Tidak terasa sudah dua minggu Aira bekerja diperusahaan Arga. Dan sampai hari ini juga Riska tidak mengetahui kalau Aira bekerja di perusahaan Arga. Karena Riska memang lagi sibuk ada pemotretan. Dan itu membuatnya jarang bertemu dengan Aira dan juga mamanya. Mereka Berempat sedang menikmati sarapan pagi. Hanya Mila saja yang Tampak tidak mood. Melihat perubahan Aira yang semakin hari semakin berkilau. Mungkin karena Aira selalu berada di ruangan yang ber ac.
Ya, Aira memang mempunyai kulit yang tidak terlalu putih, tingginya juga hanya 158 cm, bentuk badannya juga standar, Rambutnya hitam tidak terlalu panjang, wajahnya manis khas sekali dengan wajah indonesia.
Aira bukan tidak pandai merawat diri, Karena waktu masih sekolah, Aira lebih sering berjalan kaki ketimbang menaiki angkot, Karena uang jajan yang pas, Ia juga tidak mau boros. Walau sering kali mendapatkan tawaran dari Feby sahabatnya. Aira seringkali menolak karena Arah rumahnya dan rumah feby berkawan Arah.
Tapi makin kesini kulit Aira semakin terlihat putih, Aura kecantikannya makin bertambah, Gayanya juga sederhana tapi tampak elegan, Mila sangat tidak suka melihat perubahan dari Aira. Ia takut Arga akan suka dengan Aira dan tidak memilih Riska.
Sarapan sudah selesai, Hari ini Arya akan mengizin kan Aira untuk naik motor, Arya sudah merasa kalau Aira sudah paham dengan jalan menuju Kantor. Sebelumnya Arya tidak mengizinkan. Takut Aira akan tersesat.
"Aira, hari ini kamu sudah boleh berangkat sendiri."
"Aira boleh naik motor om."
"Iya. Kamu hati hati jangan terlalu laju."
"Iya om, makasih." Aira senang akhirnya ia di boleh kan juga.
"Emang kenapa pah? kenapa gak pergi bareng?" Ucap Riska bingung.
"Biar aja Ris, keenakan dia di antar jemput kaya ratu aja." Jawab Mila jutek.
Meski Aira mendengarnya sedikit sakit dihati nya, Tapi ucapan tantenya menurut Aira memang betul, tidak sepantasnya dia menyusahkan om Arya.
Arya tidak menanggapi omongan istrinya, kalau di tanggapain bisa ribut lagi mereka. Karena Mila sudah pasti akan memojokkan Aira.
"Gini sayang, Aira tidak bekerja dengan papah?"
"Maksudnya pah?'
"Aira kerja di perusahaan Jk group."
"Apa! kok bisa pah, Kok gak ada yang kasi tau Riska."
"Tuan Arga yang memintanya, mungkin karena tuan Arga lagi butuh pekerja." Jawab Arya santai
"Sudah sayang kamu gak perlu kaget gitu. Gak penting juga kan." Jawab Mila, Sementara Aira masih diam menyimak obrolan mereka tentang dirinya.
"Om, tante Aira pergi dulu ya." Aira merasa takut jika ia berlama lama berhadapan dengan Riska dan tante Mila, ia takut dimarah, atau pertanyaan Risak malah akan menjadi ribut, yang ada nanti dia malah terlambat masuk kerja.
"Iya, kamu cepatan sana. Hati hati ya, jangan ngebut." Jawab Arya. Ia sedikit khawatir melepaskan Aira pergi ke Kantor sendiri.
"Iya om, Aira akan hati hati." Aira berpamitan, saat ia mau meninggalkan meja itu Riska menahannya.
"Aira!"
"Iya, ada apa Ris?"
"Lu kerja sebagai apa?"
"Asisten tuan Arga."
"Kemana sekretarisnya Rey? Apa dia berhenti?"
"Masih ada." Jawab Aira singkat, Ia masih merasa canggung bicara dengan Riska.
"Oh gitu." Riska langsung berpaling menyudahi obrolan mereka. Aira pun langsung segera pergi meninggalkan meja itu, Ia ingin segera sampai di perusahaan.
Arya juga segera berpamitan, sebelum muncul pertanyaan yang akan membuatnya pusing.
"Sayang papah berangkat dulu yah. Kamu jangan sering sering main. Kuliah yang benar, kalau perlu tinggalkan saja dunia Model itu."
"Hmm.." Riska malas menanggapi ucapan papah nya.
"Ih papah apaan sih. Seharusnya dukung dong anaknya, Riska itu lumayan terkenal loh pa." Jawab Mila sambil mengantar Arya ke pintu utama.
"Ya mah. Tapi lebih bagus lagi kalau Riska mau membantu papah di perusahaan."
"Ya pah. Nanti mama kasi tau Riska, lagian belum waktunya Riska masih terlalu muda pah.' Jawab Mila, yang terus saja membela Riska.
Arya hanya menggelengkan kepalanya. Istrinya terlalu menganggap santai, Padahal Arya serius dan ingin Riska bekerja dikantornya. Mila menyalami tangan Arya.Arya masuk kedalam mobil. Mobil pun melaju keluar halaman rumah.
Aira sampai di kantor, ia memarkirkan motornya, dan lagi lagi karyawan yang melihatnya Aira menggunakan motor mereka bertambah bingung sebenarnya siapa Aira ini. Kalau memang Aira pacar atau keluarga Arga mengapa menggunakan motor ke perusahaan. Ingin bertanya, Tapi mereka enggan takut jika Rey melihat mereka mengusik Aira. Rey memang seram saat lagi sedang marah, bahkan lebih kejam dari Arga. Dan itu membuat Aira tidak punya teman di kantor ini, karena semua orang menjaga jarak dengan Aira. Tapi Aira tidak khawatir karena niatnya memang hanya bekerja. Ia berpikir mungkin orang orang tidak selevel berteman dengannya.
Aira langsung menuju ruang Arga beberapa karyawan tersenyum hangat saat melihat nya. Aira membalasnya, meski didalam hatinya sedikit bingung. Mereka tersenyum ramah dengannya tapi menjauh saat Aira mendekat dengan mereka.
Saat diruangan Aira tidak melihat Arga. Ia langsung menuju sofa, sekarang sofa itu menjadi tempat favorit nya, Ingin membersihkan ruangan tapi ruangan ini sudah bersih dan tertata rapi. Ingin bermain hp tapi ia takut, ini masih di jam kerja. Akhirnya Aira hanya duduk manis di sofa sambil sandaran dan menghafal tentang gaji banyak tanggapan ia dapat.
Sementara Arga ia pergi ke cabang perusahaannya yang lain, Ia ingin mengecek produk terbaru sebelum di pasarkan. Arga memang selalu turun tangan mengecek,, makanya perusahaanya semakin berkembang dan mempunyai cabang dimana mana. Karena produk yang di keluarkan oleh perusahaan Arga memiliki kualitas yang sangat bangus dan tidak perna mengecewakan.
Sudah hampir 4 jam Aira berada diruang itu karena tidak ada aktifitas yang ia lakukan akhirnya ia tertidur di sofa yang empuk itu. Arga pun juga sudah mau kembali keperusahan nya. Ia melihat sudah hampir jam 12 siang. Akhirnya ia mengirim pesan kepada Aira. Ia berencana akan membawa Aira makan siang bernada mereka, yaitu Rey dan dirinya.
"Jangan kemana mana." Pesan singkat yang Arga kirimkan. Ini adalah pesan pertama yang Ia kirim untuk Aira. Ia takut rencana makan siangnya akan gagal. Karena memakan waktu dua jam untuk sampai diperusahaan utamanya. Walaupun itu rencana uang belum diketahui oleh Aira maupun Rey.
Chat itu sudah terkirim tapi Aira belum juga membalasnya.
"Apa kau masih diruangan?" Arga mengirim lagi pesan untuk Aira. Karena tak kunjung mendapatkan balasan Arga langsung menghubungi Aira. Tapi Aira tidak juga mengangkat telpon itu.
Aira terbangun karena mendengar hpnya berbunyi, Tapi ia enggan mengangkat karena itu nomor baru, dan juga Aira masih berada diperusahaan ini. Ia takut melanggar perintah yang Arga berikan. Ia pun kembali melanjut kan tidurnya.
Arga tampak gelisah karena Aira mengabaikan chat dan juga telponnya. Rey memperhatikan raut wajah Arga yang tidak baik baik saja, dari kaca mobil nya
"Tuan, apa tuan baik baik saja." Ucap Rey khawatir
"Cepat sedikit! kenapa kau lambat sekali membawa mobil ini." Ucap Arga marah.
"Baik Tuan." Jawab Rey. Ia segera melajukan mobilnya, Rey sedikit bingung mungkin terjadi sesuatu diperusahaan. Karena biasanya Arga tidak perna terburu buruh dalam segala hal.
Arga masih saja terus menghubungi Aira entah berapa panggilan yang sudah ia lakukan tapi tidak mendapatkan respon sama sekali.
Akhirnya Aira memutuskan untuk bangun karena suara hp yang tidak kunjung berhenti. Ia pun pergi ke toilet yang ada diruangan ini untuk mencuci muka. Selesai ia mencuci muka nya. Ia kembali ke sofanya itu. Ditaruhnya hp di atas meja ia melihat nomor asing itu tidak berhenti menghubunginya. Ingin rasanya Aira memaki orang yang mempunya nomor itu. Tapi ia melihat sudah hampir jam dua siang. Ia pun memutuskan mengabaikan panggilan itu. Karen sudah memasuki jam kerja.
Sementara Arga tampak cemas ia takut terjadi sesuatu dengan Aira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Senajudifa
ada yg ngga suka sm aira nih
2022-05-28
1
Yukity
semangaat🆙😍
2022-04-22
1
Nur
aira aira
2022-04-15
1