Fier, siapakah dirimu?

"Fieeeeeeer...", Sheza terbangun dari tidurnya. Ia duduk termenung di pinggir tempat tidurnya. Mimpi yang begitu nyata. Sheza mengejar seorang anak laki-laki, rasanya ia pernah melihat wajah itu, tapi dimana?, fikir Sheza berusaha mengingat-ingat.

Tiba-tiba terdengar ketukan cukup keras pada pintu kamar Sheza, disertai suara yang terdengar cemas.

"Nona.... nona... anda tidak apa-apa?", tanya suara itu.

Sheza seolah berusaha mengumpulkan semua kesadarannya. Kemudian ia menjawab dari dalam kamar.

"Aku baik-baik saja bi", jawab Sheza sambil bergegas berjalan ke arah pintu dan membukakan pintu.

"Syukurlah nona, bibi sangat cemas mendengar suara teriakan nona", ujar bibi lega setelah melihat kondisi Sheza baik-baik saja.

"Aku hanya mimpi buruk bi. Aku mau mandi dulu dan bersiap ke kantor", ujar Sheza.

"Baik nona, bibi mau menyiapkan sarapan dulu", ujar bibi pamit pergi.

Sheza mendengar sayup-sayup suara Karen di lantai bawah.

'Hm... Karen sudah datang menjemputku rupanya', batin Sheza.

Ketika hendak turun ke ruangan makan, Sheza melewati kamar Zafier yang sedikit terbuka, mungkin baru selesai dibersihkan para pelayan.

Entah kenapa Sheza tiba-tiba saja tertarik untuk masuk ke ruangan tersebut. Mata Sheza mengamati setiap sudut ruangan. Tiba-tiba mata Sheza kembali terpaku pada pigura foto dua orang anak. Netra Sheza sejenak menangkap gambar laki-laki yang ada di dalam foto. Wajah anak itulah yang hadir di dalam mimpinya tadi. Sheza merasa sangat akrab dan familiar dengan anak itu dalam mimpinya. Mereka bermain, bercanda dan berkejar-kejaran. Dan Sheza memanggil anak itu Fier. Nama yang sangat dikenal Sheza dalam mimpinya, dan dalam keadaan sadar ia juga merasa sangat mengenal dan familiar dengan nama itu.

'Ah... mungkin karena aku melihat wajah anak ini makanya aku jadi mimpi dia, tapi kenapa dalam mimpi aku memanggilnya Fier. Siapa sebenarnya kedua anak ini, aku jadi penasaran. Aku akan menanyakannya pada daddy Zaki jika ia ke kota P', batin Sheza

"She...", Sheza sampai meloncat saking kagetnya ketika ada panggilan tepat ditelinganya. Sedetik kemudian tawa Karen membahana di kamar itu.

Sontak saja Sheza memukuli dan menendang Karen bertubi-tubi, Karen dengan sekuat tenaga bertahan dari kemarahan Sheza. Meski Sheza tidak terlalu mengeluarkan tenaga tapi cukup membuat Karen kewalahan, penampilan Karen pun ikut berantakan.

"Maaf... maafkan aku nona", teriak Karen pasrah.

"Iiiish kau membuatku kesal Kareeeen", hardik Sheza.

"Maafkan keisenganku nona. Dari tadi aku menunggu nona di meja makan, tapi nona tidak kelihatan, aku pikir terjadi sesuatu pada nona", ujar Karen dengan wajah kuatir.

Sheza menghela nafas, berusaha menguasai diri, tapi tetap dengan wajah merajuk berlalu meninggalkan Karen.

"Nona maafkan aku, jangan marah nona, jangan diam saja", mohon Karen.

Sheza menatap Karen kemudian membuang muka, masih kesal tampaknya.

Sheza bergegas menuju meja makan, sarapan dalam diam kemudian berjalan keluar sambil menenteng tasnya.

"Nona pleaseee", mohon Karen lagi.

"Ayolah Karen, kau ingin terlambat sampai di kantor dam dimarahi bos Carlos?", tanya Sheza masih dengan nada kesal.

"Bos Carlos marah? Pada nona?", tanya Karen, keningnya berkerut.

"Sejak nona dipindahkan ke divisinya, bos sama sekali tidak pernah terlihat marah lagi, aku juga bingung noma, kenapa dia jadi berubah begitu. Kemana perginya bosku yang tegas dan dingin, bosku yang tempramen, bosku yang tidak punya perasaan. Dan yang lebih menyebalkan adalah perintahnya yang aneh-aneh, menyuruhku pergi ke tempat yang jauh hanya untuk hal sepele, seolah sengaja membuatku meninggalkan nona agar bisa berdua dengannya saja", rutuk Karen panjang lebar.

"Kau jangan mengada-ngada Karen, kau mau aku laporkan semua prasangkamu ke Carlos", tanya Sheza.

"Ja... Jangan nona. Aku mohon. Nona tidak tau bagaimana gaya si bos kalau mengamuk", ujar Karen sambil meringis.

"Apa Carlos semenakutkan itu?", tanya Sheza lagi.

"Sebelum si bos ditarik ke perusahaan, si bos kan ketua tim pengamanan tuan Zaki, aku adalah salah satu anak buahnya si bos. Bos sendiri adalah bodyguard khususnya tuan. Tangannya berlumurah darah, nona. Membunuh dan menyiksa orang-orang yang mengganggu dan berniat jahat pada tuan. Musuh-musuh tuan hilang begitu saja tanpa jejak, entah apa yang dilakukam si bos", jelas Karen bergidik.

"Bagaimana pengamanan tuan Zaki tanpa Carlos, Karen?", tanya Sheza.

"Ada tim pengamanan khusus di bawah penggemblengan bos, merekalah yang ditugaskan menjaga tuan Zaki. Sedikit saja tim melakukan kesalahan, mereka bisa dihukum mati si bos, nona", ujar Karen.

Tanpa terasa mobil yang membawa Sheza telah memasuki parkiran kantor.

"Tapi nona, aku mohon jangan bocorkan ceritaku tadi pada bos, bisa tinggal nama aku nanti nona", mohon Karen.

Sheza tersenyum jahil. "Hmm... ya tergantung...", ucapan Sheza menggantung.

"Tergantung apa nona?", tanya Karen cemas.

"Tergantung moodku", jawab Sheza sambil berlalu.

"Ooh... please nona", ujar Karen meringis sambil mengejar langkah Sheza.

Di depan lift mereka bertemu Carlos.

"Pagi bos", sapa Karen dan Sheza.

"Halo Sheza. Karen kenapa wajahmu seperti itu. Kau habis ketauan mencuri dan digebuki warga?", tanya Carlos.

Karen cuma meringis, sementara Sheza tersenyum nyaris tertawa.

"Aku dipukuli nona, karena menjahilinya bos", jawab Karen.

"Oo, kalau begitu kau pantas mendapatkannya", jawab Carlos santai. Karen makin meringis.

"Sheza, mari naik lift khusus saja bersamaku", ajak Carlos

"Iya nona, ayoo nona, daripada kita berdesak-desakkan dengan karyawan yang lain", bisik Karen.

"Aku cuma mengajak Sheza, kau tetap naik lift karyawan", ujar Carlos dengan muka bengisnya.

"Ya tuhan, kenapa kau sadis sekali bos", rutuk Karen dengan suara sangat pelan.

"Kau menyumpahiku Karen?", hadik Carlos.

"Aku mana berani bos", ujar Karen takut.

Sheza langsung tertawa mendengar ucapan Carlos.

"Terima kasih bos, aku naik lift karyawan saja", ujar Sheza sambil tersenyum.

Carlos tampak kecewa tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Memaksa Sheza adalah hal yang sangat tidak mungkin dilakukannya, meski Sheza adalah bawahannya.

Ketika Sheza memasuki ruangannya, sekretaris Zaki sudah menunggu di sana.

"Pagi nona. Tuan Zaki siang ini akan mendarat di kota P. Tuan akan menjemput nona untuk menemaninya makan siang", ujar sang sekretaris.

"Oke, baiklah, terima kasih", jawab Sheza senang.

Sekretaris Zaki berpapasan dengan Karen yang akan memasuki ruangannya.

"Ada apa ia kesini nona", tanya Sheza.

"Tuan Zaki akan ke kota P, tuan memintaku menemaninya makan siang", jawab Sheza lagi.

Karen cuma mengangguk dan berlalu pergi.

"Eh....Karen, kau mau kemana? baru juga masuk ruangan", tanya Sheza.

"Baru juga mau duduk nona, si bos sudah memanggilku saja", keluh Karen.

"Ada urusan apa si bos, Karen", tanya Sheza lagi.

"Paling disuruh yang aneh-aneh lagi nona, semoga saja kali ini aku gak disuruh ke planet pluto nona", ujar Karen dengan mimik putus asa.

"Semangat Karen, aku akan membantumu dengan doa", ujar Sheza sambil tertawa.

Episodes
1 Pengenalan tokoh
2 Tawar menawar dengan sebuah rahasia masa lalu
3 Laki-laki Penggoda
4 Gadis bermata hazel
5 Bertemu "masa lalu"
6 Dibayangi masa lalu
7 Ibu sambung untuk Zafier
8 Hari-hari berat Sheza dimulai
9 Pilihan yang berat
10 Lima bulan sudah
11 Hari pertama bekerja
12 Kecemburuan Carlos
13 Curahan hati Adriea
14 Permasalahan Rotterdam selesai
15 Dia akan datang !!
16 Panggil aku, daddy!!
17 Jebakan...
18 Kembalinya kehangatan itu
19 Fier, siapakah dirimu?
20 Senjata makan tuan
21 Welkom in Indonesië
22 Makan siang dengan Daddy Zaki
23 Mengunjungi sahabat lama
24 Permohonan Sheza
25 Pembicaraan dua sahabat
26 Pembicaraan dua sahabat (2)
27 Kegundahan Zaki
28 Saudara sepupu yang menghilang
29 Akhirnya diizinkan bertemu
30 Persiapan keberangkatan
31 Pertemuan perdana
32 Apakah itu dia....?
33 Rasanya sesak sekali....
34 Akhirnya bertemu sang kakak
35 Rasanya ingin membunuh seseorang
36 Sudah puas menatapku nona?
37 Posisi ambigu
38 Tidak cukup kuat
39 Wanita itu bernama Shezan Shaziya Arshaka
40 Pertemuan di pagi hari
41 Bolehkan aku mencekiknya
42 Tiba-tiba jadi kekasih
43 Hanya Padamu Nona
44 Masalah kecil
45 Dia....!!
46 Saingan bertambah
47 Sesama saingan cinta
48 Penghadangan
49 Terluka karena serangan
50 Terima kasih telah menyelamatkan
51 Markas dan penyiksaan
52 Juan dan Carlos
53 Auranya begitu dingin
54 Rencana yang gagal
55 Akhirnya sembuh
56 Dijebak
57 Terjebak masalah
58 Kecantikan sempurna
59 Apa tuan telah jatuh cinta?
60 Memiliki perasaan yang sama
61 Dia tidak datang
62 Rasa yang dipaksa mati
63 Apakah ini cinta?
64 Bertemu Zaki
65 Bersenang-senang denganku
66 Melupakannya sejenak
67 Mansion mewah Zaki
68 Penyesalan Zafier
69 Daddy Zaki tertembak
70 Daddy Zaki koma
71 Janji Zafier
72 Apakah ia calon ibu sambungku?
73 Dekat tapi tidak ditakdirkan bertemu
74 Pengumuman
75 Klein...
76 Rencana pembalasan dendam
77 Tekad Stefano
78 Akhirnya dimaafkan
79 Pertemuan mendadak
80 Satu kesempatan
81 Persiapan ke kota P
82 Siapa wanita itu
83 Di rawat di mansion
84 Kabur diam-diam
85 Perasaan Carlos
86 Reunian
87 Kembali bertemu
88 Sisi lemah Zafier
89 Carlos, siapa pria itu?
90 Zafier Safaraz
91 Ingin pindah
92 Pembicaraan pribadi
93 The Alexa Residence
94 Sebuah ide
95 The Alexa Residence
96 Lobby apartemen
97 Rapat dengan CEO
98 Siapa dia?
99 Merebut calon istri
100 Arsen penasaran
101 Patah hati
102 Obat patah hati
103 Merindukan Gwen
104 Pengintaian
105 Pengintaian
106 CEO sementara
107 Terpaku
108 Kondisi memanas
109 Menjadi penengah
110 Chaos di dalam klub
111 Target tertangkap
112 Kedatangan yang tidak diharapkan
113 Tergila-gila
114 Terlihat bodoh
115 Merinding
116 Penuh tanda tanya
117 Frustasi
118 Dibuntuti
119 Penjelasan Fabian
120 Rencana penculikan
121 Antara penasaran dan gengsi
122 Mengkhawatirkan Sheza
123 Tatapan kagum
124 Bertatapan
125 Rencana
126 Pria berwajah datar
127 Sabuk pengaman
128 Merona
129 Merasa bersalah
130 Menyerahlah cantik!
131 Manuver
132 Musuh bergelimpangan
133 Hilang kesadaran
134 Carlos terlihat bahagia
135 Aura yang mengintimidasi
136 Tuan dan anak buah berwajah datar
137 Kamar Zafier
138 Tidak boleh diperiksa dokter
139 Kamar penuh kenangan
140 Kepingan memori
141 Kepingan memori 2
142 Sadar
143 Kenapa harus di kamar ini
144 Ingin pindah kamar
145 Siapa wanita itu Zafier?
146 Zafier terhipnotis
147 Kembali tidak sadarkan diri
148 dr. Niko terpesona
149 Akhirnya Sheza bangun
150 Menuju markas
151 Siapa yang menyuruh kalian (1)
152 Siapa yang menyuruh kalian (2)
153 Ingin bertemu Zaki (1)
154 Ingin bertemu Zaki (2)
155 Kapan Daddy Zaki bisa pulih?
156 Zafier meradang
157 Sheza memprovokasi Zafier
158 dr. Niko patah hati
159 Ruangan kerja Zafier
160 dr. Niko mabuk
161 Merindukanmu Gwen
162 Merasa dejavu
163 Pelukan untuk Gwen
164 Siapa Gwen
165 Mimpi yang terasa sangat nyata
166 Ingin berbicara
167 Diam-diam memperhatikan
168 Gwen versi dewasa
169 Usia calon istri Daddy
170 Pembicaraan di markas
171 Reonal Barton
172 Alam bawah sadar Zaki
173 Sarapan pagi bersama
174 Air mata Zaki
175 Merindukannya..
176 Menunggu penjelasan dr. Niko
177 Belum waktunya
178 Ternyata Shaka adalah Paman Gwen
179 Panik
180 Selamatkan Daddy Zaki!
181 Tidak boleh masuk!
182 Zaki bangun dari koma
183 Kondisi Zaki membaik
184 "Gwen...!".
185 Mengikuti alur
186 Daddy melupakan calon istrinya
187 Cukup menjadi diri anda sendiri, Nona
188 Bekerjasama
189 Siapa Gwen?
190 Seperti pengganti ayah
191 Fier...!!
192 Kamar milik Zafier
193 Zaki mulai membaik
194 Sheza bukan Gwen
195 Pesona Sheza saat presentasi
196 Paket lengkap CFO Safaraz Corp
197 Ajakan makan siang
Episodes

Updated 197 Episodes

1
Pengenalan tokoh
2
Tawar menawar dengan sebuah rahasia masa lalu
3
Laki-laki Penggoda
4
Gadis bermata hazel
5
Bertemu "masa lalu"
6
Dibayangi masa lalu
7
Ibu sambung untuk Zafier
8
Hari-hari berat Sheza dimulai
9
Pilihan yang berat
10
Lima bulan sudah
11
Hari pertama bekerja
12
Kecemburuan Carlos
13
Curahan hati Adriea
14
Permasalahan Rotterdam selesai
15
Dia akan datang !!
16
Panggil aku, daddy!!
17
Jebakan...
18
Kembalinya kehangatan itu
19
Fier, siapakah dirimu?
20
Senjata makan tuan
21
Welkom in Indonesië
22
Makan siang dengan Daddy Zaki
23
Mengunjungi sahabat lama
24
Permohonan Sheza
25
Pembicaraan dua sahabat
26
Pembicaraan dua sahabat (2)
27
Kegundahan Zaki
28
Saudara sepupu yang menghilang
29
Akhirnya diizinkan bertemu
30
Persiapan keberangkatan
31
Pertemuan perdana
32
Apakah itu dia....?
33
Rasanya sesak sekali....
34
Akhirnya bertemu sang kakak
35
Rasanya ingin membunuh seseorang
36
Sudah puas menatapku nona?
37
Posisi ambigu
38
Tidak cukup kuat
39
Wanita itu bernama Shezan Shaziya Arshaka
40
Pertemuan di pagi hari
41
Bolehkan aku mencekiknya
42
Tiba-tiba jadi kekasih
43
Hanya Padamu Nona
44
Masalah kecil
45
Dia....!!
46
Saingan bertambah
47
Sesama saingan cinta
48
Penghadangan
49
Terluka karena serangan
50
Terima kasih telah menyelamatkan
51
Markas dan penyiksaan
52
Juan dan Carlos
53
Auranya begitu dingin
54
Rencana yang gagal
55
Akhirnya sembuh
56
Dijebak
57
Terjebak masalah
58
Kecantikan sempurna
59
Apa tuan telah jatuh cinta?
60
Memiliki perasaan yang sama
61
Dia tidak datang
62
Rasa yang dipaksa mati
63
Apakah ini cinta?
64
Bertemu Zaki
65
Bersenang-senang denganku
66
Melupakannya sejenak
67
Mansion mewah Zaki
68
Penyesalan Zafier
69
Daddy Zaki tertembak
70
Daddy Zaki koma
71
Janji Zafier
72
Apakah ia calon ibu sambungku?
73
Dekat tapi tidak ditakdirkan bertemu
74
Pengumuman
75
Klein...
76
Rencana pembalasan dendam
77
Tekad Stefano
78
Akhirnya dimaafkan
79
Pertemuan mendadak
80
Satu kesempatan
81
Persiapan ke kota P
82
Siapa wanita itu
83
Di rawat di mansion
84
Kabur diam-diam
85
Perasaan Carlos
86
Reunian
87
Kembali bertemu
88
Sisi lemah Zafier
89
Carlos, siapa pria itu?
90
Zafier Safaraz
91
Ingin pindah
92
Pembicaraan pribadi
93
The Alexa Residence
94
Sebuah ide
95
The Alexa Residence
96
Lobby apartemen
97
Rapat dengan CEO
98
Siapa dia?
99
Merebut calon istri
100
Arsen penasaran
101
Patah hati
102
Obat patah hati
103
Merindukan Gwen
104
Pengintaian
105
Pengintaian
106
CEO sementara
107
Terpaku
108
Kondisi memanas
109
Menjadi penengah
110
Chaos di dalam klub
111
Target tertangkap
112
Kedatangan yang tidak diharapkan
113
Tergila-gila
114
Terlihat bodoh
115
Merinding
116
Penuh tanda tanya
117
Frustasi
118
Dibuntuti
119
Penjelasan Fabian
120
Rencana penculikan
121
Antara penasaran dan gengsi
122
Mengkhawatirkan Sheza
123
Tatapan kagum
124
Bertatapan
125
Rencana
126
Pria berwajah datar
127
Sabuk pengaman
128
Merona
129
Merasa bersalah
130
Menyerahlah cantik!
131
Manuver
132
Musuh bergelimpangan
133
Hilang kesadaran
134
Carlos terlihat bahagia
135
Aura yang mengintimidasi
136
Tuan dan anak buah berwajah datar
137
Kamar Zafier
138
Tidak boleh diperiksa dokter
139
Kamar penuh kenangan
140
Kepingan memori
141
Kepingan memori 2
142
Sadar
143
Kenapa harus di kamar ini
144
Ingin pindah kamar
145
Siapa wanita itu Zafier?
146
Zafier terhipnotis
147
Kembali tidak sadarkan diri
148
dr. Niko terpesona
149
Akhirnya Sheza bangun
150
Menuju markas
151
Siapa yang menyuruh kalian (1)
152
Siapa yang menyuruh kalian (2)
153
Ingin bertemu Zaki (1)
154
Ingin bertemu Zaki (2)
155
Kapan Daddy Zaki bisa pulih?
156
Zafier meradang
157
Sheza memprovokasi Zafier
158
dr. Niko patah hati
159
Ruangan kerja Zafier
160
dr. Niko mabuk
161
Merindukanmu Gwen
162
Merasa dejavu
163
Pelukan untuk Gwen
164
Siapa Gwen
165
Mimpi yang terasa sangat nyata
166
Ingin berbicara
167
Diam-diam memperhatikan
168
Gwen versi dewasa
169
Usia calon istri Daddy
170
Pembicaraan di markas
171
Reonal Barton
172
Alam bawah sadar Zaki
173
Sarapan pagi bersama
174
Air mata Zaki
175
Merindukannya..
176
Menunggu penjelasan dr. Niko
177
Belum waktunya
178
Ternyata Shaka adalah Paman Gwen
179
Panik
180
Selamatkan Daddy Zaki!
181
Tidak boleh masuk!
182
Zaki bangun dari koma
183
Kondisi Zaki membaik
184
"Gwen...!".
185
Mengikuti alur
186
Daddy melupakan calon istrinya
187
Cukup menjadi diri anda sendiri, Nona
188
Bekerjasama
189
Siapa Gwen?
190
Seperti pengganti ayah
191
Fier...!!
192
Kamar milik Zafier
193
Zaki mulai membaik
194
Sheza bukan Gwen
195
Pesona Sheza saat presentasi
196
Paket lengkap CFO Safaraz Corp
197
Ajakan makan siang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!