Pagi ini mentari begitu hangat menyinari bumi. Rindu menatap bunga-bunga yang begitu indah bewarna- warni di taman.
Menikmati waktu yang akan sulit terulang atau bahkan tidak akan mungkin terjadi.
Minggu akhir aku bisa menikmati rutinitas ku yang santai. Setelah itu aku akan mulai kerja di perusahaan ayah, ucap rindu dalam hati.
" DER......Terkejut kan lo" teriak Aichel mengejutkan sahabatnya sambil melempar bantal kursi.
"Hay... kau dasar...., awas saja bunga-bunga ini patah karna ulahmu ya ai..." ucap Rindu kesal pada Aichel.
Aichel duduk di sebelah Rindu sambil mengambil cemilan yang ada di atas meja kursi itu.
" Ai..." ucap rindu.
Aichel hanya mengangkat alis matanya tampa menyahut sahabatnya itu.
"Ai....Aichel..... bisakah kau mendengar aku?? " teriak rindu kecil ke arah wajah aichel.
"Kenapa mesti teriak, dan mengapa aku mesti menjawab?? Kau tidak membuat sebuah pertanyaan yang membuat aku harus menjawabnya" ucap aichel sambil senyum-senyum meledek sahabatnya itu.
"Ada apa..??? kau merindukanku?? oh aku tidak bisa karna aku akan mulai memikirkan seseorang yang akan menjadi teman hidupku" ledek aichel lagi.
Rindu mulai diam ia tak ingin membalas ucapan sahabatnya itu. Dipikiran rindu ia harus bisa mengerjai sahabatnya ini, ia mencoba membuat sedikit kejahilan untuk aichel, berpura- pura mengambek dan kesal.
"Rin....maaf... aku hanya bercanda." ucap aichel sembari memegang tangannya.
Rindu masih diam saja menjalankan aksinya.
Rindu beranjak dari duduknya dan berjalan melewati aichel masuk ke dalam rumah tampa melihat aichel.
Aichel hanya diam dan bingung harus bagaimana ia, ia begitu tau jika sahabatnya ini ngambek akan begitu sulit membujuknya.
Dikamar rindu senyum-senyum mengingat aichel yang sedang kebingungan. Rindu beberes dan mengganti pakaiannya. Rindu yang menggunakan baju kaos oblong dipadukan celana jeans panjang, simple memang tapi ini tidak mengurangi kecantikan rindu.
Rindu turun ke bawah dan kembali ke luar menghampiri aichel.
" Emm... aku akan memaafkanmu tapi jika kau bersedia menemaniku pergi mencari pakaian kerja... dan tentunya itu semua dengan menggunakan uangmu." ucap rindu sambil duduk berhadapan dengan aichel, yang pastinya rindu masih memasang raut wajah marah.
"Ok ... siapa takut. Tapi kamu harus janji karna kamu tau sudah membuat kesepakatan" jawab aichel.
Rindu berdiri dan keluar lewat gerbang kecil ke pekarangan rumah aichel, berdiri di samping pintu mobil milik aichel. Aichel melihat dan masih heran maksud rindu apa, namun ia bergegas menyusul rindu dan membuka kunci mobilnya.
Mereka masuk ke dalam mobil secara bersama.
" Sepakat... tapi kau tidak boleh membatasi apa saja yang ingin kubeli. " ucap rindu membuka keheningan.
" Ok.... " Jawab aichel dengan senyuman.
Rindu....rindu....kalo hanya itu saja syaratmu aku tak akan kesusahan, ucap aichel dalam hati. Sebelumnya juga aichel datang menghampiri rindu ingin mengajaknya keluar karna pasti akan susah di kemudian hari karna rindu akan bekerja.
Dalam waktu 37 menit mereka telah sampai ke salah satu pusat perbelanjaan di kota mereka.
Mata rindu tampa sadar menangkap seseorang yang begitu amat ia kenal.
" Ochaaa...." tiriak rindu sambil turun dari mobil.
" Kamu.... bareng aichel." Ucap ocha sambil memperhatikan aichel yg datang menghampiri.
" Cha.... lo barang siapa??" tanya aichel.
"Sendiri aja... ni gue mau balik ada urusan, tadi cuma beli tissu aja.Oya gue langsung balik yaa, besok gue ke rumah lo pada." ucap ocha sambil berlari kecil meninggalkan kedua sahabatnya.
"Kenapa ocha ya ai.....?" tanya rindu.
"Loh mana aku tau, kita kan bareng. " seru aichel.
Keduanya pun masuk ke dalam pusat perbelanjaan itu. Sudah banyak yang rindu beli untuk kebutuhan kerjanya, malah ada lagi yang ia beli selain itu. Aichel juga sudah membeli beberapa barang untuknya.
Kini mereka kembali ke rumah tampa singgah di tempat lain karna belanjaan mereka sudah sangat banyak.
Dikamar Rindu mengeluarkan semua barang belanjaannya dan menempatkannya di dalam lemari.
" Kau yakin besok masuk kerja rin.atau kau ingin mengundurkan beberapa hari lagi??." tanya aichel.
" Kau seperti tidak tau saja ayahku ai..., sudahlah lah aku tak apa yang penting kau siap mengantar dan menjemputku. He..he.." ucap rindu sambil senyum-senyum. Rindu sangat bahagia karna semua keperluannya untuk mulai kerja besok sudah dibelikan oleh sahabatnya yang tajir itu.
Pagi ini rindu telah siap dengan pakaian kerjanya. Ia kelihatan sangat cantik dan feminim dengan rok span warna hitam dipadukan dengan kemeja putih beraksen kerutan di bagian kancing.
Aichel sudah siap menunggu di meja makan, ia begitu takjub dengan kecantikan sahabatnya ini. Jarang sekali ia melihat rindu menggunakan rok seperti itu, rindu biasanya lebih suka memakai jeans atau pun dress.
"Masuk dan dusuklah." ucap rayhan hutama pada mereka sambil menutup laptopnya.
"Pa...aku siap." ucap rindu pada ayahnya.
"Ok. Ayah sudah memutuskan kau menjadi seketaris Herdy." jelas ayahnya.
"Wow.... kau seorang seketaris direktur, berusahalah..." ucap aichel sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Untung saja aku belum kerja, jadi aku masih bisa ikut kau jika keluar dinas." tambah aichel lagi.
Ayah rindu tak heran dengan sikap dan sifat aichel, ya karna dia paham dan tau betul kedua anak muda yang dihadapannya ini.
"Baiklah... besok kau sudah mulai aktif bekerja jadi seketaris herdy. Hari ini kau cukup lihat meja kerjamu saja dan melapor ke bagian HRD, setelah itu kalian kembalilah." jelas rayhan ayah rindu yang merupakan CEO dari perusahaan tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments