Bab 12
.
.
.
Farel mengendarai kendaraan nya cukup lama dan akhirnya sampai juga di halaman kontrakan ibu Yaya.
Farel keluar sambil membawa sebuket bunga untuk Rena. Seorang gadis yang baru pulang dari kerja melihat Farel berkata. "Siapa ya?" Tanya Gadis itu.
"Saya Farel ingin menemui kekasih saya." Ucap Farel
"Oh, mas Farel ingin menemui kekasih nya." Ucap Gadis itu. "Siapa nama nya mas? Nanti bisa saya anterin kalau mau ketemu." Sambung nya menawarkan bantuan.
"Rena, kekasih saya bernama Rena Asyira." Jawab Farel.
"Rena ya. Em…." Gadis itu berfikir. "Oh ya saya ingat mari saya antar." Ucap nya.
Farel akhirnya mengikuti gadis itu untuk mengantarkan dirinya ke kontrakan Rena.
"Nah ini kontrakannya. Silahkan anda ketuk saja pintu nya, dia pasti ada di dalam." Ucap Gadis itu. "Aku pergi dulu ya mas," Lanjutnya pamit dan Farel mengangguk.
Setelah gadis itu pergi, Farel menatap pintu kontrakan Rena.
"Semoga dia ada." Gumam Farel.
Tok…Tok.. Tok…
Farel mengetuk pintu.
Rena yang ada di dalam dan mendengar pintunya diketuk langsung membukanya.
Ckleek…
Saat tahu siapa yang mengetuk pintu, Rena memutar bola matanya dengan malas. Sedangkan Farel tersenyum manis, sangat sangat manis.
"Apakah kau tidak mempersilahkan aku masuk sayang." Ucap Farel.
"Em…"
Farel pun masuk mengikuti Rena. Dia melihat isi kontrakan Rena, rapi namun kecil, Pikir Farel.
Rena pergi ke dapur mengambilkan air putih.
"Aku hanya memiliki ini, jika kau tidak suka tidak usah di minum." Ucap Rena dengan kata aneh.
"Kau itu sebenarnya ingin aku meminumnya atau tidak?" Tanya Farel.
"Tidak." Jawab Rena.
"Sayang jangan jutek jutek begitu dong, makin tambah cantik tahu." Ucap Farel.
"Tidak bisakah kau berhenti memanggil ku sayang? Aku bukan sayang mu." Ucap Rena kesal.
Melihat Rena yang seperti nya sudah kesal pada nya, Farel pun memberikan sebuket bunga yang dia belinya tadi.
"Aku belikan bunga untuk mu, ambillah." Ucap Farel menyerahkan bunga.
Melihat Farel yang berharap agar dirinya menerima, Rena pun mengambil nya dan mencium nya.
"Wangi." Gumam Rena.
"Kau suka?" Tanya Farel.
"Em…." Rena mengangguk.
"Kenapa pergi dari Villa?" Tanya Farel
"Aku tidak suka disana." Jawab Rena masih menghirupi wangi bunga.
"Kenapa?" Tanya Farel.
"............" Rena diam tidak ingin menjawab.
Farel merasa tidak puas dengan jawaban Rena, menurut nya sangat aneh. Kalau biasanya wanita akan suka dengan villa Farel, kenapa Rena tidak! Bukan kah itu aneh.
"Ren…." Panggil Farel.
"Em…." Jawab Rena
"Aku tahu kau memiliki sesuatu yang kau sembunyikan, bicaralah pada ku. Aku akan membantumu." Ucap Farel
"Tidak perlu. Jika pun aku memiliki masalah tidak perlu kau ikut campur. Aku bisa mengatasi sendiri." Ucap Rena. "Pulanglah, ini sudah malam. Aku ingin istirahat." Sambung nya.
"Tapi aku baru saja menemui, kenapa sudah mengusir ku?" Ucap Farel.
"Hah…apa kau tak lihat di luar, mereka semua pasti berfikir yang tidak tidak. Jadi pergilah, aku tidak ingin di omong yang tidak tidak." Ucap Rena.
Lama berfikir akhirnya Farel pun pulang, karena tidak ingin Rena membenci nya karena ketidaknyamanan nya.
Setelah Farel pergi, Rena merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Mata nya tak bisa terpejam karena sedang memikirkan sesuatu. Dia mengingat ingat cerita di dalam novel yang ia baca.
Pikiran nya berputar mencari sesuatu yang bisa ingat. Lama mengingat akhirnya dia menemukan sesuatu yang ia ingat tentang Mama nya.
"Buku dan benda itu, yah aku ingat. Dia dalam novel itu mama pernah menyimpan suatu benda dan buku peninggalan keluarga 'Ma'. Aku Harus segera kesana dan mengambil nya." Gumam Rena. "Semoga saja buku dan benda itu buku yang penting."
Malam pun larut dan Rena yang sudah merasa mengantuk akhirnya memejamkan mata.
.
.
.
Pagi hari Rena sudah bersiap untuk pergi ke kediaman keluarga Ma yang ada di Beijing, Cina. Dia akan melakukan perjalan untuk mencari dimana ibu nya berasal. Jika menurut pemikiran nya, ibu nya bukan lah orang sembarangan.
Setelah melakukan perjalanan menggunakan pesawat, saat ini Rena sudah berada di bandara ibukota beijing. Ia melihat sekeliling tempat itu. Bagus.
Rena mencari taksi untuk mengantarkan nya ke kediaman Ma. Setelah sampai ia mengernyitkan keningnya karena melihat keadaan kediaman Ma.
"Apakah anda tidak salah mengantarkan saya pak?" Tanya Rena.
"Tidak Nona, ini memang kediaman keluarga Ma." Jawab supir taksi.
"Tapi, ini…." Ucap Rena merasa tidak yakin.
"Ya Nona, seperti ini lah keadaan kediaman keluarga Ma. Saya sih tidak terlalu tahu kenapa keluarga Ma bisa seperti ini. Jika anda ingin mengetahui nya anda bisa tanyakan kepada orang terdekat di sekitar sini." Ucap supir taksi.
"Saya masih harus narik lagi Nona, maaf saya harus pergi dulu." Sambung nya
"Ah iya, ini ongkos nya. Terimakasih ya pak." Ucap Rena sambil menyerahkan uang kepada pak supir.
"Sama sama Nona, saya pergi dulu." Pamit pak supir dan di angguki Rena.
Setelah pak supir pergi, Rena kembali menatap bangunan kosong yang sudah tidak berpenghuni itu. Bangunan besar itu sama sekali tidak terawat, kotor.
"Di novel tidak menjelaskan kenapa keluarga Ma bisa seperti ini. Hanya saja tiba tiba Mama pergi meninggalkan keluarga Ma dan pergi menuju Korea." Batin Rena. "Sebenarnya apa yang terjadi?"
.
.
.
💞💞💞💞💞💞💞
Selamat membaca ya
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
azka aldric Pratama
emng paspor udh di ambil dr villa 🤔🤔🤔
2022-11-05
1
Fransiska Husun
😭😭😭😭😭 up up lagiiiii donk thor 🤗🤗🤗
2022-03-22
1