Part 17

"Selamat pagi nyonya." Sapa Rey, saat melihat Erika yang sedang duduk di ruang tengah. Rey jarang sekali melihat Erika sepagi ini.

"Mami Rey mami! Kamu kenapa sih sama keras kepalanya sama Arga! panggil mami." Ucap Erika, karena Rey seringkali memanggilnya nyonya, padahal Erika maunya Rey memanggilnya mami, Erika sudah menganggap Rey seperti anaknya sendiri.

"Mami gak mau dengar lagi ya kamu panggil nyonya, ini yang terakhir, pokoknya panggil mami, ngerti kamu Rey!" Lagi Erika memarahi Rey.

"Iya Mi, Rey minta maaf."

Tapi tumben sekali sepagi ini sudah bangun, sikap nyonya juga seperti sedang gelisah, apa tuan Arga membuat masalah.

Tak lama orang yang di tunggu Rey pun datang. Ia Tampak gagah dengan penampilannya, dan wajahnya lebih ceria dari biasa.

Tumben sekali tuan, tampak cerah seperti ini, sebeanrnya ada apa ini.

Rey bingung melihat Arga dan Erika kedua orang ini menampakkan ekspresi yang berbeda.

"Tumben mi bangun pagi." Ucap Arga saat melihat hal yang tidak biasa. Ya biasanya Erika selalu bangun jam sembilan keatas.

"Kamu yang tumben, berangkat kantor sepagi ini, ada yang mau mami omongin." Jawab erika sewot. Ia masih kesal dwngan Arga yang semalam mengabaikannya.

"Apa mi, Arga mau cepat ni, kasian Rey sudah nunggu dari tadi."

Rey hanya menghelakan nafasnya, padahal tidak ada hal penting, Arga cuma ingin cepat bertemu Aira.

"Haa emang sepenting apa sih! dengar, malam ini pokoknya kamu nemenin mami."

"No mi." Jawab Arga singkat.

"Arga! ini untuk kebaikan kamu, mami gak mau kamu salah memilih wanita, pokoknya ntar malam temanin mami."

"Gak mi Arga sibuk, sudah ya mi Arga mau ke kantor, Mami jangan marah marah, tuh kerutan diwajah mami sudah mulai kelihatan." Arga sengaja menjaili Erika, Ia tau maminya akan sangat khawatir kalau berkaitan dengan wajahnya.

"Yang benar ga, kamu jangan sembarang ngomong, mami kemarin habis perawatan loh." Erika tampak cemas, Karena ia selalu merawat dirinya dengan baik, Meski usianya sudah 51 tahun, tapi Erika masih tampak segar dan cantik.

"Ya mi, sepertinya mami harus perawatan lagi, batalkan aja rencana makan malam mami." Ucap Arga ia mendadak mendapat ide, untuk menghindari makan malam itu.

"Gak gak. Pokoknya malam ini, kamu temanin mami dinner!" Erika berkata dengan tegas.

"Mi, ngertiin Arga dong mi, Arga sudah dewasa biar Arga yang menetuin masa depan Arga, tolong kali ini mami jangan ikut campur, atau menjodohkan Arga dengan gadis yang Arga tidak suka."

"Tapi mami cuma mau kasih yang terbaik buat kamu." Ucap Erika memelas.

"Arga Yang tau yang terbaik buat Arga. Arga pergi dulu mi." Arga mencium kedua pipi maminya sebelum pergi ke kantor.

Rey juga berpamitan dan ikut menyusul Arga.

Di dalam mobil Arga langsung meminta Rey untuk segera kerumah Aira, Rey langsung mengemudikan mobilnya Ke jalan menuju rumah Aira.

"Rey mulai hari ini dan seterusnya, Aira akan bersama kita." Ucap Arga sambil tersenyum, mengingat kejadian semalam.

"Baik tuan." Rey tidak mempermasalahkannya mulai sekarang Aira juga harus dalam pengawasannya, semua yang berkaitan dengan Arga harus dalam keadaan baik baik saja.

"Rey periksa di jalan ini apa ada cctv yang terpasang." Arga mulai memasang wajah dinginnya, Ia kesal karena kedua pria itu sudah berani menggangu Aira.

"Ya tuan, tapi ada apa dengan jalan ini?"

"Kemarin malam Aira di ganggu oleh dua orang pria. Mereka mencoba menyentuhnya, untung aku datang di waktu yang tepat, tapi kedua pria itu kabur, sebelum aku puas mengejarnya." Ucap Arga dengan ekspresi marah.

"Baik Tuan. Saya akan usahakan menangkap krdua pria brengsek itu." Rey tak kalah marahnya, seharusnya ini tidak terjadi, Rey merasa bersalah.

Tak lama kemudian mobil Arga sudah sampai di depan rumah Aira, Aira sudah menunggu Arga di depan rumah, Ia berjalan mondar mandir di halaman rumah sambil menunggu kedatangan Arga, ya Aira tidak ingin orang rumah tau bahwa Arga yang menjemputnya. Bahkan ia tadi hanya sarapan roti dan minum air putih saja. Ia meninggalkan meja makan dan beralasan harus Ke kantor sepagi mungkin. Ya Arya memakluminya, karena Aira yang sebagai asisten Arga.

Rey kaget melihat Aira yang datang menghampiri mereka padahal mobil itu belum berhenti sepenuhnya.

"Selamat pagi sekertaris Rey." Aira menyapanya sopan, saat Rey menurunkan kaca mobilnya, padahal Rey tadi hanya ingin memastikan. Kalau itu benaran Aira. Dengan cepat Aira berjalan memutar mobil dan membuka pintu mobil belakang. Ia tidak ingin Rey membukakan pintu mobil itu. Yang Aira inginkan ia segera pergi dari tempat ini, Ia tidak mau ada yang melihat Arga menjemputnya.

"Hey,, ada apa dengan mu!" Arga melihat tingkah Aira seperti orang yang di kejar maling. Bahkan ia tidak menyapa Arga.

"Sekertaris Rey bisa kah segera pergi dari sini!" Aira mengabaikan pertanyaan Arga.

Rey langsung menjalankan mobilnya, Ia tidak tahu apa penyebab Aira menjadi panik seperti ini, tapi demi kenyamanan bersama Rey mengikuti perintah Aira.

Arga tampak kesal melihat Aira, Ia sama sekali tidak perduli dengan Arga bahkan ia mengabaikan Arga yang terus menatapnya dingin, yang ada dikepala Aira saat ini, Ia menjauh dari rumah Om nya.

"Huuu lega." Ucap Arga sambil mengelus dadanya. Saat ia melihat kearah samping, Ia langsung merasa ngeri karena Arga menatapnya dengan sinis.

"Apa yang lega? emang kau kenapa!" Ucap Arga kasar.

"Hehe ngak papa tuan." Hanya itu jawaban Aira, yang membuat pikiran Arga menjadi kacau.

"Bagaimana tidak apa, kau seperti orang yang dikejar maling." Ucap Arga, ia berpikir kalau Aira mendapat kan prilaku buruk lagi, makanya Aira bersikap seperti ini.

"Hehe tidak ada apa apa tuan. Tidak ada yang terjadi." Ucap Aira jujur, karena pagi ini memang tidak ada yang terjadi. Bahkan kejadian semalam tidak ada yang tau kecuali bi Ina dan kang asep. Mereka berdua berhasil membawa motor Aira kembali.

"Jelas kan!" Arga tetap ingin tau, ucapan Aira tidak membuat hatinya tenang, Ia ingin Aira menjelaskan secara detail.

Hiks dasar pria sinting, ngapain juga hal seperti ini harus gue jelasin, sakit ni orang, makin hari makin gak jelas.

"Jelas kan! kau dengar tidak!" bentak Arga. Karena belum mendapat kan jawaban Aira.

"I..iya Tuan, saya cuma tidak ingin ada yang tau kalau Tuan sudah menjemput saya. Saya tidak ingin Tante Mila salah paham kalau sampai tau tuan menjemput saya."

"Apa yang kau takutkan. Apa dia mengancam mu?"

"Tidak tuan saya hanya merasa tidak enak, saya merasa malu sebagai asisten, saya merasa tidak pantas jika tuan repot repot menjemput saya, bisa kah besok saya kekantor sendiri saja?"

"Tidak ada yang merasa di repot kan, mulai hari ini dan seterusnya Rey akan selalu menjemput mu."

Rey hanya mampu menggelengkan kepala, Ia berpikir sikap Arga terlalu keras dan terlalu mengekang Aira, Rey tau niat baik arga kepada Aira, tapi Arga belum mampu mengendalikan emosinya, saat apa yang ia inginkan tidak tercapai.

Tuan,, kalau anda bersikap seperti ini terus mungkin nona Aira tidak akan mungkin menyukai tuan.

Rey khawatir kalau Arga tidak mendapatkan cinta Aira.

Terpopuler

Comments

Yukity

Yukity

semangat🆙😍

2022-05-21

0

Nur

Nur

iya si arga ngeselin

2022-04-15

0

pensi

pensi

Erika

2022-04-08

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!