My Little Gwen

My Little Gwen

Pengenalan tokoh

Zafier Alderts Chastelein Safaraz, tampan, wajah bule diperoleh dari garis ibunya yang memiliki darah Belanda postur tinggi dan atletis, karena Zafier sangat suka berolahraga. Meski tampan, Zafier bukan tipe playboy, Zafier malah terkesan dingin dan kurang suka didekati wanita, padahal wanita yang mengejarnya sudah tidak terhitung jumlahnya. Zafier adalah tipe workaholic, pekerja keras, wanita adalah urusan kesekian dalam otaknya. Kerja dan kerja adalah prinsip dan tujuan hidupnya.

Zafier adalah putra tunggal Zaki Safaraz, orang terkaya di Kota P, pemilik usaha di berbagai bidang, dengan banyak cabang di berbagai kota. Namun Zafier lebih memilih mengembangkan usahanya sendiri di luar negeri setelah lulus kuliah di sana. Zafier memilih hidup mandiri walau sang ayah berulang kali memintanya pulang untuk mengurus usahanya di kota P. Keresahan Zaki, sang ayah bertambah karena Zafier belum juga menikah di usianya yang hampir menginjak 29 tahun. Informasi dari sahabat Zafier, Gavin, sampai saat ini belum ada satu pun wanita yang menjadi kekasih resmi Zafier.

Gavin adalah sahabat Zafier dari kecil, karena ayah Gavin adalah tangan kanan ayah Zafier. Mereka sangat akrab layaknya saudara, karena keduanya sama-sama anak tunggal. Zafier membawa Gavin sebagai orang kepercayaannya, hingga tanpa terasa sudah 6 tahun mereka meniti usaha di luar negeri.

Perusahaan yang dirintis Zafier telah menjadi salah satu perusahaan yang cukup disegani dan diperhitungkan di negara kincir angin tersebut.

Shezan Shaziya Arshaka, gadis cantik berkulit putih, parasnya Sheza selintas seperti blasteran dengan postur tinggi untuk ukuran orang Indonesia. Tapi Sheza sendiri merasa tidak punya garis keturunan dari luar negeri. Sheza berasal dari keluarga sangat sederhana, sudah mengenal perjuangan hidup sejak kecilnya. Sheza cukup menguasai ilmu beladiri, karena Seif Arshaka sang kakak sudah membekalinya sejak kecil, agar Sheza bisa membela diri, mengingat wajah cantik Sheza akan mengundang banyak gangguan.

Ayah dan kakak lelakinya sangat menyayanginya, tapi tidak dengan Veeya, sang ibu. Veeya seolah sangat membencinya. Apa saja yang dilakukan Sheza selalu salah di mata Veeya. Ayah dan sang kakak adalah pelindung Sheza dari angkara ibunya. Sheza tidak pernah mengerti kenapa sang ibu begitu membencinya. Sheza pernah bertanya kepada ayah dan kakaknya, tapi sambil berseloroh mereka hanya menjawab karena kecantikan Sheza. Sementara bertanya kepada sang ibu adalah hal yang mustahil. Kebencian sang ibu semakin menjadi ketika ayah Sheza meninggal dan sang kakak harus bekerja di luar kota untuk menghidupi keluarga.

______

Dan disinilah Sheza berada sekarang, di mansion megah keluarga Safaraz. Sheza hanya bisa pasrah ketika sang ibu menyerahkannya pada Tuan Zaki Safaraz karena utang sang ibu yang tak terbayar. Sang ibu meminjam sejumlah uang yang tidak sedikit dengan Sheza sebagai jaminannya.

Flashback on

"Saya mohon tuan, tolong pinjami lagi saya sejumlah uang, saya sangat membutuhkannya", mohon Veeya pada Ganial, tangan kanan dan orang kepercayaan Zaki.

"Minggu kemarin kau baru pinjam uang, kau tau berapa total utangmu, Veeya", hardik Ganial

"Saya tau tuan, saya belum punya uang untuk membayarnya, tapi saya sangat membutuhkannya tuan, saya mohon", pinta Veeya tertunduk.

" Kalau kau tidak bisa bayar semua utangmu bagaimana?", hardik Ganial lagi.

Veeya terdiam, tidak tau harus menjawab apa.

"Kenapa kau diam? Ya sudah, kau pergilah", hardik Ganial lagi sambil berlalu dari hadapan Veeya.

" Tuan aku mohon, tolong pinjami aku uang, jika aku tidak bisa membayarnya dalam satu bulan ini, aku serahkan anak gadisku, tuan tidak akan menyesal, dia sangat cantik, masih perawan", bujuk Veeya lagi mengejar langkah Ganial

Langkah kaki Ganial terhenti, keningnya berkerut, tidak habis pikir dirinya, seorang ibu rela mengorbankan anaknya sebagai penebus utangnya.

Flashback off

"Sudah kau selidiki Gani?, tanya Zaki pada Ganial.

"Sudah tuan, dia memang putri Tuan Barend Wetselaar dan Nyonya Shaziya Narendra, dia diasuh Arshaka, sopir pribadi keluarga Narendra ketika kedua orangtuanya meninggal dalam kecelakaan. Dia memang Nona Gwen Anneliese Wetselaar. Arshaka merubah namanya untuk menyelamatkan Nona Gwen dari adik-adik ibunya yang ingin menghabisinya. Istri Arshaka sangat membencinya karena dia mengira Nona Gwen adalah anak selingkuhan Arshaka. Arshaka tidak pernah membocorkan rahasia Nona Gwen, dia menyimpannya hingga ajal menjemputnya", Ganial menjelaskannya panjang lebar pada tuannya.

"Biarkan saja seperti itu Gani, Sheza tetap Sheza, kita harus menyembunyikan identitasnya sampai waktunya tiba, Sheza akan kita urus, agar dia terhindar dari Veeya. Aku kuatir Sheza dalam bahaya jika berada di tangannya. Sementara itu kau bantu Seif anak Arshaka, dia dan ayahnya telah berjasa besar mengasuh dan melindungi Gwen. Aku ingat Alexa sangat menyayangi Gwen kecil, Alexa dan Shaziya pernah berencana menjodohkan Gwen dan Zafier, jodoh adalah urusan Tuhan, tapi aku punya rencana sendiri untuk anakku yang keras kepala itu", ujar Zaki sambil memijat kepalanya, membayangkan putra semata wayangnya yang keras kepala dan tetap pada pendiriannya untuk tidak mau pulang sampai saat ini.

"Jika Zafier berkeras tidak mau pulang dan melanjutkan usahaku, biarkan Gwen yang melanjutkan usahaku", ujar Zaki sambil menghela nafas berat.

______

Pagi itu Sheza berniat pergi bekerja seperti biasanya. Sheza bekerja sebagai receptionist di sebuah sebuah perusahaan yang bergerak di berbagai bidang industri. Barend Pacific,Tbk, yang merupakan anak perusahaan dari Wetselaaar Internasional,Tbk.

Sheza memang kuliah sambil bekerja. Sheza sangat paham pentingnya pendidikan bagi masa depannya.

Ketika akan berangkat bekerja dengan motor kesayangannya, Sheza terkejut dengan beberapa mobil mewah berhenti tepat di depan rumahnya. Dari mobil tersebut keluar beberapa orang berbadan besar, mereka berpakaian seragam layaknya bodyguard di film-film action yang biasa Sheza tonton.

Salah seorang dari merek berjalan menghampiri Sheza.

"Maaf nona, apakah ini rumah Veeya", tanyanya sopan.

"Iya, betul, ibu ada didalam", jawab Sheza singkat, sambil bersiap mengeluarkan motornya.

"Sheza, siapa yang...", ucapan Veeya menggantung, mukanya langsung pucat begitu melihat tampang orang yang bertanya pada Sheza tadi.

Veeya berniat lari ke dalam, tapi tangannya dicekal lelaki itu.

Sheza yang melihat hal tersebut mengurungkan niatnya untuk segera pergi.

"Apa yang anda lakukan pada ibu?", ujar Sheza penuh tanda tanya, keningnya berkerut mencoba mencerna kejadian di depan matanya.

"Aku tidak bisa membayar utangku, kau bawa saja dia", ujar Veeya, tangannya menunjuk pada Sheza.

Sheza terkejut, dia berusaha meminta penjelasan pada ibunya.

"Apa maksud ibu", tanya Sheza.

"Sheza, kau ikut dengan orang-orang itu, jadilah anak yang sedikit berguna, paling tidak kau bisa menggantikan sejumlah uang yang aku pinjam dari Tuan Safaraz", ujar sang ibu.

Bagai petir di siang bolong , Sheza sangat terkejut mendengar penjelasan sang ibu.

"Ta...tapi Ibu, a....aku...", belum sempat Sheza menyelesaikan ucapannya, Veeya kembali berteriak.

" Kau pergilah Sheza", teriak Veeya.

Sejurus kemudian Veeya berlari ke dalam rumah, tak lama ia keluar mendorong sebuah koper kecil, berisi barang-barang Sheza yang tidak seberapa.

Awalnya Sheza bersikukuh menolak, tapi sang ibu dengan tega tetap mengusirnya pergi.

Sheza sangat terkejut, tidak menyangka ibunya tega menjualnya hanya demi uang, tapi Sheza tidak bisa berbuat banyak, mau melawan juga tidak bisa. Meski dibekali ilmu bela diri oleh Seif sang kakak, tapi menghadapi sepuluh orang berbadan besar, Sheza menelan salivanya.

Sheza terpaksa menurut saja. Seorang lelaki bertubuh tegap membukakan pintu untuk Sheza. Sheza memasuki mobil mewah tersebut. Mobil mulai berjalan perlahan, sejenak matanya menoleh ke belakang melihat rumah dan sang ibu, mungkin untuk yang terakhir kali pikirnya. Entah bagaimana nasibnya setelah ini. Anehnya, dia tak mendapati sedikitpun raut wajah kesedihan di wajah sang ibu.

"Ibu selamat tinggal, meski aku anakmu atau bukan, tapi terima kasih sudah membesarkanku, anggaplah ini baktiku padamu karena telah merawatku dari kecil", gumam Sheza sambil menyeka cairan bening yang meluncur begitu saja dari sudut matanya.

Satu jam perjalanan Sheza memasuki sebuah pintu gerbang yang sangat tinggi, beberapa penjaga bersiap membukakan pintu tersebut.

Setelah melewati halaman yang sangat luas, mobil berhenti di depan mansion yang sangat megah. Sheza diam saja, tidak ada niat sedikitpun untuk keluar.

Tiba-tiba pintu dibuka dari luar, mau tak mau Sheza melangkahkan kakinya keluar.

Sheza berjalan memasuki mansion megah tersebut. Dia dibawa menuju sebuah ruangan besar di lantai bawah itu, seperti ruangan kerja, di sana menunggu seorang laki-laki setengah baya, tapi bertubuh tegap dan atletis serta masih terlihat tampan di usianya saat ini.

Sheza pasrah, "pasti ini Tuan Safaraz", batin Sheza. Sheza berfikir bahwa dia pasti akan dijadikan pemuas nafsu oleh Tuan Safaraz, sebagai pengganti pinjaman sang ibu.

"Duduklah", ujarnya pendek dengan suaranya yang terkesan dingin dan berwibawa.

"Baik tuan", ujar Sheza berusaha tenang.

"Kamu tau kenapa kamu disini?", tanya Tuan Safaraz lagi

"Untuk menebus utang ibu saya Tuan", jawab Sheza tertunduk.

Zaki Safaraz memperhatikan gadis yang kini tengah menunduk dihadapannya, wajah itu mengingatkannya pada wajah seseorang di masa lalunya, Shaziya Narendra, seseorang yang pernah sangat dekat dengannya tapi kemudian menikahi sahabatnya sendiri, karena keluarga besar Safaraz menentang keras hubungannya, karena sang gadis berasal dari keluarga biasa saja.

Shaziya memang berhasil kuliah di kampus yang sama dengannya di Belanda, karena kepintarannya hingga memperoleh beasiswa disana.

Sebagai sesama mahasiswa di perantauan, mereka sangat dekat. Tapi Shaziya hanya menganggapnya sebagai teman, karena Shaziya sangat tau perbedaan strata mereka yang jauh. Negaranya masih memandang bibit, bobot, bebet. Dari awal Shaziya telah membentengi hatinya.

Shaziya akhirnya menerima cinta Barend Wetselaar, putra bungsu pengusaha ternama di Belanda, CEO Royal Dutch Shell, Marten Wetselaar. Barend adalah sahabat Zaki. Dia sendiri akhirnya menjatuhkan hati Pada Alexa Castelein, putri bungsu Allard Castellein, CEO Port of Rotterdam, perusahaan yang juga tak kalah besarnya di Belanda. Alexa juga adalah sahabat Shaziya.

Barend mirip putranya, Zafier yang keras kepala, lebih memilih menjalankan usaha sendiri di Indonesia, dimana akhirnya ia harus meregang nyawa bersama Shaziya akibat kecelakaan, yang penyebabnya masih menjadi misteri.

Hal itulah yang masih menjadi penyesalan yang mendalam bagi Marten Wetselaar. Jika saja Marten memaksa Barend untuk melanjutkan usahanya di Belanda, pasti Barend baik-baik saja. Sampai sekarang Marten selalu menghubungi untuk meminta bantuan Zaki menemukan anak Barend. Ibu Barend, Beatrice sangat menyayangi putra bungsunya itu, penyesalannya adalah belum pernah bertemu cucunya sejak lahir. Beatrice tau anak Barend adalah perempuan, satu-satunya cucu perempuan yang dimilikinya.

Zaki masih ingat berita meninggalnya pengusaha berkebangsaan Belanda bersama keluarganya, jenazah anak tunggal mereka tidak pernah ditemukan. Berita tersebut sempat menjadi berita paling menghebohkan 17 tahun silam karena kecelakaan dianggap tidak wajar dan menghilangnya anak tunggal pengusaha tersebut.

Sheza masih memandangi tuan yang ada di depannya. Matanya memperhatikan ekspresi sang tuang yang nampak sedih, sibuk dengan pikirannya sendiri, tapi Sheza sendiri tidak berani menyadarkan lamunan tuan tersebut.

"Shaziya", gumam Zaki pelan.

"Maaf Tuan bilang apa?", tanya Sheza hati-hati.

Zaki terkejut mendengar pertanyaan Sheza, pertanyaan itu membuyarkan lamunannya.

"Apa kamu mau menjadi istriku sebagai tebusan utang ibumu?" tanya Zaki tanpa basa basi.

Sheza terdiam, tidak tau harus menjawab apa, pria di hadapannya mungkin seumuran ayahnya jika masih hidup, dan sekarang dia diminta menjadi istrinya. Sheza mau memaki tapi jelas tidak bisa.

"Kenapa kamu diam saja? kamu tidak tuli kan", tanya Zaki dengan intonasi agak keras.

Sheza kaget, dia masih tidak menjawab, kedua tanyanya saling meremas satu sama lain. Dia jelas tidak mau, tetapi takut resikonya jika menolak.

"Apa saya punya pilihan tuan?" tanya Sheza memberanikan diri.

"Kenapa kamu balik bertanya, kamu sendiri pasti tau jawabannya", ujar Zaki dengan senyum smirk.

Sheza menelan salivanya. Selanjutnya Sheza diminta meninggalkan ruangan tersebut.

Sepeninggal Sheza, Ganial mendekat tuannya.

"Tuan serius akan menikahi Nona Sheza?", tanya Ganial pada Zaki.

"Kita lihat saja Gani, apa anak itu akan pulang atau tidak mendengar berita bahagia ini", jawab Zaki terkekeh

"Sudah lima tahun dia tidak mengunjungiku, apa dia hanya akan pulang saat pemakamanku", Zaki menarik nafas berat.

Dia sangat merindukan putra satu-satunya, tapi gengsinya mengalahkan rasa rindunya. Mereka memang lebih sering berdebat ketika bertemu.

Zafier tidak pernah lagi pulang setelah kematian ibunya, Alexa. Zafier sangat dekat dengan sang ibu, pulang hanya membuatku sedih, begitu Zafier selalu menjawab panggilan pulang ayahnya. Apalagi sekarang Zafier didaulat melanjutkan bisnis keluarga sang ibu di luar negeri.

Awalnya Zafier memang merintis usahanya sendiri, usaha tersebut berkembang pesat di sana. Tapi kemudian pamannya Alexander, adik kandung Alexa memohon kepada Zafier untuk mengambil alih bisnis keluarga Chastelein, karena kondisi Alex yang sedang sakit, sementara kedua anak perempuan Alex, Adrieana dan Arabella, masih belum dewasa.

"Kau lihat Gani, putraku satu-satunya lebih memilih meneruskan bisnis orang lain", ujar Zaki sambil memijat kepalanya.

"Maaf tuan, itu kan bisnis keluarga Nyonya Alexa"', ralat Ganial.

"Sudahlah Fariz, aku malas berdebat denganmu, aku ingin istirahat, kau urus Sheza, jadikan dia wanita tangguh, berkelas dan berkarakter. Aku yakin tidak sulit, karena pada dasarnya dia pintar seperti ibunya. Karena yang akan dihadapinya adalah seorang Zafier Alderts Chastelein Safaraz.

______

Episodes
1 Pengenalan tokoh
2 Tawar menawar dengan sebuah rahasia masa lalu
3 Laki-laki Penggoda
4 Gadis bermata hazel
5 Bertemu "masa lalu"
6 Dibayangi masa lalu
7 Ibu sambung untuk Zafier
8 Hari-hari berat Sheza dimulai
9 Pilihan yang berat
10 Lima bulan sudah
11 Hari pertama bekerja
12 Kecemburuan Carlos
13 Curahan hati Adriea
14 Permasalahan Rotterdam selesai
15 Dia akan datang !!
16 Panggil aku, daddy!!
17 Jebakan...
18 Kembalinya kehangatan itu
19 Fier, siapakah dirimu?
20 Senjata makan tuan
21 Welkom in Indonesië
22 Makan siang dengan Daddy Zaki
23 Mengunjungi sahabat lama
24 Permohonan Sheza
25 Pembicaraan dua sahabat
26 Pembicaraan dua sahabat (2)
27 Kegundahan Zaki
28 Saudara sepupu yang menghilang
29 Akhirnya diizinkan bertemu
30 Persiapan keberangkatan
31 Pertemuan perdana
32 Apakah itu dia....?
33 Rasanya sesak sekali....
34 Akhirnya bertemu sang kakak
35 Rasanya ingin membunuh seseorang
36 Sudah puas menatapku nona?
37 Posisi ambigu
38 Tidak cukup kuat
39 Wanita itu bernama Shezan Shaziya Arshaka
40 Pertemuan di pagi hari
41 Bolehkan aku mencekiknya
42 Tiba-tiba jadi kekasih
43 Hanya Padamu Nona
44 Masalah kecil
45 Dia....!!
46 Saingan bertambah
47 Sesama saingan cinta
48 Penghadangan
49 Terluka karena serangan
50 Terima kasih telah menyelamatkan
51 Markas dan penyiksaan
52 Juan dan Carlos
53 Auranya begitu dingin
54 Rencana yang gagal
55 Akhirnya sembuh
56 Dijebak
57 Terjebak masalah
58 Kecantikan sempurna
59 Apa tuan telah jatuh cinta?
60 Memiliki perasaan yang sama
61 Dia tidak datang
62 Rasa yang dipaksa mati
63 Apakah ini cinta?
64 Bertemu Zaki
65 Bersenang-senang denganku
66 Melupakannya sejenak
67 Mansion mewah Zaki
68 Penyesalan Zafier
69 Daddy Zaki tertembak
70 Daddy Zaki koma
71 Janji Zafier
72 Apakah ia calon ibu sambungku?
73 Dekat tapi tidak ditakdirkan bertemu
74 Pengumuman
75 Klein...
76 Rencana pembalasan dendam
77 Tekad Stefano
78 Akhirnya dimaafkan
79 Pertemuan mendadak
80 Satu kesempatan
81 Persiapan ke kota P
82 Siapa wanita itu
83 Di rawat di mansion
84 Kabur diam-diam
85 Perasaan Carlos
86 Reunian
87 Kembali bertemu
88 Sisi lemah Zafier
89 Carlos, siapa pria itu?
90 Zafier Safaraz
91 Ingin pindah
92 Pembicaraan pribadi
93 The Alexa Residence
94 Sebuah ide
95 The Alexa Residence
96 Lobby apartemen
97 Rapat dengan CEO
98 Siapa dia?
99 Merebut calon istri
100 Arsen penasaran
101 Patah hati
102 Obat patah hati
103 Merindukan Gwen
104 Pengintaian
105 Pengintaian
106 CEO sementara
107 Terpaku
108 Kondisi memanas
109 Menjadi penengah
110 Chaos di dalam klub
111 Target tertangkap
112 Kedatangan yang tidak diharapkan
113 Tergila-gila
114 Terlihat bodoh
115 Merinding
116 Penuh tanda tanya
117 Frustasi
118 Dibuntuti
119 Penjelasan Fabian
120 Rencana penculikan
121 Antara penasaran dan gengsi
122 Mengkhawatirkan Sheza
123 Tatapan kagum
124 Bertatapan
125 Rencana
126 Pria berwajah datar
127 Sabuk pengaman
128 Merona
129 Merasa bersalah
130 Menyerahlah cantik!
131 Manuver
132 Musuh bergelimpangan
133 Hilang kesadaran
134 Carlos terlihat bahagia
135 Aura yang mengintimidasi
136 Tuan dan anak buah berwajah datar
137 Kamar Zafier
138 Tidak boleh diperiksa dokter
139 Kamar penuh kenangan
140 Kepingan memori
141 Kepingan memori 2
142 Sadar
143 Kenapa harus di kamar ini
144 Ingin pindah kamar
145 Siapa wanita itu Zafier?
146 Zafier terhipnotis
147 Kembali tidak sadarkan diri
148 dr. Niko terpesona
149 Akhirnya Sheza bangun
150 Menuju markas
151 Siapa yang menyuruh kalian (1)
152 Siapa yang menyuruh kalian (2)
153 Ingin bertemu Zaki (1)
154 Ingin bertemu Zaki (2)
155 Kapan Daddy Zaki bisa pulih?
156 Zafier meradang
157 Sheza memprovokasi Zafier
158 dr. Niko patah hati
159 Ruangan kerja Zafier
160 dr. Niko mabuk
161 Merindukanmu Gwen
162 Merasa dejavu
163 Pelukan untuk Gwen
164 Siapa Gwen
165 Mimpi yang terasa sangat nyata
166 Ingin berbicara
167 Diam-diam memperhatikan
168 Gwen versi dewasa
169 Usia calon istri Daddy
170 Pembicaraan di markas
171 Reonal Barton
172 Alam bawah sadar Zaki
173 Sarapan pagi bersama
174 Air mata Zaki
175 Merindukannya..
176 Menunggu penjelasan dr. Niko
177 Belum waktunya
178 Ternyata Shaka adalah Paman Gwen
179 Panik
180 Selamatkan Daddy Zaki!
181 Tidak boleh masuk!
182 Zaki bangun dari koma
183 Kondisi Zaki membaik
184 "Gwen...!".
185 Mengikuti alur
186 Daddy melupakan calon istrinya
187 Cukup menjadi diri anda sendiri, Nona
188 Bekerjasama
189 Siapa Gwen?
190 Seperti pengganti ayah
191 Fier...!!
192 Kamar milik Zafier
193 Zaki mulai membaik
194 Sheza bukan Gwen
195 Pesona Sheza saat presentasi
196 Paket lengkap CFO Safaraz Corp
197 Ajakan makan siang
Episodes

Updated 197 Episodes

1
Pengenalan tokoh
2
Tawar menawar dengan sebuah rahasia masa lalu
3
Laki-laki Penggoda
4
Gadis bermata hazel
5
Bertemu "masa lalu"
6
Dibayangi masa lalu
7
Ibu sambung untuk Zafier
8
Hari-hari berat Sheza dimulai
9
Pilihan yang berat
10
Lima bulan sudah
11
Hari pertama bekerja
12
Kecemburuan Carlos
13
Curahan hati Adriea
14
Permasalahan Rotterdam selesai
15
Dia akan datang !!
16
Panggil aku, daddy!!
17
Jebakan...
18
Kembalinya kehangatan itu
19
Fier, siapakah dirimu?
20
Senjata makan tuan
21
Welkom in Indonesië
22
Makan siang dengan Daddy Zaki
23
Mengunjungi sahabat lama
24
Permohonan Sheza
25
Pembicaraan dua sahabat
26
Pembicaraan dua sahabat (2)
27
Kegundahan Zaki
28
Saudara sepupu yang menghilang
29
Akhirnya diizinkan bertemu
30
Persiapan keberangkatan
31
Pertemuan perdana
32
Apakah itu dia....?
33
Rasanya sesak sekali....
34
Akhirnya bertemu sang kakak
35
Rasanya ingin membunuh seseorang
36
Sudah puas menatapku nona?
37
Posisi ambigu
38
Tidak cukup kuat
39
Wanita itu bernama Shezan Shaziya Arshaka
40
Pertemuan di pagi hari
41
Bolehkan aku mencekiknya
42
Tiba-tiba jadi kekasih
43
Hanya Padamu Nona
44
Masalah kecil
45
Dia....!!
46
Saingan bertambah
47
Sesama saingan cinta
48
Penghadangan
49
Terluka karena serangan
50
Terima kasih telah menyelamatkan
51
Markas dan penyiksaan
52
Juan dan Carlos
53
Auranya begitu dingin
54
Rencana yang gagal
55
Akhirnya sembuh
56
Dijebak
57
Terjebak masalah
58
Kecantikan sempurna
59
Apa tuan telah jatuh cinta?
60
Memiliki perasaan yang sama
61
Dia tidak datang
62
Rasa yang dipaksa mati
63
Apakah ini cinta?
64
Bertemu Zaki
65
Bersenang-senang denganku
66
Melupakannya sejenak
67
Mansion mewah Zaki
68
Penyesalan Zafier
69
Daddy Zaki tertembak
70
Daddy Zaki koma
71
Janji Zafier
72
Apakah ia calon ibu sambungku?
73
Dekat tapi tidak ditakdirkan bertemu
74
Pengumuman
75
Klein...
76
Rencana pembalasan dendam
77
Tekad Stefano
78
Akhirnya dimaafkan
79
Pertemuan mendadak
80
Satu kesempatan
81
Persiapan ke kota P
82
Siapa wanita itu
83
Di rawat di mansion
84
Kabur diam-diam
85
Perasaan Carlos
86
Reunian
87
Kembali bertemu
88
Sisi lemah Zafier
89
Carlos, siapa pria itu?
90
Zafier Safaraz
91
Ingin pindah
92
Pembicaraan pribadi
93
The Alexa Residence
94
Sebuah ide
95
The Alexa Residence
96
Lobby apartemen
97
Rapat dengan CEO
98
Siapa dia?
99
Merebut calon istri
100
Arsen penasaran
101
Patah hati
102
Obat patah hati
103
Merindukan Gwen
104
Pengintaian
105
Pengintaian
106
CEO sementara
107
Terpaku
108
Kondisi memanas
109
Menjadi penengah
110
Chaos di dalam klub
111
Target tertangkap
112
Kedatangan yang tidak diharapkan
113
Tergila-gila
114
Terlihat bodoh
115
Merinding
116
Penuh tanda tanya
117
Frustasi
118
Dibuntuti
119
Penjelasan Fabian
120
Rencana penculikan
121
Antara penasaran dan gengsi
122
Mengkhawatirkan Sheza
123
Tatapan kagum
124
Bertatapan
125
Rencana
126
Pria berwajah datar
127
Sabuk pengaman
128
Merona
129
Merasa bersalah
130
Menyerahlah cantik!
131
Manuver
132
Musuh bergelimpangan
133
Hilang kesadaran
134
Carlos terlihat bahagia
135
Aura yang mengintimidasi
136
Tuan dan anak buah berwajah datar
137
Kamar Zafier
138
Tidak boleh diperiksa dokter
139
Kamar penuh kenangan
140
Kepingan memori
141
Kepingan memori 2
142
Sadar
143
Kenapa harus di kamar ini
144
Ingin pindah kamar
145
Siapa wanita itu Zafier?
146
Zafier terhipnotis
147
Kembali tidak sadarkan diri
148
dr. Niko terpesona
149
Akhirnya Sheza bangun
150
Menuju markas
151
Siapa yang menyuruh kalian (1)
152
Siapa yang menyuruh kalian (2)
153
Ingin bertemu Zaki (1)
154
Ingin bertemu Zaki (2)
155
Kapan Daddy Zaki bisa pulih?
156
Zafier meradang
157
Sheza memprovokasi Zafier
158
dr. Niko patah hati
159
Ruangan kerja Zafier
160
dr. Niko mabuk
161
Merindukanmu Gwen
162
Merasa dejavu
163
Pelukan untuk Gwen
164
Siapa Gwen
165
Mimpi yang terasa sangat nyata
166
Ingin berbicara
167
Diam-diam memperhatikan
168
Gwen versi dewasa
169
Usia calon istri Daddy
170
Pembicaraan di markas
171
Reonal Barton
172
Alam bawah sadar Zaki
173
Sarapan pagi bersama
174
Air mata Zaki
175
Merindukannya..
176
Menunggu penjelasan dr. Niko
177
Belum waktunya
178
Ternyata Shaka adalah Paman Gwen
179
Panik
180
Selamatkan Daddy Zaki!
181
Tidak boleh masuk!
182
Zaki bangun dari koma
183
Kondisi Zaki membaik
184
"Gwen...!".
185
Mengikuti alur
186
Daddy melupakan calon istrinya
187
Cukup menjadi diri anda sendiri, Nona
188
Bekerjasama
189
Siapa Gwen?
190
Seperti pengganti ayah
191
Fier...!!
192
Kamar milik Zafier
193
Zaki mulai membaik
194
Sheza bukan Gwen
195
Pesona Sheza saat presentasi
196
Paket lengkap CFO Safaraz Corp
197
Ajakan makan siang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!