Part 7

Aira sudah bersiap, Ia menggunakan baju kaos putih, celana kain berwarna hitam, tak lupa juga ia menggunakan blazer overzies berwarna coklat, Aira menggunakan sepatu heels berwarna hitam yang tidak terlalu tinggi. Rambutnya ia biarkan terurai. Karena Aira memang tidak pandai menata rambut atau bermake up.

Ia menuju ke dapur, di meja makan sudah ada Arya, Mila dan juga Riska. Aira sedikit lambat karena tadi ia membantu b Ina membuat sarapan. Meski bi Ina menolak tapi hari ini Aira tetap tidak membiarkannya memasak sendiri.

Ia merasa sedikit gugup. Meski kemarin sore sampai menjelang malam, Ia merasa lega karena tidak bertemu dengan Riska dan juga Mila, tapi pagi ini ia merasa sedikit takut, Apa lagi Riska yang langsung berdiri menghampirinya dengan wajah masam.

"Apa ini! ( Sambil memegang blezer Aira ). Dari mana kamu dapat uang, Siapa yang membelikan kamu Baju ini!"

Riska memperhatikan Aira dari atas sampai bawah dengan tatapan tidak suka. Ia begitu sangat iri melihat penampilan Aira yang tampak modis tidak seperti biasanya.

"Om Arya yang membelikannya." Jawab Aira pelan, sedikit gugup.

"Apa!"

Riska langsung berjalan cepat kemeja makan. Ia berdiri tepat di samping Arya. Sementara Aira berjalan dengan sedikit lemah, ka meja makan. Karena lagi lagi pertengkaran dirumah ini karena dirinya.

"Pah. Papa apaan sih! Papah belikan Aira baju yang mahal. Tapi papa tidak membelikan Riska." Ucap Riska marah.

"Sudah kamu jangan marah, Kamu bisa beli kalau mau, Habiskan sarapan kamu." Ucap Arya lembut. Ia merasa merasa bersalah dengan dirinya karena sikap Riska yang terlalu manja. Ia merasa gagal mendidik anaknya.

"Aira kamu sini, cepat sarapan." Arya berkata setelah masih melihat Aira yang masih diam dengan wajah sedih.

"Iya om." Aira duduk di Sebelah Mila. Ia segera mengambil nasi dan juga lauk. Berusaha untuk mengabaikan tante mila yang menatapnya sinis.

Mila merasa gerah karena Aira memilih duduk disampingnya.

"Pah...

Rengek Riska lagi, Karena Papah nya mengabaikan pertanyaannya.

"Sudah Riska Kamu jangan bersikap seperti anak kecil gini. Kamu itu sudah dewasa. Papah membelikan Aira baju itu keperluan untuk kerja. Kamu jangan bersikap seperti itu. Aira itu sepepupu mu, bersikaplah baik. Aira cuma punya kita disini." Ucap Arya sedikit tegas.

"Iya pah." Jawab aira singkat. Iya takut kalau Papah nya semakin marah dengannya. Sebenarnya di lubuk hati kecil Riska ia ingin dekat dengan Aira, Riska melihat lebaikan didalam diri Aira, meski ia kasar dengan Aira, tapi Aira tidak perna sama sekali membalasnya. Tapi karena Mamah nya melarangnya untuk dekat dengan Aira, dan selalu memans manasinya dengan Aira, makanya Riska sering sewot dengan Aira.

"Iya. Kamu jangan gitu, Aira itu sepupumu." Ucap Mila, Ia hanya berusaha mencari muka di depan Arya. Sebenarnya ia jijik berkata seperti itu.

Aira sedikit ngeri mendengar pernyataan Mila, Aira tau, Mila tidak tulus membelanya.

Sarapan sudah selesai. Mila langsung mendekati Arya yang berdiri. Ia menggandeng lengan Arya mereka berjalan bersama. Aira berjalan di belakang mereka. Sampai mereka berada di teras rumah.

"Papah pergi dulu ya." Ucap Arya, Ia berharap istri yang ia cintai ini bisa merubah sikap sombongnya.

Mila mengangguk dan mengambil tangan suaminya. Ia mencium tangan Suaminya. Itu memang selalu ia lakukan. Terlepas dari sikap sombongnya Mila memang selalu memperhatikan keluarga nya. Makanya ia tidak mau jika perhatian Arya terbagi oleh Saudara dan ponakan Arya. Mila hanya mau Arya fokus kepada Dia dan Riska. smSeperti yang di lakukan.

Arya masuk kedalam mobil. Begitu juga dengan Aira, Arya menyuruh sopirnya untuk mengantar Aira terlebih dulu.

"Kamu bisa naik mobil ra?" Ucap Arya, Ia berniat ingin membelikan Aira mobil.

"Gak bisa Om. Aira bisa kok besok besok Ke kantor baik ojek." Jawab Aira, Ia mengira Arya keberatan mengantarnya Ke kantor.

Merasa Aira salah tanggap dengan pertanyaannya. Arya segera meluruskan maksudnya.

" Kamu jagan salah paham. Om hanya berniat membelikan kamu mobil. Kalau kamu mau om bisa menyewah orang untuk mengajar kamu." Jawab Arya santai.

"Jangan om. Om jangan belikan Aira mobil." Jawab Aira panik. Ia takut jika nanti Riska dan Mila semangkuk tidak menyukainya.

"Tapi kamu bisakan naik motor?" Ucap Arya lagi. Ia mengajak Aira ngombil selama diperjalanan menuju Kantor Arga

"Iya om. Tapi Aira gak mau om membelikan Aira motor. Aira sudah bekerja, nanti Aira akan menabung, dan membelinya sendiri." Aira menolak lagi.

"Hmm. Bagai mana kalau om akan ambilkan kamu motor, trus tiap bulan kamu bayar ke om." Ucap Arya, Ia hanya ingin Aira mempunyai kendaraan, biar bisa leluasa kemana mana. Ia ingin memberikan Aira kebebasan.

"Maksudnya om." Aira bingung.

"Om akan mengambilkan kamu motor, terus tiap bulannya kamu mencicil ke om bayar motor itu." Arya menjelaskan, agar Aira mau menerima pemberiannya.

"Seperti kredit gitu ya om."

"Iya. Jadi nanti siang di jam istirahat, om akan jemput kamu. Kita akan pergi melihat lihat motor." Jawab Arya

"Oke om" Aira menerima tawaran Arya. Karena motor itu akan ia bayar. Iya tidak menerimanya dengan cuma cuma.

Mereka pun sampai di gedung yang tingginya sepuluh tingkat. Aira keluar dari mobil. Ia terdiam sejenak. Aira sangat takjub melihat gedung ini. Lebih besar dibandingkan gedung om nya, Ia berpikir gedung om nya sangat besar. Ternyata ada yang lebih besar lagi. Bahka ini sangat sangat besar dan tinggi. Ia tidak menyangka akan bekerja di perusahaan ini. Sejenak ia berpikir. Akan ditempatkan sebagai apa dia di gedung ini. Ia tidak punya pengalaman sedikit pun. Ia hanya pernah bekerja sebagai kasir di sebuah supermarket.

"Aira om tinggal ya. Kamu semangat kerjanya." Jawab Arya karena ia juga harus segera ke kantornya.

"Iya om." Aira pun tersadar dari lamunan nya.

Aira bingung kemana ia akan pergi. Sementara satpam yang melihat Aira langsung menghampirinya.

"Selamat pagi, dengan nona Aira." Satpam itu bicara dengan sangat sopan.

"Iya pak. Jangan panggil saya nona. Panggil saja Aira." Jawab Aira sopan. Ia sedikit risih mendengar di panggil nona.

"Nona bisa ikut saya. Tuan Rey sudah menunggu." Jawab satpam itu sopan, iya bahkan tidak menghiraukan ucapan

Aira menghelakan nafasnya bertanda malas dengan satpam ini, Ia pun mengikuti langkah satpam itu yang menuntunnya di ruang tunggu.

Sampai di ruang tunggu Aira sudah melihat laki laki kemarin yang ia temui.

"Selamat pagi nona." Rey langsung berdiri, memberi salam hormat.

"Pagi juga tuan. Apa yang bisa saya lakukan ?"

Jawab Aira. Meski terasa berat memanggil dengan ucapan tuan. Karena ia tidak terbisa memanggil orang dengan ucapan itu. Biasanya pak tau mas. Tapi Aira harus mulai terbiasa.

"Saya Rey, sekertaris tuan Arga." Rey memperkenalkan diri sebelum menjawab pertanyaan Aira.

"Saya Aira." Ia juga ikut memperkenalkan dirinya.

"Saya sudah tau nona. Sekarang nona bisa ikut saya." Jawab Rey. Iya berjalan melewati Aira.

Aira kesal dengan jawaban Rey. Ingin sekali ia memumukul orang yang baru saja melewatinya itu. Dengan cepat Aira mengikuti langkah Rey.

Belum terlalu banyak karyawan yang datang karena ini masih terlalu pagi.

Rey dan Aira memasuki lift khusus yang langsung menuju ruangan Arga. Sementara Arga sedang mempersiapkan diri.Ia tau sebentar lagi Aira dan Rey akan sampai ke ruangannya. Ia sudah memantau dari cctv yang langsung terhubung di henpone nya. Enatah lah Arga juga bingung kenapa dia sampai bersikap seperti itu.

Lift terbuka Rey dan Aira sudah berada di ruangan Arga. Lagi lagi Aira takjub dengan ruanagan ini. Dari desain hingga penataan barang sangat sempurna. Membuat Aira betah berada di dalam ruangan ini.

"Nona." Rey menyadarkan lamunan Aira.

"Eh iya." Jawab Aira.

Ray melangkah sedikit mendekat Arga. Aira mengikutinya. Mereka berdampingan jarak mereka sangat dekat. Arga tidak suka melihat Aira yang berdiri dekat disamping Rey.

Rey menyadari tatapan tidak suka Arga. Ia paham maksud Arga. Ia pun mundur dua langkah untuk menjaga jarak denagn Aira. Aira dengan polos mengikuti Rey. Ia kembali berada di samping Rey.

Rey kesal. Kenapa gadis ini tidak mengerti. Akhirnya Rey mengarahkan Aira

"Nona silahkan perkenalkan diri anda kepada tuan Arga." Ucap Rey sopan.

"Baik Tuan." Ucap Aira sopan dan sedikit menunduk.

Tanpa aba aba Aira langsung memperkenalkan dirinya.

"Nama saya Aira putri, Hobi saya berkeliling naik motor. Saya suka es cream..

"Nona...

Ucap Rey, Aira terdiam melihat ke arah Rey. Rey ingin menghentikan Aira. Gadis ini tampak tidak jelas, Ia takut Arga akan marah melihat sikap gadis ini, terlihat sangat konyol. Tapi Arga memberikan isyarat agar Rey membiarkan Aira memperkenalkan dirinya seperti ini.

"Ada apa? saya belum selesai memperkenal kan diri." Ucap Aira polos.

"Tidak ada nona. Nona bisa sedikit maju Agar tuan Arga Mendearnya lebih jelas." Jawab Rey asal. Sungguh ini baru pertama kalinya melihat gadis sebodoh ini. Yang lebih anehnya Arga tidak merasa risih sama sekali

Aira pun melanjut kan perkenalan dirinya. Arga merasa lucu dengan sikap Aira. Ingin ia tertawa tapi ia tahan karena melihat keseriusan di wajah Aira.

Terpopuler

Comments

Yanti dian Nurhasyanti

Yanti dian Nurhasyanti

🤭😂😂😂😂

2023-01-04

0

Senajudifa

Senajudifa

kutukan cinta mampir membawa like y win

2022-05-24

1

Nur

Nur

hahahaha astaga aira

2022-04-14

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!