Gelisah, bingung entah apa kini yang dirasakan rindu. Sendiri dalam keheningan, tak seperti biasa yang selalu ada aichel disampingnya.
Sepertinya cuaca malam ini pun tak berpihak pada rindu, bumi basah malam diterangi kilatan-kilatan dari langit dan suara petir yang bergemuruh.
Rindu begitu sedih, mengingat kembali perbuatannya di cafe sore hari tadi terhadap aichel, tak biasanya ia marah jika aichel menyebutnya kekasih di depan pria lain karna ia tau aichel hanya melindunginya dari pria-pria hidung belang.
Jam sudah menunjukkan pukul 23.45 wib tapi kegelisahan masih saja menghantui rindu, cemas terhadap aichel. Rindu tak bisa tinggal diam, ia menuruni anak tangga dan berlari keluar rumah menuju rumah kediaman aichel di bawah derasnya hujan.
"Bik ojah....bik ojah...." panggil rindu sambil mengetuk pintu kamar bik ojah. Kamar bik ojah memang terhubung dengan halaman belakang dapur jadi mudah untuk membangunkannya.
"Ya... tunggu sebentar non" sahut bik ojah dari dalam sambil membukakan pintu.
"Hujan begini ada apa non rindu kok basah-basah, mari non masuk ke dalam" sambung bik ojah lagi sambil nenuntun rindu masuk ke dalam.
"Bik... saya mau ketemu aichel, saya tidak bisa tidur bik" ucap rindu meneteskan air matanya.
"Tapi sebaiknya non rindu keringkan dulu rambutnya ya non dan ganti baju dulu" ucap bi ojah sambil memberikan handuk bewarna putih.
"Ini ganti pake baju den aichel saja dulu non biar tidak masuk angin" sambung bik ojah lagi sambil meletakkan kemeja putih di atas kaaur bik ojah.
"Ya bik trimakasih bik" ucap rindu mengambil pakaian ganti dan berlalu menuju toilet.
Rindu berjalan masuk ke ruangan rumah aichel ia melewati ruang keluarga yang biasa ia duduki saat bersama aichel.
Rindu melangkahkan kakinya dan menaiki anak tangga menuju lantai dua dimana kamar aichel berada.
Perlahan dan begitu hati- hati rindu membuka pintu kamar aichel dan melangkah masuk dengan begitu sunyi seperti seorang penyusup yang tidak mengeluarkan suara sedikit pun.
Rindu membaringkan tubuhnya di samping aichel dan kini ia dapat menatap wajah tampan aichel walau kamar aichel dalam keadaan gelap.
"Ai....gue minta maaf... tak seharusnya ini terjadi, gue juga bingung ai... kenapa gue mesti menghentikanmu berbicara. Gue tau ai... lo ingin melindungi gue... lo gak mau kan gue sakit akibat orang-orang yang mencoba mendekati gue.
Maaf ai...maaf.... ini takkan terjadi lagi." ucap rindu pada aichel, walaupun ia tau aichel sedang tertidur tapi ia tetap saja tidak bisa menahan rasa bersalahnya.
Aichel hanya diam saja, masih saja ia berpura-pura sedang tidur walaupun ia dapat mendengar dan merasakan rasa bersalah sahabatnya itu. Aichel masih sedikit kecewa pada rindu yang ia lakukan hanya ingin melindungi rindu, aichel tak ingin rindu jatuh pada orang yang salah.
Rindu akhirnya tertidur. Aichel membuka matanya dan melihat sahabatnya itu, sebenarnya ia tak tega tapi ia juga tak mau kalau rindu pada akhirnya merasakan sakit.
Kalau saja kedua orang tua mereka tidak mendidik dan membesarkan mereka seperti saudara, mungkin mereka akan menjadi sepasang kekasih yang saling menjaga.
Aichel kembali memejamkan matanya dan memeluk rindu, tapi ia masih belum dapat tertidur entah bagaimana saat ini perasaannya begitu kacau.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments