18

...Met baca, jan lupa vote dan komen, WOI TERLEBIH BUAT YANG GAK PERNAH VOTE, SITU ADA MASALAH AP!? BACA MAU NGE VOTE ENGGAK!😾...

.......

.......

YARA meringis pelan saat Doni terus menangis tanpa henti sembari memanggil ibunya, entahlah..sejak 20 menit yang lalu selesai diobati.

Dia terus nangis memanggil ibunya.

Yara mau tak mau harus memeluk dan menenangkannya, sementara Agas...em..dia nangis dalam diam aja, sakit hatinya.

"Mamiiiii huaaaaaaaa idung Do sakiittt..hiks..huaaaaaaa mamiiiiiii!!"

Pihak sekolah sudah menelepon Mami nya Doni dan katanya akan segera sampai. Tapi kapan!? Itu cowoknya Yara udah nangis sambil nahan sesek dihatinya.

"B-bunaaa...hiks...ugh..hiks..Bunaaa jangan peluk dia Buna..hiks..Agas gak suka.." tangisnya melirih dan amat pelan, dia memegang ujung kaus olahraga Yara.

Duh Yara bingung harus apa. "Iya bentar ya sayang, aku nenangin Doni dulu." ujar Yara lembut.

Agas menggeleng ribut, dia melepaskan pelukan Doni dipunggung Yara dengan kasar.

"JANGAN PELUK BUNA AGAS!!." jeritnya histeris, dia langsung nenarik Yara menjauhi Doni dan memeluknya erat.

Tak membiarkan Yara dekat-dekat Doni. Doni sendiri masih sesenggukan, matanya memerah dan sembab.

"Mami aku..hiks..mami akuuu!!." pekik Doni seraya turun dan berusaha menarik Yara agar mendekat.

Namun Agas mengerahkan tenaganya untuk menahan Yara dipelukannya, dia menggeleng kuat dan menatap Doni marah.

Pipi chubbynya memerah karena emosi. Rambut yang diikat malah tuing-tuing segala, jadinya salpok.

"Dia Buna-nya Agas..hiks..dia Buna-nya Agas!!..hiks..jangan tarik Buna Agas.." ujarnya tersendat karena menahan isakan.

Doni makin kejer, sampai akhirnya pintu UKS terbuka dan menampilkan Gita yang udah sangat panik dan bercucuran keringat.

"My baby!." serunya panik dan segera berlari kearah Doni yang masih menangis. Doni menoleh, dia langsung merentangkan tangannya dan menangis lagi.

"Mamiiii Gitaaaaa huaaaaaaa..hiks..Mamiiiiii." tangisnya kuat dan langsung saja menerjang gadis 22 tahun dengan pelukan.

Yara memilih untuk menggendong Agas ala koala dan menenangkannya, elusan lembut terus dia berikan dipunggung Agas. Agar cowoknya ini tenang.

"Buna mau pergi..B-buna mau diambil orang..hiks..Buna mau ninggalin Agas..hiks..Buna..Buna mau pergiiii..hiks..Bunaaaaaa.."

"Sst, tenang sayang. Aku gak kemana-mana.." bisiknya ditelinga Agas.

Agas mulai meracau yang tidak-tidak.

"Maafkan saya Kak, saya gak sengaja ngenain bola Volli ke wajah Doni." sesal Yara pada gadis bernama Gita itu.

Gita ternyata juga tengah menggendong Doni, dan ada pacifier dibibir Doni saat ini.

"Tak apa, saya mengerti. Tolong rahasiakan ini dari siapapun, Doni punya kelainan. Sindrom Little space, jadi jangan heran saat lihat dia pakai pacifier seperti ini." ujar Gita panjang.

Yara mengangguk. "Em, kalau boleh tau. Kakak siapanya Doni?." tanya Yara.

Gita tersenyum tipis, dia mengelus punggung Doni dan mengecup pipinya. "Saya Istrinya, kami menikah belum lama ini. Tolong rahasiakan ya." ujarnya lembut.

Yara mengulas senyum tipis, kemudian mengangguk. "Baik Kak, sekali lagi maafkan saya. Saya permisi keluar." ujar Yara sopan.

Setelah mendapat anggukan Gita, Yara langsung keluar dari UKS. Tasnya dan tas Agas sudah dipakainya, jam pelajaran sudah selesai.

Maka dari itu mereka mau pulang.

Sementara Gita, dia tengah menenangkan Doni yang masih sesenggukan. "Mami..hiks..idung Do sakiit..hiks.." adunya sesenggukan.

"Nanti diobati di rumah ya sayang."

"Do mau..hiks..mumu..hiks..Do mau mumu Mamiiii..hiks.."

"Nanti di mobil Mami kasih sayang."

Nampaknya, Gita harus bawa Doni ikut serta ke Kantor deh.

..........

Erdo melirik tajam Doni yang tertidur di sofa ruangan Gita, Doni tertidur nyenyak setelah diminumkan ASI di mumunya.

Sekarang dibibirnya hanya disumpel pacifier yang diberi nama empeng:v

"Dia siapa kamu Gita?." tanya Erdo yang saat ini duduk dikursi sebrang meja kerja Gita.

Gita yang tengah sibuk memeriksa berkas di mejanya sontak mendongak, dia menaikan kacamata bacanya. "Dia sepupu ak-"

"Setau aku, semua sepupu kamu udah pada nikah. Mending jujur sama aku, dia anak angkat kamu?." anjir ni Erdo, yakali anak angkat.

Gita aja masih 22 tahun. "Belum saatnya kamu tau." jawab Gita tak mau menanggapi kecurigaan Erdo.

Erdo menggertakan giginya kesal.

"Kamu kok gini sih, gamau lagi terbuka sama aku." keluh Erdo berusaha sabar.

"Untuk apa? Nanti aku dituduh pelakor sama istrimu."

"Aku bisa bunuh wanita itu, tapi kamu jangan gini lagi sama aku."

Gita terdiam, dia fikir tak mungkin Erdo tega membunuh istrinya.

"Udalah Do, balik ke ruanganmu sana." ujar Gita lelah. Dia capek lah ah anjing, harus ke sekolah Doni tadi terus balik lagi ke kantor.

Erdo diam, dia bangkit tanpa suara lalu keluar dari ruangan Gita. Tak berselang setelah Erdo keluar dari ruangan Gita.

"Ganggu aja."

Gita hampir tergelak, Doni bangun dan terduduk disofa, dia bersidekap dada dengan empeng disela bibirnya.

"Laper gak? Mau aku pesenin sesuatu?." tanya Gita.

Doni menggeleng, dia melepas empengnya lalu berjalan mendekati Gita. "Sterilkan nanti mami, aku mau bobok lagi dipangku mami." aju Doni sembari meletakan empengnya di meja kerja Gita.

Gita terkekeh pelan, memang suaminya ini rada aneh, eh emang aneh sih bukan rada lagi.

"Kunci pintunya dulu sayang." pinta Gita.

Doni mengangguk patuh, dia berjalan mendekati pintu lalu menguncinya.

"Menurut mami, dia beneran sanggup bunuh istrinya?." tanya Doni sembari duduk dipangkuan Gita dan mendusel dilehernya.

Gita mengedik. "Gatau sayang, jalan fikiran orang gabisa ditebak dari raut wajahnya. Setiap orang punya pemikiran masing-masing." jawabnya lembut.

Doni mengangguk, dia hanya bertanya karena sedikit mendengar perbincangan di luar ruangan tadi.

Kurang lebih, dia dengarnya gini.

"Bersiaplah, nanti malam lakukan"

...Doni gamau nething, dia cuma penasaran aja....

...Bersambung😾...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!