Keheningan di dalam mobil Herdy terpecah ketika supirnya mulai nyerocos gondok macatnya jalanan di kota ketika jam pylang kantor begini.
"Kalau tidak macet pak bukan Jakarta namanya" ucap Rindu meladeni cerocosan pak supir.
"Iya non....heran saya semakin hari semakin ramai saja pengendara di jalanan. Pusing bapak non" ucap pak yanto lagi.
"Iya pak bener, semakin lama semakin banyak saja yang membawa kendaraan, padahal kita sama-sama tau itu mengakibatkan kemacatan seperti ini." sambung rindu lagi.
Herdy tersenyum mendengar pembicaraan seketaris cantiknya itu dengan pak yanto supirnya.
Dalam hati Herdy merasakan sesuatu yang berbeda sudah sebulan lamanya ia menjadi atasan rindu tapi baru kali ini ia mendengar rindu berbicara panjang lebar itu pun dengan pak yanto supirnya.
Wajah yang adem menenangkan hati, baik pula siapa yang bisa luput darinya ucap herdy dalam hati.
" Pak Rayhan kapan kembali e indonesia rin?" tanya herdy ikut nimbrung dalam obrolan mereka.
"Saya belum tau Pak, semalam ayah telpon katanya urusan disana masih belum kelar" jawab rindu.
"Kalo gitu non rindu apa g kesepian di rumah non? cuma sendiri aja." tanya pak yanto.
"Itu mah biasa pak.... rindu sering di tinggal cuma kali ini emang perginya cukup lama." sahut rindu.
"Rindu mah ga kesepian pak yan, saya ini yang selalu kesepian tiap hari sendiri." ucap herdi senyum mempesona menatap rindu.
"Lo kok bisa pak?? kan non rindu di tinggal sama Tuan besar nyonya juga ikut" jelas pak yanto lagi penasaran.
Rindu juga sedikit tidak mengerti ucapan atasannya itu, kenapa ia bisa bilang rindu tak kesepian katanya dan apa maksudnya bilang kalo dia itulah yang kesepian pikir rinndu dalam hati.
"Rindu ada bodyguardnya pak... kemana-mana ada yang temenin, ganteng lagi calon suami masa depan banget tu" ucap herdy sambil mencari tau sesungguhnya.
"Bapak....maksud bapak Raychel?!" sambung rindu lagi.
"Iyalah siapa lagi. Dia yang memantau kamu 24 jam yang saya tau" jelas herdy sedikit cemburu terhadap kedekatan mereka.
"Kita gda hubungan yang akan menjadi sesuatu di masa depan pak. Kita itu uda seperti saudara walopun beda ayah dan ibu tapi kita dibesarkan untuk saling menjaga seperti saudara kandung." jelas rindu pada atasannya yang memang sedang mencari tau itu.
"Wah... saya kira kalian ada sesuatu" ucap herdy lagi.
"O.. iya non rindu kembali ke kantor ato saya antar langsung pulang ke rumah non?" tanya pak yanto menghentikan pembicaraan kedua orang itu.
"Cafe S pak sebrang kantor. Aichel sudah menunggu saya." jelas rindu.
"Ehemm" herdy sedikit berdehem sambil membetulkan dasinya yang masih rapi.
Entah kenapa herdy seperti merasakan ada rasa cemburu saat rindu menyebutkan nama aichel, padahal herdy sudah tau hubungan mereka hanya hubungan seperti saudara dengan aichel.
"Rin...saya boleh ikut ke dalam kebetulan saya ingin minum coffe sebentar." ucap herdy mencari alasan padahal memang ia ingin dekat-dekat rindu entah sejak kapan ia ingin berada si sampingnya dan mengetahui segala kegiatan seketaris cantiknya itu.
"Oh.. tentu pak." balas rindu tampa curiga.
Herdy turun lebih dulu dari mobil sedangkan rindu masih mengambil tas jinjingnya. Herdy membukakan pintu di sebelah rindu.
Akhirnya Rindu dan Herdy bersama-sama memasuki cafe yang berada di sebrang kantornya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments