Tidak sengaja mendengarkan gumaman warga sekitar yang mengatakan mereka sebagai pasangan yang bertengkar, Yin Jinze tiba-tiba menarik sudut bibirnya ke atas saat dia membiarkan Qiuxi melihat ke arahnya.
"Istriku kau masih marah pada ku?"
"Aku tahu kamu marah, maafkan aku."
Qiuxi masih tetap tidak menggubris berbagai perkataan yang di lemparkan pria itu. Dia berniat terbang untuk menghindari dirinya yang menjadi pusat perhatian banyak orang-orang di sekitarnya, tapi sebelum dia sempat melakukannya, sepasang tangan seketika melilit tubuhnya dan melingkari pinggang dengan kuat.
Yin Jinze bergumam pelan. "Lalu.. biarkan aku memelukmu untuk menghentikan amarahmu."
Qiuxi terdiam selama beberapa saat sebelum dia memberontak dan mencoba untuk melepaskan tangan yang memeluk tubuhnya dengan kencang, namun tenaga yang di miliki tubuh asli Lin Qiu Xi dari tubuhnya yang masih kecil tidak berdaya melawan seseorang yang hampir dua kali tinggi tubuhnya.
Karena tenaganya lemah di hadapan pria itu, Qiuxi mendesis. "Apa yang kamu lakukan! Orang-orang memperhatikan kita!"
Pria bertopeng perak itu melihat sekeliling nya, dia hampir lupa mereka telah menarik perhatian sebagai sepasang kekasih yang bertengkar. Melihat sekelilingnya membuat Yin Jinze semakin melebarkan senyumannya.
"Istriku apa kamu merasa tidak nyaman hanya karena orang-orang terus menatap kita?"
Sebelum sempat bereaksi Qiuxi merasakan dua tangan telah mengangkat tubuh kecilnya dan menenggelamkannya di sebuah gendongan dan entah sejak kapan mengubur seluruh wajahnya ke sebuah dada yang bidang dan kokoh. Dengan sekali kedipan mata keduanya lenyap begitu saja di hadapan semua orang, membuat semuanya ternganga kaget tanpa terkecuali Qiuxi sendiri.
Qiuxi terdiam menatap wajah tanpa ekspresi yang mengangkat tubuhnya seperti mengangakat sepotong wortel, sedangkan hatinya di pehuni umpatan dan berbagai cibiran untuk pertama kalinya dia di permainkan tak berdaya oleh seseorang.
Mereka berada di antara udara cukup lama membuat Qiuxi bertanya-tanya pria bertopeng perak membawanya terbang tanpa menggunakan pedang.. Apa protagonis Yin Jinze itu mengetahui trik rune yang hanya di ketahui Qiuxi?
Saat melihat kemampuan Yin Jinze secara langsung, akhirnya dia tidak tahan untuk bertanya. "Kau menggunakan rune terbang tingkat tinggi seperti ku?"
Yin Jinze menggelengkan kepalanya. "Tidak, ini hanyalah qigong aku bisa mencapai tempat tujuanku dengan satu lompatan."
/Qigong : ilmu meringankan tubuh.
Qiuxi tidak berpikir jika ilmu meringankan tubuh Yin Jinze akan sejauh ini? Mungkin karena itulah dia menemukan Qiuxi dengan begitu mudahnya padahal Qiuxi sendiri sudah menyamarkan hawa keberadaannya dengan trik dari sistem.. tapi protagonis Yin Jinze mampu menemukannya seperti menemukan segelindinggian debu, alias sangat dan terlalu mudah.
Jadi Qiuxi semakin yakin jika kultivasi pria yang memakai topeng perak itu lebih tinggi dari para penatua yang pernah di temuinya dan bahkan bisa menjadi kultivator tertinggi di benua tengah ini. Anehnya Qiuxi merasa dengan kekuatan seperti itu Yin Jinze tidak akan membahayakannya.
Begitu memikirkan protagonis pria Yin Jinze itu tidak memiliki niat buruk padanya Qiuxi memutuskan berhenti melakukan perlawanan dan mengikuti alur yang di buat oleh sistem.
Ketika Yin Jinze merasakan Qiuxi berhenti berjuang dan memberontak, tiba-tiba saja seulas senyuman yang hangat menghiasi dari balik topeng peraknya. "Aku senang kamu cukup penurut.."
Setelah beberapa waktu mereka berhenti di dataran tinggi dan Yin Jinze menurunkan Qiuxi di sana, dia tiba-tiba berbicara. "Ini adalah bukit Huiyi."
Tidak ada yang istimewa dari bukit itu selain tempat yang cukup suram tanpa tanda kehidupan. Pepohonan kering tanah yang retak dan sisa-sisa tulang rangka manusia terlihat sejauh pandangan mata membuat Qiuxi sendiri kebingungan apa alasan dia di bawa ke tempat yang sepertinya telah terjadi pembantaian besar-besaran.
Jadi dia tidak tahan untuk bertanya. "Bukit Huiyi?"
Yin Jinze mengangguk.
Qiuxi bisa melihat meski wajah di balik topeng perak itu tanpa ekspresi tapi matanya menyimpan kesedihan yang dalam untuk waktu sangat lama.
"Seorang perempuan cantik dengan mata berwarna hitam dan seorang pria gemuk biasa, tempat ini yang dulunya menjadi saksi kisah mereka. Sayangnya kisah mereka berakhir tragis dan tercipta bukit suram seperti yang kamu lihat sekarang."
Pria itu memunculkan kecapi berwarna hitam malam dari cincin penyimpanannya lalu dia bertanya. "Istriku, kamu bisa bermain kecapi?"
Qiuxi segera menggelengkan kepalanya dan berkata sejujurnya. "Kecapi? Tidak! Aku bahkan belum pernah menyentuhnya!"
"Kamu pandai memainkannya." Yin Jinze berkata sangat pelan, dia kemudian tersenyum. "Aku akan mengajari bagaimana cara memainkannya."
Sesaat kemudian setelah ucapannya jatuh, Yin Jinze mengangakat tangannya dan mengepaskan setiap ujung jari mereka sebelum tangan-tangannya yang berukuran lebih besar menuntun tangan kecil Qiuxi untuk saling memetik senar kecapi dan memainkan nada-nada yang membuat Qiuxi sendiri merasa nyaman seolah-olah dia melupakan jejak ketakutannya pada dunia yang palsu ini.
Qiuxi melihat ke langit jutaan bintang terlihat lebih besar, langit yang luar biasa indah di atas bukit Huiyi. Meskipun dekat dengan pasar gelap yang sedang kebetulan mengadakan festival, tetapi keributan dari festival itu tidak menyentuh ke tempat mereka sedikitpun menjadikan tempat di sekitar keduanya lebih tenang dan sepi yang hanya keributan suara kecapi yang bisa di dengar mereka.
Saat Qiuxi bisa sedikit demi sedikit memainkan kecapi tanpa bantuan dan arahan Yin Jinze, suara seruling tiba-tiba terdengar dan mengiringi permainannya membuat Qiuxi menoleh ke arah pria yang duduk tepat berada di sampingnya.
Qiuxi menoleh dan memperhatikan seruling berwarna seperti kecapi yang di pegang olehnya yaitu warna pekat yang tidak ada bedanya dengan sehitam malam, warna kelam yang bisa memberikan suara yang begitu indah tetapi menyimpan jejak kepedihan yang tiada batas.
Qiuxi segera berhenti dan menarik ujung-unjug jari tangannya dari kecapi, dia lalu bergumam pelan. "Permainan yang sangat bagus.."
Senyuman memikat kembali di perlihatkan oleh wajah rupawan di balik topeng perak itu, yaitu sebuah senyuman kepuasan saat Yin Jinze berkata. "Aku tahu."
Setelah mereka selesai menikmati memainkan musik di bukit Huiyi di tengah-tengah kegaduhan festival, kemudian Yin Jinze membawa Qiuxi dengan gendongan seperti sebelumnya, dia kemudian menjentikkan ujung jari kakinya dan terbang dengan kecepatan lebih tinggi.
Merasa hawatir tekanan angin membahayakan Qiuxi dari kecepatan tingginya saat menggunakan ilmu meringankan tubuh, diapun menyelimuti sekeliling Qiuxi dengan auranya yang berwarna hitam yang pekat dan di sisi lain Qiuxi masih diam dan juga terlihat lebih patuh tetapi hatinya kali inipun masih tetap mengumpat dan mencibir pria bertopeng perak itu.
Dalam waktu singkat Lin Qiuxi merasakan kakinya sudah di atas tanah dan Yin Jinze menurunkannya, matanya menatap Qiuxi lekat-lekat. Tatapan mata yang sangat dalam, sangat jauh seolah-olah tatapan mata yang bisa menembus Qiuxi dari luar sampai ke dalamnya hingga hal terkecil yang mungkin di sembunyikan Qiuxi, Yin Jinze akan mengetahui semuanya seakan kerahasiaan yang di miliki gadis itu semuanya terekspos besar-besaran di mata Yin Jinze.
"Mata yang indah..." Setelah beberapa saat melihat mata Qiuxi, Yin Jinze mendekat. "Sampai jumpa lagi.."
Qiuxi terlalu terkejut untuk bereaksi saat mata kanannya di cium pihak lawan, kemudian mata kirinya pun mengalami nasib yang sama. Mendapatkan hal-hal yang tidak bisa dia perhitungkan dengan cerita asli novelnya, Qiuxi merasa tercengang dan matanya melebar, menyusut.
Dia melihat wajah Yin Jinze dengan ketelitian di setiap jengkal di bagian wajahnya, terutama mata Yin Jinze saat di bawah cahaya bulan maka akan terlihat seolah-olah kornea itu berwarna merah keunguan.
Ketika Yin Jinze menghilang di hadapannya dalam hitungan detik, satu hal yang belum Qiuxi pikirkan yaitu pria itu membawanya kemana.
Qiuxi mengangakat kepalanya untuk menemukan sebuah gedung tinggi di hadapannya dan dia bergumam pelan.
"Penginapan Gerhana Bulan Sabit.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Yen Lamour
👍👍 dicicil dulu ya kak bacanya, semangat terus 🤗
“Silence” hadir bersama “Cinta dan Dendam”🥰
2022-04-25
1
Yamti Suwadi
☕☕☕☕☕
2022-04-01
2
Yamti Suwadi
🆙🆙🆙🆙🆙
2022-04-01
1