13

Met baca, 😾

.......

.......

PERNIKAHAN sudah terjadi 2 hari yang lalu, setelah resmi menjadi suami istri lumayan banyak perubahan yang Doni alami.

Salah satunya adalah, menjalankan kewajibannya sebagai Muslim. Yaitu Sholat 5 waktu.

"Sayang, bangun." itu panggilan ke 5 yang Gita berikan pada Doni, dia bahkan sudah selesai mandi, masak sarapan dan berberes rumah.

Jam sudah menunjukan pukul 5 lewat 10 pagi. "Eum..hari ini kan libur mamiii.." rengeknya dengan pacifier disela bibirnya.

Dia mengeratkan pelukannya pada guling, dan melanjutkan tidurnya.

"Bangun, katanya mau jadi Imam sholat subuh." bujuk Gita lagi.

Doni diam, tak sampai 2 menit dia bangun dan membuka matanya pelan-pelan. "Air panasnya udah aku siapin, kamu mandi baru nanti kita sholat ya." Gita mengelus rambut coklat gelap Doni sebentar.

Doni bergumam pelan dan mengangguk, dia melepas pacifiernya lalu meletakannya di nakas.

"Eungghh..dingin banget.." gumamnya sembari menggaruk perutnya pelan.

Doni berjalan dengan malas menuju kamar mandi dalam kamar, dia harus terbiasa untuk Sholat biar bisa jadi Imam yang baik nantinya.

Jangan sampai anaknya malu, kalau punya Ayah yang gabisa sholat.

Mau taruh dimana mukanya, masa Sholat aja gabisa, anaknya pasti malu.

Selagi menunggu Doni mandi, Gita duduk diruang tengah dan menonton tv, baru kali ini dia nonton tv karena biasanya benda itu tak akan terpakai.

Dan berita yang terlihat, hanya berita SJ yang keluar dari Penjara, dan disambut seolah-olah dia adalah orang penting.

"Anjir, apaan sih. Acara gak berbobot, masa pelaku pelecehan disambut gitu sih. Aneh banget berita di Indonesia."

Emang aneh sih, memang di mantan Artis tapi pelecehan tetaplah pelecehan, masa pelaku pelecehan begitu keluar malah disambut meriah.

"Ck, gajelas!." mending Gita gangguin Doni mandi.

Gita berjalan menuju kamar mereka yang memang sengaja di lantai 1, dia berjalan tanpa suara.

Mengendap-endap bagai maling, dia menempelkan telinganya ke pintu kamar mandi, mendengar nyanyian Doni dari dalam.

"Satu-satu, Doni sayang Bundaaa."

"Dua-dua, Doni sayang Ayaaaaah."

"Tiga-tiga, Doni sayang Gitaaaaa."

"Satu, dua, tiga Doni sayang semuaaaa, yeaaaaayyy."

Gita menggigit bibirnya kuat menahan gemas, dengan jahil dia menekan tombol lampu kamar mandi.

Ctek!

Lampu mati.

"HUAAAAAAAAAAAAAA MAMIIIIIIIII AAAAAAAAAAAAAAA."

Ctek!

"Hahahaha, Ya Allah..hahahha..aduh perutku..hahahhaa.." gemas sekali, dia suka reaksi Doni saat dijahili seperti ini.

Lucu sekali. Gita mundur perlahan saat air kran mati, bentar lagi Doni keluar ni.

Cklek.

Gita terkekeh pelan, Doni merajuk.

Bibirnya melengkung kebawah dengan mata yang memerah karena menangis sebentar lagi. "Ulu-ulu sayangku." bujuk Gita sembari memeluk suami manjanya ini.

"Hiks..MAMI JAAT!! TADI ADA HANTU!!." pekiknya kesal.

Gita tetap tertawa gemas, lucu sekali astaga. "Iya maaf sayang, sekarang pakai koko sama sarung yang aku taruh di kasur. Siaaap!?."

Doni mengangguk pelan.

"Hiks..siaaap.." jawabnya dengan bibir yang masih bergetar.

Gita gemas, dia gatau kalau Doni juga menggemaskan, tak kalah dari Do ternyata.

..........

Setelah selesai sholat subuh, Doni berakhir di ruang santai dengan kaus besar spongebobnya. Di meja sudah tersedia sarapan untuknya.

Disela bibirnya ada mumu yang udah diisi pakai ASI Gita, 3 hari sebelum mereka menikah, Gita ke Dokter Kandungan untuk konsultasi Asi.

Dan setiap pagi dia harus memompa Asinya dan memasukannya ke Mumu Doni. Sebelum pergi sekolah hari senin nanti pasti juga begitu.

"Sayang, udah abis itu susunya." Doni menoleh begitu Gita mengatakan susunya habis.

Dengan cepat Doni memberikan dot kosong itu pada Gita. "Makacih Mamii, susunya enak." ujarnya riang.

Gita mengangguk pelan dan mengelus rambut Doni. "Habis ini, lari pagi ya sayang." ingatnya.

Doni mengangguk patuh, dia mau nonton spongebob dulu, nanti jam 7 pagi baru lari pagi. Doni meraih pacifier di meja depannya dan memasukan ke mulutnya.

Sudah kebiasaan, tak bisa diubah lagi.

Dan Gita juga tak masalah, nampaknya Doni berusaha menyamai Do, agar Gita tak perlu sering mencari Do.

Gita sebenarnya sayang keduanya, tapi memang agak prefer ke Do daripada Doni, namun mulai sekarang dia berusaha sayang juga kok sama Doni.

Namanya juga Doni suaminya haha.

"Aku mau beresin kamar dulu ya."

"Iya mamii."

Gita mengecup pipi Doni singkat lalu berjalan menuju kamar mereka.

..........

Doni mendelik sebal, sedari dia lari pagi di taman komplek, semua cewek yang ada disana menatapnya lapar.

Dia tau dia ganteng, tapi ya gak harus gitu juga kali.

Doni nih udah sold out tauk, mana istrinya cantik pake banget, kayak Ulzzang Korea.

"Ganteng, minta Wa nya dong."

Doni bergidik ngeri, kalau dulu sih dia senang membagi-bagikan wa-nya, tapi semenjak kenal Gita, Wa-nya hanya berisi 3 wanita dan selebihnya laki-laki.

Gita, Bunda dan Mama Chika.

"Dasar, liat yang ganteng sikit langsung melek lo semua!." sinis Doni kesal.

Dia berlari cepat keluar dari taman, dia mau pulang aja, mau minta jatah sama Gita. Malam pertama mereka sangat menyenangkan loh.

Ternyata pijitan Gita nikmat banget, sampai buat Doni kencing hahahaha.

Yah, you know what i mean right?.

"GITAAAAAAAA." jeritnya kuat saat sampai di rumah.

Gita yang tadinya sedang mengerjakan tugas kantor di meja makan lantas menoleh. "Kenapa sayang?." tanya nya heran.

Doni menarik tangan Gita menuju kamar mereka. "Ayo main di kamar!." rengeknya paksa.

"Eh? Ini masih jam 8 pagi sayang."

"Aaaaaa, ayo main cepetaaan."

Gita gatau, tapi dia menerima saja ajakan berkembang biak yang Doni ajukan.

Dia mendorong tubuh Doni ke kasur dan mulai melepas pakaian Doni.

...Dan minggu pagi mereka harus diisi dengan ******* nikmat keduanya....

...Bersambung😾...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!