Episode 06 (MENGONTRAK)

Bab. 6

Farel yang tidak ingin membuat Rena kesal akhirnya meminta gadis itu untuk segera masuk kedalam mobil.

Beberapa menit perjalanan, mereka berdua pun sampai di Villa Lily.

"Silahkan turun tuan putri." Ucap Farel membukakan pintu dengan memeragakan seorang pengawal yang mempersilahkan putri raja turun dari kereta kuda.

……Rena hanya memutar bola mata nya malas melihat hal itu. Rena keluar dari mobil dan masuk ke dalam Villa dengan diikuti Farel di belakangnya..

.

.

"Istirahatlah. Aku harus pergi, ada sesuatu yang harus ku urus." Ucap Farel sambil memberikan tas itu kepada pak Lim.

Em… jawab Rena.

Farel pun pergi, namun sebelum itu dengan cepat dia mencuri ciuman di kening Rena. Rena yang melihat melotot, sedangkan yang dipelototi sudah kabur sambil nyengir memperlihatkan barisan gigi putih nya.

.

.

.

Beberapa hari kemudian.

Rena yang setelah operasi akhirnya sudah pulih total, dan saat ini dia sedang menatap langit di balkon kamar nya.

"Aku tidak boleh di sini terus, aku harus pergi mencari keberadaan wanita gila itu." Gumam Rena

Rena berencana akan pergi dari tempat ini besok pagi pagi sekali. Rena tidak akan pamit pada Farel karena beberapa hari ini Farel juga tidak pernah datang ke villa. 

Pagi hari.

Rena sudah bersiap dengan ransel nya yang di dalamnya sudah berisi beberapa pakaian milik nya. Dia menyeret kopernya keluar dari Villa tanpa ada seseorang yang mengetahui.

Rena berjalan kaki menuju jalan raya. Cukup jauh dia berjalan, sampailah dia di pinggir jalan sambil melihat lihat jalan yang sudah sedikit ramai.

Rena berdiri sambil menunggu taksi lewat. Tak lama sebuah taksi lewat, dan Rena pun menghentikan nya. Rena masuk dan taksi pun melaju.

"Kita mau kemana mbak?" Tanya sopir taksi.

"Mencari kontrakan. Apakah bapak tahu dimana ada kontrakan?" Tanya Rena.

"Kontrakan? Saya tahu mbak. Apakah mbak ingin saya antarkan kesana?" Tanya sopir taksi.

"Iya. Tapi sebelum itu apakah anda tahu kediaman keluarga Yeong?" Tanya Rena 

"Keluarga Yeong? Apakah maksud mbak keluarga bangsawan Yeong?" Tanya sopir.

"Em, ya." Ucap Rena.

"Apakah kita akan kesana?" Tanya sopir 

"Ya." Jawab Rena.

"Baik mbak, saya akan mengantarkan mbak kesana." Ucap sopir.

Sopir taksi itu pun membawa Rena ke kediaman bangsawan Yeong.  Cukup jauh mereka melakukan perjalanan, akhirnya mereka sampai di depan rumah yang sangat mewah, Rena meminta sopir itu untuk berhenti di jalan.

"Berhenti pak, kita disini saja." Ucap Rena 

"Kenapa tidak masuk saja mbak?" Tanya sopir.

"Tidak, saya hanya ingin melihat saja." Jawab Rena dengan mata melihat kearah rumah mewah itu

Tak berselang lama, seorang wanita dan pria paruh baya keluar dari rumah nya. Mereka masuk mobil setelah itu pergi meninggalkan kediaman Yeong.

Rena yang melihat hanya diam dengan pandangan datar. Dan setelah itu meminta sopir itu mengantarkan nya ke kontrakan yang ada di sekitar tempat itu.

Sesampainya di depan sebuah kontrakan, sopir itu membukakan pintu, dan Rena keluar sambil melihat tempat kontrakan itu.

"Apakah ini tempatnya pak?" Tanya Rena.

"Benar Nona, mari saya antar ke pemilik nya." Ucap sopir.

Sopir itu mengantarkan ke depan rumah pemilik kontrakan. 

"Nah ini pemilik kontrakan itu, silahkan anda berembuk sendiri dengan nya Nona." Ucap sopir.

"Baik, terima kasih pak sudah mengantar saya. Ini ongkos nya." Ucap Rena menyerahkan uang kepada sopir.

Sopir itu mengangguk dan menerima uang itu, setelah itu pergi meninggalkan Rena yang berdiri di teras pemilik kontrakan.

Tok..Tok…Tok…

Rena mengetuk pintu.

Ckleek…

"Siapa?" Tanya seorang wanita yang baru membuka pintu

"Saya Rena nyonya. Saya disini mau bertanya, apakah anda pemilik kontrakan yang ada disana?" Tanya Rena basa basi sambil menunjuk deretan kontrakan yang tak jauh dari rumah itu.

"Benar, itu milik saya. Apa ada yang bisa saya bantu, atau mungkin anda mau mengontrak di kontrakan saya?" Tanya wanita itu.

"Benar Nyonya, saya berniat ingin mengontrak di kontrakan anda." Ucap Rena 

"Baiklah, kebetulan masih ada satu kontrakan yang masih kosong, kau bisa menempatinya. Kapan kira kira kamu akan menempati?" Tanya wanita itu

"Hari ini saya akan mulai menempatinya." Ucap Rena.

"Baiklah, ayo aku akan mengantarkan mu." Ucap wanita itu. "Eh, tapi tunggu sebentar. Aku ambilkan kuncinya dulu." Sambung nya masuk kedalam rumah mengambil kunci.

Sete mengambil kunci, wanita itu pun mengantarkan Rena di kamar kontrakan nya. 

"Ini kamar nya, semoga kamu betah. Dan ini kunci nya. Untuk biaya nya bayar setiap akhir bulan saja ya." Ucap wanita itu dan Rena pun mengangguk.

Setelah mengantar kan Rena, wanita itu pergi meninggalkan Rena yang masih berdiri di depan pintu kamar kontrakan.

Rana melihat sekitar, sepi. Mungkin semua penghuni kontrakan pada bekerja fikir Rena.

Rena membuka pintu.

Ckleek..

Rena masuk, dilihatnya kontrakan yang tidak terlalu besar namun masuk cukup luas untuk dirinya sendiri. Rena meletakkan koper nya di kamar, dia duduk di ranjang sambil menepuk nepuk kasur yang akan menjadi tempat tidur nya mulai malam ini.

"Masih empuk di tempat Farel." Gumam Rena.

Hah…

"Mulai besok aku akan memulai nya, mengambil semua yang seharusnya menjadi milik ku. Dan tidak akan ku biarkan wanita jadi jadian itu hidup tenang. Lihatlah apa yang akan ku berbuat kepada kalian, tunggu saja pembalasan ku." Gumam Rena dengan wajah angker nya.

Rena keluar dari kontrakan, dia akan melihat lihat sekitar tempat itu. Kaki nya terus berjalan hingga dia sampai di sebuah penjual makanan di pinggir jalan. Merasa perut nya lapar, Rena pun mampir dan memesan makanan.

"Pak pesen makanan nya satu porsi." Pinta Rena kepada penjual.

"Baik." Jawab penjual 

Tak butuh waktu lama, pesanan Rena pun sampai dan kini sudah terhidang di depan nya.

Rena pun memakan nya. Namun saat mata nya melihat ke arah lain, tak sengaja dia melihat seseorang yang di kenal nya selama ini, dia adalah Farel yang saat ini sedang berjalan bersama Alisha.

Rena memandang dengan pandangan rumit, dan setelah itu pergi tanpa menghabiskan makanan nya. Sebelum pergi Rena membayar makanan yang di pesan nya.

Di jalan. 

"Heh, penuh kebohongan." Gumam Rena 

Rena. Berpikir Farel membohongi nya, namun kenyataan nya tidak seperti itu. Farel yang saat ini bersama Alisha sebenar nya sangat kesal karena Alisha terus saja bergelayut di lengan nya. Farel terus menepis tangan itu, namun Alisha tak mau menyerah. Dia terus terusan menempel pada Farel.

"Sudah cukup, aku muak dengan sikap mu." Kesal farel. "Sudah ku katakan pada mu, jangan ganggu aku. Ingat Alisha sampai kapan pun aku tidak akan pernah menikahi mu. Walaupun kedua orang tua kita menjodohkan kita, jangan harap semua itu terjadi." Ucap Farel menepis kadar tangan Alisha dan pergi meninggalkan gadis itu yang mematung di tempat nya.

Melihat Farel sudah naik mobil dan pergi meninggalkan nya, Alisha tersenyum. "Walaupun kau menolakku, aku akan terus mendekatimu. Dan ku pastikan kau akan menikah dengan ku, karena bagaimana pun caranya kau harus tetap menjadi milik ku." Ucap Alisha setelah itu pergi.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***