Bab 16

Dilan tersenyum mengejek, "Maaf, meeting ini bisa kita lanjut?" ucap Dilan kepada Lucas.

Lucas terdiam sejenak, kemudian meminta laptopnya kepada Marisa. "Baiklah, mari kita mulai" Lucas menunjukkan semua data yang kemarin dia terima. Disana tertera ada uang yang telah digelapkan, "Kalian bisa melihatnya? beberapa bulan ini saya menerima laporan selalu menurun dari kebun teh yang berada di kota xx, sedangkan yang saya selidiki tidak ada satupun keluhan dari para karyawan akan penurunan dari ini. Menurut kalian, siapa dalang di balik ini semua".

"Maaf tuan, kami tidak akan berani bermain-main dengan dana perusahaan. Jadi kami tidak tau apa-apa?".

"Terus siapa orangnya?" Lucas melirik kearah Dilan. "Saya yakin seseorang diantara kalian, namun kali ini saya akan diam. Tapi kalau kebulan depan masih ketahuan kalian menggelapkan dana perusahaan. Maka saya tidak akan tinggal diam".

"Baik tuan" angguk mereka.

"Meeting hari ini sampai disini" mereka semua langsung keluar. Kemudian Lucas keluar, namun saat ia hendak keluar Dilan langsung memanggil namanya. "Ada apa?".

Dilan tersenyum, "Kamu mau kemana? tidak usah bekerja terlalu keras. Lagian kamu akan segera di pecat dari posisi mu ini".

"Terus? tapi sayangnya perusahaan ini tidak akan jatuh ditangan mu. Tidak usah menertawakan ku seperti itu".

"Hahahah.. Kamu yakin? Kirana pasti akan memilihku dari pada kamu, karna aku dan Kirana sudah sejak dari dulu saling mengenal".

"Kalau gitu kita lihat saja nanti. Dia akan memilih mu atau aku".

"Ok" Dilan melangkah keluar. Kemudian Marisa mendekatinya.

"Tuan" panggilnya.

"Ayo" Lucas melangkah keluar juga. ia memasuki ruang marketing secara tiba-tiba tampa memberitahu sampai membuat mereka semua terkejut melihat kehadiran dirinya.

"Ah.. Tuan Lucas" tunduk mereka gelagapan.

Lucas melihat mereka satu persatu, lalu berjalan mendekati mereka. "Berikan saya laporan mengenai hotel".

"Baik tuan" si manager langsung memberikan laporan hari ini mengenai hotel A.

"Apa semua baik-baik saja?" Lucas membuka laporan hari ini. Ia melihat kalau keadaan hotel A tampak selalu baik-baik saja. "Bagus, tingkatkan kinerja kalian".

"Siap tuan".

Lucas meninggalkan tempat tersebut, lalu memasuki ruangan team perencana pembuatan suatu produk minuman sehat untuk masyarakat. "Oo, Risa" panggil Flora kegirangan melihat sang sahabat mendatangi ruangannya.

"Sshhuueett🤫" Marisa menunjuk kearah Lucas yang baru masuk.

"Astaga" mereka semua bangkit berdiri memberikan hormat kepada Lucas. "Selamat datang tuan, ada yang bisa kami bantu".

"Bagaimana dengan proposal yang saya minta kemarin?" tanya Lucas.

"Tunggu sebentar tuan" si manager memanggil Flora, ia meminta Flora untuk menyerahkan proposal yang kemarin ia minta. Lalu memberikan kepada Lucas, "Silahkan dilihat tuan".

Lucas melihatnya dengan wajah datar, kemudian menghela nafas berat melihat mereka satu persatu. "Milik siapa ini?".

"Sa-saya tuan" jawab Flora mengangkat tangan dengan wajah cemas.

"Ulangi, saya tidak menerima proposal seperti ini. Besok kamu bawa keruangan saya, saya tunggu jam 9 pagi".

"Ba-baik tuan".

"Atau ada yang lain? tidak ada? kenapa cuman dia saja yang mengerjakan proposal ini? bagaimana yang lain?".

Mereka terdiam.

"Maaf pak, kami sudah memiliki bagian masing-masing, jadi kami mau fokus kesatu tujuan saja" jawab si manager.

"Baiklah, saya tunggu besok dan saya tidak akan terima kalau proposal kamu masih seperti ini. Kamu bisa mengerti?".

"Iya tuan" dengan tatapan sedih Marisa memberikan dukungan kepada sang sahabat dengan kedua tangannya. "Terima kasih" senyum Flora.

Seperginya dari sana, Lucas memasuki ruangannya. Marisa melihat jam telah menunjukkan pukul 11:32 menit, lalu seorang wanita cantik berjalan kearahnya. "Siapa wanita ini? kenapa dia cantik sekali" gumam Marisa.

"Hay, Lucas ada didalam?".

"Dengan siapa nona? saya akan memberitahu tuan Lucas kalau beliau kedatangan tamu".

"Kirana Nugroho. Tidak usah memanggilnya, saya langsung masuk saja".

"Tapi nona" tahan Marisa.

"Kenapa?" Kirana menatapnya dengan wajah kesal.

"Maaf nona, tolong hargai pekerjaan saya. Kalau nona ingin bertemu dengan tuan Lucas, beri saya kesempatan untuk memberitahu beliau terlebih dahulu".

"Haaahh.. Yah, kamu tidak tau siapa saya? saya ini calon istrinya Lucas. Bagaimana bisa kamu menahan saya untuk bertemu dengan dia? kamu pikir kamu siapa? atau kamu ingin di pecat dari pekerjaan mu ini?".

"Maaf nona, saya tidak tau kalau nona calon istrinya tuan Lucas" tunduk Marisa.

"Ck, minggir" dengan kasar Kirana mendorong Marisa, lalu ia masuk kedalam. Disana ia melihat Lucas sedang sibuk dengan pekerjaannya tampa menyadari kalau ia baru saja membuka pintu. "Lucas" panggilnya. "Lucas" panggilnya lagi.

Lucas menghentikan tangannya, kemudian melihat kearah sumber suara dengan senyum tipis. "Kamu sudah datang?".

"Mmmm" angguk Kirana terlihat kesal.

"Ada apa? kenapa wajah mu terlihat sangat kesal" tanya Lucas menghampiri Kirana kearah sofa.

"Sekretaris kamu itu. Bagaimana bisa dia melarangku bertemu dengan calon suami ku sendiri. Aku tidak menyukainya, kalau bisa kamu pecat dia saja".

Lucas tertawa kecil, "Dia masih baru disini, itu juga atas perintah ku. Karna aku tidak suka diganggu di jam perkerjaan".

"Termasuk aku?".

"Kamu marah?".

"Ooo, aku marah, dan siapa pun orangnya itu pasti akan marah".

"Ya sudah, mulai besok dan seterusnya kamu bebas masuk keruangan ini tampa harus memberitahunya. Nanti aku akan memberitahunya".

"Benar yah?".

"Mmmmm".

"Kalau gitu ayo kita keluar, aku mau makan siang di restoran sahabat aku".

"Baiklah, tunggu sebentar" Lucas menyambar jasnya. Setelah itu mereka berdua keluar dari dalam ruangan tersebut, kemudian memberitahu Marisa kalau seseorang mencarinya bilang kalau dia sedang ada diluar.

"Hah, jadi benar wanita itu calon istrinya? terus yang tadi pagi dia bilang apa? apa dia sedang mempermainkan perasaan ku. OMG, aku enggak habis pikir dengannya".

DDDRRRTTTTT... DDDRRRTTTTTT...

"Ooo, kenapa Ra?".

"Makan siang, kamu masih kerja?".

"Tidak, kamu dimana? aku akan menyusul mu kesana".

"Aku di kantin. Cepatlah kemari".

"Mmmm" Marisa merapikan meja kerjanya, namun sebelum ia pergi, ia tidak lupa menitipkan pekerjaannya kepada salah satu karyawan disana. Setelah itu Marisa menyusul Flora di dalam kantin perusahaan Hanju.

"Risa disini" panggil Flora.

"Kamu sudah menunggu ku lama?".

"Tidak, ayo duduk. Makanan disini sangat enak Sa".

"Benarkah?".

"Mmmmm, ayo makan. Oh iya Sa, kenapa tuan Lucas cepat sekali kembali? bukankah kemarin kamu memberitahu ku kalau kalian berada disana selama tiga hari?".

"Iya, tapi ada urusan mendadak yang harus tuan Lucas selesaikan makanya kami kembali. Lalu bagaimana dengan proposal mu? apa kamu sudah menemukan ide".

Flora mendengus, "Aku tidak tau harus bagaimana Sa. Padahal aku sudah melakukan yang terbaik, tapi nyatanya proposal itu malah ditolak oleh tuan Lucas. Apa kamu tidak berniat membantu ku Sa?".

"Membantu apa?".

"Membantuku memikirkan ide yang cemerlang, aku mohon Risa tolong bantu aku".

"Tapi aku kurang tau tentang bagian itu Ra, kan kamu selama ini bekerja jadi Barista, masa iya kamu tidak bisa membuat sebuah produk minuman yang sehat untuk masyarakat minum".

"Ck, kamu sangat menyebalkan sekali Sa, kalau aku tau tidak mungkin aku meminta bantuan mu. Sekarang aku jadi tidak nafsu makan".

"Baiklah, kalau gitu aku akan membantu mu sebisa mungkin, sekarang kamu makan itu. Nanti kamu bisa jatuh sakit".

"Benarkah Sa kamu akan membantu ku?".

"Mmmmm, pulang kerja nanti aku akan ikut kerumah mu".

"Wah.. Terima kasih Sa. Kamu memang sahabat terbaik ku heheheh".

"Mmmmm" balas Marisa tersenyum.

Terpopuler

Comments

Tiahsutiah

Tiahsutiah

katanya lucas ga mau menikah sama kirana tp kenapa dia malah mau nemuin kirana 🤔

2022-08-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Episode terakhir
133 Pengumuman
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Episode terakhir
133
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!