Calvin bukan main kaget ketika mobil mewah yang berada tepat di depannya, tiba-tiba membunyikan klakson yang bukan main keras ketika berada di depan Sheza, padahal keberadaan Sheza di sana sama sekali tidak mengganggu rute mobil itu.
Calvin memaki pengemudi mobil mewah di depannya. Namun Calvin tau betul siapa yang ada di dalam mobil tersebut. Mobil mewah dari kantor itu merupakan fasilitas kantor untuk tamu dari kalangan khusus saja yakni para petinggi perusahaan. Oleh karena itulah Calvin hanya sanggup memaki dalam hati saja.
Calvin mendadak berhenti dan bergegas turun dari mobilnya, ia tidak peduli meski Shinta memandang kesal pada dirinya. Calvin langsung menyongsong Sheza yang pucat karena terkejut akibat insiden klakson tersebut.
"Kamu tidak apa-apa Sheza", tanya Calvin dengan raut wajah cemas.
"Gak apa pak, cuma kaget saja", jawab Sheza mencoba tersenyum walau masih dengan muka pucat pasi.
Sementara itu jauh di depan sana, kilatan amarah memancar dari sorot mata seorang Arsen. Dia berdecak kesal melihat tingkah Calvin.
_______
Ponsel Sheza berdering...
"Halo nona, kenapa pesan saya tidak dibalas-balas, nona dimana, saya mau jemput nona ya?", pertanyaan bertubi-tubi meluncur dari mulur Carlos.
"Ada sedikit insiden di sini Carlos, kamu....", belum selesai Sheza bicara, Carlos langsung menyerobot ucapan Sheza.
" Hah, insiden apa nona, apa nona baik-baik saja? saya jemput nona sekarang ya, posisi nona dimana, tolong kirim maps posisi nona ke saya, saya bisa dipecat kalau terjadi apa-apa dengan nona", ujar Carlos panik.
"Tenanglah Carlos aku baik-baik saja, kalau kamu jemput ke kantor, kendaraanmu terlalu mencolok dan mengundang perhatian, masa karyawan kecil macam aku dijemput mobil mewah", Sheza berusaha menenangkan kepanikan Carlos.
" Begini saja, kamu jemput aku di Mall R, aku naik taksi online ke sana, kita bertemu di sama saja, oke Carlos", ujar Sheza lagi. Sheza tidak memberi Carlos kesempatan untuk menjawab, karena ponselnya langsung dimatikan begitu saja.
Carlos menggerutu dalam hati karena tidak diberi kesempatan untuk menjawab, tapi Carlos tidak punya pilihan selain mengikuti perintah Sheza, karena kalau sampai Carlos pulang tanpa Sheza, bisa habis riwayatnya.
Carlos sudah bertekad harus sampai lebih dulu sebelum Sheza, karena kuatir terjadi apa-apa pada Sheza. Tak berapa lama Carlos melihat Sheza turun dari sebuah taksi online.
Carlos bergegas menyongsong Sheza yang baru saja turun dari taksi online.
"Nona... nona", teriak Carlos tepat di dekat Sheza. Sheza bukan main kaget mendengarnya.
" Ya tuhan... Carlos kamu mengagetkanku saja", ujar Sheza sembari memegang dadanya.
"Mari nona, saya parkir di sana", ujar Carlos menuntun Sheza.
"Kamu tunggu di mobil saja, aku mau belanja kebutuhan pribadi dulu", tolak Sheza, sambil berjalan menjauhi Carlos menunju tangga Mall.
"No... nona tunggu", teriak Carlos kaget, dia sangat kuatir kehilangan jejak Sheza. Setengah berlari Carlos mengejar Sheza.
" Ada apa lagi Carlos", tanya Sheza kesal karena Carlos menghalangi jalannya.
"Nona aku mohon, biarkan aku menjaga anda", mohon Carlos dengan wajah memelas.
"Ya tuhan, Carlos aku cuma belanja kebutuhan pribadi, buat apa kamu jaga", hardik Sheza lagi.
"Aku tuh bukan anak konglomerat, gak bakal ada juga kali yang minat culik aku", ujar Sheza terkekeh.
"Udah... minggir sana", usir Sheza lagi.
"Ntar kalau kamu ngikutin aku, aku dikira udah punya suami, rugi dong aku, sapa tahu ada yang minat ma aku, tapi pas lihat aku ditemenin kamu, jadi mundur karena ngira aku udah punya suami", omel Sheza.
"Sana iiih, kamu nunggu di mobil aja, gak usah ngikutin aku, aku gak bakal kabur, aku tuh orang yang komitmen sama janji", usir Sheza lagi sambil berlalu.
Carlos pun terpaksa menyingkir dengan muka pasrah.
"Apa-apaan sih Carlos, bikin kesal aja", batin Sheza lagi. "Pacarku aja belum pernah kuajak belanja, masa dia maksa ngikutin, gimana aku mo beli perlengkapan pribadi aku", ujar Sheza pada dirinya sendiri.
Ketika sedang asyik memilih kebutuhan pribadinya, Sheza dikejutkan oleh seseorang yang menyapanya.
"She.....", sebuah suara yang sangat dikenalnya, suara yang pernah mengisi hari-hari indahnya di SMA dulu.
"Eric...", sapa Sheza lagi
Tatapan mereka bertemu, waktu seolah mundur kembali, ke masa itu, masa putih abu-abu.
Eric Grayson Ivander. Siapa yang tidak tau keluarga Ivander di Kota P. Eric adalah senior Sheza. Dari sekian banyak siswa yang mengejar Sheza, hanya Eric yang mampu memenangkan hati Sheza. Tapi hubungan mereka harus berakhir ketika Eric lulus.
Hubungan Sheza memang tidak direstui Mami Eric, karena latar belakang Sheza yang bukan dari strata yang sama. Sheza tau betul itu dari awal Eric menyatakan cintanya. Tapi Sheza tidak bisa membohongi perasaannya sendiri dengan menolak Eric. Meski dekat, Sheza tetap membentengi hatinya sendiri agar tidak terlalu dalam mencintai Eric. Sehingga ketika perpisahan terjadi Sheza akan baik-baik saja.
Untuk menjauhkan Eric dari Sheza, Mami Eric mengirimnya untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Eric adalah anak tertua dari keluarga Ivander, sehingga Eric memegang tanggung jawab besar untuk meneruskan usaha keluarga. Hal itu yang menyebabkan Eric tidak punya pilihan lain selain mengikuti keinginan orangtuanya.
"Kamu semakin cantik She, sudah lama kita tidak bertemu", ujar Eric. Matanya tak lepas dari Sheza. Mata hazel Sheza begitu membiusnya.
Sheza cuma tersenyum.
"Aku kangen She...", ujar Eric perlahan. Ada tekanan emosi ketika Eric menyebut kata kangen.
Sheza kembali tersenyum, tidak tau harus berkata apa. Sheza hanya ingin menjaga hatinya agar tidak terluka lagi.
Tapi tiba-tiba terdengar suara yang Sheza kenal di belakangnya, suara itu memecah kebisuan diantara mereka.
"Sayang, kamu kemana saja", ujar suara itu dengan percaya dirinya.
Seketika Sheza mendelik mendengar kata-kata sayang yang keluar dari mulut orang tersebut.
Eric tidak kalah kaget mendengar panggilan tersebut.
"Kamu apa......", belum sempat Sheza menyelesaikan ucapannya, tangan Carlos sudah menarik Sheza.
Eric cuma termangu melihat Sheza ditarik laki-laki tersebut, ingin rasanya mematahkan tangan laki-laki itu, tapi Eric kuatir jika itu adalah kekasih atau suami Sheza, dia bisa apa. Dia bukan siapa-siapa bagi Sheza. Akhirnya Eric hanya bisa pasrah melihat Sheza menjauh
Sheza yang tidak ingin menjadi perhatian pengunjung di mall, akhirnya pasrah saja diseret Carlos. Walaupun rasanya Sheza ingin sekali mematahkan tangan Carlos yang menarik tangannya.
Begitu sampai di parkiran mobil Carlos yang sepi, seketika Sheza menarik tangan Carlos sekuat mungkin ke arahnya, satu kakinya diangkat bersiap menendang Carlos. Carlos kaget, tidak menyangka dengan serangan Sheza. Untungnya Carlos masih sigap menahan kaki Sheza. Tapi kuatnya tendangan Sheza membuat tubuh Carlos terdorong.
"Ma... maaf mona, saya tidak bermaksud lancang, Saya hanya berusaha menyelamatkan nona", mohon Carlos.
Sheza diam, menarik nafas dalam, dia berusaha menenangkan dirinya agar tidak terbawa emosi.
"Menyelamatkan dari apa Carlos", hardik Sheza lagi.
"Dari rayuan laki-laki tadi nona", jawab Carlos polos.
"Kapan dia merayu aku, kita cuma ngobrol aja, dia teman lama aku", ujat Sheza lagi.
"Tapi matanya bukan mata seorang teman nona, dia begitu mendamba nona", jawab Carlos lagi, berusaha membela diri.
"Nona kan calon istri tuan besar, saya harus menjaga nona dari apapun, termasuk laki-laki semacam itu", terang Carlis berapi-api.
Sheza terdiam, Carlos telah menjelaskan posisinya saat ini secara tidak langsung.
"Kira-kira apa yang akan dikatakan tuan besarmu kalau dia tau calon istrinya kau panggil sayang dan kau tarik-tarik tangannya", ujar Sheza tepat di telinga Carlos yang bersiap menyetir.
Carlos terlonjak kaget, seketika wajahnya pucat menyadari kesalahan dan kelancangannya.
"No.. nona mohon maafkan saya, saya mohon nona, jika perlu saya akan bersujud di kaki nona saat ini juga", mohon Carlos dengaj wajah memelas.
Sheza cuma memandang wajah Carlos sambil menyeringai. Carlos bergidik ngeri membayangkan nasibnya.
_______
Biar gak pada penasaran, ini aku kasih penampakan mata berwarna hazel yaaaa...
Anggap aja ini matanya Shezaa.
Selamat berhalu ria....🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments