Arga dan Rey berada di mobil, Mereka berdua meninggal kan dua wanita glamor itu, Ya Arga mengajak Rey keluar dari restoran itu, karena mereka berdua memang sudah menyelesaikan makan malam mereka, tujuan Arga memang untuk makan malam bukan hal yang lain.
Arga duduk di kursi depan sebelah Rey, Ia mengajak Rey mengobrol layaknya seorang teman.
"Rey apa yang sedang dia lakukan." Ucap Arga santai, tapi dengan ekspresi rindu.
"Saya tidak tau tuan." Jawab Rey singkat, Rey tau yang dimaksud Arga adalah Aira.
"Rey tidak bisa kah kau bicara dengan ku sebagai seorang teman, kau terus saja memanggil ku tuan." Arga kesal tidak mendapatkan jawaban yang menyenangkan, selain itu Rey selalu bersikap formal dengannya.
"Hem." Jawab Rey singkat.
Akhirnya chat yang di tunggu tunggu Arga muncul juga, tapi Arga kesal membaca isi chat itu.
"Saya mau tidur tuan." chat balasan yang dikirim Aira.
Aira memang merasa ngantuk, karena sehabis makan malam dan membantu bi inah mencuci piring, Aira langsung melakukan vc dengan sahabatnya, cukup lama ia mengobrol dengan sahabatnya itu, Aira juga tidak mau bergadang karena besok ia harus bangun pagi, untuk membantu bi inah, bersih bersih dan memasak, sebenarnya dulu ada tiga pembantu di rumah ini, cuma karena Aira mau tinggal disini, Mila memecat salah satu pembantu nya itu, sedangkan yang satunya mila kasi cuti, dan sampai sekarang belum ia panggil kembali, Ia ingin Aira yang menggantikan posisi pembantu itu, tapi sampai sini Aira malah bekerja di perusahaan yang paling top di kota ini.
"Ada apa tuan?" Rey bisa merasakan kekesalan Arga, entah kenapa Rey sangat peka dengan apa yang Arga rasakan, mungkin karna sayangnya tulus kepada Arga.
"Rey, apa gadis bodoh itu membenci ku?" Sebenarnya Arga bingung kenapa Aira tidak tertarik dengannya padahal selama ini semua wanita memujanya, tapi kenapa Aira tidak.
"Bisa jadi tuan."
"Rey!" Arga kesal mendengar jawaban Rey,
"Ya Tuan." Rey menjawab Arga dengan santai, Ia tau Arga pasti kesal dengan jawabannya, karna Rey juga bingung kenapa Aira tidak pernah peka terhadap perhatian yang Arga berikan, bahkan Aira selalu terlihat tertekan.
"Tidak seharusnya kau menjawab seperti itu, aku tau gadis bodoh itu, pasti berpura pura mengabaikan ku, dalam hati kecilnya pasti ingin memujaku, mungkin juga Ia ingin suami yang seperti aku, seperti wanita lain yang selalu memujahku, mana mungkin ada wanita yang bisa mengabaikan ku, aku tampan, kaya, baik hati dan tidak sombong." Jawab Arga panjang lebar, Ia juga mendadak menjadi narsis.
Astaga ada apa dengan tuan Arga kenapa dia jadi narsis sepeti ini. ( Batin Rey) ia sedikit merinding dan ingin tertawa mendengar ucapan Arga.
"Rey kenapa kau tersenyum, kau mengejekku ya." Seketika Arga merasa malu dengan ucapannya barusan.
Rey tidak lagi menggubris ucapan Arga ia hanya fokus mengemudi mobilnya agar cepat sampai kerumah Arga, Ia takut Arga akan semakin ngawur kalau terus di layani, Rey juga ingin segera beristirahat di apartemennya.
*****
Seperti biasa setiap pagi sebelum ke kantor Rey selalu menjemput Aira terlebih dahulu, Aira selalu menunggu Arga dan Rey di depan rumahnya, Ia selalu menunggu di teras rumah, sampai sekarang masih aman karena belum ada yang tahu kalau selama ini Aira berangkat kerja bersama Arga.
Tapi Mila mulai curiga, karena kemarin ia melihat motor Aira masih ada di samping halaman rumahnya, bahkan motor itu seperti tidak pernah di gunakan.
"Apa! bagai mana mungkin?" Mila kaget, saat melihat Aira menaiki mobil mewah, Ia tadi ingin mengecek Aira, walau sedikit terlambat tapi ia sempat melihat Aira menaiki mobil mewah itu, ia yakin mobil itu pasti milik Arga, karena mobil itu hanya ada lima unit di dunia, dan tidak sembarang orang bisa memilikinya.
Mila berusaha berpikir positif, tidak mungkin Arga menyukai gadis seperti Aira.
"Asisten ya dia hanya seorang asisten tidak lebih, awas aja kalau dia sampai berani mengambil Arga dari Riska." Mila berdiri di depan pintu, sambil menggelapkan tangannya.
Mila segera tersadar saat mendengar langkah kaki yang mendekat dengannya, ya, itu langkah kaki Arya, yang mau keluar karena mau ke kantor.
Mila segera menghampiri Arya, sedikit mempertanyakan soal perusahaan mereka.
"Pa gimana perusahaan?"
"Baik ma." Jawab Arya singkat.
"Oh ya pa, papa dengar ngak berita yang sedang beredar."
"Berita apa ma."
"Itu loh anak kita Riska, sepertinya sedang menjalin hubungan dengan putra Rahandirta, Si Arga itu loh pa, Yang memiliki perusahan jk group."
"Apa!" Arya kaget karena ia tidak bermain sosmed.
"Iya pah, mama senang loh, Riska itu memang cantik, pasti Arga sangat menyukainya, papa tau gak foto dinner Bersama Arga dan nyonya Erika tersebar luas di sosmed." Mila sangat semangat membahas berita ini.
"Yah udah mah, papa berangkat dulu." Ucap Arya menyudahi. ia tidak setuju jika Riska menjalin hubungan dengan Arga, apalagi kalau sampai Arga menjadi suami Riska, mengingat sikap Arga yang dingin, angkuh, dan selalu bersikap semaunya, Arya tidak ingin jika kelak putrinya di perlakukan tidak baik oleh Arga.
"Pah mama masih mau ngobrol." Mila mencoba menahan Arya.
"Nanti aja mah, ada urusan yang harus papa urus." Ucap Arya, Ia langsung meninggalkan Mila, dan langsung masuk mobilnya.
Arya merasa pusing mendengar Riska yang menjalin hubungan dengan Arga, apa lagi mengingat hutangnya yang 10 M dengan Arga, Ia tidak mungkin bisa melunasinya dalam waktu dekat.
****
Sementara Arga ia marah karena berita tentang dirinya dan Riska tersebar luas, bahkan ada yang melebih lebihkan berita itu, yang mengatakan mereka berpacaran, tunangan, bahkan yang lebih parahnya lagi ada yang mengatakan mereka nikah siri. Bagaimana tidak berita itu langsung meledak, karena selama ini Arga tidak pernah dikabarkan dekat dengan wanita lain, Sementara Riska ia semakin terkenal karena berita itu.
Rey langsung mengambil tindakan, Ia memancarkan aura dinginnya, Ya Rey sedang menemui seseorang yaitu pemilik stasiun tv yang sudah berani menyebarkan berita hoax ini.
"Hentikan berita ini sekarang juga! aku beri kau waktu paling lambat satu minggu. Berita ini harus segera hilang, dan tidak boleh lagi ditayangkan, bahkan tidak ada orang yang boleh membicarakan berita ini, Kau mengerti!" Ucap Rey bahkan ia meremas kemeja lelaki yang lumayan tua itu.
"Ba.. baik Tuan. Maaf kan saya." laki laki tua itu ketakutan
Rey melepaskan tangan ya dari kemeja itu dengan kuat, sampai lelaki itu terjatuh kebawah, sungguh ia sangat takut melihat kemarahan Rey, Ia mengira berita ini akan sangat menguntungkannya, dan membuat Arga senang. Tapi sebaliknya berita ini membuat nya rugi besar, dan mendapatkan prilaku buruk dari Rey.
Rey langsung pergi meninggalkan lelaki tua itu, Rey juga menghubungi orang kepercayaannya, Yaitu hendry, orang yang selama ini membantunya menjalankan tugas Arga.
"Hen cari semua wartawan yang sudah berani membuat berita hoax ini, kalau perlu buat mereka kehilangan pekerjaan mereka." Ucap Rey dingin.
"Baik Tuan." Jawab hendry.
Setelah selesai memberikan pelajaran bagi orang yang berani menyebar berita hoax Arga dan Riska, Rey kembali ke perusahaan.
Sebenarnya yang Rey lebih takutkan Aira salah paham, mengingat sikap polos Aira, Rey takut kalau Aira akan menjauhi Arga, karena merasa tidak enak dengan Riska, ya meski Arga dan Aira tidak mempunyai hubungan apa apa, tapi Rey tidak mau jika suatu saat, berita ini yang membuat Aira menjauhi Arga. Ya Rey takut Arga kecewa kalau sampai Aira menjauhinya.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Yukity
semangat up😍
2022-05-23
1
gegechan (ig:@aboutgege_)
nahloh itu siapa yg buat beritanya
2022-05-07
2
Aumy Re
hadir lagi thor....
aku lanjut mampir baca
semangat selalu
2022-04-26
1