Keluarga Bryan yang merasa tidak ada lagi keuntungan untuk bekerja sama dengan keluarga Zoya memutuskan menarik saham yang membuat kondisi perusahaan menjadi tidak stabil. Kemudian diikuti oleh beberapa pemilik lainnya yang merasa jika putri pemilik perusahaan sudah mencoreng nama baik perusahaan. Hal itu membuat mereka menarik semuanya. Apa yang sempat ditakutkan oleh ayah Zoya, kini menjadi kenyataan.
Ia yang sedang berada di ruang keluarga pun langsung terkena serangan jantung saat sekretarisnya memberitahu kabar tersebut. Sedangkan ibunya Zoya yang sedang berada di kamar, memutuskan mengakhiri hidupnya setelah semua kejadian ini. Keduanya meninggal saat yang bersamaan. Sedangkan Zoya yang masih di kamarnya, mencoba keluar ke ruang tamu pun dikagetkan dengan ayahnya yang sudah terkapar tidak berdaya.
"Papa, Papa!" teriak Zoya. Ia perlahan menangis saat tidak menemukan denyut nadi dan jantung ayahnya.
"Papa!" teriak Zoya menangis. Ia kemudian memanggil ibunya ke kamar.
"Mama, Mama! Papa kena serangan jan ...." tubuh Zoya jatuh begitu saja saat melihat banyak darah di lantai. Ia melihat ibunya yang terbaring pucat di lantai. Perlahan Zoya mendekati ibunya yang sudah tidak lagi bernyawa. Zoya berteriak histeris dan pingsan.
Saat ia terbangun, tidak ada lagi mayat kedua orang tuanya di sana. Melihat hal itu, Zoya merasa jika ia hanya sedang halu. Zoya bangun dan terus memanggil kedua orang tuanya. Namun, tidak ada jawaban sama sekali.
"Mama! Papa!"
"Bagaimana rasanya kehilangan?" tanya sebuah suara yang sarat akan kebencian. Zoya melihat ke arah pria yang saat ini sedang duduk dengan menyilangkan kedua kakinya. Tatapannya sangat angkuh.
"Bryan."
"Kenapa? Apa kau pikir aku akan melepaskanmu begitu saja?" tanya Bryan sinis.
"Di mana kedua orang tauku?" tanya Zoya dengan mata mulai berkaca-kaca. Bagaimana jika apa yang ia alami sebelum jatuh pingsan sebuah kebenaran.
"Mereka sudah dimakamkan."
"Di mana kamu memakamkan mereka, di mana?" tanya Zoya dengan suara bergetar.
"Aku tidak akan pernah memberitahu di mana tempatnya. Karena ini adalah balasan pertama untukmu."
Mendengar hal tersebut, Zoya jatuh terduduk di lantai. Apa benar, pria yang saat ini sedang berdiri angkuh dihadapannya pernah mencintainya dengan tulus. Hal itu membuat Zoya bertanya-tanya.
"Apa kamu pernah benar-benar mencintaiku?" tanya Zoya dengan suara tercekat pilu. Tenggorokannya seperti ditusuk ribuan paku. Dadanya juga sangat sesak.
Alih-alih menjawab pertanyaan Zoya. Bryan memilih bungkam. Kebungkaman pria itu mampu menjawab pertanyaan Zoya yang selama ini menghantuinya. Ia kini sadar jika cinta yang selama ini ia terima, tidak benar-benar tulus. Itukah alasan Bryan bersikap jahat kepadanya? Semua sudah terjawab.
"Inikah alasannya kamu melakukan semua ini kepadaku?" tanya Zoya.
"Apa kau begitu penasaran? Baiklah aku akan menjawabnya. Dengarkan baik-baik. Aku pacaran denganmu bukan karena aku mencintaimu. Aku bertunangan denganmu, bukan karena aku mencintaimu. Semua hanya karena bisnis. Kau tahu, ayahmu mengemis kepada keluargaku agar kami mau menanam saham di perusahaannya yang hampir gulung tikar. Itu saja!"
Mendengar semua kalimat menyakitkan itu, Zoya menggeleng tidak percaya. Ia yahu bagaimana ayahnya selama ini. Dia tidak mungkin mengemis hanya untuk perusahaannya. Ia tahu bagaimana ayahnya sangat mencintainya.
"Tidak, kamu pasti berbohong. Semua pasti kebohongan!"
"Tapi itulah kenyataannya. Wanita yang benar-benar kucintai hanya Donita. Wanita yang sudah kamu lenyapkan nyawanya di meja operasi. Itulah dirimu Zoya, kau dan keluargamu hanya sampah bagi kami."
-----
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
susi lawati
katanya dokter kok oon
2024-10-15
0
Danny Muliawati
sadis banget ya bryan tanoa menyelidiki status penyakit donita smga ada yg baik hati thor yg menyelediki lebih lanjut 😭😭
2023-02-28
0
Fasha Awi
trganya bryan
2022-04-19
0