Riska sudah berdandan ia sangat cantik dengan dress berwarna peach yang pas di badannya. Ia juga menggunakan sepatu high heels senada dengan warna baju yang ia kenakan, rambut yang panjang ia biarkan terurterurai sedikit curly di ujung rambutnya. Tak lupa juga dia menggunakan perhiasan. Yang menambah kesan mewah pada dirinya.
"Kali ini gue yakin Arga pasti langsung jatuh cinta sama gue" Riska memuji dirinya didepan cermin, Ia sangat yakin akan menjadi bagian dari keluarga Rahandirta. Apalagi mendapat dukungan dari Erika. Erika sampai sampai menyiapkan dress untuk Riska makan malam dengan Arga.
"Duh anak mamah cantik banget sih." Mila melihat Riska yang turun dari tangga. Ia sangat suka melihat penampilan anaknya itu.
"Mau kemana sayang?" Ucap Mila sambil menghampiri Riska.
"Riska mau dinner mah." Ucap Riska dengan senyum di bibirnya.
"Sama siapa?" Mila menatap penuh selidik. Ia tidak mau kalau sampai Riska berpacaran sama orang yang tidak selevel dengan mereka.
"Hmm.. Sama Arga ma, Arga Putra Rahandirta." Ucap Riska kegirangan.
"Arga? Kamu serius Ris, wah Mama sangat senang, kamu jangan sampai melakukan kesalahan. Buat Arga jatuh cinta sama kamu. Pokonya kamu jangan sampai melepaskan Arga." Mila berkata dengan semangat. Dan memberi dukungan penuh kepada Riska.
"Tenang aja mah, Tante Erika mendukung Riska kok. Bahkan baju ini, tante Erika yang memberikan pada Riska." Jawab Riska meyakinkan mamah nya.
"Wah kamu sangat hebat sayang. Mamah bangga sama kamu. Kamu memang pantas bersanding dengan Arga. Cuma kamu yang cocok dengan Arga." Ucap Mila semangat dan sedikit menyombong.
"Udah dulu yah mah. Riska gak mau Arga menunggu lama."
"Iya, kamu cepatan pergi jangan sampai membuat Arga kecewa." Mila sambil menuntun Riska sampai pintu utama. Malam ini ia sangat senang apalagi membayangkan menjadi besan keluarga Rahandirta yang semua orang memimpikannyaa.
Mila kembali masuk kedalam rumah. Saat ia mau memasuki kamar nya, Ia melihat Aira yang sedang makan malam seorang diri di meja makan. Karena hatinya sedang senang ia mengabaikan Aira, Ia hanya memberikan tatapan sinis kepada Aira dan berlalu menuju kamarnya.
Tumben tuh nenek sihir gak nganggu gue. Kesambet apa dia?
Aira makan dengan lahap, walau tadi siang sempat membuat hatinya panas, saat berada di butik itu. Tapi masalah itu sudah dia lupakan.
Selesai makan Aira membereskan meja dan mencuci piring kotor yang ada di wastafel dapur tempat cuci piring. Bi ina bukan tidak mau mencucinya. Tapi dia takut melanggar perintah Mila. Bi ina disuruh istirahat hari ini dengan Mila. Dan tugasnya di gantikan dengan Aira.
***
Riska sudah sampai Di sebuah restoran mewah. Ia disambut ramah dan sopan, dengan karyawan restoran itu. Riska cukup terkenal sebagai model. Karyawan itu termasuk salah satu fansnya. Ia senang sekali menuntun Riska ke sebuah ruang privat yang sudah di booking Erika. Untuk Arga dan juga Riska.
Riska masuk, Ia melihat Arga yang sudah duduk di bangku yang sedang menatap layar handphone nya.
"Malam Arga." Ucap Riska selembut mungkin. Untuk mengambil perhatian Arga.
"Hem." Ucap Arga singkat tanpa membalas sapaan Riska dan tidak melihat Riska sama sekali. Ia masih sibuk dengan handphone nya.
Riska duduk tepat di hadapan Arga, walau sedikit kecewa dengan sikap Arga, dia merasa Arga cuek mungkin karena kedatangannya yang lambat.
"Dari tadi Ga? maaf yah sudah membuat mu menunggu." Riska berkata lirih, dengan nada yang di buat buat, agar Arga dapat memakluminya. Tapi Arga tidak menggubris ucapannya. Bahkan Arga tak kunjung melihatnya
Pelayan mengetuk pintu. Riska langsung mempersilahkan nya masuk. Riska sedikit kaget karena pelayan itu membawa makanan. Bahkan ia belum memesan apapun.
Pelayan itu menata makanan itu dengan rapi. Sebelum ia keluar dari ruangan itu. Ia memberanikan diri untuk meminta foto kepada Riska.
"Maaf nona Riska, apa saya boleh berfoto dengan nona?" Pelayan itu berkata dengan sangat gugup.
Riska antusias ia sangat ramah dan membolehkan pelayan itu berfoto dengannya. Walau sebenarnya ia sangat tidak suka dengan pelayan yang terlalu berpose dekat dengannya Tapi demi terlihat baik didepan Arga. Riska membiarkannya. Pelayan itu sangat senang bahkan ia tak sadar memeluk Riska.
"Nona sangat baik makasih sudah mau berfoto dengan saya." Pelayan itu berkata sambil memeluk Riska. Arga melihat sekilas kearah Riska yang terlihat risih, tapi dia tidak perduli dengan itu.
Pelayan itu segera sadar dan melepaskan pelukkannya. Ia mengucapkan banyak terimakasih, dan menunduk dengan sopan saat mau keluar dari ruangan itu.
Arga langsung memakan makanan yang sudah terhidang diatas meja. Tanpa memperdulikan Riska sama sekali. Sungguh Riska sangat marah dengan sikap cuek Arga.
"Makasih ya ga, sudah memesan makanan kesukaan saya." Ucap Riska basa basi dan berbohobg. Yang lagi lagi mencoba memulai obrolan, padahal Arga memesannya asal ia ingin segera menyudahi makan malam ini. Ia muak dengan wanita dengan tampilan yang seperti Riska. Karena hampir semua wanita yang mendekatinya hanya mencari muka dan menginginkan hartanya saja.
Arga makan dengan lahap tanpa memperdulikan Riska. Slesai makan Arga langsung berdiri dan ingin keluar dari ruangan itu, tapi riska menahannya
"Ga, mau kemana?" Ucap riska lembut. Ia tetap bersikap lembut walau tidak dapat perhatian dari Arga. Sebisa mungkin ia menahan amarahnya.
"Sudah selesai makan kan. Saya kesini hanya karna mami saya. Bukan hal yang lain." Ucap Arga sedikit tegas dan melirik lengan jasnya yang dipegang oleh Riska agar segera dilepaskan.
"Tapi ga..
Belum sempat Riska bicara Arga sudah keluar dan meninggalkan nya diruang seorang diri. Riska merasa prutasi dengan sikap Arga yang tidak menganggapnya ada.
"Aaaaaaaa" Riska berteriak sambil mengusal rambutnya. Ia sangat tidak terima dengan perlakuan Arga terhadapnya. Segera ia ingin menelpon Erika untuk mengadukan sikap Arga kepadanya. Tapi mamah nya sudah terlebih dulu meneleponnya. Mila sangat penasaran dengan Makan malam Riska bersama Arga.
"Mah.." Riska sedikit merengek.
"Sayang kok kamu sedih sih. Apa yang membuat mu sedih? apa Arga langsung melamar mu." Mila berkata dengan pikirannya yang sangat positif, Ia tidak mau memikirkan hal yang buruk. Ia yakin penampilan riska pasti membuat Arga jatuh cinta dengan anaknya.
" Gak mah, Arga bahkan tidak melihatku. Ia bahkan meninggalkan Riska sendiri. Riska akan aduhkan Arga dengan maminya." Ucap Riska sedih penuh ancaman.
"Aduh duh sayang, jangan dong. Erika tidak boleh tau dengan sikap putranya seperti itu. Kamu jangan mengaduhkan sikap Arga." Mila berkata sedikit menekan
"Kenapa mah. Biar tante Erika tau. Riska gak mau mah kehilangan Arga." Riska memelas.
"Maka dari itu. Kamu jangan mengaduhkan Arga. Erika hanya boleh tau kalau kamu makan malam romantis dengan putranya. Kamu jangan mengaduh, yang ada nanti Erika tidak mendukungmu, pokoknya kamu jangan mengaduh. Mama juga takut jika Arga marah kepadamu." Mila berkata dengan serius. Ia juga tidak mau batal menjadi besan keluarga Rahandirta. Ia sudah menghayal terlalu tinggi untuk menjadi bagian keluarga Rahandirta.
"Iya mah. Mama betul juga. Ya udah mah, malam ini Riska tidur di tempat teman Riska lagi ya." Ucap riska dengan memelas agar Mila mengizinkannya.
"Gak boleh sayang. Kamu harus segera pulang. Papah pasti nanti akan mencari mu. Tadi pagi Aira mengadukanmu dengan papah mu. Jadi kamu harus pulang." Ucap Mila. Ia sengaja berkata seperti itu, agar Riska semakin membenci Aira.
"Hu anak itu. Nanti Riska akan berikan dia pelajaran." Ucap riska sambil menggeram kan tangannya. Ia langsung menutup telpon itu. Dan segera keluar dari restoran itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Senajudifa
mampir thor
2022-05-16
2
Aisyah Nur
rasakan tu
2022-04-16
1
Eny Agustina
Hadirr.......
2022-04-16
1