Rindu duduk di ruang tv sambil menyaksikan reality show favoritnya.
Senyum dan tawa rindu menyaksikan siaran yang kian membuat orang gila *** perut.
Aychel datang dari arah pantri sambil membawa dua gelas jus jeruk menuju tempat rindu duduk.
"Nih...." ucap aychel sambil menyodorkan segelas jus jeruk.
Rindu menerima tampa berucap pada Aychel.
"Siapa nama atasan lo tadi??" tanya Aychel membuka percakapan membuat sahabatnya itu menoleh padanya.
"Herdy. Napa lo nanya-nanya, jatuh hati lo??!!"
canda Rindu sambil senyum pada Aychel.
"Ihhh... kampret lo, gini-gini gue normal yaa" jawab Aychel sambil jitak jidat Rindu.
"Aoew...sakit tau Ai..." ucap rindu sambil mengelus jidatnya.
"Salah siapa tu mulut asal ngeplak aja, lo pikir gue apaan?" ucap Aychel sambil membesarkan matanya.
"La itu salah KAU... kenapa selama dari orok ampe sekarang belum ada wanita yang dekat denganmu.Jangan-jangan..."
Belum sempat Rindu menyambung ucapannya tangan Aychel sudah membekam mulutnya dengan tangannya.
"Gila lo mikir gue laki apaan. Setidaknya masih mungkin saja kau kujadikan istri daripada suka dengan sejenis.GILA." ucap Aychel sedikit jijik membayangkan kalo saja ia menyukai sejenis.
Keheningan mulai lagi, entah apa yang sedang di pikiran mereka.
"Ai... lo g lapar apa?" tanya rindu memecah keheningan.
"Gak...gue uda kenyang liat lo" goda Aychel sambil mengedipkan sebelah mata.
Tampa mereka sadari Ayah Rindu sudah ikut nimbrung di samping mereka. Sontak saja mereka terkejud mendengar deheman Rayhan Hutama yang tak lain adalah Ayah Rindu.
"Ayah.... Koq tiba-tiba aja sich..." ucap Rindu sedikit heran.
"Ayah sudah beberapa menit yang lalu disini, kalian aja yang g sadar" jawab Rayhan Hutama.
"Omm... ga nyusul papa sama mama ya om??" tanya aichel.
Rindu semakin heran lagi di buat oleh Aichel, kedatangan Ayah nya yang tiba-tiba ikut nimbrung saja ia sudah heran, ditambah lagi ucapan aichel.
"Gila pusing gue mikir sendiri" ucap rindu sambil menatap aichel meminta penjelasan.
"Ayah lupa bilang sama kamu nak, Ayah sama Ibu akan ke jepang melihat lokasi yang ak."
Belum sempat Ayahnya menyelesaikan ucapan rindu sudah saja memotong pembicaraan.
"Euichhh.... sekarang Ayah udah ga anggap rindu lagi ni ceritanya ya" ucap rindu.
"Sayang bukan gitu itu juga mendadak kalo kamu g percaya tanya aja pada aichel." ucap ayah rindu sambil mengelus kepala rindu manja.
Aichel hanya diam tak mau angkat bicara ia tau sahabatnya ini sedang dalam keadaan yang sedih karna harus ditinggal ayahnya.
Jam sudah menunjukkan pukul 18.45, ini artinya sebentar lagi ia akan ikut menghantar ayah dan ibunya ke bandara bersama aichel.
Rasa sedih terlihat jelas di wajah rindu belum lagi ayah dan ibunya berangkat entah berapa lama di jepang.
"Om dan tante siap?" tanya aichel pada orangtua rindu.
"Emm... om rasa semua sudah ai. Kita tinggal menunggu rindu turun" ucap rayhan.
Tak lama rindu menuruni tangga, wajah sedih nya terlihat namun tetap saja masih terpancar jelas kecantikannya, apalagi kali ini ia memakai dress putih dan di lengkapi outer jeans dan sepatu sneker putihnya.
✈✈✈
Ayah dan ibu rindu sudah terbang. Aichel dan rindu pun kembali pulang ke rumah.
"Rin...lo gapapa kan?" tanya aichel.
"Ga ai... tapi gue heran, koq tiba-tiba sihh.Lo tau ya?" tanya rindu.
"Gue juga tau baru sebelum ke rumah lo tadi, papa telpon gue buat jagain lo 24 selama om dan tante keluar." jelas aichel.
Seminggu sudah ayah dan ibu rindu berada di jepang. Dan seminggu juga rindu merindukan orang tuanya itu tapi ia tetap menjalankan aktifitasnya ke kantor.
"Hari ini bapak ada meeting dengan perusahaan Nagoya di hotel W, untuk waktunya pukul 09.00 pak." ucap rindu pada atasannya itu.
"Ok. Kamu ikut saya dan siapkan semua berkas yang perlu" perintah herdi.
"Semua siap pak" sahut rindu kembali.
Di lain tempat aichel sedang asyik memainkan smartphone nya, dan yang jelas menunggu kabar dari sahabatnya itu.
Mata ocha menatap seseorang yang duduk bersebrangan dengannya yang begitu familiar baginya.
"Ai.... kamu sendiri aja, mana rindu? sapa ocha sambil menghampiri aichel.
"Ocha...iya ni gue sendiri lagi nunggu kabar dari kanjeng" sahut aichel.
"Lo sendiri sedang apa disini?" sambung aichel.
"Gue lagi ga mood ai... Bokap gue minta gue segera ngenalin pacar gue. Lo tau kan gue itu ga punya pacar" ucap ocha lirih.
"Gila tu bokap lo. Apa dia mau jodohin lo cha?" tanya aichel penasaran.
"Gue juga ga tau ai.." jawab ocha
Terdengar panggilan dari HP aichel. mengalihkan pembicaraan mereka berdua. "Kanjeng nelpon cha, bentar gue jawab dulu" kata aichel pada ocha yang tengah bingung.
"Lama banget lo angkatnya, molor lo" terdengar ucapan lewat ponsel aichel.
"Ichh...lo nyerobos aja. Gue lagi di cafe S ni nungguin lo" jawab aichel.
"Buruan jemput gue. Gue ga di kantor tadi ikut meeting bareng bos di hotel W."
"Oh iya lo pulang ke kantor dulu bareng pak bos lo, tapi ingat jaga jarak, pandangan lo jangan sampek gampang tergoda.Gue ga bisa jemput, gue lagi bareng ocha g tega ninggalin dia sendiri" jelas aichel.
Panggilan pun berakhir. Rindu kesal pada aichel namun ia juga penasaran kenapa ia bareng ocha di cafe.
Akhirnya rindu kembali ke kantor dengan pak bosnya lagi padahal tadi ia sudah pamit ingin pulang bareng aichel.
--------
Maaf lo up nya kelamaan ampe bejamur ya.. maklum ya author lagi ada kesibukan lain
Buat nitizen-nitizen di tunggu komen saran dan kritiknya yaa
😋😋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments