Memori Masa Lalu

Sudah hampir tengah malam. Aji sudah kehabisan ide untuk menulis skripsinya. Sudah dua atau mungkin tiga puntung rokok yang dihabiskannya di luar kamar kosnya. Sambil sesekali menyruput kopi hitam buatannya, dia menscroll sosmed lewat ponselnya. Ada notifikasi permintaan pertemanan.

Siapa? Batinnya sambil menatap foto profil wanita bernama Trengginas Saraswati. Cantik. Gumamnya. Sepertinya namanya tidak asing. Dijelajahinya profil teman barunya itu dan menemukan almamater SMP yang sama. Kemudian dia teringat adik kelasnya yang dulu mencoba mendekatinya. Gadis kecil polos yang mungkin baru mengenal cinta. Cinta monyet. Senyum tipis tergurat di wajah Aji, mengingat kenangan masa SMPnya dulu.

Hampir setiap sore adik kelasnya itu meneleponnya. Jaman dulu belum ada ponsel yang prifasinya bisa dijaga sendiri. Dulu dia sering ditelepon lewat telpon rumah. Heran juga darimana cewek itu bisa tahu nomor telepon rumahnya. Seisi rumahnya tahu dan itu yang membuat Aji jengkel waktu itu. Apalagi kalau yang mengangkat telepon kakaknya. Kakanya pasti langsung mengejeknya begitu telepon ditutup. "Ciiee udah punya pacar." ejek kakaknya. Aji cuma nyengir saja kalau kakaknya menggoda seperti itu. Risih juga dulu ditelepon hampir tiap sore dani tidak ada pembicaraan yang berarti. Hanya sekedar "Lagi apa?", "Aku ganggu gak?" dan selebihnya Aji tidak ingat lagi apa yang dulu mereka bicarakan di telepon. Karena dulu dia belum begitu tahu hal-hal seperti cinta dan pacaran jadi menurutnya sangat menjengkelkan sekali harus meladeni cewek telepon gak jelas. Dan dalam ingatannya, cewek yang sekarang memberi undangan pertemanan lewat sosmed itu dulu sangat pemalu. Waktu telepon tidak banyak bicara. Waktu bertemu di sekolah pun tidak menyapa, bahkan untuk melihat Aji ketika mereka berpapasan pun sepertinya cewek itu tidak berani.

Ditatapnya layar ponselnya. Masih mendalami profil wanita yang sekarang menjelma menjadi cantik jelita. Seingat dia, dulu cewek itu polos sekali. Waktu sudah lama berlalu, apalagi sekarang dia sudah kuliah, pastilah tambah cantik. Jujur, dulu hatinya sempat tergerak sedikit. Ketika sudah beberapa hari dia tidak menelepon, Aji jadi sedikit kangen. Suatu hari dia pernah bertemu cewek itu di persimpangan dekat sekolahnya sepulang sekolah. Aji mencoba memanggilnya. Begitu si cewek menoleh dan bertanya "Ada apa?" Aji hanya menjawab "Gak apa-apa" dari kejauhan. Cewek itupun berlalu dan Aji melihat punggungnya menghilang perlahan.

Setelah puas mengingat lagi sosok yang ada di sosmednya, Aji memutuskan menerima permintaan pertemanannya. Dia lalu mengirim pesan lewat inbox sosmednya. Sejenak Aji ragu mengetikkan sesuatu. Dilihatnya jam di kamar kosnya. 12.10. Udah tidur kali ya. Gak apa-apalah. Besok juga dibaca. Batinnya sambil tersenyum mengetikkan sesuatu.

Kamu Inas adik kelas SMP 1?

Kembali lagi Aji menyusuri sosmed Inas. Membuka galeri-galeri unggahan fotonya. Dia tidak mengira cewek yang dulu dicuekin sekarang menjadi wanita yang mempesona. Tangan Aji berhenti menscroll ketika dia menemukan foto Inas bersama seorang pria. Udah punya cowok kayaknya. Tapi Aji tidak peduli. Dia ingin mengenal Inas lebih dekat dibandingkan dulu. Lagipula Inas yang terlebih dulu mengajaknya berteman di sosmed. Jadi bukan salahnya kalau Aji melakukan sedikit pendekatan. Bukan ngrebut cewek orang sih. Jodoh mana ada yang tahu. Gumamnya dalam hati.

Puas menatap foto-foto Inas, Aji kembali ke beranda sosmednya, menemukan notifikasi di inboxnya. Satu pesan. Belum tidur ternyata. Aji langsung membukanya.

Iya kak. Masih inget ternyata. Hehe.

Aji tersenyum pesannya berbalas hangat. Tampaknya Inas yang sekarang bukan seperti Inas yang dulu malu-malu.

Ingetlaah. Masa' lupa. Cuma agak pangling aja. Tambah cantik soalnya. Hehe. Balas Aji dengan membubuhkan sedikit gombalan.

Hahaha. Biasa aja kak. Gimana kabarnya kak?

Baik de'. Lagi pusing skripsi ini. Kamu sendiri gimana?

Baik juga kak. Sama juga ini lagi banyak tugasnya.

Kamu lagi ngerjain tugas? Kok belum tidur jam segini?

Engga. Kebangun ini tadi kak. Tugas udah beres dari sore. Sekarang jadi ga bisa tidur. haha

Sama. Aku juga gak bisa tidur ini. Apalagi ada temen chatting cantik. hehe

Bisa aja kak. Malu kalau inget jaman dulu.

Iya sama. Barusan jadi inget jaman dulu. Jadi nyesel. hehe

Nyesel kenapa kak?

Hehe. Gak apa-apa. Eh boleh minta nomor hp kamu, de'?

Boleh kak. 0812355xxxxx.

Aji tersenyum tipis mendapat nomor ponsel Inas. Selama janur kuning belum melengkung. Pikirnya sambil mengetikkan pesan singkat untuk Inas lewat ponselnya.

Buruan tidur de'. Udah malem.

Belum bisa tidur kak. Jadi gak ngantuk ini. hehe

Masih pengen nostalgia?

Hahaha. Jadi malu ih. Eh tapi dulu kamu cuek banget sama aku kak.

Iya ya. Kok bisa cuek gitu sih ya. haha. Yang penting sekarang kan engga.

Haha. Padahal dulu kalau aku telepon gak pernah mau ngomong.

Dulu masih kecil de'. Haha. Kamu kok bisa dapet nomor telepon ku dulu.

Ada deh. hihi. Udahan ya kak. Kalau dilanjut bisa gak tidur sampai pagi.

Iya. Met tidur ya de'.

Tak ada balasan lagi dari Inas. Cewek itu sama sekali tidak canggung membahas dirinya yang dulu mencoba mendekati Aji membuat Aji sedikit lega. Tapi dia udah punya cowok. Rasa ragu menyelimuti Aji. Menurut Aji, Inas terlihat seperti cewek yang setia dengan pacarnya. Dilihat dari chat yang tadi dikirim pun, terlihat Inas tidak berusaha memancing atau menggodanya. Oke, pelan-pelan saja. Jangan sampai terlihat seperti merebut pacar orang.Kalau ada celah bisa dicoba. Entah kenapa Aji jadi ingin lebih dekat dengan Inas. Dia tidak memungkiri dia terpesona dengan kecantikan Inas. Tapi ada daya tarik yang lebih dari sekedar paras yang dimiliki Inas yang berhasil menghipnotis Aji.

***

Inas terbangun dari tidurnya. Dia meraih ponselnya. 12.10. Melihat ada notifikasi di sosmednya, dia kemudian menyempatkan membukanya sebentar. Permintaan pertemanan diterima. Inas melihat ada q pesan masuk di inbox sosmednya.

Kamu Inas adik kelas SMP 1??

Inas terkejut ternyata kakak kelasnya masih mengingatnya. Pasalnya dulu ketika Inas mencoba mendekatinya, kakak kelasnya itu terkesan cuek dan bahkan tidak peduli.

Iya kak. Masih inget ternyata. Hehe.

Ingetlaah. Masa' lupa. Cuma agak pangling aja. Tambah cantik soalnya.

Senyum Inas tersungging membaca pesan balasan dari Aji. Bisa gombal ternyata, pikir Inas. Inas dan Aji terus berbalas pesan lewat inbox. Inas ingat ketika dulu dirinya hampir setiap sore telepon Aji via pesawat telepon. Aji selalu terdengar malas-malas menanggapinya dan itu membuatnya bingung mencari bahan pembicaraan. Padahal setiap sebelum telepon, dia selalu berusaha menyiapkan topik pembicaraan, tapi begitu dia mendengar suara Aji di seberang mendadak semua persiapannya hilang.

Bisa aja kak. Malu kalau inget jaman dulu.

Iya sama. Barusan jadi inget jaman dulu. Jadi nyesel. hehe

Nyesel kenapa kak?

Hehe. Gak apa-apa. Eh boleh minta nomor hp kamu, de'?

Inas tidak menyangka Aji akan meminta nomor ponselnya. Undangan pertemanan diterima saja dia sudah cukup senang, ditambah lagi Aji mengajaknya chatting via inbox, sudah double seneng bagi Inas.

Boleh kak. 0812355xxxxx.

Tak ada balasan lagi dari Aji. Inas menscroll lagi isi chatting mereka. Nyesel? Nyesel kenapa coba? Nyesel nyuekin aku dulu? Tak lama ponselnya berdering. Satu pesan masuk. Inas membukanya.

Buruan tidur de'. Udah malem.

Inas tersenyum tipis. Entah kenapa dia merasa sangat senang. Mungkin karena dulu Aji tidak pernah memperhatikannya. Sekarang, hanya karena menemukan sosmednya dia bisa lebih dekat dengan kakak kelas sekaligus mantan gebetannya dulu. First crush pula. Mungkin itu yang membuat Inas sangat senang berbalas pesan singkat dengan Aji. Inas terus sibuk membalas pesan singkat dari Aji. Diliriknya jam di sudut kiri atas ponselnya. 01.15. Harus tidur, batin Inas. Walaupun masih ingin berbalas pesan singkat dengan Aji, Inas dengan berat hati harus mengakhirinya.

Ada deh. hihi. Udahan ya kak. Kalau dilanjut bisa gak tidur sampai pagi.

Iya. Met tidur ya de'.

Inas mencoba memejamkan mata diiringi ucapan selamat tidur dari Aji. Membawanya larut dalam kenangan dan mimpi mengguratkan senyum di wajahnya yang sudah mulai terlelap. Selamat tidur cinta pertamaku.

Terpopuler

Comments

Sriza Juniarti

Sriza Juniarti

mampir kk, empat tahun aku baru menemukanmu ,..semangat 💕🥰🥰

2024-05-30

1

Penjaga Hati

Penjaga Hati

hai kk semangat up,
salam hangat dari karyaku 🙏

2020-07-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!