Kecemburuan Carlos

Sheza bersyukur pertemuan dengan direktur SDM berakhir dengan cepat. Ia sangat tidak nyaman dengan tatapan mesum direktur itu. Sheza kuatir jika semakin lama di dalam ruangan itu, Sheza tidak bisa menahan emosi. Sheza bisa-bisa memukuli direktur itu.

Sheza dan Karen akhirnya diantarkan sekretaris direktur SDM ke divisi dimana mereka akan bertugas. Divisi tersebut memang sesuai dengan latar belakang pendidikan Sheza, sarjana manajemen bisnis.

Sesampainya di divisi dimana mereka ditugaskan. Sheza dan Karen menemui direktur di divisi itu.

Direktur strategi dan pengembangan bisnis adalah seorang perempuan bertangan dingin, seorang workaholic. Usianya lebih tua dari Sheza.

Sheza sangat bersyukur, punya bos wanita. Ia tidak bisa membayangkan kalau bosnya seperti direktur tadi. Pasti posisinya jadi sangat sulit. Satu sisi harus menghargainya sebagai direktur, tapi direktur seperti itu pasti sewenang-wenang dan memanfaatkan posisinya untuk menekan karyawan yang berada di bawahnya, kalau dilawan, karyawan rendah semacam dirinya bisa-bisa dipecat karena dianggap melawan, padahal niat hati hanya ingin melindungi kehormatan diri.

Direktur sheza juga sangat baik dan lembut, namanya Aruna Larasati. Sheza tidak tau kalau Carlos memang menitipkan Sheza dan Karen pada Aruna. Carlos mengakui mereka berdua sebagai saudara jauhnya. Aruna yang memang menaruh hati pada Carlos tentu sangat senang karena pendekatannya pada Carlos akan semakin mendapatkan lampu hijau melalui Sheza dan Karen.

Aruna berharap dengan memperlakukan Sheza dan Karen secara lebih istimewa, hati Carlos akan terbuka untuknya.

Sheza dan Karen mulai menyesuaikan diri dengan pekerjaan mereka yang baru. Sekretaris Aruna dengan sabar menjelaskan pada mereka tugas dan tanggung jawab mereka berdua pada divisi tersebut.

Tiba-tiba Karen ingat perintah Carlos untuk menemuinya pukul 11. Sejenak Karen melirik jam tangannya, jam 11 kurang 10 menit. Karen segera bergegas ke ruangan Carlos yang berada di lantai 4, karena jika terlambat, Carlos bisa mengamuk, Karen bergidik ngeri memikirkannya.

"She... aku permisi sebentar, ada hal penting", ujar Karen.

Sheza hanya menanggapi dengan anggukan saja, karena ia sedang fokus pada pekerjaan barunya

Setengah berlari Karen bergegas menuju lift. Setibanya di lantai 4, Karen menuju ruangan Carlos.

"Hai James, Carlos mana?", sapa Karen pada asisten Carlos. James memang mengenal Karen, karena mereka berdua berada di bawah gemblengan Carlos.

"Karen kau sudah datang. Bos di dalam, kau masuk saja Karen, dia sudah menunggumu, mukanya bertekuk dari tadi pagi, aku sampai takut menghadapnya, takut kena semprot karena dia sedang bad mood sepertinya, kau buat kesalahan apa?", tanya James serius.

" Iish, kau ini, jangan menakutiku", jawab Karen kesal.

"Siapa yang menakutimu?", ujar James tak kalah kesal. "Aku serius Karenina", ujar James melotot.

Karen tidak menjawab, dia langsung bergegas menuju ruangan bosnya.

"Selamat siang bos", sapa Karen takut-takut.

Carlos yang tengah serius menunduk mengamati surat-surat yang berada di atas mejanya, menengadah menatap Karen.

"Duduklah", ujar Carlos pendek.

Carlos sedang bingung memikirkan bagaimana cara memulai pembicaraan mengenai pakaian Sheza dengan Karen. Carlos juga gengsi kalau ketahuan begitu perhatian pada Sheza. Bisa-bisa ia dibully anak buah sendiri karena ia yang biasa arogan, tiba-tiba menjadi orang yang sangat peduli pada seorang wanita.

Carlos bukan tipe orang yang suka berbasa basi, Carlos tidak mampu lagi menahan diri untuk bertanya langsung.

"Apa kau yang memilihkan semua pakaian Sheza?", tanya Carlos to the point.

Karen terpaku pada pertanyaan Carlos, tapi tak urung mulutnya bersuara juga. Alih-alih menjawab pertanyaan Carlos, yang keluar malah pertanyaan balik.

"Maaf bos, sejak kapan bos mengurusi pakaian karyawan?", tanya karen lagi.

Carlos terdiam sambil menatap Karen dengan tajam. Carlos kehabisan kata-kata mendengar pertanyaan Karen yang memang benar adanya.

'Berani-beraninya anak ini membantahku sekarang, sepertinya nona Sheza terlalu memanjakannya', batin Carlos.

"Sejak kapan kau menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan juga?", hardik Carlo

Bentakan Carlos menyadarkan Karen akan kelancangannya, Karen langsung panik, ketakutan.

"Ma... maaf bos, maafkan kelancanganku", pinta Karen tertunduk, tidak berani menatap mata Carlos.

"Nona yang memaksaku untuk memilihkan semua pakaiannya bos. Nona bilang ia tidak terbiasa memilih pakaian-pakaian mahal", ujar Karen menjelaskan.

Carlos menatap Karen. Keningnya berkerut.

'Bisa-bisanya nona mempercayakan mahluk satu ini untuk memilihkan pakaian untuknya', pikir Carlos lagi.

"Ketika kau memilihkan pakaian, apa kau tidak berfikir resiko dari pakaian yang kau pilihkan?", tanya Carlos lagi.

"Maksudnya bos?", tanya Karen bingung dengan pertanyaan bosnya. Karen merasa tidak ada yang salah dengan pakaian yang dipilihkannya untuk nona. Nona malah kelihatan makin anggun memakainya.

"Ya tuhan Karen, kau tidak lihat bagaimana respon para karyawan lelaki melihat nona", tanya Carlos gemas karena Karen belum paham juga dengan pertanyaannya.

"Mereka sangat mengagumi nona, bos", jawab Karen dengan tersenyum bangga.

"Karen, apa perlu kepalamu kubenturkan ke lantai agar otak bisa berfikir jernih", tanya Carlos kesal.

"Kau tidak bisa membedakan antara pandangan kagum atau pandangan penuh nafsu ingin memakan nonamu karena rok pendeknya?", hardik Carlos lagi.

"Oo, itu pandangan penuh nafsu ya bos, mungkin seperti pandangan direktur SDM itu pada nona, kl karyawan yang lain aku tidak terlalu memperhatikan bos", ujar Karen.

Carlos kesal bukan main. Respon Karen yang santai membuatnya makin meradang.

"Kau bilang apa?, apa yang dilakukan bandot tua gendut itu pada nona", tanya Carlos.

Belum sempat menjawab, Carlos kembali meradang.

"Awas saja kau bandot tua, aku akan membuat perhitungan denganmu", ujar Carlos penuh emosi.

"Sabar bos, dengarkan dulu ceritaku", ujar Karen menyabarkan Carlos.

Karen pun mulai menceritakan apa yang dialaminya bersama Sheza selama diwawancarai direktur SDM tersebut.

"Kau lihat sendiri kan akibat pakaian yang kau pilihkan, kau bisa membuat nona dalam bahaya", hardik Carlos lagi.

"Tenang bos, tidak akan semudah itu, nona sudah menguasai bela diri, ada aku juga. Aku tidak akan membiarkan nona dalam bahaya", ujar Karen membanggakan diri.

"Sudahlah, kau jangan berkomentar lagi. Komentarmu hanya membuat tensi darahku melonjak, aku belum mau mati muda. Sepulang bekerja nanti kau bawa nona pergi belanja pakaian lagi. Pilih setelan dengan celana atau rok panjang. Bilang padanya kalau ini peraturan perusahaan", ujar Carlos memaksa.

Karen nampak berfikir keras.

'Ada apa denganmu bos, sejak kapan seorang Carlos mengurusi pakaian wanita', batin Karen.

"Kenapa kau diam, laksanakan perintahku, kau dengar Karen", hardik Carlos lagi karena ia melihat Karen masih seperti orang kebingungan menatapnya.

"Bos, kau kenapa? Apa kau cemburu lelaki lain menatap nona?", tanya Karen polos.

" Uhuk.... uhuk", Carlos terbatuk kaget, sebelum sumpah serapahnya keluar, Karen sudah terlebih dahulu kabur meninggalkan ruangan Carlos. Hanya terdengar teriakan Carlos yang membahana.

"Kareeeeen, kembali kau kesini....", teriak Carlos

Sepeninggal Karen, Carlos termenung, batinnya berperang.

'Cemburu... benarkah aku cemburu, apa hakku cemburu", tanya Carlos pada dirinya sendiri.

'Meski nona tidak tau identitas dirinya yang sebenarnya, tapi Aku dan nona bagai bumi dan langit, bermimpi saja aku tidak berani untuk memilikinya', batin Carlos.

'Tapi kenapa aku begitu marah melihat mata para lelaki itu menatap nona seperti itu. Aaargh.....rasanya ingin kucongkel mata orang-orang itu satu persatu', gerutu Carlos.

Episodes
1 Pengenalan tokoh
2 Tawar menawar dengan sebuah rahasia masa lalu
3 Laki-laki Penggoda
4 Gadis bermata hazel
5 Bertemu "masa lalu"
6 Dibayangi masa lalu
7 Ibu sambung untuk Zafier
8 Hari-hari berat Sheza dimulai
9 Pilihan yang berat
10 Lima bulan sudah
11 Hari pertama bekerja
12 Kecemburuan Carlos
13 Curahan hati Adriea
14 Permasalahan Rotterdam selesai
15 Dia akan datang !!
16 Panggil aku, daddy!!
17 Jebakan...
18 Kembalinya kehangatan itu
19 Fier, siapakah dirimu?
20 Senjata makan tuan
21 Welkom in Indonesië
22 Makan siang dengan Daddy Zaki
23 Mengunjungi sahabat lama
24 Permohonan Sheza
25 Pembicaraan dua sahabat
26 Pembicaraan dua sahabat (2)
27 Kegundahan Zaki
28 Saudara sepupu yang menghilang
29 Akhirnya diizinkan bertemu
30 Persiapan keberangkatan
31 Pertemuan perdana
32 Apakah itu dia....?
33 Rasanya sesak sekali....
34 Akhirnya bertemu sang kakak
35 Rasanya ingin membunuh seseorang
36 Sudah puas menatapku nona?
37 Posisi ambigu
38 Tidak cukup kuat
39 Wanita itu bernama Shezan Shaziya Arshaka
40 Pertemuan di pagi hari
41 Bolehkan aku mencekiknya
42 Tiba-tiba jadi kekasih
43 Hanya Padamu Nona
44 Masalah kecil
45 Dia....!!
46 Saingan bertambah
47 Sesama saingan cinta
48 Penghadangan
49 Terluka karena serangan
50 Terima kasih telah menyelamatkan
51 Markas dan penyiksaan
52 Juan dan Carlos
53 Auranya begitu dingin
54 Rencana yang gagal
55 Akhirnya sembuh
56 Dijebak
57 Terjebak masalah
58 Kecantikan sempurna
59 Apa tuan telah jatuh cinta?
60 Memiliki perasaan yang sama
61 Dia tidak datang
62 Rasa yang dipaksa mati
63 Apakah ini cinta?
64 Bertemu Zaki
65 Bersenang-senang denganku
66 Melupakannya sejenak
67 Mansion mewah Zaki
68 Penyesalan Zafier
69 Daddy Zaki tertembak
70 Daddy Zaki koma
71 Janji Zafier
72 Apakah ia calon ibu sambungku?
73 Dekat tapi tidak ditakdirkan bertemu
74 Pengumuman
75 Klein...
76 Rencana pembalasan dendam
77 Tekad Stefano
78 Akhirnya dimaafkan
79 Pertemuan mendadak
80 Satu kesempatan
81 Persiapan ke kota P
82 Siapa wanita itu
83 Di rawat di mansion
84 Kabur diam-diam
85 Perasaan Carlos
86 Reunian
87 Kembali bertemu
88 Sisi lemah Zafier
89 Carlos, siapa pria itu?
90 Zafier Safaraz
91 Ingin pindah
92 Pembicaraan pribadi
93 The Alexa Residence
94 Sebuah ide
95 The Alexa Residence
96 Lobby apartemen
97 Rapat dengan CEO
98 Siapa dia?
99 Merebut calon istri
100 Arsen penasaran
101 Patah hati
102 Obat patah hati
103 Merindukan Gwen
104 Pengintaian
105 Pengintaian
106 CEO sementara
107 Terpaku
108 Kondisi memanas
109 Menjadi penengah
110 Chaos di dalam klub
111 Target tertangkap
112 Kedatangan yang tidak diharapkan
113 Tergila-gila
114 Terlihat bodoh
115 Merinding
116 Penuh tanda tanya
117 Frustasi
118 Dibuntuti
119 Penjelasan Fabian
120 Rencana penculikan
121 Antara penasaran dan gengsi
122 Mengkhawatirkan Sheza
123 Tatapan kagum
124 Bertatapan
125 Rencana
126 Pria berwajah datar
127 Sabuk pengaman
128 Merona
129 Merasa bersalah
130 Menyerahlah cantik!
131 Manuver
132 Musuh bergelimpangan
133 Hilang kesadaran
134 Carlos terlihat bahagia
135 Aura yang mengintimidasi
136 Tuan dan anak buah berwajah datar
137 Kamar Zafier
138 Tidak boleh diperiksa dokter
139 Kamar penuh kenangan
140 Kepingan memori
141 Kepingan memori 2
142 Sadar
143 Kenapa harus di kamar ini
144 Ingin pindah kamar
145 Siapa wanita itu Zafier?
146 Zafier terhipnotis
147 Kembali tidak sadarkan diri
148 dr. Niko terpesona
149 Akhirnya Sheza bangun
150 Menuju markas
151 Siapa yang menyuruh kalian (1)
152 Siapa yang menyuruh kalian (2)
153 Ingin bertemu Zaki (1)
154 Ingin bertemu Zaki (2)
155 Kapan Daddy Zaki bisa pulih?
156 Zafier meradang
157 Sheza memprovokasi Zafier
158 dr. Niko patah hati
159 Ruangan kerja Zafier
160 dr. Niko mabuk
161 Merindukanmu Gwen
162 Merasa dejavu
163 Pelukan untuk Gwen
164 Siapa Gwen
165 Mimpi yang terasa sangat nyata
166 Ingin berbicara
167 Diam-diam memperhatikan
168 Gwen versi dewasa
169 Usia calon istri Daddy
170 Pembicaraan di markas
171 Reonal Barton
172 Alam bawah sadar Zaki
173 Sarapan pagi bersama
174 Air mata Zaki
175 Merindukannya..
176 Menunggu penjelasan dr. Niko
177 Belum waktunya
178 Ternyata Shaka adalah Paman Gwen
179 Panik
180 Selamatkan Daddy Zaki!
181 Tidak boleh masuk!
182 Zaki bangun dari koma
183 Kondisi Zaki membaik
184 "Gwen...!".
185 Mengikuti alur
186 Daddy melupakan calon istrinya
187 Cukup menjadi diri anda sendiri, Nona
188 Bekerjasama
189 Siapa Gwen?
190 Seperti pengganti ayah
191 Fier...!!
192 Kamar milik Zafier
193 Zaki mulai membaik
194 Sheza bukan Gwen
195 Pesona Sheza saat presentasi
196 Paket lengkap CFO Safaraz Corp
197 Ajakan makan siang
Episodes

Updated 197 Episodes

1
Pengenalan tokoh
2
Tawar menawar dengan sebuah rahasia masa lalu
3
Laki-laki Penggoda
4
Gadis bermata hazel
5
Bertemu "masa lalu"
6
Dibayangi masa lalu
7
Ibu sambung untuk Zafier
8
Hari-hari berat Sheza dimulai
9
Pilihan yang berat
10
Lima bulan sudah
11
Hari pertama bekerja
12
Kecemburuan Carlos
13
Curahan hati Adriea
14
Permasalahan Rotterdam selesai
15
Dia akan datang !!
16
Panggil aku, daddy!!
17
Jebakan...
18
Kembalinya kehangatan itu
19
Fier, siapakah dirimu?
20
Senjata makan tuan
21
Welkom in Indonesië
22
Makan siang dengan Daddy Zaki
23
Mengunjungi sahabat lama
24
Permohonan Sheza
25
Pembicaraan dua sahabat
26
Pembicaraan dua sahabat (2)
27
Kegundahan Zaki
28
Saudara sepupu yang menghilang
29
Akhirnya diizinkan bertemu
30
Persiapan keberangkatan
31
Pertemuan perdana
32
Apakah itu dia....?
33
Rasanya sesak sekali....
34
Akhirnya bertemu sang kakak
35
Rasanya ingin membunuh seseorang
36
Sudah puas menatapku nona?
37
Posisi ambigu
38
Tidak cukup kuat
39
Wanita itu bernama Shezan Shaziya Arshaka
40
Pertemuan di pagi hari
41
Bolehkan aku mencekiknya
42
Tiba-tiba jadi kekasih
43
Hanya Padamu Nona
44
Masalah kecil
45
Dia....!!
46
Saingan bertambah
47
Sesama saingan cinta
48
Penghadangan
49
Terluka karena serangan
50
Terima kasih telah menyelamatkan
51
Markas dan penyiksaan
52
Juan dan Carlos
53
Auranya begitu dingin
54
Rencana yang gagal
55
Akhirnya sembuh
56
Dijebak
57
Terjebak masalah
58
Kecantikan sempurna
59
Apa tuan telah jatuh cinta?
60
Memiliki perasaan yang sama
61
Dia tidak datang
62
Rasa yang dipaksa mati
63
Apakah ini cinta?
64
Bertemu Zaki
65
Bersenang-senang denganku
66
Melupakannya sejenak
67
Mansion mewah Zaki
68
Penyesalan Zafier
69
Daddy Zaki tertembak
70
Daddy Zaki koma
71
Janji Zafier
72
Apakah ia calon ibu sambungku?
73
Dekat tapi tidak ditakdirkan bertemu
74
Pengumuman
75
Klein...
76
Rencana pembalasan dendam
77
Tekad Stefano
78
Akhirnya dimaafkan
79
Pertemuan mendadak
80
Satu kesempatan
81
Persiapan ke kota P
82
Siapa wanita itu
83
Di rawat di mansion
84
Kabur diam-diam
85
Perasaan Carlos
86
Reunian
87
Kembali bertemu
88
Sisi lemah Zafier
89
Carlos, siapa pria itu?
90
Zafier Safaraz
91
Ingin pindah
92
Pembicaraan pribadi
93
The Alexa Residence
94
Sebuah ide
95
The Alexa Residence
96
Lobby apartemen
97
Rapat dengan CEO
98
Siapa dia?
99
Merebut calon istri
100
Arsen penasaran
101
Patah hati
102
Obat patah hati
103
Merindukan Gwen
104
Pengintaian
105
Pengintaian
106
CEO sementara
107
Terpaku
108
Kondisi memanas
109
Menjadi penengah
110
Chaos di dalam klub
111
Target tertangkap
112
Kedatangan yang tidak diharapkan
113
Tergila-gila
114
Terlihat bodoh
115
Merinding
116
Penuh tanda tanya
117
Frustasi
118
Dibuntuti
119
Penjelasan Fabian
120
Rencana penculikan
121
Antara penasaran dan gengsi
122
Mengkhawatirkan Sheza
123
Tatapan kagum
124
Bertatapan
125
Rencana
126
Pria berwajah datar
127
Sabuk pengaman
128
Merona
129
Merasa bersalah
130
Menyerahlah cantik!
131
Manuver
132
Musuh bergelimpangan
133
Hilang kesadaran
134
Carlos terlihat bahagia
135
Aura yang mengintimidasi
136
Tuan dan anak buah berwajah datar
137
Kamar Zafier
138
Tidak boleh diperiksa dokter
139
Kamar penuh kenangan
140
Kepingan memori
141
Kepingan memori 2
142
Sadar
143
Kenapa harus di kamar ini
144
Ingin pindah kamar
145
Siapa wanita itu Zafier?
146
Zafier terhipnotis
147
Kembali tidak sadarkan diri
148
dr. Niko terpesona
149
Akhirnya Sheza bangun
150
Menuju markas
151
Siapa yang menyuruh kalian (1)
152
Siapa yang menyuruh kalian (2)
153
Ingin bertemu Zaki (1)
154
Ingin bertemu Zaki (2)
155
Kapan Daddy Zaki bisa pulih?
156
Zafier meradang
157
Sheza memprovokasi Zafier
158
dr. Niko patah hati
159
Ruangan kerja Zafier
160
dr. Niko mabuk
161
Merindukanmu Gwen
162
Merasa dejavu
163
Pelukan untuk Gwen
164
Siapa Gwen
165
Mimpi yang terasa sangat nyata
166
Ingin berbicara
167
Diam-diam memperhatikan
168
Gwen versi dewasa
169
Usia calon istri Daddy
170
Pembicaraan di markas
171
Reonal Barton
172
Alam bawah sadar Zaki
173
Sarapan pagi bersama
174
Air mata Zaki
175
Merindukannya..
176
Menunggu penjelasan dr. Niko
177
Belum waktunya
178
Ternyata Shaka adalah Paman Gwen
179
Panik
180
Selamatkan Daddy Zaki!
181
Tidak boleh masuk!
182
Zaki bangun dari koma
183
Kondisi Zaki membaik
184
"Gwen...!".
185
Mengikuti alur
186
Daddy melupakan calon istrinya
187
Cukup menjadi diri anda sendiri, Nona
188
Bekerjasama
189
Siapa Gwen?
190
Seperti pengganti ayah
191
Fier...!!
192
Kamar milik Zafier
193
Zaki mulai membaik
194
Sheza bukan Gwen
195
Pesona Sheza saat presentasi
196
Paket lengkap CFO Safaraz Corp
197
Ajakan makan siang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!