Konsekuensi dari sistem : ibu Qiuxi? (revisi)
[Ding.]
Suara sistem kembali berputar di kepala Qiuxi. [Karena anda tidak mematuhi misi dan tidak mengikuti cerita novel aslinya. Persiapkan diri anda untuk menerima konsekuensi besar~]
Setelah suara sistem itu jatuh ke kepala Qiuxi dan membuatnya berdengung, untuk beberapa alasan Qiuxi tidak tahu dia sekarang sedang ada di mana, tapi yang jelas dia seperti kembali lagi ke abad ke-21 lebih tepatnya mengulangi masa lalunya sendiri. Yaitu ketika dia masih berada di Jakarta lebih tepatnya terjadi saat ayah kandungnya Indonesia menginggal karena penyakit jantung akibat perusahaan JX grup di ambil alih oleh saudara Qiu Liang dari China.
Saat ayahnya yang penuh senyuman hangat, dan keramahan yang tidak berujung itu sudah meninggal, kini Qiu Liang hampir memiliki nasib yang sama..
Qiuxi terlihat seolah berdiri di depan pintu rumah sakit, berdiri dengan kaki yang mematung di depan pintu unit gawat darurat, ketika lampu merah itu padam tidak lama kemudian seorang dokter segera keluar dari sana.
Dokter itu membuka penutup maskernya dan bertanya padanya. "Apa kamu keluarga dari pasien?"
Qiuxi mengangguk. "Dia aniang.."
/Aniang : ibu.
Meskipun dia lahir dan hidup di Indonesia sekalipun, karena ibunya adalah orang China jadi Qiuxi tidak bisa lupa dengan aksen kuno yang ada di sana, termasuk jenis panggilan sekalipun.
Dokter yang tahu seluk-beluk Qiuxi itu yang mendengarnya langsung tidak bisa menyembunyikan ekspreksi kesedihannya, dia berkata dengan suara sedih. "Maaf, kami sudah melakukan pengobatan yang terbaik. Tapi, aniang mu.. aniang mu tidak bisa selamat."
Saat mendengarnya Qiuxi tidak percaya, dia segera mendobrak pintu UGD dan berlari menghampiri orang yang satu-satunya berbaring di ruangan itu dan dia langsung memeluk orang yang wajahnya sudah tertutupi selimut rumah sakit.
Qiuxi berteriak dengan seluruh paru-parunya. "Aniang! Aniang, kamu.. kamu berjanji tidak akan meninggalkan Qiu'er sendiri kan. Di dunia ini, siapa yang akan menerima Qiu'er selain aniang.. aniang, kamu.. jangan pergi."
Dia menarik ujung selimut rumah sakit itu sampai memperlihatkan kulit wajah Qiu Liang membeku, wajah orang itu memutih dan memucat, sekaligus semua kulit-kulitnya sudah berubah membiru dan hampir kaku.
Qiuxi yang melihat kulit Qiu Liang seperti orang mati dan tidak ada lagi jejak-jejak fitalitas kehidupan yang tersisa, Qiuxi langsung meraung keras seolah-olah menggunakan semua suara yang ada di dalam paru-parunya.
"Aniang kamu berjanji akan melihat Qiu'er menjadi orang yang kuat!"
Merasakan dinginnya ujung jari Qiu Liang yang sudah berubah memucat, Qiuxi menjadi sangat panik namun matanya masih berusaha agar tetap tegas. "Aniang, di masa depan Qiu'er akan menjadi dokter sampai aniang.. kamu, tidak perlu sakit lagi."
"Qiu'er akan menjadi orang yang kuat, orang yang memiliki kekuatan segalanya dan orang yang pandai jenis pengobatan apapun. Sampai Aniang tidak perlu sakit lagi, aniang.. kembali, jangan pergi.."
[Ding.]
[Konsekuensi besar dari pembangkangan misi, traumatis masa lalu sudah berhenti 10% 50% 100% Selamat, pelanggan sekarang bisa membuka mata~]
Suara sistem itu masih terdengar menjengkelkan di telinga Qiuxi. [Harap pelanggan untuk ke depannya selalu menepati misi~]
Mata Qiuxi mengerjap pelan, alisnya dan keningnya mengeryit, saat bulu matanya bergetar dia perlahan membuka matanya. Dia terbangun dari mimpinya yang masih dia ingat sangat jelas dan terasa sangat nyata yang sangat berdampak kehidupnya di masa lalu.
Kejadian kematian Qiu Liang karena pernyakit, membuat Qiuxi mengalami traumatis yang sangat parah.
Karena dia hanya hidup berdua saja dengan Qiu Liang, saat Qiuxi kedua kalinya kehilangan seseorang.. kejadian itu akan menimbulkan trauma psikologisnya dan membuatnya merasa syok berat seperti jantungnya adalah puing-puing daun kering di musim gugur yang mudah remuk kapan pun dan di manapun.
Bahkan setelah dia mengalami trasmingrasi, mencoba melupakan traumatisnya. Saat dia kembali mengingat kematian Qiu Liang, perasaan kehilangan itu kembali merambat ke jantungnya, membuat seluruh darahnya tiba-tiba terasa mendidih dan udara di paru-parunya terasa memuncak karena menguap.
Cukup dia menjadi orang yang lemah, dia sudah mengalami trasmingrasi. Setidaknya di kesempatan kehidupan ke-duanya ini, Qiuxi harus mewujudkan keinginannya yang tidak bisa dia wujudkan di kehidupan sebelumnya.
Menjadi kuat, memiliki seseorang di sisinya.. karena dia trauma jika kehilangan seseorang yang berarti, dia harus menjadi seorang tabib yang hebat sampai-sampai semua orang yang berdiri di sisinya, tidak akan mengalami sakit lagi.
Saat tekad luar biasa kuat itu melebur ke dalam daging dan semua tulang-tulangnya, Qiuxi yang baru saja sadar dari hukum sistem mencoba untuk langsung berdiri.
"Nona, anda harus istirahat dulu dan duduklah." Feng Shui sedikit kesusahan untuk berdiri tegak, dia menghalangi Qiuxi agar tidak bangkit dan dia memaksa Nonanya itu agar tetap beristirahat.
Meskipun kepala Qiuxi masih berdenyut karena sistem, dia mengeryitkan alisnya dan bertanya pada Feng Shui. "Kamu terluka?"
Qiuxi bisa melihat perban di dadanya Feng Shui adalah luka yang mungkin di dapat saat pertarungannya melawan Xiao Sishan. Saat melihat luka bernganga itu yang ada pada Feng Shui, Qiuxi langsung mencibir pada sistem.
"Apa sistem seperti mu tidak ada untungnya sama sekali? Kau bilang akan membuat protagonis Yin Jinze di novel ini yang melawan Xiao Sishan, kenapa Feng Shui bisa terluka? Apa kau amplas kayu yang benar-benar tidak ada gunanya?"
[....] Sistem diam sejenak. [Yah, dia memang datang.]
[Tapi setelah kalian di buat tidak berdaya, protagonis pria Yin Jinze baru datang menyelamatkan kalian berdua.]
Qiuxi menarik ujung alisnya. "Kenapa aku tidak tahu?"
Sistem mendesah nafas panjang. [Kan kamu pingsan, mana bisa tahu!]
Qiuxi, "...."
Feng Shui hanya mengusap kecil perban kasa yang melilit lukanya, dia berkata tanpa ekspresi tapi suaranya masih lembut tidak pernah berubah sedikitpun. "Aku baik-baik saja, ini hanya luka kecil yang meleset dari jantung.. jadi Nona tidak perlu merasa khawatir."
Luka yang meleset sedikit saja dari jantung bisa di bilang sebuah keajaiban, karena serangan Xiao Sishan sepertinya tidak berniat meloloskan siapapun dari kematian. Jadi meleset yanga seharusnya di arahkan ke jantung, bisa di bilang Feng Shui cukup beruntung.
Meskipun demikian, Feng Shui ingin mengutuk dirinya sendiri yang tidak bisa mengimbangi lautan kekuatan Xiao Sishan.
Seolah kultivasinya yang sudah mencapai tahap master tidak berguna di hadapan Xiao Sishan sama sekali, saat dia tidak bisa membaca kultivasi pihak lawan pasti perbandingan kekuatan mereka seperti bumi dan langit.
Mungkin jika Feng Shui sekarang lebih kuat dan mampu memberi tiga serangan pada Xiao Sishan mungkin sekarang dan di masa mendatang, Nonanya tidak akan berurusan dengan orang seperti Xiao Sishan lagi.
Saat dia di buat jatuh karena di lumpuhkan, Feng Shui juga kehilangan kesadarannya dan saat tiba-tiba siuman, dia hanya tahu mereka telah berada di kekaisaran Beifang yang berada di wilayah utara dan semua jenis lukanya yang dia dapatkan dari pertempuran juga mendapat pengobatan, dan dia sadar lebih dulu dari Qiuxi.
Beberapa hari saat mereka tidakk sadar, Feng Shui mendapatkan berita yang mengemparkan bagi mereka, berita mengenai kekacauan di kekaisaran Nanfang sekaligus berita terbunuhnya permaisuri Nanfang yaitu Xiang Xiang langsung tersebar begitu cepat, kematian permaisuri itu sedikit tragis karena menurut rumor.. Xiang Xiang di bunuh oleh anak tirinya sendiri.
Sementara kaisar Nanfang, Lin Chen sekarang keberadaannya tidak di ketahui setelah Nanfang di serang oleh sekumpulan orang yang berasal dari Perguruan Bukit Darah yang pasti perintah penghancuran itu berasal dari Xiao Sishan.
Saat semua yang dia dapatkan hanya kabar buruk, Feng Shui berkata dengan sangat hati-hati. "Nona.. aku mendapat kabar dari Nanfang bahwa keadaan kekaisaran sekarang sudah di serang oleh Xiao Sishan. Dan juga.. permaisuri Xiang menurut kabar sudah terbunuh di tangan Cheng Huo saat pelengseran kursi kaisar Lin Chen."
Qiuxi yang mendengarnya langsung terkejut, dari penghukuman sistem dia baru saja di ingatkan seberapa sakitnya kehilangan seorang aniang..
Tapi, apa di kehidupan sebelumnya dan di kehidupannya yang sekarang apa dia harus kehilangan seseorang aniang.. lagi?
Apa Qiuxi tidak bisa merubah apapun.
Dia tersenyum sakit. "Siapa yang meninggal, siapa yang mati? Feng, jangan bilang itu aniangnya putri ini.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Hindun
sehat selalu thor
2022-04-11
1
Yamti Suwadi
terus
2022-03-27
3
Yamti Suwadi
lanjut
2022-03-27
3