...Met baca, jan lupa vote dan komen😾...
.......
.......
GITA mendesah lega setelah berhasil menidurkan Doni di kamarnya, kini Gita sedikit tau tentang Doni.
Beberapa fakta yang dia temukan.
Doni masih suka nge dot susu dancow di pagi dan malam hari, Doni juga suka ngempeng.
Doni punya pacar lebih dari 1.
Doni punya little space bernama Do yang usianya itu 6 tahun.
Doni punya Pacifier kesayangan, yang akan dipakai disaat Doni sakit dan mulai rewel saja.
Hmm, menarik sekali ya.
Doni ini juga termasuk brandalan dan nakal, keluar masuk club malam, balapan, tawuran dan mabuk-mabukan.
Bisa disebut, Doni ini preman manja.
Tentu saja, preman mana yang masih minum susu di Dot.
Tapi bagi Gita ini sangat menarik, besok Gita akan datang ke sekolah Doni guna menjemput calon suami gemoynya ini.
Pertama yang harus Gita lakukan, adalah mencuri hati milik Doni, kalau milik Do sudah berhasil dia curi hehehe.
"Aku, bakalan berjuang supaya kamu suka sama aku terus mutusin semua pacar kamu itu. Akan kubuat kamu bergantung padaku." seringai tipis terlihat diwajah cantik Gita.
Dia tak sabar, ingin bermain dengan Doni nantinya, dan tentu saja dia harus berjuang mendapatkan hati Doni.
.........
Pagi menyapa di kediaman keluarga Doni, cowok yang semala sudah membut keributan itu bahkan tak ingat apapun pagi ini.
Dia sarapan dengan santainya bersama Bunda dan Ayahnya.
"Nanti, Gita bakalan jemput kamu. Jangan kabur lagi atau mumu kamu bunda buang." cetus Muti tenang namun penuh dengan ancaman.
Doni tersedak susu sereal yang diminumnya, menatap bundanya dengan tatapan berkaca-kaca.
"Iih Bundaaaa! Doni gamau dijemput segala iih, lagian ya Bunda. Doni udah punya pacar, jadi gausah jodohin Doni." ocehnya sedikit merengek.
Muti tak perduli dengan ocehan putranya, baginya Gita adalah menantu yang cocok.
"Nurut aja, kalau gak mau mumu kamu dibuang." celetuk Dave kalem sembari menerima suapa dari Muti.
Doni mencebikan bibirnya kesal, dia meraih tasnya kasar lalu berjalan keluar rumah. Bentuk rajukannya.
Tapi Muti dan Dave mah gak perduli, kali ini mereka tak akan menuruti keinginan Doni.
Karena kali ini mereka akan memegang kendali penuh.
Selama perjalanan ke sekolah, Doni tak henti-hentinya mengoceh dan mengomel sendiri, dia tak terima jika mumunya dibuang.
"Apaan banget sih! Palingan cewek yang dijodohin tuh jelek! Iuw mana mau gue."
Heh, bujang. Gita tuh cantik banget anjir, sekali kedip kelepek lu langsung.
Yah, Doni belum melihat Gita secara langsung selain semalam, tapi semalam aja dia mabuk sampai gak ingat apapun.
Begini aja, Do sampai memanggil Gita Mami dan bermanja padanya karena pesona Gita itu kuat.
Cuma Doni belum tau aja hahahah.
Setelah sampai ke sekolah dan mendapat sorakan dari beberapa ciwi-ciwi yang nge fans sama dia, Doni merapikan rambut coklat mudanya yang baru dia cat seminggu lalu.
Kulit putih, bibir kissable yang pink sedikit hitam karena yah Doni ini perokok.
Hidung mancung, alis tebal yang rapi, bulu mata lentik yang membuat pacar-pacarnya iri.
Seragam yang selalu dikeluarkan, tak ada yang berani menegurnya.
Kalau berani, wajahnya langsung dihantam Doni pake kepalan tangannya.
"Duh, payah kalau jadi orang tamvan." sombongnya sendiri sembari berjalan memasuki gedung sekolah.
Dia asik chatting dengan 49 kekasihnya, rencananya dia mau nembak ciwai lagi biar genap 50 yakan.
Lagi asik chattingan, mata Doni tertuju pada 2 orang yang sedikit membuatnya geli.
Cewek yang dia tau bernama Yara itu sedang menggendong cowok yang dia tau bernama Agas.
"Heh, lo gak berat gendongin tuh cowok?." cetus Doni tiba-tiba saat Yara berjalan melewatinya.
Doni ini anak IPS, beda dengan Agas-Yara yang anak IPA.
Yara meliriknya singkat, saat ini Agas tidak tidur dan sengaja menyembunyikan wajahnya diceruk leher Yara.
Dia malu btw.
Dengan santai Yara menjawab. "Enggak kok, dia ringan gini. Udah ya Don, gue duluan." Yara gamau berurusan sama preman itu.
Tidak akan pernah mau.
Doni mendegus kesal mendapat jawaban itu, dia kembali berjalan menuju kelasnya.
Lagi dan lagi dia bertemu pasangan lainnya.
Lona si preman versi cewek dan kekasih lumpuhnya. "Ya ampun Lona, cewek secantik lo bisa ya jadian sama si cacat ini." ejek Doni sengaja.
Dia emang suka cari keributan, apalagi kalau sama Lona.
Lona yang tadinya sedang mendorong kursi roda Erga langsung memandangnya tajam.
"Ya ampun Doni, cowok sejamet lo bisa ya punya pacar banyak, lo pelet ya? Duh dasar jamet pasar minggu ckck." ejek Lona balik.
Senyum remehnya membuat Doni panas, panas dalam artian marah.
Lona ini kalau udah mencibir orang, kena mental langsung.
Mirip sama pacarnya emang, kalau udah cibir gak tanggung pedesnya.
"Anjing lo!." umpat Doni sembari menjewer telinga Lona lalu lari dari sana.
"Aduh, BANGSAT LO JAMET!." pekik Lona kesal.
"Udah Lona, ayo jalan lagi."
"Eh, iya maniskuu~" Lona akan berubah jadi kucing manis jika bersama pawangnya. Erga.
Kembali pada Doni, cowok itu sudah pernah memacari semua gadis di SMA ini, tapi hanya Yara dan Lona saja yang tak berhasil dia dekati.
"Heleh, bucin bego." gumamnya mengejek.
Wajar aja, Doni ini gak pernah ngerasain bucin itu gimana.
Jadi agak meremehkan dia.
...
...
...Bersambung😾...
...Terima kasih Vote dan komennya💕...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Qaisaa Nazarudin
Ceritanya kebalik ya..biasanya di posisi Gita nih cowok,Udah biasa ku baca,Tapi ini mah cewek,Alur laen dari yg laen..👍👍
2025-01-11
0
Qaisaa Nazarudin
Ya salam thor ini gimana ceritanya,Kebalik semua Alurnya..🤣🤣🤣🤣😜😜
2025-01-11
0
Qaisaa Nazarudin
Astaga ketua Preman gini amat ya..
Novel lain dari yg lain..
2025-01-11
0