Jebakan...

Siang itu Zafier sudah berada dalam perjalanan menuju Amsterdam. Ia bernafas lega karena semua urusan perusahaan oom Alex dapat ditangani dengan baik.

Schiphol Airport, Amsterdam..

Sopir Zafier sudah menunggu kedatangan tuannya. Melihat Zafier keluar dari pintu bandara, Sang sopir sudah bersiap dengan semua barang-barang Zafier.

"Welkom meneer (selamat datang tuan)", sapa Bart sang sopir.

"Apa semua lancar Bart?", tanya Zafier.

"Semuanya terkendali baik tuan", jawab Bart.

"Tuan ingin istirahat di apartemen atau ke perusahaan?", tanya Bart.

"Antar aku ke perusahaan Bart. Aku harus pastikan semua lancar di Amsterdam. Aku berencana ke Indonesia setelah ini Bart, daddy membutuhkanku", ujar Zafier sambil memasuki mobil yang akan membawanya ke perusahaan.

"Baik tuan", jawab Bart mulai melajukan mobil.

Sekitar 30 menit perjalanan dari bandara. Mobil Zafier memasuki parkiran perusahaannya.

Zafier bergegas menuju lift khusus yang akan membawanya ke ruangan. Zafier disambut sang sekretaris sebelum memasuki ruangannya.

"Welkom meneer (selamat datang tuan)", sapa Ivy sang sekretaris.

Zafier menjawab sapaan Ivy dengan senyumnya. Selanjutnya Zafier memasuki ruangan yang telah ditinggalnya beberapa bulan. Semua masih sama seperti ketika ia meninggalkan ruangan itu.

Di ruang kerjanya yang elegan, Zafier mulai tenggelam dengan semua berkas yang ada di atas mejanya.

Tak berapa lama kemudian terdengar ketukan di pintu. Zafier membuka pintu secara otomatis. Tampak Gavin memasuki ruangannya dengam senyum merekah.

"Akhirnya kau kembali juga bos", ujar Gavin.

"Aku akan pergi lagi setelah ini Gavin, ke Indonesia. Daddy membutuhkanku", ujar Zafier tapi matanya masih tetap fokus pada berkas-berkas di atas mejanya.

"Aku mengerti Zafier, daddymu sangat membutuhkanmu sudah dari lama. Aku bersyukur akhirnya kau sadar juga. Daddymu pasti sangat senang kau kembali ke sana", ujar Gavin dengan wajah lega.

"Kau kan tau alasanku ke sana Gavin. Bukan untuk kembali ke sana tapi untuk menyeleksi calon istri daddy. Aku berharap daddy mendapatkan wanita yang baik, yang bisa membantu bisnis daddy ", tegas Zafier lagi.

"Kau tidak takut kalau wanita itu akan menguasai seluruh harta daddymu?", tanya Gavin.

"Kau kan tau aku tidak membutuhkan harta daddy. Aku hanya butuh Gwenku", jawab Zafier.

Gavin tidak tau lagi harus berkata apa. Gavin sadar Zafier sudah punya segalanya. Hidupnya sudah hampir sempurna, jika saja Zafier memiliki istri atau paling tidak calon istri.

"Bagaimana dengan perusahaan?, Apa semua berjalan lancar?", tanya Zafier.

"Zafier semua urusan bisnis bisa kutangani dengan baik, hanya saja aku tidak bisa meyakinkan relasi bisnismu tuan Frank De Groot, dia bersikeras harus bertemu denganmu. Aku rasa itu alasannya saja, tujuan utamanya adalah menjodohkanmu dengan putri tunggalnya, Ilse De Groot", jelas Gavin lagi sembari melontarkan senyum menggodanya pada Zafier, yang hanya disambut wajah masam Zafier.

"Tapi kau ingat Zafier, kau harus hati-hati pada Frank De Groot, dia sangat licik. Putrinya juga sama saja. Dia sudah lama menyukaimu. Dia bisa melakukan apa saja agar kau jatuh ke pelukannya", ujar Gavin mengingatkan

Zafier menghembuskan nafas kasar. Dia tau betul siapa Frank De Groot. Pengusaha licik itu bisa berbuat apa saja. Satu-satunya yang ditakuti Frank hanya keluarga Wetselaar. Karena dalam sekejap keluarga Wetselaar bisa membuat Frank jatuh miskin.

Zafier tau betul kalau Frank hanya mengincar perusahaannya. Pernikahannya dengan anak Frank akan memperkuat bisnis Frank. Untuk itulah Frank mati-matian menjalin relasi bisnis dengannya.

"Kenapa semua orang sangat bernafsu menjodohkan aku", rutuk Zafier kesal.

"Ingat umurmu Zafier", ujat Gavin.

"Umurku??? Kau pikir umurmu lebih muda?", hardik Zafier.

"Paling tidak aku punya kekasih Zafier, kekasih yang sewaktu-waktu bisa aku nikahi jika waktu mendesak", jawab Gavin santai.

"Waktu mendesak?", tanya Zafier bingung.

"Yaa mendesak... jika ayahku mendesak", jawan Gavin tertawa.

"Atau mendesakmu jika kekasihmu hamil anakmu", ujar Zafier lagi. Gavin hanya tertawa menanggapi pernyataan Zafier.

"Oiya, hampir saja aku lupa. Sebelum ke Indonesia, ada baiknya kau temui keluarga Gwen. Nyonya Beatrice Wetselaar sangat merindukanmu, dia menanyakanmu terus melalui anak sulungnya tuan Boris Wetselaar", ujar Gavin mengingatkan.

"Baiklah, aku akan tangani tuan Frank. Dan aku akan menemui Nyonya Beatrice. Ia mungkin ingin menanyakan cucunya Gwen. Ia akan sangat bahagia jika ia tau aku akan ke Indonesia. Ia pasti berpesan agar aku mencari dan menemukan Gwen", ujar Zafier lagi

"Apa kau berencana mencarinya lagi?", tanya Gavin penasaran.

"Pasti Gavin. Selama ini orang-orangku di Indonesia selalu mencarinya", jawab Zafier yakin

"Aku cuma bisa berdoa, semoga kau bisa menemukannya segera", ujar Gavin.

"Malam ini apa kau berminat ikut ke club denganku?", tanya Gavin lagi.

"Aku ingin istirahat saja di apartemenku Gavin, aku lelah sekali", jawab Zafier

"Kalau lelah, kenapa kau langsung ke sini dari bandara", tanya Gavin.

"Aku harus pastikan dengan mata kepalaku sendiri kalau semua urusan di perusahaan berjalan lancar. Setelah itu baru aku bisa beristirahat dengan tenang", jawab Zafier lagi.

"Dasar mister perfect", sindir Gavin. Zafier cuma tertawa.

"Oiya, kapan aku jadwalkan pertemuanmu dengan Frank De Groot?", tanya Gavin.

"Akhir pekan ini saja, karena minggu depan aku berencana ke Indonesia", jawab Zafier.

"Ya tuhan... secepat itu Zafier, apa aku tidak bisa sedikit lebih lama menikmati hidup?", tanya Gavin dengan wajah memelas.

"Bisa saja, bahkan bisa selamanya, aku hanya tinggal memecatmu", jawab Zafier santai.

"Iish, kau sangat kejam Zafier", kesal Gavin lagi diiringi derai tawa Zafier.

_______

Sesuai dengan jadwal yang telah disusun Gavin, siang ini Zafier akan bertemu Frank De Groot di Ciel Bleu Restaurant. Sebuah restoran yang termasuk ke dalam urutan ke-11 dalam daftar 15 restoran berbintang Michelin termahal di dunia versi Chef's Pencil, majalah kuliner internasional.

Bintang Michelin (Michelin-starred) adalah salah satu penghargaan tertinggi dalam dunia kuliner. Penghargaan ini diberikan pada restoran-restoran fine dining dengan kualitas terbaik. Meski tak semuanya, sebagian besar restoran kelas berbintang Michelin terkenal dengan harga yang cukup mahal.

Zafier terlambat 10 menit dari janjinya dengan Frank. Hal tersebut karena ia mengunjungi Beatrice Wetselaar terlebih dahulu. Pembicaraan seriusnya dengan Beatrice dan Boris Wetselaar menyebabkan waktu berjalan begitu cepat tanpa mereka sadari.

Boris yang mengetahui pertemuan Zafier dan Frank memaksa untuk ikut bersama Zafier. Zafier merasa sungkan untuk menolak permintaan Boris tersebut.

Sementara itu Frank De Groot yang datang bersama putri tunggalnya nampak mulai kesal karena konfirmasi dari asisten Zafier atas keterlambatan Zafier.

"Anak kemarin sore itu berani membuatku menunggu", kesal Frank.

Sementara putrinya Ilse tak kalah kesal. Setiap beberapa menit sekali melihat kaca untuk memastikan make upnya tetap sempurna.

"Kalau bukan demi kau, aku sudah meninggalkan restoran ini sedari tadi", kesal Frank lagi.

" Sabar dad, ini juga demi masa depan perusahaanmu", ujar Ilse menenangkan sang daddy.

"Kau sudah pastikan pelayan suruhanmu memasukkam obat itu ke dalam air yang akan diminum Zafier?", tanya Frank memastikan sambil berbisik pada putrinya.

"Tenang dad, semua sudah beres sesuai rencana. Hari ini dia harus jatuh dalam pelukanku", bisik Ilse. Disambut tawa senang Frank.

Beberapa saat kemudian, Zafier memasuki restoran. Tapi wajah Frank langsung pucat begitu melihat siapa yang berada disamping Zafier. Frank bergegas berdiri menyambut kedatangan Boris.

"Selamat siang tuan Wetselaar, suatu kehormatan dapat bertemu anda di sini", sapa Frank sambil menunduk hormat.

Boris hanya tersenyum. Kemudian duduk dihadapan Frank. Tak berapa lama datang pelayan membawakan minuman. Satu minuman untuk Zafier.

"Maaf tuan Wetselaar, aku tidak tau dirimu akan datang, jadi aku hanya memesankan minuman untuk Zafier", ujar Frank.

" Hmm... tidak masalah tuan De Groot", ujar Boris.

"Silahkan diminum tuan Zafier Safaraz", ucap Ilse dengan suara dibuat semerdu mungkin, tak lupa pula tatapan menggodanya pada Zafier.

"Terima kasih nona De Groot, tapi nanti saja setelah minuman tuan Wetselaar datang", tolak Zafier. Ilse terlihat kesal.

Tak berapa lama, pelayan membawakan pesanan Boris. Pelayan memberikan satu minuman tambahan yang tidak mereka pesan. Ilse pun mengambil minuman tersebut. Setelah itu mereka pun mengangkat minuman dan bersulang.

Boris nampak tersenyum misterius ketika Ilse mulai meneguk minumannya sedikit demi sedikit.

Episodes
1 Pengenalan tokoh
2 Tawar menawar dengan sebuah rahasia masa lalu
3 Laki-laki Penggoda
4 Gadis bermata hazel
5 Bertemu "masa lalu"
6 Dibayangi masa lalu
7 Ibu sambung untuk Zafier
8 Hari-hari berat Sheza dimulai
9 Pilihan yang berat
10 Lima bulan sudah
11 Hari pertama bekerja
12 Kecemburuan Carlos
13 Curahan hati Adriea
14 Permasalahan Rotterdam selesai
15 Dia akan datang !!
16 Panggil aku, daddy!!
17 Jebakan...
18 Kembalinya kehangatan itu
19 Fier, siapakah dirimu?
20 Senjata makan tuan
21 Welkom in Indonesië
22 Makan siang dengan Daddy Zaki
23 Mengunjungi sahabat lama
24 Permohonan Sheza
25 Pembicaraan dua sahabat
26 Pembicaraan dua sahabat (2)
27 Kegundahan Zaki
28 Saudara sepupu yang menghilang
29 Akhirnya diizinkan bertemu
30 Persiapan keberangkatan
31 Pertemuan perdana
32 Apakah itu dia....?
33 Rasanya sesak sekali....
34 Akhirnya bertemu sang kakak
35 Rasanya ingin membunuh seseorang
36 Sudah puas menatapku nona?
37 Posisi ambigu
38 Tidak cukup kuat
39 Wanita itu bernama Shezan Shaziya Arshaka
40 Pertemuan di pagi hari
41 Bolehkan aku mencekiknya
42 Tiba-tiba jadi kekasih
43 Hanya Padamu Nona
44 Masalah kecil
45 Dia....!!
46 Saingan bertambah
47 Sesama saingan cinta
48 Penghadangan
49 Terluka karena serangan
50 Terima kasih telah menyelamatkan
51 Markas dan penyiksaan
52 Juan dan Carlos
53 Auranya begitu dingin
54 Rencana yang gagal
55 Akhirnya sembuh
56 Dijebak
57 Terjebak masalah
58 Kecantikan sempurna
59 Apa tuan telah jatuh cinta?
60 Memiliki perasaan yang sama
61 Dia tidak datang
62 Rasa yang dipaksa mati
63 Apakah ini cinta?
64 Bertemu Zaki
65 Bersenang-senang denganku
66 Melupakannya sejenak
67 Mansion mewah Zaki
68 Penyesalan Zafier
69 Daddy Zaki tertembak
70 Daddy Zaki koma
71 Janji Zafier
72 Apakah ia calon ibu sambungku?
73 Dekat tapi tidak ditakdirkan bertemu
74 Pengumuman
75 Klein...
76 Rencana pembalasan dendam
77 Tekad Stefano
78 Akhirnya dimaafkan
79 Pertemuan mendadak
80 Satu kesempatan
81 Persiapan ke kota P
82 Siapa wanita itu
83 Di rawat di mansion
84 Kabur diam-diam
85 Perasaan Carlos
86 Reunian
87 Kembali bertemu
88 Sisi lemah Zafier
89 Carlos, siapa pria itu?
90 Zafier Safaraz
91 Ingin pindah
92 Pembicaraan pribadi
93 The Alexa Residence
94 Sebuah ide
95 The Alexa Residence
96 Lobby apartemen
97 Rapat dengan CEO
98 Siapa dia?
99 Merebut calon istri
100 Arsen penasaran
101 Patah hati
102 Obat patah hati
103 Merindukan Gwen
104 Pengintaian
105 Pengintaian
106 CEO sementara
107 Terpaku
108 Kondisi memanas
109 Menjadi penengah
110 Chaos di dalam klub
111 Target tertangkap
112 Kedatangan yang tidak diharapkan
113 Tergila-gila
114 Terlihat bodoh
115 Merinding
116 Penuh tanda tanya
117 Frustasi
118 Dibuntuti
119 Penjelasan Fabian
120 Rencana penculikan
121 Antara penasaran dan gengsi
122 Mengkhawatirkan Sheza
123 Tatapan kagum
124 Bertatapan
125 Rencana
126 Pria berwajah datar
127 Sabuk pengaman
128 Merona
129 Merasa bersalah
130 Menyerahlah cantik!
131 Manuver
132 Musuh bergelimpangan
133 Hilang kesadaran
134 Carlos terlihat bahagia
135 Aura yang mengintimidasi
136 Tuan dan anak buah berwajah datar
137 Kamar Zafier
138 Tidak boleh diperiksa dokter
139 Kamar penuh kenangan
140 Kepingan memori
141 Kepingan memori 2
142 Sadar
143 Kenapa harus di kamar ini
144 Ingin pindah kamar
145 Siapa wanita itu Zafier?
146 Zafier terhipnotis
147 Kembali tidak sadarkan diri
148 dr. Niko terpesona
149 Akhirnya Sheza bangun
150 Menuju markas
151 Siapa yang menyuruh kalian (1)
152 Siapa yang menyuruh kalian (2)
153 Ingin bertemu Zaki (1)
154 Ingin bertemu Zaki (2)
155 Kapan Daddy Zaki bisa pulih?
156 Zafier meradang
157 Sheza memprovokasi Zafier
158 dr. Niko patah hati
159 Ruangan kerja Zafier
160 dr. Niko mabuk
161 Merindukanmu Gwen
162 Merasa dejavu
163 Pelukan untuk Gwen
164 Siapa Gwen
165 Mimpi yang terasa sangat nyata
166 Ingin berbicara
167 Diam-diam memperhatikan
168 Gwen versi dewasa
169 Usia calon istri Daddy
170 Pembicaraan di markas
171 Reonal Barton
172 Alam bawah sadar Zaki
173 Sarapan pagi bersama
174 Air mata Zaki
175 Merindukannya..
176 Menunggu penjelasan dr. Niko
177 Belum waktunya
178 Ternyata Shaka adalah Paman Gwen
179 Panik
180 Selamatkan Daddy Zaki!
181 Tidak boleh masuk!
182 Zaki bangun dari koma
183 Kondisi Zaki membaik
184 "Gwen...!".
185 Mengikuti alur
186 Daddy melupakan calon istrinya
187 Cukup menjadi diri anda sendiri, Nona
188 Bekerjasama
189 Siapa Gwen?
190 Seperti pengganti ayah
191 Fier...!!
192 Kamar milik Zafier
193 Zaki mulai membaik
194 Sheza bukan Gwen
195 Pesona Sheza saat presentasi
196 Paket lengkap CFO Safaraz Corp
197 Ajakan makan siang
Episodes

Updated 197 Episodes

1
Pengenalan tokoh
2
Tawar menawar dengan sebuah rahasia masa lalu
3
Laki-laki Penggoda
4
Gadis bermata hazel
5
Bertemu "masa lalu"
6
Dibayangi masa lalu
7
Ibu sambung untuk Zafier
8
Hari-hari berat Sheza dimulai
9
Pilihan yang berat
10
Lima bulan sudah
11
Hari pertama bekerja
12
Kecemburuan Carlos
13
Curahan hati Adriea
14
Permasalahan Rotterdam selesai
15
Dia akan datang !!
16
Panggil aku, daddy!!
17
Jebakan...
18
Kembalinya kehangatan itu
19
Fier, siapakah dirimu?
20
Senjata makan tuan
21
Welkom in Indonesië
22
Makan siang dengan Daddy Zaki
23
Mengunjungi sahabat lama
24
Permohonan Sheza
25
Pembicaraan dua sahabat
26
Pembicaraan dua sahabat (2)
27
Kegundahan Zaki
28
Saudara sepupu yang menghilang
29
Akhirnya diizinkan bertemu
30
Persiapan keberangkatan
31
Pertemuan perdana
32
Apakah itu dia....?
33
Rasanya sesak sekali....
34
Akhirnya bertemu sang kakak
35
Rasanya ingin membunuh seseorang
36
Sudah puas menatapku nona?
37
Posisi ambigu
38
Tidak cukup kuat
39
Wanita itu bernama Shezan Shaziya Arshaka
40
Pertemuan di pagi hari
41
Bolehkan aku mencekiknya
42
Tiba-tiba jadi kekasih
43
Hanya Padamu Nona
44
Masalah kecil
45
Dia....!!
46
Saingan bertambah
47
Sesama saingan cinta
48
Penghadangan
49
Terluka karena serangan
50
Terima kasih telah menyelamatkan
51
Markas dan penyiksaan
52
Juan dan Carlos
53
Auranya begitu dingin
54
Rencana yang gagal
55
Akhirnya sembuh
56
Dijebak
57
Terjebak masalah
58
Kecantikan sempurna
59
Apa tuan telah jatuh cinta?
60
Memiliki perasaan yang sama
61
Dia tidak datang
62
Rasa yang dipaksa mati
63
Apakah ini cinta?
64
Bertemu Zaki
65
Bersenang-senang denganku
66
Melupakannya sejenak
67
Mansion mewah Zaki
68
Penyesalan Zafier
69
Daddy Zaki tertembak
70
Daddy Zaki koma
71
Janji Zafier
72
Apakah ia calon ibu sambungku?
73
Dekat tapi tidak ditakdirkan bertemu
74
Pengumuman
75
Klein...
76
Rencana pembalasan dendam
77
Tekad Stefano
78
Akhirnya dimaafkan
79
Pertemuan mendadak
80
Satu kesempatan
81
Persiapan ke kota P
82
Siapa wanita itu
83
Di rawat di mansion
84
Kabur diam-diam
85
Perasaan Carlos
86
Reunian
87
Kembali bertemu
88
Sisi lemah Zafier
89
Carlos, siapa pria itu?
90
Zafier Safaraz
91
Ingin pindah
92
Pembicaraan pribadi
93
The Alexa Residence
94
Sebuah ide
95
The Alexa Residence
96
Lobby apartemen
97
Rapat dengan CEO
98
Siapa dia?
99
Merebut calon istri
100
Arsen penasaran
101
Patah hati
102
Obat patah hati
103
Merindukan Gwen
104
Pengintaian
105
Pengintaian
106
CEO sementara
107
Terpaku
108
Kondisi memanas
109
Menjadi penengah
110
Chaos di dalam klub
111
Target tertangkap
112
Kedatangan yang tidak diharapkan
113
Tergila-gila
114
Terlihat bodoh
115
Merinding
116
Penuh tanda tanya
117
Frustasi
118
Dibuntuti
119
Penjelasan Fabian
120
Rencana penculikan
121
Antara penasaran dan gengsi
122
Mengkhawatirkan Sheza
123
Tatapan kagum
124
Bertatapan
125
Rencana
126
Pria berwajah datar
127
Sabuk pengaman
128
Merona
129
Merasa bersalah
130
Menyerahlah cantik!
131
Manuver
132
Musuh bergelimpangan
133
Hilang kesadaran
134
Carlos terlihat bahagia
135
Aura yang mengintimidasi
136
Tuan dan anak buah berwajah datar
137
Kamar Zafier
138
Tidak boleh diperiksa dokter
139
Kamar penuh kenangan
140
Kepingan memori
141
Kepingan memori 2
142
Sadar
143
Kenapa harus di kamar ini
144
Ingin pindah kamar
145
Siapa wanita itu Zafier?
146
Zafier terhipnotis
147
Kembali tidak sadarkan diri
148
dr. Niko terpesona
149
Akhirnya Sheza bangun
150
Menuju markas
151
Siapa yang menyuruh kalian (1)
152
Siapa yang menyuruh kalian (2)
153
Ingin bertemu Zaki (1)
154
Ingin bertemu Zaki (2)
155
Kapan Daddy Zaki bisa pulih?
156
Zafier meradang
157
Sheza memprovokasi Zafier
158
dr. Niko patah hati
159
Ruangan kerja Zafier
160
dr. Niko mabuk
161
Merindukanmu Gwen
162
Merasa dejavu
163
Pelukan untuk Gwen
164
Siapa Gwen
165
Mimpi yang terasa sangat nyata
166
Ingin berbicara
167
Diam-diam memperhatikan
168
Gwen versi dewasa
169
Usia calon istri Daddy
170
Pembicaraan di markas
171
Reonal Barton
172
Alam bawah sadar Zaki
173
Sarapan pagi bersama
174
Air mata Zaki
175
Merindukannya..
176
Menunggu penjelasan dr. Niko
177
Belum waktunya
178
Ternyata Shaka adalah Paman Gwen
179
Panik
180
Selamatkan Daddy Zaki!
181
Tidak boleh masuk!
182
Zaki bangun dari koma
183
Kondisi Zaki membaik
184
"Gwen...!".
185
Mengikuti alur
186
Daddy melupakan calon istrinya
187
Cukup menjadi diri anda sendiri, Nona
188
Bekerjasama
189
Siapa Gwen?
190
Seperti pengganti ayah
191
Fier...!!
192
Kamar milik Zafier
193
Zaki mulai membaik
194
Sheza bukan Gwen
195
Pesona Sheza saat presentasi
196
Paket lengkap CFO Safaraz Corp
197
Ajakan makan siang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!