10. Membulatkan Tekad

"Uuhh, tidak kusangka aku bisa tidur dengan nyaman meski situasi sedang berbahaya." Adam melihat dia tertidur pulas dengan Jessica yang masih tertidur disampingnya. "Ini masih jam 6 pagi." Adam melihat jam di smartphone specialnya." "Kamu sudah bangun." Jessica membuka matanya saat melihat Adam duduk di kasur.

"Benar, jika nanti kamu bertemu dengan yang lain. Jangan bilang kita tidur bersama." Balas Adam. "Aku tahu, terlebih lagi kita tidak melakukan apapun." Adam mengangguk. "Bagus." Adam mengangguk.

Adam keluar dari kamar diikuti Jessica dibelakangnya. "Apa kamu bisa memasak." Tanya Adam. "Bisa." Balas Jessica mengangguk. "Bisakah kamu membuat sarapan untuk kita makan." Balas Adam. "Tentu, tapi kamu harus menemaniku saat berada di dapur. Aku takut semut-semut akan datang." Jessica merinding. "Baiklah." Adam mengangguk.

Adam dan Jessica berjalan ke arah dapur. Adam melihat mayat Nina yang tergeletak di lantai. "Apa kamu tidak ingin memindahkan dia." Tanya Jessica. "Setelah kita selesai sarapan, aku akan meminta bantuan doni dan dua muridmu, untuk mengubur mayat Nina dibelakang rumah." Balas Adam. Jessica mengangguk kemudian membuka lemari es dan mengambil beberapa telur dan sayuran.

1 jam kemudian Adam dan Jessica berada di ruang makan. "Baiklah, jangan lupa buang sisa makanan di tempat sampah dan bersihkan piring." Kata Adam. "Uuhh, baiklah." Jessica cemberut. Adam melihat Jessica yang sedang membersihkan piring bergumam. "Aku terbiasa memerintah, padahal dia bukan pembantuku."

Tidak lama kemudian Jessica selesai membersihkan piring. "Ayo ke rumah Ratih." Kata Adam mengambil pedang katana. "Ayo." Balas Jessica. Adam dan Jessica kemudian keluar rumah. Saat keluar rumah, Adam melihat satu zombie berlari ke arahnya. "Cari mati." Adam menarik katana kemudian menebas leher zombie. "Slasshh." Kepala zombie terjatuh di tanah.

"Ayo." Kata Adam melihat Jessica yang ketakutan. "Baik." Jessica mengangguk dengan gugup dan mengikuti Adam.

"Tok, tok." "Don, ini aku Adam. Cepat buka pintu." Teriak Adam. "Tunggu." Tidak lama kemudian Adam melihat seorang perempuan membuka pintu. Adam mengenal perempuan yang tidak lain adalah Katrine. Gadis sekolah yang paling cantik menurut Adam.

"Halo Katrine, dimana Doni." Kata Adam tersenyum memasuki rumah diikuti Jessica. "Halo kak Adam. Kak Doni sedang menemani Ratih yang sedang demam." Balas Katrine kemudian mengkunci pintu.

"Oohh, apa Ratih sakit." Jessica terkejut. "Benar Bu Jessica, Ratih tiba-tiba demam sejak tadi pagi." Balas Katrine. "Antar kami berdua melihat Ratih." Kata Adam. "Ikuti aku kak Adam, bu Jessica." Balas Katrine kemudian berjalan diikuti Adam dan Jessica.

Tidak lama kemudian Adam, Jessica dan Katrine tiba di kamar. "Oh, tidak kusangka semuanya berkumpul disini." Kata Adam melihat 8 orang berkumpul diruangan, termasuk Ratih yang terbaring di kasur.

"Oh, Adam rupanya itu kamu." Kata Doni melihat Adam. "Apa Ratih baik-baik saja." Adam berjalan ke arah Ratih yang sedang terbaring di kasur. "Seluruh badannya tiba-tiba sangat panas sejak tadi pagi." Doni cemberut. "Sangat panas." Kata Adam terkejut saat menyentuh dahi Ratih.

"Apakah Ratih sudah diberi obat." Tanya Adam. "Sudah, aku tadi memberinya obat penurun panas." Kata perempuan yang tidak lain Silvi. "Kalian jangan panik, ini pasti demam biasa." Kata Adam mencoba menghibur.

Doni menghela nafas mendengar kata Adam lalu berkata. "Karena kamu kemari. Kamu pasti butuh sesuatu." "Benar, aku ingin minta tolong kepadamu dan kalian berdua, untuk membantu mengubur mayat Nina." Balas Adam melihat kedua pemuda. "Ahh, apa pembantumu meninggal." Doni terkejut.

"Benar, dia meninggal karna serangan semut." Adam menghela nafas. "Glek." Semua orang diruangan menelan ludah. "Siapa nama kalian berdua." Tanya Adam kepada dua pemuda. "Namaku Bastian." "Namaku Samuel." Kata kedua pemuda. "Baiklah, Don, Bastian, Samuel ikut aku mengubur mayat Nina." Adam kemudian meninggalkan kamar.

"Dia tidak bertanya apakah kita setuju atau tidak." Doni cemberut kemudian mengikuti Adam dengan Bastian, dan Samuel dibelakangnya.

Beberapa menit kemudian Adam, Doni, Bastian dan Samuel berada di halaman belakang rumah Adam. "Ayo gali." Adam mulai menggali tanah dengan cangkul dibantu oleh Doni, Bastian dan Samuel.

1 jam kemudian Adam selesai mengubur mayat Nina. "Terimakasih atas bantuan kalian bertiga." Adam mengusap keringat di dahinya. "Tidak masalah kak." Bastian mengusap keringat di wajahnya. "Kalau begitu, ayo kembali kerumahku." Kata Doni. "Nanti aku akan pergi kerumahmu melihat Ratih." Balas Adam. Doni mengangguk kemudian pergi bersama Bastian dan Samuel.

"Aku akan istirahat beberapa menit, kemudian mulai membunuh zombie di sekitar tempat tinggalku." Adam menghela nafas kemudian berjalan ke dalam rumahnya.

Beberapa menit kemudian, Adam mulai berkeliling di area komplek rumahnya. "Baru 2 Menit berkeliling area komplek. Aku sudah bertemu beberapa zombie." Adam melihat 10 zombie yang berlari ke arahnya, kemudian memasang kuda-kuda bertarung. "Aku memegang senjata, sedangkan zombie tidak. Aku tidak boleh selamanya takut kepada zombie. Karena mahluk berbahaya di dunia ini bukan hanya zombie" Kata Adam bersungguh-sungguh.

Adam mengingat kematian Nina diserang kerumunan semut tadi malam. Hal itu yang membuat Adam untuk membulatkan tekad bertarung dengan zombie.

"Kemari kau zombie sialan." Adam berteriak kemudian berlari dan menebas kepala zombie. "Crash." "Bukk." Kepala zombie terjatuh di tanah. "Slasshh." "Slasshh." Adam berlari dan menebas kepala zombie dengan mudah.

"Masih belum." Adam menarik nafas kemudian berlari ke arah kerumunan zombie. "Slasshh." Adam memotong lengan zombie. "Woar." Melihat zombie masih menyerangnya. Adam menebas lehernya. "Aku lengah." Adam gugup kemudian berlari, menjauh dari kerumunan zombie.

30 menit kemudian Adam berdiri di atas mayat zombie. "Aku tidak tahu berapa banyak zombie yang sudah kubunuh." Adam menghembuskan napas kemudian melihat smartphone specialnya. Adam melihat dirinya menerima banyak pesan. "Semua pesan adalah pemberitahuan membunuh zombie. Langsung saja lihat status." Adam kemudian melihat status dirinya di smartphone specialnya.

Terpopuler

Comments

Nazrul

Nazrul

mantap

2022-12-13

0

Semau Gue

Semau Gue

si ratih ada 2 gitu?

2022-05-09

1

Reza

Reza

Awsdf

2022-04-12

1

lihat semua
Episodes
1 1. Mendapatkan Smartphone Canggih
2 2. Kecoa Mutasi
3 3. Zombie
4 4. Zombie II
5 5. Permintaan
6 6. Bertemu Ratih
7 7. Kembali
8 8. Godaan
9 9. Serangan Semut
10 10. Membulatkan Tekad
11 11. Evolusi
12 12. Gorila Mutasi
13 13. Terluka Parah
14 14. Steak Hewan Bermutasi
15 15. Tawaran
16 16. Melawan Zombie Evolusi
17 17. Konflik
18 18. Serangan Zombie
19 19. Melarikan Diri
20 20. Bertemu Guru Sekolah
21 21. Bertemu Penjahat
22 22. Pertempuran
23 23. Kematian Bunga Dan Intan
24 24. Mimpi Buruk
25 25. Pelampiasan
26 26. Melawan Anjing Bermutasi
27 27. Pergi Ke Kota Lain
28 28. Berpisah
29 29. Merry Agustina
30 30. Kehilangan Kendali
31 31. Bertemu Kenalan
32 32. Hari Yang Sial
33 33. Melawan Zombie Saat Terluka
34 34. Saudara Kembar
35 35. Melawan Musang
36 36. Tiba Di Kota Probolinggo
37 37. Istirahat
38 38. Bertemu Ratih
39 39. Tiba Di Kota Pasuruan
40 40. Kalajengking
41 41. Berburu Zombie Dalam Perjalanan
42 42. Ular
43 43. Invasi Zombie
44 44. Asal Mula Kejadian
45 45. Hal Baru
46 46. Reuni
47 47. Bercerita
48 48. Melawan Samsuri Dan Kelompoknya
49 49. Akhir Dari Pertempuran
50 50. Tiba Di Surabaya Volume 1 END
51 51. Regu Pembunuh Zombie
52 52. Zombie Kekuatan Tipe 2
53 53. Membunuh Ratusan Zombie
54 54. Evolusi Fase Ke 2
55 55. Evolusi Fase Ke 2 II
56 56. Curiga
57 57. Melarikan Diri
58 58. Apakah God Itu Ada
59 59. Zombie Tipe Daya Tahan
60 60. Santy
61 61. Melawan Puluhan Kucing
62 62. Serangan Burung Gagak
63 63. Istirahat
64 64. Meninggalkan Kota Malang
65 65. Melawan Ribuan Tikus
66 66. Upragade Smartphone Versi 3.0
67 67. Serum Super Soldier
68 68. Melepaskan Hawa Nafsu
69 69. Kembali Ke Surabaya
70 70. Bertemu Kembali Dengan Zombie Tipe Kecerdasan Volume II END
Episodes

Updated 70 Episodes

1
1. Mendapatkan Smartphone Canggih
2
2. Kecoa Mutasi
3
3. Zombie
4
4. Zombie II
5
5. Permintaan
6
6. Bertemu Ratih
7
7. Kembali
8
8. Godaan
9
9. Serangan Semut
10
10. Membulatkan Tekad
11
11. Evolusi
12
12. Gorila Mutasi
13
13. Terluka Parah
14
14. Steak Hewan Bermutasi
15
15. Tawaran
16
16. Melawan Zombie Evolusi
17
17. Konflik
18
18. Serangan Zombie
19
19. Melarikan Diri
20
20. Bertemu Guru Sekolah
21
21. Bertemu Penjahat
22
22. Pertempuran
23
23. Kematian Bunga Dan Intan
24
24. Mimpi Buruk
25
25. Pelampiasan
26
26. Melawan Anjing Bermutasi
27
27. Pergi Ke Kota Lain
28
28. Berpisah
29
29. Merry Agustina
30
30. Kehilangan Kendali
31
31. Bertemu Kenalan
32
32. Hari Yang Sial
33
33. Melawan Zombie Saat Terluka
34
34. Saudara Kembar
35
35. Melawan Musang
36
36. Tiba Di Kota Probolinggo
37
37. Istirahat
38
38. Bertemu Ratih
39
39. Tiba Di Kota Pasuruan
40
40. Kalajengking
41
41. Berburu Zombie Dalam Perjalanan
42
42. Ular
43
43. Invasi Zombie
44
44. Asal Mula Kejadian
45
45. Hal Baru
46
46. Reuni
47
47. Bercerita
48
48. Melawan Samsuri Dan Kelompoknya
49
49. Akhir Dari Pertempuran
50
50. Tiba Di Surabaya Volume 1 END
51
51. Regu Pembunuh Zombie
52
52. Zombie Kekuatan Tipe 2
53
53. Membunuh Ratusan Zombie
54
54. Evolusi Fase Ke 2
55
55. Evolusi Fase Ke 2 II
56
56. Curiga
57
57. Melarikan Diri
58
58. Apakah God Itu Ada
59
59. Zombie Tipe Daya Tahan
60
60. Santy
61
61. Melawan Puluhan Kucing
62
62. Serangan Burung Gagak
63
63. Istirahat
64
64. Meninggalkan Kota Malang
65
65. Melawan Ribuan Tikus
66
66. Upragade Smartphone Versi 3.0
67
67. Serum Super Soldier
68
68. Melepaskan Hawa Nafsu
69
69. Kembali Ke Surabaya
70
70. Bertemu Kembali Dengan Zombie Tipe Kecerdasan Volume II END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!