Bab 16 Kekasih?

Melihat makanan tersebut, membuat perut Zoya kembali memberontak. Ia segera membawa makanan tersebut ke dapur dan menyiapkannya. Selagi menyajikan ia memakan sedikit untuk mengganjal perutnya. Ia mengambil piring dan meletakkan makanan tersebut di sana lalu menghidangkan ke hadapan gadis itu.

"Minumannya mana? Saya mau minum jus."

Mendengar permintaan gadis itu, seketika membuat ia kelabakan. Ia tidak pernah tahu bagaimana caranya mengolah buah menjadi sebuah minuman.

"Mbak, sebenarnya saja tidak ...." Baru saja akan menyampaikan isi hatinya, ponsel gadis itu berbunyi dan mengabaikan ucapan Zoya.

"Hai sayang, aku sudah sampai ke apartemen kamu. Iya, aku membawanya," ucap wanita itu sembari tersenyum renyah.

"Aku sudah bertemu dengan pembantumu," ujarnya. Ia kemudian melihat Zoya masih berdiri di sana pun segera membentaknya.

"Apa lagi yang kamu tunggu, saya tadi meminta jus. Segera buatkan!"

"Tapi, Mbak saya—"

"Sayang, maaf aku marah-marah sama pembantu kami."

"Tidak masalah sayang, dia memang tidak becus dalam bekerja."

Zoya yang mendengarnya tampak terluka. Apa Bryan begitu menganggapnya rendah sampai hanya mengakuinya sebagai pembantu yang pantas ditindas oleh setiap orang yang datang ke apartemennhya.

"Kenapa nggak kamu pecat, sayang. Aku melihatnya saja muak."

"Tenaganya cukup lumayan membersihkan rumah. Selagi aku belum sampai, kamu bisa menyuruhnya dia pasti akan menurutimu. Dia juga bodoh sayang."

Kembali, hati Zoya terkoyak oleh ucapan Bryan yang tidak pernah puas menyakiti hati dan perasaannya. Sedangkan wanita tersebut yang mendapat lampu hijau pun segera memerintahkan Zoya untuk melakukan semua yang ia inginkan tanpa memikirkan perasaannya.

"Kamu sudah dengar 'kan apa yang dibilang sama sama majikan kamu. Saya bebas memerintah kamu sampai saya merasa puas."

Zoya hanya bisa diam seribu bahasa. Ia tahu kehadiran wanita ini akan membuat hidupnya jauh lebih rumit dari sebelumnya. Zoya seperti keluar dari mulut buaya, masuk ke mulut singa.

"Dengar nggak?" teriak gadis itu kesal. Ia segera menghidupkan televisi dan menyuruh Zoya mengambilkan semua yang dia inginkan.

"Ambilkan air putih!"

Zoya mengambilnya dan segera menyerahkan kepadanya. "Ini, Mbak."

Gadis itu meneguknya dan menyemburkan tepat ke wajah Zoya membuat gadis itu kaget.

"Terlalu dingin, saya mau yang hangat!"

Zoya kembali mengambilnya. Namun, seolah tidak pernah merasa puas. Ia terus menyuruh Zoya mengambilkan air sampai sepuluh kali. Terlalu dingin, terlalu panas, terlalu hangat, dan masih banyak lagi kata terlalu yang krluar dari bibirnya yang menyebalkan.

Ia juga dengan iseng menuangkan jus ke lantai saat yang dia minta rasanya tidak sesuai dengan apa yang dia bayangkan. Dia juga membuat ruang tamu berantakan dan hal itu membuat Zoya kewalahan.

"Mbak, tolong jangan membuat ruangan ini berantakan. Saya butuh berjam-jam untuk merapikannya. Saya mohon, Mbak."

"Hey, itu tugas kamu. Saya tidak ada masalah dengan hal itu. Mau kamu bersihinnya lama saya tidak peduli. Kamu sebagai pembantu tidak boleh makan gaji buta di sini, paham! Sekarang bereskan ruangannya."

Zoya mendesah pelan dan segera mengambil sapu serta kain pel untuk membersihkan ruangan tersebut. Disela ia sedang jongkok, tangannya sengaja diinjak, membuat Zoya meringis kesakitan. Ia sampai menangis menahan perih dan panas yang mrnjalar pada tangannya.

"Kalau kerja tuh, lihat-lihat yang bener biar nggak kena injak!" dengkusnya.

Zoya menutup matanya perlahan dan kepalanya serasa sudah melepuh dan rasa muak perlahan merasuki jiwanya. Ia menatap sepatu yang dikenakan oleh gadis itu.

----

Terpopuler

Comments

Uti Enzo

Uti Enzo

malas bacanya thor terlalu goblok cari cewek dokter kok gk bisa apa² aneh aja

2024-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 Hati yang Dilukai
3 Bab 2 Operasi yang Gagal
4 Bab 3 Zora Mendapat Banyak Makian
5 Bab 4 Lukanya Begitu Nyata
6 Bab 5 Rasa yang Begitu Sakit
7 Bab 6 Lara dalam Tawa
8 Bab 7 Tatapan Cemasnya
9 Bab 8 Putusnya sebuah Asa
10 Bab 9 Membuang Sampah
11 Bab 10 Pernikahan
12 Bab 11 Sedih yang Mendalam
13 Bab 12 Pembalasannya
14 Bab 13 Hidup Tidak Adil
15 Bab 14 Tangisan Penuh Luka
16 Bab 15 Tuntutan Takdir
17 Bab 16 Kekasih?
18 Bab 17 Definisi Kebencian
19 Bab 18 Kejamnya Sosokmu
20 Bab 19 Terlalu Percaya Diri
21 Bab 20 Calon Menantu
22 Bab 21 Siksaan Batin
23 Bab 22 Kenangan Manis yang Terlupa
24 Bab 23 Tenggelam dalam Rasa
25 Bab 24 Ketar Ketir
26 Bab 25 Kejutan Mendadak
27 Bab 26 Dia dan Segalanya
28 Bab 27 Keram
29 Bab 28 Permohonan Tulus
30 Bab 29 Perasaan Hampa
31 Bab 30 Hidup yang Melelahkan
32 Bab 31 Hadiah Kecil Berharga
33 Bab 32 Suasana Canggung
34 Bab 33 Rasa Nyaman, Benarkah?
35 Bab 34 Kepeduliannya.
36 Bab 35 Hanya Tawanan
37 Bab 36 Serba Salah
38 Bab 37 Kehamilan yang Rentan
39 Bab 38 Ngidam Es Krim
40 Bab 39 Dokter Zoya
41 Bab 40 Zoya Menghilang
42 Bab 41 Jantung Zoya Sakit
43 Bab 42 Secuil Kisah di Halte
44 Bab 43 Suami Protektif
45 Bab 44 Karma Baik
46 Bab 45 Kasih Sayang Mertua
47 Bab 46 Perlindungan Sang Nenek
48 Bab 47 Kemarahan Mereka
49 Bab 48 Sisi Lain Zoya
50 Bab 49 Kasih Sayang
51 Bab 50 Persatuan Mertua Menantu
52 Bab 51 Zoya Dijodohkan
53 Bab 52 Sebuah Permainan
54 Selamat Hari Raya
55 Bab 53 Benarkah dia berubah?
56 Bab 54 Kebersamaan
57 Bab 55 Kisah Mereka
58 Bab 56 Mulai Menyadari
59 Bab 57 Kebersamaan Keduanya
60 Bab 58 Perihal Mangga
61 Bab 59 Keadaan Tentram
62 Bab 60 Suami Gaje
63 Bab 61 Dia dan Sisi Lainnya
64 Bab 62 Entahlah
65 Bab 63
66 Bab 64 Mertua Terbaik
67 Bab 65 Suami Bucin
68 Bab 66 Beginikah Rasanya
69 Bab 67 Pelangi setelah Hujan
70 Bab 68 Suami Terbaik
71 Bab 69 Perhatian Bikin Meleleh
72 Bab 70 Trauma
73 Bab 71 Kembalinya Zoya
74 Bab 72 Ketakutan Bryan
75 Bab 73 Kebersamaan Dengannya
76 Bab 74 Kedatangan Keluarga Baru
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 Hati yang Dilukai
3
Bab 2 Operasi yang Gagal
4
Bab 3 Zora Mendapat Banyak Makian
5
Bab 4 Lukanya Begitu Nyata
6
Bab 5 Rasa yang Begitu Sakit
7
Bab 6 Lara dalam Tawa
8
Bab 7 Tatapan Cemasnya
9
Bab 8 Putusnya sebuah Asa
10
Bab 9 Membuang Sampah
11
Bab 10 Pernikahan
12
Bab 11 Sedih yang Mendalam
13
Bab 12 Pembalasannya
14
Bab 13 Hidup Tidak Adil
15
Bab 14 Tangisan Penuh Luka
16
Bab 15 Tuntutan Takdir
17
Bab 16 Kekasih?
18
Bab 17 Definisi Kebencian
19
Bab 18 Kejamnya Sosokmu
20
Bab 19 Terlalu Percaya Diri
21
Bab 20 Calon Menantu
22
Bab 21 Siksaan Batin
23
Bab 22 Kenangan Manis yang Terlupa
24
Bab 23 Tenggelam dalam Rasa
25
Bab 24 Ketar Ketir
26
Bab 25 Kejutan Mendadak
27
Bab 26 Dia dan Segalanya
28
Bab 27 Keram
29
Bab 28 Permohonan Tulus
30
Bab 29 Perasaan Hampa
31
Bab 30 Hidup yang Melelahkan
32
Bab 31 Hadiah Kecil Berharga
33
Bab 32 Suasana Canggung
34
Bab 33 Rasa Nyaman, Benarkah?
35
Bab 34 Kepeduliannya.
36
Bab 35 Hanya Tawanan
37
Bab 36 Serba Salah
38
Bab 37 Kehamilan yang Rentan
39
Bab 38 Ngidam Es Krim
40
Bab 39 Dokter Zoya
41
Bab 40 Zoya Menghilang
42
Bab 41 Jantung Zoya Sakit
43
Bab 42 Secuil Kisah di Halte
44
Bab 43 Suami Protektif
45
Bab 44 Karma Baik
46
Bab 45 Kasih Sayang Mertua
47
Bab 46 Perlindungan Sang Nenek
48
Bab 47 Kemarahan Mereka
49
Bab 48 Sisi Lain Zoya
50
Bab 49 Kasih Sayang
51
Bab 50 Persatuan Mertua Menantu
52
Bab 51 Zoya Dijodohkan
53
Bab 52 Sebuah Permainan
54
Selamat Hari Raya
55
Bab 53 Benarkah dia berubah?
56
Bab 54 Kebersamaan
57
Bab 55 Kisah Mereka
58
Bab 56 Mulai Menyadari
59
Bab 57 Kebersamaan Keduanya
60
Bab 58 Perihal Mangga
61
Bab 59 Keadaan Tentram
62
Bab 60 Suami Gaje
63
Bab 61 Dia dan Sisi Lainnya
64
Bab 62 Entahlah
65
Bab 63
66
Bab 64 Mertua Terbaik
67
Bab 65 Suami Bucin
68
Bab 66 Beginikah Rasanya
69
Bab 67 Pelangi setelah Hujan
70
Bab 68 Suami Terbaik
71
Bab 69 Perhatian Bikin Meleleh
72
Bab 70 Trauma
73
Bab 71 Kembalinya Zoya
74
Bab 72 Ketakutan Bryan
75
Bab 73 Kebersamaan Dengannya
76
Bab 74 Kedatangan Keluarga Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!