Bab 14
Setelah Noah pergi, Rena melanjutkan menyusuri setiap ruangan yang ada di keluarga Ma.
"Aku harus ke tempat itu." Gumam Rena.
Rena berjalan di sebuah tembok, ia meraba raba tembok itu dan.
Klik…
Pintu tembok terbuka, namun saat pintu itu dibuka sebuah jarum melesat ke arah nya dan.
Cus…
Jarum itu menusuk lengan Rena.
"Sst…sialan, kenapa masih ada aja jebakan." Kesal Rena sambil mencabut jarum itu.
Rena berjalan masuk, tembok yang semula terbuka kini tertutup rapat kembali. Rena melihat sekilas, lalu dia melanjutkan langkah nya menyusuri lorong gelap itu. Rena mengambil senter untuk menerangi jalan nya dan sampai lah di sebuah ruangan yang cukup luas.
Rena mencari saklar lampu, siapa tahu saja ada. Dan ternyata memang ada.
Klik…
Ruangan yang semula gelap itu kini menjadi terang. Dilihatnya ruangan itu, terdapat banyak buku buku yang sudah berdebu.
"Apakah ini ruang perpustakaan pribadi?" Gumam Rena
Rena melihat beberapa buku di rak yang penuh debu itu, tiba tiba kepala nya terasa sakit dan matanya pun terasa mengantuk dan akhirnya Rena pingsan.
Setengah jam kemudian, Rena perlahan membuka mata nya. Namun saat membuka mata dia merasakan tubuh nya seperti di ikat, dan ternyata memang dirinya benar benar di ikat.
Rena hanya diam, namun matanya melihat sekeliling, mungkinkah ada orang di dekat nya.
Mata Rena menyipit saat melihat seseorang keluar dari pintu yang begitu gelap.
"Siapa dia?" Batin nya.
Lama kelamaan orang yang ada di kegelapan itu keluar, muncullah laki laki muda dengan membawa sebuah pisau kecil.
Rena yang melihat hanya diam dan mengerutkan kening. Mungkinkah dia akan membunuh nya, pikir Rena.
"Siapa kau? Kenapa mengikat ku?" Tanya Rena tanpa rasa takut.
"Seharusnya aku lah yang bertanya pada mu. Ada perlu apa kau datang ke keluarga Ma?" Tanya pemuda itu.
"Bukan urusan mu." Jawab Rena
Mendengar jawaban Rena, pemuda itu nampak tidak suka. "Jika begitu mati saja kau." Ucap pemuda itu mendekati tubuh rena
Rena yang melihat langsung waspada. "Jika kau berani membunuh ku, berarti kau membunuh keturunan Ma." Ucap Rena.
Entah kenapa Rena berkata seperti itu, Rena berpikir pemuda di depan ini mungkin adalah pengawal atau pelayan di kediaman Ma.
Pemuda itu yang mendengar Rena mengatakan keturunan keluarga Ma langsung menghentikan tangan nya. Dia menatap Rena penuh selidik.
"Jangan berani berani mengaku ngaku Nona." Ucap pemuda itu.
"Buat apa aku mengaku ngaku. Kurang kerjaan." Ucap Rena. "Cepat lepaskan aku." Perintah nya.
"Maaf tidak bisa, siapa pun yang datang kesini harus mati karena dengan lancang memasuki kediaman Ma." Ucap pemuda itu.
"Apakah telinga mu itu tuli? Sudah ku katakan aku ini anggota keluarga Ma, aku keturunan nya, putri dari Eveleen Ma." Ucap Rena
"Eveleen Ma! Apakah maksud mu Nona Eveleen?" Tanya pemuda itu.
"Tentu saja, memang siapa lagi! Apakah di keluarga Ma ada nama Eveleen selain Mama ku." Ucap Rena.
"Cepat lepaskan aku." Perintah nya.
"Kau tidak bohong kan?" Tanya pemuda itu.
"Jangan buat aku marah ya! Cepat lepas." Perintah nya dengan kesal.
Pemuda itu ragu ragu untuk melepas tali di tubuh Rena, namun di hatinya sedikit mempercayai ucapan Rena yang adalah dia putri dari Nona Eveleen, akhirnya pemuda itu pun melepas tali itu.
"Aku sudah melepasnya, jadi apa bukti kalau kau putri dari Nona Eveleen. Karena setahuku Nona Eveleen belum memiliki putri." Ucap Pemuda itu.
"Tentu saja dia belum mempunyai putri saat pergi dari kediaman ini. Setelah ke luar dia menikah, dan aku ini putrinya." Ucap Rena
"Dan kau ini siapa?" Tanya Rena.
"Aku tidak perlu menjawab karena aku belum yakin kalau kamu adalah putri Nona Eveleen." Jawab Pemuda itu.
"Terserah kalau kau tidak mau menjawab." Ucap Rena berdiri dan melihat sekeliling mengingat di dalam novel, bahwa Eveleen pernah menyembunyikan sesuatu di dalam kotak yang ada di dinding sebelum dia pergi meninggalkan keluarga Ma.
Rena meneliti setiap dinding yang menurut nya berbeda dari yang lain.
Klik.
Sebuah dinding berukuran persegi terbuka, menampilkan sebuah kotak kecil berwarna coklat. Pemuda yang sedari tadi memperhatikan apa yang dilakukan Rena melotot dengan apa yang di temukan Rena.
Pemuda langsung menghampiri Rena dan memandang kotak kecil berwarna cokelat itu. "I…ini." Ucap pemuda itu tidak percaya.
"Apa! Ini..ini, ngomong yang jelas." Ucap Rena.
"Ini..ini barang yang hilang dan dicari selama ini. Bagaimana kamu bisa tahu jika barang ini ada tempat itu?" Tanya pemuda itu.
"Tentu saja aku tahu. kan sudah aku katakan, aku ini putri Eveleen Ma." Ucap Rena mengambil kotak itu dan di bawanya di atas meja.
Pemuda itu mengikuti Rena dan duduk di kursi memperhatikan Rena yang mulai membuka kotak kecil itu.
..
..
..
..
selamat membaca jangan lupa like komen dan vote beri hadiah juga🙈🙈🙈
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Nilam Barakatih
lanjut thor,jgn lama2
2022-03-24
1
Leni
lanjut thor
2022-03-23
1
HermaHerma Erma
lanjut trs thoor
2022-03-23
1