Rindu berjalan menuruni tangga dan menghampiri ketiga sahabatnyabitu yang sibuk di meja makan mempersiapkan sarapan pagi.
Rindu yang mencomot telur dadar dari atas meja pun mendapat teriakan dari ocha.
Pruueetttt.....jus yang baru di masukkan rindu ke mulutnya pun kembali ke luar, sontak saja teman-temannya kaget melihat rindu. Ketiga temannya itunpun mengikuti arah pandangan rindu ke luar ruangan. Disana terlihat aichel dan herdy yang sedang mengobrol. Ocha sadar apa yang membuat sahabatnya itu begitu kaget. Sebelumnya aichel telah menyampaikan pada ocha maksudnya mengajak herdy ikut bergabung, tapi tidak dengan kedua temannya yang lain tidak tahu apa pun. Sebenarnya acara barbeque kemarin pun adalah ide aichel, namun ia mengalaakan ocha.
Ocha berjalan menghampiri aichel dan herdy yang berada di luar ruangan untuk sarapan bersama karna semua telah siap.
Mereka bertiga masuk ke dalam menghampiri yang lainnya di meja makan, melihat senyuman herdy sontak saja membuat rindu jadi salah tingkah, ia juga bingung apa yang terjadi padanya tak pernah ia mengalaminya sebelumnya.
Aichel dapat merasakan rasa grogi sahabatnya itu, dan deheman aichel berhasil memecah suasana yang tadinya hening.
Selesai sarapan rindu dan teman- temannya duduk ngobrol asyik di ruang tv sambil menonton film cartoon, sedangkan aichel sengaja mengajak herdy mengobrol di teras rumahnya agar pembicaraan mereka tidak ada yang mengganggu. Bik ojah meletakkan dua cangkir teh hangat di atas meja.
Aichel ingin memastikan perasaan herdy pada ocha. ia kwatir kalo perasaan herdy hanya penasaran saja pada rindu. Pria mana yang tidak ingin mendekati rindu, wajah cantiknya itu mampu membuat mata pria tak berkedip.
Herdy sangat kaget dan terlihat gugup saat ia ditanyai aichel tentang perasaanya pada rindu. Herdy bingung mau jawab apa, jika ia mengakui perasaannya ia malu, namun jika menampiknya ia tak mampu.
Aichel berjanji pada herdy, ia akan membantu herdy untuk mendapatkan rindu namun dengan syarat tak boleh sekali pun herdy menyakiti hati rindu.
Hari menjelang siang, herdy pun pamit pulang ke kediamannya. Aichel menawarkan dirinya untuk menghantarnya pulang karna kemarin herdy tak membawa kendraan, semula herdy meminta pak yanto yang menghantarkannya namun aichel tak setuju.
Setibanya di rumah herdy senyum-senyum membayangkan apa yang terjadi, ia seakan tak percaya, aichel memberinya kepercayaan untuk mendekati rindu wanita yang membuatnya berdebar-debar.
Rindu juga merasakan hal yang berbeda padanya, biasanya ia bisa bersikap cuek pada semua pria yang berusaha mendekatinya, tapi berbeda dengan herdy, menatap herdy saja bisa membuat wajah rindu memerah. Bagaimana jika rindu tau kebenaran siapa yang mengangkat dia pindah ke kasur kemarin malam.
Hari sudah sore namun untuk hari minggu ini rindu tak ada kegiatan lain. Rindu pergi ke dapur ingin membuat pasta namun mbok narsih mengatakan kalo persediaan pasta sudah habis. Rindu yang merasa bosan di rumah pun akhirnya berencana keluar sekalian berbelanja kebutuhan dapur. Ia meminta mbok narsih untuk mencatat semua bahan yang telah habis ataupun hampir habis.
Rindu ingin mengajak aichel tapi ia urungkan, ingin mandiri tak ingin bergantung pada aichel terus menerus pikirnya.
Empat puluh menit kemudian rindu sampai ke salah satu tempat perbelanjaan besr di ibu kota itu. Langkah rindu menuju ke salah satu toko pakaian formal, repot jika harus berbelanja bahan pokok dulu pikirnya. Rindu sibuk memilih-milih pakaian untuk ngantor. Sebuah blus bewarna hitam menarik perhatian rindu, ia pun mulai melihat detail blus itu, namun tiba-tiba ia kaget ketika suara pria mengatakan padanya "pilihan yang bagus." Sontak rindu melihat ke arah sumber suara dan membuat ia lebih kaget lagi ketika melihat si empunya suara yang familiar bagi rindu, herdy....ya atasannya itu juga kebetulan berada di toko itu.
"Bapak..., saya kira siapa ?" senyum dengan wajah yang memerah.
"Iya...maaf rin kalau saya sudah mengagetkan kamu" senyum tampan. "Kamu sendiri, aichel dimana? tanya herdy sambil melihat ke sekitar namun tak melihat keberadaan aichel.
"Saya sendiri pak... belajar biar terbiasa, takut entar saya keterusan kalo mereka nanti udah nikah." sahut rindu sambil memilih outer.
"Saya kan uda bilang sama kamu, kalo kita di luar jam kantor kamu panggil nama aja" ucap herdy lembut.
Herdy dan rindu pun keluar dari toko baju itu, kini rindu meneruskan belanjanya ke tempat bahan pokok. Rindu tak sendiri, herdy menemaninya berbelanja kebutuhan dapur.
Rindu merasakan detakan jantungnya tak normal, bukan hanya rindu, herdy pun merasakan hal yang sama deg..deg...'an bahagia dan rasa tak percaya menghampiri perasaan herdy.
Ayooo siapa yang penasaran ama kisah ceritanya... author juga penasaran ini...makin lama makin endes nich ceritanya....buat mau...mau.... lagi.
Buat pembaca kepoun ya kisah serunya di bab selanjutnya....
Buat nitizen-nitizen yang manis cakep bagi like nya yaaaa, saran dan kritiknya juga sangat ditunggu ni permisahhhh yang terlove...😊😊😉😉😉😚😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments