Astaga gue bosan jika harus begini terus, kenapa sebagai asisten gue gak punya pekerjaan, gue seperti pajangan aja diruangan ini.
Aira mulai merasa jenuh diruangan itu, tidak ada yang ia lakukan. Tidak ada temannya bicara. Masih sepagi ini saja dia sudah terasa ngantuk, karena tidak ada aktifitas yang ia lakukan.
Tiba tiba saja Arga berjalan menuju kearah nya.
Astaga apa yang dia mau lakukan. Hey kau jangan berani macam macam ya, semalam aku membiarkan kau memeluk dan mencium ku, itu karna aku merasa shok.
Arga duduk tepat disamping Aira, membuat jantung Aira berdebar tak menentu, Ia salah tingkah saat Arga mendekatinya.
"Apa mereka melukai mu?" Ucap Arga sambil memegang tangan Aira dan mengecek pipi Aira, Ia mengecek tangan dan pipi Aira yang sudah dua pria itu sentuh.
Astaga bisa jantungan gue, kenapa ada manusia setampan ini.
Aira malu pipi nya memerah saat Arga menyentuh pipinya
Arga bersikap lembut dan penuh perhatian, membuat wajah Aira memerah, Aira senag mendapatkan perhatian Arga seperti ini.
"Ti.. Tidak tuan, mereka hanya menampar saya."
Ucap Aira gugup dan salah tingkah.
"Apa! hanya menampar katamu!" Arga marah, karena Aira menganggap itu hal yang spele. Arga menggenggam tangannya kuat. Ia segera menelpon Rey, meminta kepastian tentang keberadaan dua pria itu.
"Rey, apa kau sudah menemukan pria brengsek itu!"
"Maaf tuan, tidak ada cctv di jalan itu." Ucap Rey, Ia merasa kesal, karena tidak berhasil menemukan keberadaan pria itu. Tadi habis mengantar Arga dan Aira, Rey langsung kembali untuk mengecek cctv yang ada di jalan itu, tapi sayang ia tidak menemukan yang ia cari.
"Sial, seharusnya semalam aku membunuh mereka." Arga berdecak kesal. Ia langsung mematikan sambungan telpon itu.
Arga langsung membuka pintu ruangan khusunya, Ia ingin Aira istirahat dengan nyaman di tempat itu.
Pintu itu terbuka lebar, Selama ini Aira mengira itu hanya dinding yang terbuat dari kaca hitam, Aira mengira itu adalah bagian desain hiasan ruangan ini.
"Masuk kau harus istirahat."
"Tidak perlu tuan, saya baik baik saja." Aira takut masuk Ke ruang itu, Ia takut kalau Arga akan berbuat hal jahat kepadanya, seperti film film drakor yang Ia sering nonton, biasanya pria jahat selalu mengambil kesempatan dalam kesempitan.
"Aku bilang masuk! ini perintah." Ucap Arga tegas
Tuhan tolong lindungi aku..
Dengan berat hati Aira masuk keruangan itu.
Astaga apa ini, ruangan ini sangat bagus, ini seperti kamar hotel bintang lima.
Aira memperhatikan ruangan itu, sangat lengkap, kasur yang berukuran besar, lemari, kulkas dua pintu, ac, tv, ada meja makan. semuanya tertata sangat rapi.
"Jangan keluar sebelum aku memanggilmu." Ucap Arga datar.
"Iya tuan."
Arga keluar dan langsung menutup pintu itu, Ia kembali menuju kursi kebesarannya. Memikirkan bagaimana cara is bisa menangkap kedua pria brengsek itu.
Aira menjatuhkan tubuhnya yang mungil itu di kasur yang berukuran besar itu
"Ahhhh.. empuk sekali kasur ini." Bukan Aira, Ia langsung memutar badannya ke kanan dan ke kiri menikmati kasur empuk itu.
"Gue rasa kalau ada orang sakit tidur di kasur ini sepertinya akan sembuh hahaha." Lagi Aira berbicara sendiri
"istirahat katanya gue harus istirahat berarti ini bukan jam kerja gue kan. Bisa dong gue main hp."
Aira mengambil hpnya yang ada di kantong blazernya, Ia jarang sekali menggunakan tas, karena tidak ada yang harus dia bawa selain hp, dan rasanya cukup kantong blazernya itu menampung hp nya.
Aira menyalakan hp yang jarang sekali ia mainkan itu, karena biasanya sampai rumah ia langsung membantu bi inah melakukan pekerjaan rumah. Ya dikantor tempatnya beristirahat sedangkan dirumah tempatnya bekerja.
Sudah lima hari Aira tidak menghidupkan hp nya. Saat ia menyalakan hp nya banyak chat masuk dari sahabatnya, yaitu feby dan vita ada juga chat dari fadli yang bahkan lebih daei dua sahabatnya itu.
"Ra lu dimana? bulan depan kita mau ke jakarta ni." salah satu isi chat feby.
"Woi ra, dimana rumah lu, gue sama feby mau kajakarta ni, bisakan kita ketemu ngumpul bareng lagi, kangen gue sama lu." Isi chat fita
Belum sempat Aira membalas chat dari sahabatnya itu, Fadli langsung melakukan vc saat melihat Aira online. Aira langsung mengangkat nya, ia merasa tidak enak jika mengabaikan telpon itu, ada 25 chat fadli yang belum sempat ia buka.
"Ra, apa kabar kamu dari mana aja, kenapa baru aktif, hp kamu rusak ra, aku bisa membelikan mu yang baru jika kamu mau." Ucap fadli panjang lebar ia tidak memberikan Aira kesempatan bicara, Fadli sangat khawatir dengan Aira.
"Aku baik baik aja kok, kamu jangan khawatir gitu." Jawab Aira, Ia memberikan senyum lebar, agar Fadli yakin dengan keadaanya. Aira tau fadli adalah orang yang nekat, Aira takut Fadli akan mencarinya sampai ke perusahaan. Walau pun Fadli tidak tau perusahaan tempat Aira bekerja, tapi Aira yakin Fadli akan mudah menemukannya.
"Bagus lah ra, hampir saja aku meminta anak buah papa ku mencari mu" Jawab Fadli jujur, Ia memang sangat khawatir. Fadli sangat menyukai Aira, tapi Aira tidak pernah peka atas perhatian yang ia beri.
"Lain kali kamu jangan ngilang ngilang gini ya ra, beri aku kabar."
"Oke siap bos." Jawab Aira sambil memberi hormat kepada fadli.
"Kamu sekarang dimana ra? Kamu gak kerja."
Fadli melihat suasana ruangan yang cukup berbeda, karena ia tau warna chat kamar Aira tidak seperti itu, Fadli sering sekali vc dengan Aira. Cuma lima hari kemarin Aira tiba tiba menghilang, membuatnya khawatir.
"Hehe aku di ruangan bos ku."
"Ra, kamu ngapain disitu, keluar ra!" Fadli panik karena ia melihat Aira seperti berada di sebuah kamar.
"Hehehe kamu jangan panik gitu, bos ku cuma nyuruh aku istirahat kok."
"Istirahat? emang kamu kenapa ra, kalau kamu sakit sebaiknya kamu pulang, atau kamu mau aku jemput, kamu jangan di situ ra, kamu di mana ra."
"Jangan kamu jangan jemput aku, aku baik baik aja kok, kamu jangan khawatir gitu, di sini aman kok." Aira jadi panik
"Ra, aku takut kalau bos kamu berbuat yang macam macam, itu pasti ruang pribadi ra, kamu dengar aku."
Aira membuang nafasnya pelan, ia bingung bagaimana cara menjelaskan ke fadli agar fadli yakin kalau dia disini baik baik aja.
"Ra..." Fadli memasang wajah memohon.
"Fadli aku ini, jelek, kurus, miskin, tidak ada yang menarik dari aku, jadi kamu jangan khawatir, aku bisa jaga diri." Aira mulai kesal dengan Fadli.
"Maaf ra, aku cuma takut kamu kenapa kenapa."
"Aku gak papa, kamu jagan khawatir oke." Aira mencoba senyum, Ia merasa bersalah karena sempat kesal dengan perhatian Fadli terhadapnya.
"Oke Ra, hari minggu kamu libur kan?"
"Iya."
"Oke aku akan menjemput mu jam tujuh malam."
"Hemz, aku usahakan ya." Aira tidak menolak, kali ini ia mau, ia juga ingin melihat lihat kota besar ini. Jalan bersama Fadli juga pasti akan aman.
"Oke Ra, aku harap kamu bisa, nanti aku akan minta izin kepada om mu. oh ya Ra, ketemu kamu gak kerja di perusahaan Om mu, terus kamu kerja dimana?"
"Sudah dulu ya fad, seperti nya bos ku memanggil ku." Aira langsung mematikan vc itu, tanpa menunggu jawaban dari fadli, karena Aira tidak mau jika fadli tau perusahaan tempat ia bekerja, Aira takut kalau Fadli sewaktu waktu datang tiba tiba menjemputnya.
****
Terimakasih sudah berkunjung
Love banyak banyak buat kalian. 🥰🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Senajudifa
baru 5 hari ra blm sebulan
2022-06-22
1
gegechan (ig:@aboutgege_)
yuhuu i'am coming Aira
from : "Mystery" maaf ni baru bisa mampir
2022-05-06
2
Nur
wah jadi rebutan ni si aira
2022-04-15
1