Gadis Pilihan Tuan Muda

Gadis Pilihan Tuan Muda

Part 1

"Aira...! bisa cepatan gak, gua uda laper banget ni." Teriak Riska dengan suara yang menggelegar

Aira pun segera membawakan nampan yang berisi makan dan minum ke dalam kamar riska. "Ni anak, makin jadi jadi aja kelakuannya. tunggu aja lo pembalasan gue."

"Lama banget sih lo. Lu tu harus ingat ini rumah gue. Lu mau gue usir, jadi gelandangan lu sana." Ucap Riska dengan menatap sinis.

Aira hanya diam dia mencoba untuk tidak mendengarkan perkataan Riska, Ia pun keluar dari kamar riska setelah menaruh nampan itu di atas meja.

Sebenar nya Aira tidak ingin pergi meninggalkan ibu dan adiknya di kampung. Tapi setelah mendapatkan telepon dari om nya, yang menawarkan pekerjaan. Aira setuju, karena ia ingin menyekolahkan adiknya sampai kuliah. Aira juga tidak mau melihat ibunya yang terus bekerja. Ia bertekad akan mencari uang yang banyak untuk membahagiakan ibu dan adiknya. Aira pergi dari rumahnya setelah mendapatkan izin dari ibunya.

Tak teras sudah jam delapan malam, Aira yang kebetulan berada di ruang tengah melihat Arya yang baru pulang dari kantor.

"Om, kapan Aira bisa masuk bekerja?"

Bicara dengan lembut dan sedikit agak gugup

Mamanya Riska yang baru keluar dari kamar. Langsung menjawab pertanyaan Aira. sambil berjalan menuju suaminya dan mengambil tas yang di genteng oleh suaminya.

"Duh kamu apaan sih. Omnya baru pulang sudah banyak pertanyan. Kamu gak kasian apa sama om mu. Lagian kamu dirumah aja temanin Riska. Uang bulanan kan tetap tante kirim ke ibu mu."

"Maaf om." Aira tersenyum paksa.

Huu sampai kapan sudah 3 bulan gue dirumah ini. bisa stres gue berhadapan sama tante dan riska terus.

"Iya gak apa. Bulan depan kamu sudah bisa bekerja." Sambil berjalan menuju ruang tengah. dan duduk di atas sofa.

"Duduk."

"Iya Om."

Tante mila jengkel sambil sesekali melirik sinis Aira yang duduk di hadapan mereka. Ia tidak mau terlihat buruk di depan suaminya. Karena memperlakukan Aira kurang baik.

"Pa.. Kalau Aira bekerja, Riska gak ada lagi temannya dirumah."

Aira menatap om nya dengan penuh makna setelah mendengar ucapan tantenya.

Jangan dengar om. *A*ira tersiksa kalau om gak ada dirumah. Lagian kan Aira disini mau bekerja bukan mau temanin Riska si anak manja itu.

"Riska kan kuliah mah. Kasian juga Aira dirumah terus. Aira kan juga butuh hiburan di luar rumah. Dia juga butuh teman." Ucap om Arya meyakinkan istrinya.

"Ya betul sekali om." Jawab Aira semangat.

Mila langsung menatap Aira dengan sinis.

Dasar benalu. Dulu mamah nya sekarang anak nya.

"Ya sudah Om mau istirahat. Nanti kita bicarakan lagi. jabatan apa yang cocok untuk kamu."

"Iya om, makasih." Jawab Senang.

mereka langsung menuju kamar nya masing masing. Aira sangat senang karena sebentar lagi ia akan bekerja. Dan menghbis kan waktu diluar rumah.

"Pa, Aira dirumah aja temanin riska. Lagian dia mau papah kasi kerja apa. Mana ada jabatan yang cocok untuk dia. Dia kan cuma lulusan smk pa." Ucap mila sambil memijat kepala suaminya dengan lembut. Mila gak mau jika nanti Aira lebih unggul dari Riska.

"Mah. Aira papah panggil kesini memang untuk bekerja. Papa ingin Aira menjadi orang yang sukses kedepannya. Kasian mah. Papanya sudah meninggal. Hesti juga kasian kan jika harus bekerja terus menerus." Jawab Arya.

"Yah pah, tapi kan...

"Uda Mah, papah capek mau istirahat." Jawab Arya singkat ia tidak ingin berdebat lagi dengan istrinya.

Mila sedikit kesal dengan Arya yang selalu mengurus saudara nya itu. Meski mila sudah hidup mewah. Ia tetap tidak ingin membagi hartanya kepada saudara Arya.

Dulu juga Mila pernah menelpon Hesti agar tidak terus meminta uang kepada Arya. Ia selalu mengira Hesti meminta uang bulanan. Padahal lia tidak pernah meminta apapun dari Arya. Arya lah yang selalu mengirim Lia uang. Karena Arya kasian dengan adiknya itu. Yang sudah menjadi janda.

***

Pagi yang cerah semua ada di meja makan. Aira ikut membantu bi Ina menyiapkan makanan di atas meja.

Arya turun dari tangga bersama dengan Mila. Mereka langsung menuju meja makan.

"Pagi om." Sapa Aira dengan senyumnya kepada arya.

"Ponakan om rajin ya. Pagi pagi sudah bangun." Puji Arya. yang membuat telinga Mila panas mendengarnya.

Tak lupa Aira juga menyapa Mila. "Pagi tante." Ucap Aira dengan ramah.

"Hem." Jawab tante dengan malas.

Ni anak pandai sekali cari muka.

Mereka pun duduk di meja makan. Saat Aira sudah selesai menata makanan di atas meja. Ia pun segera ke dapur bersama bi Ina.

"Ra. mau kemana? Belum makan kan. Ayo makan, sama om dan tante."

Aira langsung melihat wajah tante Mila. yang sangat melihat kan ketidak sukaannya.

Gue kerjain lu nenek sihir.

"Iya om." Aira langsung duduk tanpa menghiraukan tantenya. Aira tau tante nya pasti sangat tidak suka kalau Aira ikut makan bersama mereka.

Mila sangat tidak berselera makan hari ini. Biasa nya Aira selalu menolak. Saat Mila memberikan tatapan sinisnya. Tapi kali ini. Ia melihat Aira tidak menghiraukannya.

"Oh yah om. Aira kok gak lihat riska yah. Padahal kan ini masih sangat pagi." Ucap Aira, Ia sengaja membuat tantenya itu semakin panas dengannya. Aira sudah capek jika harus tindas terus oleh kedua perempuan itu. Walau pun Aira sedikit takut. Setelah om nya pergi ke kantor. Ia pasti akan habis di caci maki oleh tantenya.

"Uhuk uhuk." Mila segera mengambil air putih Dan meminumnya. Ia sedikit melotot melihat Aira.

Ni anak kenapa, awas ya kamu. Dasar benalu.

"Mah. Kemana Riska?" Ucap Arya sambil melihat Mila penuh tanda tanya.

"Itu pah, Riska itu. Riska lagi nginap dirumah temannya. Riska kan juga sibuk pemotretan, sudah ijin kok sama Mama ada tugas kuliah yang harus mereka selesai kan. Rajin ya pah anak kita, riska sangat semangat dengan kuliahnya." Jawab mila yang sedikit gugup. Ia selalu menutupi kelakuan buruk Riska di depan Arya.

"Lain kali jangan biarkan Riska nginap di rumah temannya." Jawab Arya datar. Dia tidak suka jika anak perempuannya selalu keluyuran. Selain itu juga. Arya tidak suka jika Riska menjadi model. Dia ingin anak nya membantunya mengolah perusahaannya.

Sarapan pagi telah usai. Arya segera pergi berangkat ke kantor. Aira segera membersihkan meja bersama bi Ina.

"Duh mati gue. kenapa juga mulut gue tadi gak ke kontrol."

"Mah, beri tau Riska jangan sering pulang larut malam. Apa lagi sampai menginap dirumah orang."Ucap arya sebelum memasuki mobilnya.

"Iya pah. Riska gak pernah aneh aneh kok. Kok papa gitu sih sama anak sendiri."

"Papah cuma ingin Riska belajar mandiri seperti Aira." Mendengar itu telinga Mila langsung panas. Ia tidak suka kalau Arya memuji Aira.

"Iya pah." Jawabnya singkat.

Setelah mobil Arya jalan dan keluar gerbang. Mila langsung masuk rumah dengan langkah kaki yang cepat. Dan langsung menuju kedapur. Menemui Aira.

" Eh benalu. Anak gak tau diri. Sudah bagus saya mau mengizinkan kamu tinggal disini. Kamu sengaja ya. Membuat Riska jelek di mata papah nya" Mila terlihat sangat geram sambil mencekam lengan Aira dengan kuat.

"Maaf tante." Hanya itu yang mampu Aira ucapkan. Ia meringis kesakitan karena cengkeraman yang begitu kuat di lengannya.

"Awas yah kamu sekali lagi berani menanyakan, atau ikut campur urusan Riska." Bentak mila.

"Bi ina. Biar kan anak gak tau diri ini yang membereskan semuanya. Bibi gak boleh ikut membantu nya." Mila pun pergi dan mendorong Aira sampai tersungkur di lantai.

Mila sangat jengkel. Selama ini ia selalu menutupi kelakuan riska yang suka menginap dirumah temannya. Mila juga tidak tau apa yang Riska lakukan di luar rumah. Ia selalu mempercayai ucapan Riska. Mila juga tidak mau membuat anak semata wayangnya itu sedih. Makanya Mila selalu memanjakan dan menuruti kemauan Riska.

Bi Ina sedih melihat Aira diperlakukan seperti itu. Tapi apalah daya bi Ina tidak bisa membantu. Selain memberikan semangat kepada Aira.

Terpopuler

Comments

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

untung om nya baik g sinis kyk Tante nya

2023-01-01

0

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Aira kasihan. 🥺😥

Jika sempat mampir ya kak. 🤭

2022-09-30

1

auliasiamatir

auliasiamatir

aku mampir kak, bagus Aira, harus melawan dong jangan diam aja.

2022-08-30

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!