...Met baca, jan lupa vote dan komen😾...
.......
.......
DONI memandang gedung Apartemen di depannya, tadi dia merengek pada Bundanya agar diberi tau dimana keberadaan Gita.
Kata Bundanya, Gita lagi libur kerja dan ada di Apartemennya.
Doni langsung gas dong, apalagi saat dia mendapat alamat Apartemen Gita.
"Duh, kok gue deg-deg an ya.." gumam Doni sembari menenangkan debar jantungnya.
Membayangkan Gita menatapnya saja sudah membuat Doni lemas, entah kenapa tatapan Gita bisa membuat Doni selemas itu.
Istilahnya mleyot.
"Gue udah ganteng belum ya?" Doni menyempatkan diri merapikan rambut coklat mudanya, sudah kelihatan ganteng baru dia masuk.
Sudah tau dimana kamar Gita, jadi gak perlu tanya-tanya lagi.
Kamar Gita ada dilantai 5, jadi Doni hanya perlu naik lift sebentar lalu sampai deh.
"Lantai limaaa." gumamnya saat memasuki lift. Dia menekan tombol angka 5 dan lift langsung tertutup.
Doni bersandar sebentar didinding lift, debar jantungnta bukan makin tenang malah makin menjadi.
"Gila..baru kali ini gue deg-deg an ketemu cewek." monolog Doni lagi.
"Karena Mami Gita cantiiik."
Doni tersentak, ada suara si bocil yang sudah lama tak muncul.
Terakhir kali Do muncul itu disaat Doni demam 1 tahun lalu.
Dan kini, bocil itu muncul. "Aduh, gimana kalau Gita tau soal Do..dia pasti batalin perjodohan.." gusarnya.
Doni kan gamau dibatalin. "Do, lo jangan muncul ya!" peringat Doni pada pantulannya di dinding lift.
Seakan bayangan Do ada dipantulan itu. "Tapi..Do mau ketemu Mami.." lirih Do sedih.
Doni berdecak kesal, pantulan Do didinding lift hilang setelah pintu lift terbuka. "Ayolah, jangan mengacaukan semuanya." bisik Doni.
Dia gamau semua kacau gara-gara Do.
Setelah berjalan menelusuri lorong lantai 5, Doni berhenti di depan pintu nomor 25. Doni menetralkan napasnya dulu dan tak lupa debar jantungnya.
"Tenang, kalem. Stay cool Doni." Doni mengetuk pintu kamar Gita pelan.
"Assalamualaikum, Gita." salamnya ramah.
Tak ada sahutan, Doni kembali mengetuk pintu itu. "Gitaaaa." panggilnya lagi dengan nada yang mulai naik.
Tak kunjung disahut, bibir Doni mulai mengerucut sebal. "Gitaaaaa, main yuuuk." panggilnya kesal.
Tit.
"Waalaikum sallam, iya Doni. Mau main apa?." Gita membuka pintu dan menyahut ucapan Doni.
Dia mengenakan tank top dan celana pendek sepaha. Doni kembali lemas, kakinya gemetar melihat Gita yang sangat memukau padahal hanya pakai tanktop aja.
"Gue—enggak, aku boleh masuk gak?" tanya Doni pelan.
Gita terkekeh pelan lalu menarik lengan Doni. "Masuk aja." ujarnya lembut.
Doni makin lemas. "G-gita..k-kaki aku lemes.." cicitnya gemetar.
Gita memandang Doni lekat, keringat yang mulai membanjiri dahinya, bibir yang bergetar pelan ditambah pipi yang bersemu merah.
Imut. Batin Gita gemas.
Perlahan Gita merengkuh pinggang Doni. "Mau aku gendong?." tawar Gita tepat ditelinga Doni.
Jantung Doni semakin berdegup kencang, wajahnya kian memerah disertai bibir yang digigit guna menahan teriakan.
"Ahh.." Doni pingsan karena tak sanggup menahan debar jantungnya dan ribuan kupu-kupu diperutnya.
Gita dengan sigap menahan tubuh Doni, dia terkekeh pelan melihat betapa manis cowok yang dijuluki preman ini.
Baru saja Gita hendak menggendongnya, tapi Doni sudah kembali membuka matanya. Dan kini matanya nampak membulat dan berbinar.
"Haaa, Mamiiiii!!." serunya girang sembari memeluk Gita erat.
Gita hampir jatuh menahan serangan pelukan Doni, dia mengelus punggung cowok ini pelan. "Do udah mam belum? Mau Mami suapin?." tawar Gita lagi.
Do malah sibuk mengecap leher putih Gita. "Do mau mumu..mana mumu punya Do?." rajuknya diceruk leher Gita.
"Ooh, aku udah beliin kamu mumu baru loh. Bentuk beruang, kamu mau liat?"
"Mauuuu, yeaaayy mumu baruuuu."
Gita gemas sekali Ya Allah, rasanya ingin sekali mempercepat pernikahan mereka. Gita terlalu gemas pada cowok ini.
"Menggemaskan, Do nya mami saaaangat menggemaskan."
"Hihi, makacih mamiii."
Gita memegang pinggang Doni pelan, lalu menggendong cowok ini ala koala. "Kamu berat," komen Gita sembari berjalan menuju dapur.
Bibir Do mengerucut pelan. "Iih, mami jangan gituu." rengeknya sebal.
"Maaf sayang, bercanda aku tuh."
Kenapa sih, cowok ini harus semenggemaskan ini, jadinya kan Gita harus menahan napsu agar tidak menepuk dan meremas pantat serta dada milik Doni.
"Sabar, ntar kalau udah nikah. Badan dia jadi milik lo Gita."
Benar, tubuh Doni akan sepenuhnya jadi milik Gita dan dia bisa menyalurkan napsu yang selama 22 tahun ini dia pendam.
...Hehe....
...Bersambung😾...
...Terima kasih atas vote dan komennya💕...
...Gita bukan butchy, Gita itu Dominan karena dia wanita dewasa maka dari itu suka mendominasi hubungan....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Qaisaa Nazarudin
Astaga ini kenapa Alurnya jadi kebalik gini thor?? bikin perut aku krem aja,ngakak mulu dari tadi..🤣🤣🤣🤣😜😜
2025-01-11
0
syafina Malika
berasa bca bl cmn seme nya cwe
2022-03-18
0