Bab 18 Kejamnya Sosokmu

Bryan pun segera pergi karena mengira Zoya jatuh karena tidur. Selang dua puluh menit kemudian, ia kembali keluar dan melihat Zoya masih tergeletak di sana. Bryan sedikit mengernyit melihat hal tersebut.

"Apa dia begitu mengantuk? Cih, apa susahnya berjalan ke kamarnya yang tidak begitu jauh. Benar-benar merepotkan!"

Bryan segera mendekat dan membopong tubuh Zoya. Namun, ia tidak bisa merasakan napas Zoya. Seketika dia panik dan segera mengambil perlengkapan dokternya di kamarnya. Dira yang melihat hal tersebut dibuat bingung. Pertanyaannya pun diabaikan olehnya. Setelah di kamar, Bryan segera memeriksa denyut jantung yang terdengar sangat lemah. Karena merasa nyawa Zoya sedang terancam, Bryan segera memasang infus. Ia selalu menyediakan alat tersebut jika terjadi hal yang mendesak. Karena tidak mungkin membawa Zoya ke rumah sakit.

"Ternyata dia tidak berbohong, dia benar-benar kelelahan." seketika perasaan bersalah menyelinap masuk ke relung hatinya. Apalagi saat Zoya kehilangan banyak cairan karena tidak makan.

Bryan kembali ke kamarnya. "Dira, aku akan mengantarmu pulang."

"Tapi sayang, kita ...."

"Aku sedang tidak mood," ucapnya singkat.

"Kenapa?"

"Dira! Jangan banyak bertanya, pulang sekarang. Aku akan menelpin sebuah taksi untukmu."

"Bukannya tadi kamu mau mengantarku, kenapa sekarang memesan taksi." kesal Dira sambil merajuk.

"Karena kau terlalu cerewet, ayo kuantar ke bawah."

Setelah kepergian Dira, Bryan pun kembali masuk ke kamar Zoya. Ia memandangi wajah lemah Zoya yang terlihat sangat pucat. Ia memegangi tangannya yang terasa dingin dan Bryan mengecupnya pelan.

"Zoya, maafkan aku."

Sepanjang malam Bryan di sana menjaga Zoya. Zoya sudah bisa membuka matanya. Namun, tubuhnya masih sangat lelah. Ia menatap sekitar dan menemukan Bryan di sana. Zoya tersenyum simpul dan mengelus kepala pria yang masih sangat dicintainya. Perasaannya tidak akan mudah luntur, karena mereka sudah bersama selama bertahun-tahun.

"Terima kasih," bisik Zoya lemah.

Ia mengambil jarum infus karena ingin buang hajat kecil. Sedikit tertatih ia berjalan ke luar ruangan menuju toilet yang berada di dapur. Baru saja berjalan beberapa langkah, napasnya sudah terlihat ngos-ngosan. Ia hampir saja limbung dan jatuh. Sampai sebuah tangan meraih pinggangnya dengan cekatan.

"Hati-hati," ucapnya dengan nada lembut.

"Maaf, tapi aku kebelet." cicit Zoya membuat Bryan berdecih sebelum tersenyum.

"Biar kuantar."

"Tidak, maksudnya nggak perlu. Aku bisa sendiri."

"Katanya kebelet, kalau kamu sampai buang air sembarangan gimana? Apartemen ini juga yang akan bau."

Zoya malu mendengar hal tersebut. Ia pun pasrah di gendong oleh Bryan menuju kamar mandi. "Turunkan di sini saja."

"Tidak mau kuantar sampai ke dalam?"

"Ti-tidak perlu, aku bisa sendiri, kamu bisa kembali ke kamarmu," jawab Zoya sedikit gugup. Wajahnya bahkan sampai memerah.

Setelah pintu tertutup, Bryan sedikit tersenyum sebelum kemudian kembali ke kamarnya. Di sana ia mulai memikirkan mengenai tindakannya yang sudah benar atau malah keliru. Matanya menatap sebuah bingkai dan matanya kembali menajam. Kilat kemarahan masih ada di sana dengan seribu kebencian. Ia tahu tidak boleh goyah dengan perasaannya karena tujuannya memang untuk membuat Zoya menderita seperti sekarang. Ia ingin gadis itu merasakan bagaimana kehilangan orang yang dia cintai.

"Zoya, semua masih belum berlalu, itu masih baru permulaannya."

 

Gais jangan lupa kasih dukungannya ya, terima kasih banyak.

Terpopuler

Comments

istri sirih jungkook🤪

istri sirih jungkook🤪

ceritanya seru thor,
walaupun emosi bacanya

2022-04-16

1

Andriana

Andriana

semangat terus buat up jgn berputus asa 😍😍😍😍😍

2022-04-16

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 Hati yang Dilukai
3 Bab 2 Operasi yang Gagal
4 Bab 3 Zora Mendapat Banyak Makian
5 Bab 4 Lukanya Begitu Nyata
6 Bab 5 Rasa yang Begitu Sakit
7 Bab 6 Lara dalam Tawa
8 Bab 7 Tatapan Cemasnya
9 Bab 8 Putusnya sebuah Asa
10 Bab 9 Membuang Sampah
11 Bab 10 Pernikahan
12 Bab 11 Sedih yang Mendalam
13 Bab 12 Pembalasannya
14 Bab 13 Hidup Tidak Adil
15 Bab 14 Tangisan Penuh Luka
16 Bab 15 Tuntutan Takdir
17 Bab 16 Kekasih?
18 Bab 17 Definisi Kebencian
19 Bab 18 Kejamnya Sosokmu
20 Bab 19 Terlalu Percaya Diri
21 Bab 20 Calon Menantu
22 Bab 21 Siksaan Batin
23 Bab 22 Kenangan Manis yang Terlupa
24 Bab 23 Tenggelam dalam Rasa
25 Bab 24 Ketar Ketir
26 Bab 25 Kejutan Mendadak
27 Bab 26 Dia dan Segalanya
28 Bab 27 Keram
29 Bab 28 Permohonan Tulus
30 Bab 29 Perasaan Hampa
31 Bab 30 Hidup yang Melelahkan
32 Bab 31 Hadiah Kecil Berharga
33 Bab 32 Suasana Canggung
34 Bab 33 Rasa Nyaman, Benarkah?
35 Bab 34 Kepeduliannya.
36 Bab 35 Hanya Tawanan
37 Bab 36 Serba Salah
38 Bab 37 Kehamilan yang Rentan
39 Bab 38 Ngidam Es Krim
40 Bab 39 Dokter Zoya
41 Bab 40 Zoya Menghilang
42 Bab 41 Jantung Zoya Sakit
43 Bab 42 Secuil Kisah di Halte
44 Bab 43 Suami Protektif
45 Bab 44 Karma Baik
46 Bab 45 Kasih Sayang Mertua
47 Bab 46 Perlindungan Sang Nenek
48 Bab 47 Kemarahan Mereka
49 Bab 48 Sisi Lain Zoya
50 Bab 49 Kasih Sayang
51 Bab 50 Persatuan Mertua Menantu
52 Bab 51 Zoya Dijodohkan
53 Bab 52 Sebuah Permainan
54 Selamat Hari Raya
55 Bab 53 Benarkah dia berubah?
56 Bab 54 Kebersamaan
57 Bab 55 Kisah Mereka
58 Bab 56 Mulai Menyadari
59 Bab 57 Kebersamaan Keduanya
60 Bab 58 Perihal Mangga
61 Bab 59 Keadaan Tentram
62 Bab 60 Suami Gaje
63 Bab 61 Dia dan Sisi Lainnya
64 Bab 62 Entahlah
65 Bab 63
66 Bab 64 Mertua Terbaik
67 Bab 65 Suami Bucin
68 Bab 66 Beginikah Rasanya
69 Bab 67 Pelangi setelah Hujan
70 Bab 68 Suami Terbaik
71 Bab 69 Perhatian Bikin Meleleh
72 Bab 70 Trauma
73 Bab 71 Kembalinya Zoya
74 Bab 72 Ketakutan Bryan
75 Bab 73 Kebersamaan Dengannya
76 Bab 74 Kedatangan Keluarga Baru
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 Hati yang Dilukai
3
Bab 2 Operasi yang Gagal
4
Bab 3 Zora Mendapat Banyak Makian
5
Bab 4 Lukanya Begitu Nyata
6
Bab 5 Rasa yang Begitu Sakit
7
Bab 6 Lara dalam Tawa
8
Bab 7 Tatapan Cemasnya
9
Bab 8 Putusnya sebuah Asa
10
Bab 9 Membuang Sampah
11
Bab 10 Pernikahan
12
Bab 11 Sedih yang Mendalam
13
Bab 12 Pembalasannya
14
Bab 13 Hidup Tidak Adil
15
Bab 14 Tangisan Penuh Luka
16
Bab 15 Tuntutan Takdir
17
Bab 16 Kekasih?
18
Bab 17 Definisi Kebencian
19
Bab 18 Kejamnya Sosokmu
20
Bab 19 Terlalu Percaya Diri
21
Bab 20 Calon Menantu
22
Bab 21 Siksaan Batin
23
Bab 22 Kenangan Manis yang Terlupa
24
Bab 23 Tenggelam dalam Rasa
25
Bab 24 Ketar Ketir
26
Bab 25 Kejutan Mendadak
27
Bab 26 Dia dan Segalanya
28
Bab 27 Keram
29
Bab 28 Permohonan Tulus
30
Bab 29 Perasaan Hampa
31
Bab 30 Hidup yang Melelahkan
32
Bab 31 Hadiah Kecil Berharga
33
Bab 32 Suasana Canggung
34
Bab 33 Rasa Nyaman, Benarkah?
35
Bab 34 Kepeduliannya.
36
Bab 35 Hanya Tawanan
37
Bab 36 Serba Salah
38
Bab 37 Kehamilan yang Rentan
39
Bab 38 Ngidam Es Krim
40
Bab 39 Dokter Zoya
41
Bab 40 Zoya Menghilang
42
Bab 41 Jantung Zoya Sakit
43
Bab 42 Secuil Kisah di Halte
44
Bab 43 Suami Protektif
45
Bab 44 Karma Baik
46
Bab 45 Kasih Sayang Mertua
47
Bab 46 Perlindungan Sang Nenek
48
Bab 47 Kemarahan Mereka
49
Bab 48 Sisi Lain Zoya
50
Bab 49 Kasih Sayang
51
Bab 50 Persatuan Mertua Menantu
52
Bab 51 Zoya Dijodohkan
53
Bab 52 Sebuah Permainan
54
Selamat Hari Raya
55
Bab 53 Benarkah dia berubah?
56
Bab 54 Kebersamaan
57
Bab 55 Kisah Mereka
58
Bab 56 Mulai Menyadari
59
Bab 57 Kebersamaan Keduanya
60
Bab 58 Perihal Mangga
61
Bab 59 Keadaan Tentram
62
Bab 60 Suami Gaje
63
Bab 61 Dia dan Sisi Lainnya
64
Bab 62 Entahlah
65
Bab 63
66
Bab 64 Mertua Terbaik
67
Bab 65 Suami Bucin
68
Bab 66 Beginikah Rasanya
69
Bab 67 Pelangi setelah Hujan
70
Bab 68 Suami Terbaik
71
Bab 69 Perhatian Bikin Meleleh
72
Bab 70 Trauma
73
Bab 71 Kembalinya Zoya
74
Bab 72 Ketakutan Bryan
75
Bab 73 Kebersamaan Dengannya
76
Bab 74 Kedatangan Keluarga Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!