Bab. 9
Keesokan hari.
Rena akan keluar dari kontrakan mencari pekerjaan di sekitar tempat tinggal nya.
Namun sebelum itu dia akan datang ke tempat ayah nya terlebih dulu. Dia ingin bertemu dengan ayah nya, selain itu Rena akan membuat Dona kesal dan marah akan kedatangan dirinya.
Pagi pagi sekali Rena berjalan kaki di rumah kediaman Yeong yang jarak nya dari kontrakan lumayan cukup jauh. Namun bagi Rena itu tidak masalah. Selain berolahraga ia juga ingin melemaskan otot ototnya yang kaku.
Namun belum sampai Rena ke kediaman Yeong, beberapa orang berpakaian hitam menghadang nya.
"Apakah dia orang nya?" Tanya salah satu dari mereka.
"Benar, dia orang nya." Jawab salah satu lainnya. "Cepat! Kita harus segera membunuh nya. Aku tidak ingin ada yang melihat kita membunuh gadis itu." Sambung nya memerintah.
Mereka bertiga membawa sebuah senjata tajam, memegangnya, hendak membunuh Rena. Rena yang melihat hanya menampilkan wajah datar nya. Namun tiba tiba Rena tertawa begitu keras, namun suara tawa nya seolah olah sangat mengerikan bagi orang yang mendengar nya.
Hahahahahaha…………
Melihat Rena yang malah tertawa, ketiga orang itu menjadi geram. Dan dengan tanpa basi basi, ketiga laki laki itu pun menyerang Rena.
Rena yang kapan pun siap langsung menangkis pukulan itu.
Buk...
Rena memukul tepat di perut salah satu dari mereka hingga membuat dia mundur beberapa langkah.
Rena meniringkan kepala nya seperti berkata.
"Bagaimana rasanya pukulan ku."
Melihat itu tentu saja semakin membuat mereka geram dan marah. Kedua orang yang belum merasakan tinju Rena menyerang sambil mengayun-ngayun kan senjata tajam nya ke arah Rene.
Rena mengelak agar dirinya tidak terluka. Perkelahian Satu lawan dua itu pun terjadi. Rena yang sesungguh nya menguasai ilmu bela diri dengan mudah melawan mereka. Pukulan dan tendangan ia layangkan kepada mereka bertiga.
Buk...
Buk...
Buk...
"Sialan! Ternyata wanita ini pandai beladiri." ucap Salah satu laki laki itu.
"Kita harus berhati hati, seperti nya wanita ini tidak akan mudah untuk kita hadapi." ucap Laki laki lain menimpali.
Tanpa memberikan jeda, Rena menendang salah satu di antara kedua orang itu hingga membuat orang itu terpental
Buk....
Argh.....
Di lihat nya rekan nya itu terluka. Rasa tidak terima membuat orang itu marah dan menyerang Rena.
Rena menghindar dan terus menghindar, saat laki laki itu ingin memukulnya Rena menghindari dengan gerakan tubuh yang cantik.
Dan
Buuk…
Rena meninju dagu dari bawah dan membuatnya memuntahkan darah.
"Kalian tidak akan bisa mengalahkan ku." ucap Rena menghampiri salah satu yang terkapar karena tinju Rena. Rena yang menginjak kepalanya dan menekan.
"Siapa yang menyuruh kalian?" Tanya Rena sambil menekan dan memelintir kepala orang itu.
Argh….
"Cepat jawab." Bentak Rena dengan suara mengerikan.
"Nyo..nyonya Dona." Jawab laki laki itu.
"Dona! Hahahaha….Wanita sialan itu ternyata ingin cepat cepat bermain dengan ku." Ucap Rena sambil tertawa
Kedua orang yang melihat Rena tertawa menelan ludah, baginya mereka saat ini sedang melihat iblis berwajah cantik.
Rena mengambil pisau tajam yang ada di sebelah kaki nya, dan pisau itu adalah milik orang yang saat ini ia injak kepala nya.
Rena memutar-mutar senjata tajam itu di tangan nya. Namun tiba tiba dia melempar pisau kecil itu ke arah belakang dan…
Cruuus..
Pisau tajam itu menancap tepat di dada orang yang saat ini sedang mengintai nya.
Ketiga orang yang melihat itu menelan ludah dengan kasar saat melihat Rena membunuh dalam satu lemparan pisau, dan pisau itu tepat menancap di dada pengintai itu. Tubuh mereka bertiga gemetar, mereka takut jika selanjutnya mereka lah yang akan mendapat kan lemparan pisau selanjutnya.
Rena yang melihat pengintai itu sudah mati, beralih menatap ketiga orang yang wajah nya sudah pucat pasi. "Kenapa?" Tanya Rena dengan pertanyaan bodohnya.
Mereka bertiga tentu saja saat ini sedang ketakutan luar biasa. Apalagi saat melihat mata Rena yang menurut nya ingin menelan mereka hidup hidup.
"Nona, maafkan kami. Jangan bunuh kami Nona." Ucap salah satu di antara mereka memohon.
"Apa! Mengampuni! Kalian pikir aku akan mengampuni kalian setelah kalian mencoba membunuh ku." Ucap Rena.
"Nona, mohon ampuni kami. Saya tahu kami salah, berbelas kasih lah dengan kami Nona, kami masih ingin hidup. Jika perlu kami akan menjadi budak anda, ya budak anda." Ucap salah satu di antara nya lagi.
"Benar Nona. Jika Nona mengampuni nyawa kami, kami siap menjadi budak anda." Ucap semua nya kompak.
Rena menaikkan alis nya sambil menyentuh dagunya seolah berfikir. "Apakah tidak apa apa jika aku menjadikan mereka budak ku? Tapi seperti nya tidak masalah. Aku akan memanfaatkan mereka untuk memata-matai ulet loreng itu (Dona)." Batinnya
"Baiklah, aku akan memaafkan kalian. Tapi kalian harus menjadi bawahan ku dan menuruti apa mau ku." Ucap Rena melepaskan kakinya di kepala orang yang ia injak
"Baik Nona." Ucap mereka semua dengan hati lega
"Sekarang perkenalkan nama kalian semua." Perintah Rena.
Mereka bertiga pun memperkenalkan diri.
"Nama saya, Dani"
"Saya, Aril"
"Saya, Key"
"Dani, Aril dan key. Baiklah, aku akan mengingat nama kalian. Dan sekarang aku akan memperkenalkan diriku. Nama ku Rena Asyira, kalian bisa memanggil ku Rena saja." Ucap Rena
"Baik Rena." Ucap Ketiga laki laki itu.
"Aku akan pergi, kalian pergilah. Jika nanti aku membutuhkan kalian, aku akan menghubungi kalian." Ucap Rena.
Rena pun pergi meninggalkan mereka bertiga. Namun sebelum Rena pergi, mereka semua saling bertukar nomor handphone agar mereka bisa saling menghubungi satu sama lain.
Rena pergi menuju kediaman Yeong. Beberapa menit berjalan kaki akhirnya Rena sampai di depan pintu gerbang menjulang tinggi.
"Ku harap ayah pemilik tubuh ini ada, dan dia mengakui keberadaan ku." Batin Rena berharap Joni mengakui nya.
..
..
..
..
💞💞💞💞💞💞💞💞💞Selamat membaca
Jangan lupa like komen dan vote
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Fransiska Husun
up up lagiiiii donk 🙏🙏
2022-03-20
1
Mocca
semangat berkarya
2022-03-18
1
Mocca
hihihi nyosor aja neh, coba jelas kan ..😁😁
2022-03-18
0