Seharusnya dia tidak bertemu protagonis pria di novel secepat ini!(revisi)
Feng Shui yang memperhatikan Qiuxi gugup dan tidak percaya dengan sarannya menyamar sebagai pedagang sayuran, dia mencoba untuk menghiburnya. "Jangan gugup Nona, jika kamu terlihat gugup sedikit saja itu terlihat sangat mencurigakan."
Kini Feng Shui dan Qiuxi berjalan di pasar dengan Feng Shui yang mendorong gerobak lobak sedangkan Qiuxi membawa keranjang lobak di tangannya dan dia memakai penutup kepala yang berwarna hitam untuk menutupi sebagian wajahnya.
"Feng Shui apa kita aman karena kita terang terangan lewat di jalur utama" Qiuxi mengeryitkan keningnya.
Karena dia tidak menerima pernikahan Xiao Sishan yang seharusnya di terima oleh Lin Qiu Xi yang asli, dia tidak bisa memperkirakan apa yang akan terjadi selanjutnya dan lagi dia juga tidak ingin mencoba meminta bantuan dari sistem.
Feng Shui tersenyum sedikit. "Paling-paling juga kita dihadang prajurit mabuk yang idiot."
Mereka kemudian kembali berjalan di jalan menuju gerbang utama, saat mereka hampir sampai di sana, dari jauh sudah terlihat sekumpulan prajurit yang sedang melakukan pemeriksaan pada jalur keluar masuk.
"Semuanya baris! Para prajurit cepat geledah setiap inci bawaan mereka!" Dari jauh Qiuxi bisa mendengar suara teriakan pemimpin mereka.
Qiuxi semakin gugup ketika dia dihampiri oleh seorang prajurit yang mengacak mengacak lobak mereka yang ada di gerobak.
Feng Shui hanya diam dan tersenyum ke arah Qiuxi dan dia bahkan terkesan tersenyum dengan sangat lembut saat dia berbicara pelan pada gadis itu. "Sssttt.. jangan khawatir."
Salah seorang prajurit mendatangi mereka. "Heeeiii!" penjaga itu yang menghampiri Qiuxi, saat dia berkata langsung tercium bau arak di mulutnya.
Saat melihat wajah Qiuxi di balik jubah, penjaga itu menghentikannya. "Berhenti! Wajah itu terasa familiar nona.."
Penjaga itu masih melihat wajah Qiuxi yang tertutup jubah sebelum dia menggelengkan kepalanya seperti orang yang baru saja di sambar petir.
"Ahhh.. huahh..! Aku terlalu linglung kenapa aku melihat putri Lin Qiu Xi di sini.. tidak.. tidak ohok!"
Penjaga itu berkata sebelum dia muntah karena mabuk berat. "Tidak! Itu mustahil.. ohokk..."
"Maaf... maaf..! Boleh lewat! Kalian tuan dan nona pedagang."
Qiuxi, "...."
Dia tidak tahu ternyata melarikan diri akan menjadi semudah ini dan saat dia berjalan keluar, dia tidak tahu harus menangis atau tertawa.
Tanpa curiga prajurit itu pergi sambil minum sake di tangannya lagi yang membuat orang sepertinya yang berasal dari abad ke-21 tercengang dengan seberapa bodohnya orang-orang di zaman dulu, bahkan jika di bandingkan dengan orang Indonesia yang tidak menerima pendidikan secara merata, ternyata orang yang mabuk lebih idiot dan keluar dari akal sehatnya
Jadi mau tidak mau dia harus mempercayai ucapan Feng Shui meskipun terkesan blak-blakkan dan terdengar main-main.
Saat mereka berhasil keluar, Feng Shui bertanya padanya. "Nona, aku benar mengatakan mereka hanyalah sekumpulan orang idiot."
Qiuxi hanya mengangguk tipis sebagai tanggapan, dia melihat ke arah Feng Shui dan berkata pada orang itu. "Feng Shui kau jangan mengikuti ku, aku ingin mencuci tangan di danau ini."
"Baik."
Feng Shui yang mendengarnya hanya bisa mengangguk mengerti. Semua ucapan yang keluar dari Lin Qiu Xi, apa yang di katakan gadis itu sudah seperti perintah yang harus dia ikuti.
Karena bagi Feng Shui, Lin Qiu Xi, Nonanya itu adalah segalanya.
Saat tidak lagi ada orang yang mengelilinginya, Qiuxi melihat ke area danau yang paling pas untuk di jadikannya tempat untuk di jadikan tempat membasuh muka, setelah dia berjalan cukup jauh dari Feng Shui akhirnya dia menemukan air danau yang jernih dan juga alirannya lambat dan tenang.
Karena dia berasal dari abad ke-21 tentu saja Qiuxi merasa penasaran dengan air yang ada di zaman kuno jadi menanggalkan pakaian luarnya untuk mencuci kakinya agar terasa lebih segar, dia lalu berjalan pelan ke tenggah danau yang terdapat sebuah pohon yang cukup rindang dengan bebatuan di bawahnya yang menjuntai sampai ke permukaan danau. Qiuxi berdiri di atas bebatuan itu, mengeraikan rambut panjangnya, sambil mencelupkan kakinya yang basah ke menapak di bebatuan dan air, kemudian suara gemricik air danau yang terdengar tampak melodi alam yang berasal dari cipratan kakinya yang hampir seputih giok.
Dia lalu mengangkat wajahnya sedikit untuk menikmati momen menangkan yang tidak pernah dia dapatkan ketika ada di Jakarta selain gedung pencakar langit atau asap kotor yang keluar dari pabrik, Qiuxi menatap langit melihat ke arah kekaisaran Nanfang dengan matang namun tanpa di sadari Qiuxi, ada seorang pria misterius yang mengamati setiap gerak geriknya di balik sisi pohon.
"Dia tampak sedih.." Pria itu bergumam saat dia melihat apa yang di lakukan Qiuxi seolah gadis itu mengemis perasaan kebebasan dan kebahagiaan, saat melihatnya mata pria itu turun ke bawah dan sedikit melunak.
Pria misterius itu mengenakan setelan pakaian cina kuno berwarna hitam dari atas ke bawah, dan di salah satu pinggangnya juga menggantung sebuah seruling bambu sehitam malam, seperti warna kegelapan di dunia ini yang hampir tidak bisa di putihkan atau di perbaiki.
Tak lama kemudian pria itu melihat Qiuxi menjatuhkan diri ke dalam danau, saat dia menunggu beberapa waktu dia merasa sangat panik karena sudah cukup lama gadis itu tercebur tapi sampai sekarang tidak terlihat tanda tanda apapun Qiuxi akan muncul ke permukaan, jadi pria itu segera menceburkan dirinya ke sungai menarik dan langsung menarik Qiuxi ke atas.
-Byur!
Qiuxi meronta saat tangan pria itu menarik lengannya.
Pria misterius itu masih menarik lengannya ke sisi danau, dia berkata dengan suara rendah pada Qiuxi. "Nona anda benar tidak apa-apa?"
"Uhuk uhuk.! saya... sangat baik-baik saja." Qiuxi yang tampak kesal dengan pria itu, karena sangking kesalnya dia juga memuntahkan seteguk air yang masuk ke dalam lehernya.
"Putri Lin Qiu Xi..?"
Pria misterius itu memanggil namanya, setelah jeda selama beberapa saat dia juga berkata. "Jangan bunuh diri Nona.. saya tidak tahu permasalahan anda, tapi nyawa itu sesuatu yang paling berharga. Jadi apapun permasalahannya anda di larang untuk bunuh diri."
Qiuxi, "...."
Dia sedikit terkejut bahwa pria asing itu mengetahui namanya dengan jelas, lebih tepatnya nama protagonis yang tubuhnya sedang dia pinjam, tapi sebagai seseorang yang berasal dari kota Jakarta yang dulu masih di masa kejayaan ketika ayahnya masih hidup, Qiuxi bisa berenang bebas di kolam renang dan menjadikannya suka bermain air. Jadi.. dia lebih terkejut ketika orang zaman kuno itu mengartikan tindakannya sebagai ingin bunuh diri dengan menceburkan diri ke danau.
Jika itu danau yang dalam dengan kedalaman beberapa meter, orang yang melihatnya akan salah mengartikan tindakannya sebagai bunuh diri.
Tapi danau itu hanya setinggi pusar orang dewasa dan orang sepertinya tidak akan mati jika terpeleset ke danau yang sangat.. sangat dangkal!
Bahkan orang yang tidak jago berenang sekalipun jika tercebur di sini siapapun orangnya, di jamin tidak akan mati!
Jadi saat dia melihat ke arah orang itu sebagai seorang gadis kota Jakarta yang jago berenang saat dulu dia di ajari oleh ayahnya, Qiuxi tidak tahan untuk mencibir. "Kau idiot ya? Apa kau tidak menggunakan otak dan kepalamu untuk melihat siapa orang yang ingin bunuh diri?"
Yin Jinze, "...."
"Daripada melompat ke danau yang dangkal, jika ingin mati sekalian saja aku bisa melompat dari atas tebing!" Qiuxi masih berkata meskipun dia sudah membaca novelnya dan tahu bagaimana karakteristik protagonis pria di novel, dia masih belum menyadari siapa orang yang ada di depannya.
"Sepertinya kamu terlalu bodoh dan berpikiran sempit untuk salah paham tuan, ha.. hachuu!"
Melihat Qiuxi yang bersin karena dinginnya air danau, Yin Jinze melepaskan mantel luarnya yang masih kering dan menaruhnya dengan hati-hati di pundak gadis itu.
Saat Qiuxi menarik kepalanya ke atas untuk melihat perawakan Yin Jinze, dia sangat termangu karena di cerita aslinya seharusnya tubuh Lin Qiu Xi yang dia pinjam sekarang..
Seharusnya dia tidak bertemu protagonis pria di novel secepat ini!
Yin Jinze berkata padanya. "Berhentilah mencibir ke arahku atau kau akan masuk angin."
Qiuxi, "...."
"Baik dan trimakasih." Katanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Emak Femes
semangat kak 💪💪
2022-05-15
3
Hindun
bagus Thor
2022-04-11
2
Yamti Suwadi
seharusnya
2022-03-26
3