnya? bisa habis kamu di omeli sepanjang masa".

"Tidak apa-apa, berikan aku permen. Apa penampilan ku sudah seperti biasa?".

"Mmmmm, masuklah kalau kamu enggak takut".

"Jangan khawatir. Kamu hati-hati dijalan yah. Kalau enggak kamu nginap dirumah ku saja?".

"Tidak usah, nanti kita ketahuan sekali".

"Baiklah aku masuk" dengan langkah pelan Marisa membuka gerbang rumahnya. Lalu berjalan kerah jendela kaca kamarnya, seperti biasa kalau Marisa pulang malam ia akan lewat dari sana supaya tidak ketahuan dengan anggota keluarganya. Begitu jendela kaca kamar Marisa terbuka, ia tersenyum lebar masuk kedalam. "Ah, akhirnya aku selamat juga" Marisa menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidur, tidak lama kemudian Marisa terlelap dalam tidurnya.

.

Pagi harinya diatas meja makan sang ibu sedang menyiapkan sarapan pagi untuk ayah Marisa serta sang kakak perempuannya. "Ma, Risa belum bangun?" tanya Zara.

"Sepertinya, anak itu benar-benar tidak ada niat lagi cari kerja. Kalau pun dia tidak diterima di perusahaan Hanju group, setidaknya dia mencari perusahaan lain".

"Hanju group ma? Risa melamar disana?".

"Iya, semalam Flora mengajaknya melamar kerja disana".

"Iya, kemarin Zara juga dengar kalau Hanju group sudah ganti pemimpin dan saat ini Hanju sedang merekrut calon karyawan baru. Coba tanya Risa ma, apa dia berhasil masuk kesana?".

"Hhmmsss, sepertinya dia gagal. Buktinya kalau adik kamu berhasil, dia pasti sudah memberitahu kita semua kalau di lulus masuk kedalam".

"Kasihan Risa ma, Zara juga tidak bisa membantunya masuk ke perusahaan Zara. Lalu bagaimana dengan papa? tidak ada lowongan kerja di tempat papa bekerja?".

"Tidak ada. Biarkan saja Risa untuk sementara waktu seperti ini".

"Ck, apa enggak sayang ijasah ya itu di tiduri saja pa?"

"Apa kata papa benar ma. Biarkan saja dulu Risa seperti ini sampai dia benar-benar sudah bosan berada dirumah terus. Capek mama terus menyuruhnya kalau hatinya menolak" sambung Zara.

"Terserah kalian saja".

"Kalau gitu, Zara berangkat kerja dulu ma" salimnya ditangan sang ibu.

"Iya, hati-hati dijalan".

"Iya ma".

"Papa juga ma" ucap sang suami menyambar tasnya. Lalu memberinya dua lembar uang merah, "Semalam papa dapat tips, satu untuk mama satunya lagi untuk Risa. Papa berangkat ya ma".

"Iya pak, hati-hati dijalan".

"Mmmmm".

Kemudian Saphira menghela nafas melihat uang tersebut, lalu berjalan mendekati pintu kamar Marisa. "Risa kamu sudah bangun?".

Ceklek!

Dengan tubuh terlentang Saphira melihat pakaian Marisa yang sangat terbuka membuatnya curiga kepada sang putri keduanya itu. "Risa, kenapa pakaian mu seperti ini? jangan bilang kamu ke club lagi?" Saphira mendekatkan wajahnya di wajah Marisa. Begitu ia bisa mencium aroma alkohol dari dalam mulutnya, dengan sangat kuat sang ibu langsung menjewer telinganya cukup kuat. "Marisa bangun...!".

"Ah, mama sakit" ringis Marisa membuka mata.

"Oohh, jadi semalam kamu pulang malam yah. Udah tau pengangguran tapi kamu masih punya uang pergi ke club".

"Apa? bagaimana bisa mama tau?" tanya Marisa tampa wajah berdosa.

"Pake nanya lagi. Kamu pikir mama bodoh, lihat pakaian kamu, nafas kamu yang bau alkohol. Apa kamu ingin membohongi mama?".

"Heheheh, maafkan Risa ma".

"Kamu yah Risa. Mama enggak suka anak gadis mama pergi ketempat seperti itu dengan pakaian terbuka seperti ini".

"Ck, Risa kan enggak ngapa-ngpain ma. Risa cuman minum sama goyang-goyang seper..." gantungnya mendapatkan jeweran itu kembali dari sang ibu. "Maaf ma, maaf".

"Awas kalau kamu mengulanginya lagi".

"Ya".

"Inih, tadi papa menitipkan uang ini sama mama".

"Wah, papa benar-benar baik banget sih ma. Terima kasih ma".

"Mmmmm, sana mandi".

"Siap ma".

Terpopuler

Comments

Tiahsutiah

Tiahsutiah

begitu besar kasih sayang seorang ibu walau kelakuan anak nya begitu masih ttp menyayagi nya semangat marisa bahagiakan lah ortu mu sebisa kamu.

2022-08-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Episode terakhir
133 Pengumuman
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Episode terakhir
133
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!