"Karena kamu sudah memperkenalkan diri. Sekarang kamu saya terima sebagai asisten saya." Ucap Arga, Ia tampak santai dengan Aira. Ia tidak menunjukkan sikap dinginnya.
"Baik Tuan. Saya sangat senang dengan pekerjaan yang anda berikan." Jawab Aira sopan walau dia tidak tau apa tugasnya sebagai asisten.
Rey menatap Arga bingung, selama ini Arga tidak pernah membutuh kan asisten, karena Rey bisa melakukan apapun untuk Arga. Tapi kenapa Arga menjadikan Aira sebagai asistennya. Bahkan gadis ini sangat konyol dimata Rey. Bagaimana mungkin Arga menjadikan asistennya. Rey khawatir karena pekerjaannya akan bertambah dengan Aira yang sebagai asisten Arga. Ia bisa mendapatkan masalah karna gadis ini.
"Tuan kalau anda tertarik dengan nona Aira anda bisa memacarinya atau langsung menikahinya. And tidak perlu seperti ini."
Rey khawatir takut Aira tidak bisa melakukan tugasnya sebagai asisten. Ray tau betul Arga tidak suka jika perintahnya tidak dilakukan dengan betul. Tapi kenapa Arga malah memilih gadis ini.
"Dimana berkas yang kemarin." Ucap Arga. Ia ingin Perusahaan Arya segera terikat dengannya.
Aira gugup, Ia lupa membawa berkas yang kemarin. Padahal semalam om nya sudah memberikan padanya. Aira meninggalkannya di atas meja.
"Ma... maaf tuan, saya lupa membawa berkas itu." Ucap aira gugup
Rey mendengus kesal. Mendengar jawaban Aira. Pekerjaan ruangan seperti itu saja bisa Aira lupakan. Bagaiman dengan yang lain.
"Tidak apa. Hari ini saya maafkan kamu. Tapi lain kali kamu harus ingat saya tidak suka dengan orang yang ceroboh." Ucap Arga tegas. Sedikit menampakkan Aura dinginnya.
"Iya Tuan. Terima kasih atas kebaikan anda." Ucap Aira sopan.
Capek juga gue berdiri terus.
"Tuan apa yang akan saya lakukan sebagai asisten anda." Ucap Aira sopan. Karena ia sudah merasa pegal dengan kakinya. yang berdiri tegap seperti ini. Siapa tau aja Arga memberikannya tugas.
"Kamu hanya perlu melayani saya." Ucap Arga santai
"Apa!" Aira marah. Bagaimana mungkin, Ia disuruh melayani seorang laki laki.
Rey kaget tidak menyangka. Aira berani meninggikan suaranya di depan Arga. Tidak ada yang berani bertingkah seperti itu selain Aira.
"Anda jangan macam macam ya. Saya tidak mau melayani anda. Saya masih bisa mencari uang yang halal. Saya tidak mau jadi pemuas nafsu anda." Aira sangat marah, Ia sangat tidak terima dengan ucapan Arga.
Rey mendekati Aira dia mencoba menengakan Aira. Aira salah paham atas maksud Arga yang mengatakan melayaninya.
"Hey. kau jangan mencoba membela bos mu ini. Aku bisa laporkan kalian kepolisi." Ucap Aira yang langsung mengarah kepada Rey. Ia menunjuk Rey yang coba menghentikannya.
Ray membuang nafasnya kasar. Baru awal berkerja saja Aira membuat ulah.
" Ya allah, apa salahku, kenapa engkau pertemukan aku dengan dua lelaki bejat ini." Aira terduduk lemah. Sudah ada bulir air mata yang mau terjatuh dari matanya. Sungguh ia sangat sedih diperlakukan seperti ini.
Arga tertawa terbahak bahak mendengar kemarahan dan kesedihan Aira. Rey langsung merasa ngeri berada diruangan yang nyaman ini. Dua orang ini seperi sedang kemasukan arwah setan. Arga tidak pernah tertawa lepas seperti ini. Tapi kenapa Arga bisa tertawa melihat gadis yang duduk lemas hampir menangis didepannya ini.
"Kenapa Anda tertawa. Saya tidak main main, saya serius akan melaporkan kalian berdua kepolisi, karena sudah menjebak saya." Ucap Aira bertambah marah. Ia berusaha bangkit dari duduknya.
Sementara Arga masih tertawa. Ia mengambil Air putih yang ada di mejanya. ia meminum nya sampai habis. Mencoba menenagkan diri. Sungguh ia tidak habis pikir dengan pikiran gadis ini. Sangat polos bahkan ia tidak menunujukkan ketertaikannya kapada Arga. Padahal setiap gadis yang berjumpa dengan Arga selalu mengagummi Arga. Bahakan ada yang rela menyerahkan tubuhnya. Tapi tidak dengan Aira. Ia bersikap biasa, yang membuat Arga tertarik dengannya.
"Nona dengarkan dulu. Nona salah paham." Ucap Rey iya mencoba menenangkan Aira.
"Salah paham Apa! saya mendengarnya dengan jelas." Aira masih marah.
"Nona tenang dulu, dengarkan saya. Saya akan menjelaskan semuanya. Nona salah paham. Maksud tuan arga melayani itu, kebutuhan tuan Arga selama di kantor. Bukan yang ada di pikiran anda. Tuan Arga tidak mungkin melakuakan hal kotor seperti yang anda pikir kan." Rey menjelaskan, sedikit marah raut wajah yang ia tampakkan.
Aira menyeka Air matanya yang hampir terjatuh. Ia juga berpikir tidak mungkin laki laki yang bak pangeran ini mau menidurinya. Aira seketika malu. Dengan ucapan dan tindakan nya barusan Ia menutup wajah nya dengan kedua tangannya
"Maaf tuan. Maaf, Saya salah." Ucap Aira yang masih menutup wajahnya sambil mengangguk hormat
Arga sangat terhibur dengan semua sikap yang Aira tunjukkan. Sungguh kepolosan gadis ini membuatnya lucu. Sementara Rey pasrah , dengan sikap Aira, Karena melihat Arga yang tidak keberatan.
"Mau sampai kapan kau menutup wajah mu." Ucap Arga, Ia berusaha bersikap biasa.
Aira membuka tangannya dan menunjukkan wajahnya. Ia tersenyum di depan Arga. Sungguh ia sangat malu. Dengan sikapnya tadi.
Arga melihat Aira yang tersenyum gadis ini mampu membuat jantung Arga berdetak lebih kencang.
"Kita akan ke kantor Antara group untuk mengambil berkas itu." Ucap Arga ia mengalihkan pandangannya, Bisa salah tingkah dia jika melihat Aira terus.
"Baik Tuan." Ucap Rey. Walau sedikit terkejut karena ini juga pertama kalinya Arga mau mendatangi perusahaan orang dengan suka hati. Ya semua ini karna Aira.
"Saya ikut tuan?" Aira memberanikan diri bertanya.
"Ya kamu ikut. Mulai sekarang kamu harus selalu ada di samping saya." Ucap Arga tegas.
"Baik Tuan." Aira tidak mau lagi berpikir yang macam macam.
Mereka bertiga pun masuk kedalam lift. Arga yang sejajar dengan Aira dan Rey dibelakang mereka. Saat lift terbuka Semua karyawan shok melihat sosok Aira yang ada di samping Arga. Ini pertama kalinya Mereka melihat Arga bersama dengan seorang wanita. Mereka sampai lambat memberi salam hormat kepada Arga. Walau sangat penasan mereka tidak bebicara sedikitpun sampai mereka melihat Arga keluar dari kantor ini.
"Wah.. siapa gadis itu."
"Apa itu adik tuan Arga."
"Apa itu pacar tuan Arga."
"Kenapa bisa gadis itu bersama tuan Arga."
"Apa itu pacar tuan Arga."
Kantor itu seketika ribut dengan pertanyaan mereka satu dengan yang lainnya. Tapi mereka tidak bisa mendapat jawaban apapun. Karena mereka sama sekali tidak tau. Dan baru pertama kali melihat Aira.
Rey membuka kan pintu untuk Arga dan Aira. Mempersilahkan masuk, Arga masuk. Sementara Aira masih berdiri ia bingung harus duduk dimana di kursi depan atau belakang.
"Nona apa yang anda pikirkan." Ray menunggu Aira untuk masuk kemobil.
"Tidak ada tuan. Apa sebaiknya Tuan Arga duduk didepan, Saya risih jika bersebelahan dengan tuan Arga." Ucap Aira tanpa beban.
"Apa." Rey kaget dengan perkataan Aira barusan. Sementara Arga memasang wajah tidak terima dengan Aira yang risih didekatnya, biasanya Arga yang merasa risih dengan gadis gadis yang medekatinya. Tapi kali ini, iya merasakan gimana rasanya penolakkan, sungguh membuat hatinya sedikit terluka.
Melihat ekspresi kedua laki laki ini Aira berusaha menjelaskan.
"Bukan begitu maksud nya. Sebaiknya tuan Arga di depan saja bersama tuan Rey. Itu lebih baik, Saya..
Belum sempat Aira menjelaskan panjang lebar. Arga sudah memotong ucapan Aira.
"Kamu siapa saya." Ucap Arga sedikit tegas
"Asisten anda tuan." Ucap Aira sopan.
"Asisten harus?"
"Berada disamping anda Tuan." Jawab Aira.
"Kalau gitu Kamu harus duduk dimana?"
"Di samping anda tuan." Jawab Aira.
"Pintar." Jawab Arga singkat. Sungguh ia seperti sedang berbicara dengan anak tk saja.
Sementara Rey hanya menggelengkan kepala nya. Ia tidak menyangka Tuan Arga bersikap sabar dan konyol. Tidak seperti biasanya.
Aira tersenyum mendapatkan pujian. Ia duduk tepat disamping Arga. Sungguh Arga merasa senang Aira yang berada disampingnya.
Mobil pun jalan dan keluar dari halaman perusahaan itu. Sungguh Aira membuat pikiran Rey lelah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Nur
sepertinya Arga bucin
2022-04-14
1
Nur
hahahahah kasian si arga
2022-04-14
1
Nur
hahahahahha
2022-04-14
1