Ketika Qiuxi terbang menggunakan rune ke arena panggung turnamen, semua orang yang melihatnya tidak tahan untuk berdecak kagum dan semua orang terpana sekaligus kebingungan saat mereka melihat seorang perempuan bertopeng emas terbang di udara tanpa pijakan pedang dan tanpa menggunakan item terbang apapun yang biasanya mereka gunakan.
Pengendalian pembuatan rune Qiuxi bisa di golongkan bahkan bisa menjadi seorang master rune yang ahli, karena ketika dia terbang, seolah-olah dia menggunakan qi spiritualnya yang tidak akan pernah habis atau ilmu meringankan tubuh yang hanya bisa di capai ketika seseorang mencapai tingkat kultivasi yang tinggi maka ilmu qigong yang biasa hanya sekedar sekali lompat sama halnya seakan terbang tanpa pedang.
Tapi Qiuxi, satu-satunya yang handal dalam rune yang juga bisa menggunakannya untuk segala jenis apapun.
Perempuan bertopeng emas dengan gaun merah darah itupun tersenyum sebelum melangkah menghampiri petarung yang tergeletak di atas turnamen.
"Dendam mu akan aku gantikan di sini.." Ketika ucapan itu jatuh, seseorang berteriak dan bertanya.
Dia adalah salah satu petarung yang memenangkan pertempuran dan yang satu-satunya berakhir masih hidup. "Alkemis Hantu... apa maksud perkataanmu!?"
Qiuxi melirik sejenak orang itu sebelum dia berkata. "Aku tadi berniat diam dan tidak ingin terlibat, tapi trik mu bukankah terlalu kejam untuk membunuh orang? Ini sejenis racun yang membuat seseorang seperti mati dengan kehilangan detak jantung dan nafasnya. Setelah seseorang itu kehilangan fitalitas kehidupannya, tapi orang itu masih bisa mendengar apa yang kita ucapkan dan telinganya masih berfungsi."
Qiuxi tiba-tiba berkata lebih dingin ekspresinya tidak bisa di lihat semua orang karena topeng emas yang menutupi wajahnya. Tapi yang jelas ucapannya itu mampu membuat seseorang ketakutan begitu mereka mendengarnya.
"Jika ingin membunuhnya lakukan secara cepat kau malah sengaja menghindari jantungnya agar bisa menyiksanya dengan kematian yang terlalu menyakitkan.. bukankah kau sendiri kurang biadab jika seperti itu?"
Petarung itu seketika wajahnya memucat dia berkata terbata-bata "Bukti apa yang kamu miliki sampai menuduhku melakukan kecurangan?!"
Dengan adanya Manual Racu Jiwa, Qiuxi dengan mudah bisa mengenali segala jenis racun apapun. Hanya mengetahuinya saja sangat mudah bagi Qiuxi, tapi membuktikannya tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Jadi dia berkata sejujurnya. "Aku tidak bisa membuktikannya."
Master Huo yang dari tadi mengamati sekarang tidak bisa hanya tinggal diam saja. "Alkemis, aku menghargai mu sebagai tamu penting di sini tapi bukan berarti kau bisa melewati batasan mu di turnamen milikku, menuduh petarung ku menggunakan trik curang untuk menang? Jika dia curang maka orang orang-orang ku bisa mengetahuinya lebih dulu."
Qiuxi menggelengkan kepalanya sangat samar, dia berkata pada master Huo. "Aku tidak merendahkan orang orang-orang mu yang tidak kompeten, tapi ini jenis racun yang tidak berbau dan berasa bahkan bentuknya tidak mudah di lihat. Aku hampir tidak menyadarinya sampai petarung ini tiba-tiba tumbang padahal tidak mengalami luka yang cukup serius."
Hanya Qiuxi yang mengetahui petarung yang tergeletak itu masih hidup meskipun keadaannya setengah sekarat, karena sudah tidak bisa di selamatkan lagi jadi Qiuxi memasukan racun jenis lain ke mulutnya sebagai racun tanpa rasa sakit yang bisa dengan mudah membunuh penelannya seketika.
Racun yang dia minumkan, merupakan racun yang dia racik sendiri dari Manual Racun Jiwa yang berbentuk bubuk dan akan bereaksi saat terkena ludah.
Meskipun Qiuxi bukan berasal dari dunia ini dan bahkan dia selalu beranggapan dunia di depannya palsu dan hanya karangan dari sebuah novel, tapi melihat orang lain kesakitan di depan matanya sebagai seorang yang selalu hidup menderita sebagai pengemis di Jakarta yang selalu mendapatkan kekerasan publik, Qiuxi tidak tahan melihat seseorang kesakitan.
Dia bergumam pelan. "Dengan begini, dia akan terbebas dari rasa sakit."
Bai Qingyun dan Huaran masih mencerna situasi tidak terduga dari gadis yang mereka bawa karena mereka tidak berfikir gadis yang berkulit putih seperti bunga mangnolia itu akan bertindak sejauh ini.
"...." Huaran menggelengkan kepalanya, bukan seperti ini tujuan Huaran membawa Qiuxi bersamanya tapi malah gadis kecil itu menghancurkan rencananya untuk mempromosikan Paviliun Seribu Obat di pasar gelap agar memiliki pengaruh yang lebih besar, tapi untuk sekarang harapannya sudah hancur berkeping-keping.
Qiuxi menunjuk petarung yang kehilangan satu tangannya itu. "Aku akan melawan mu sebagai petarung dan melanjutkan dendam dia, apa kau berani?"
Petarung itu jelas mendesis dan mencibir. "Apa kau gila! Lebih baik kau membiarkan aku pergi! Tanganku sudah terputus dan tenagaku hampir habis! Tentu saja aku yang akan kalah melawan tamu penting seperti mu!"
Saat mengatakannya dia juga meninggalkan arena, jadi Qiuxi mau tidak mau membiarkan orang itu pergi.
Di sisi lain Huaran langsung turun ke panggung turnamen kemudian di ikuti Bai Qingyun, Mereka berdiri di sebelah Qiuxi.
Setelah dia berhenti, Huaran langsung memberikan hormatnya pada Master Huo. "Master Huo tolong maafkan tindakan Alkemis, aku seenak hati membawanya kemari karna Alkemis Hantu adalah kenalan baik dari paviliun kami tapi aku tidak mengira akan terjadi keributan sampai seperti ini.."
Master Huo tersenyum dan berkata sopan. "Tidak apa-apa Penatua Hua lagipula ini hanya kesalahpahaman kecil.''
Bai Qingyun juga memberi hormat seperti yang di lakukan Huaran. "Semoga hal ini tidak mempengaruhi hubungan baik Paviliun Seribu Obat dengan turnamen ini di kemudian hari."
Di malam harinya master Huo telah menawarkan mereka bermalam di ruangan yang sudah di sediakan turnamen untuk beristirahat tapi Huaran menolaknya dengan ramah, meskipun pelayanannya baik tapi kegaduhan sering terjadi di sana jadi mereka bertiga lebih nyaman menginap di penginapan saja
"Pelayanan di sini sangat memuaskan master Huo, tapi aku akan mengajak Alkemis untuk berkeliling di pasar gelap dan kami juga akan menginap di Penginapan Gerhana Bulan Sabit.''
Qiuxi, "...."
Penginapan Gerhana Bulan Sabit adalah penginapan yang paling besar di pasar gelap meskipun menempuh jaraknya lumayan jauh dari turnamen saat ini.
Di pasar gelap sendiri penginapan memang tidak mudah di cari dan hanya ada satu hingga dua penginapan, alasannya sering terjadinya perkelahian dan kerusakan beberapa perabotan yang tidak mau mengganti rugi sehingga beberapa penginapan akan bangkrut dan kemudian menutupnya.
Ketika mereka sampai di jalanan luar, Huaran mengelus jenggot putihnya "Untung masalah tadi tidak semakin rumit Qiu'er, aku tahu kamu seseorang yang hebat karena mampu membuat segala jenis rune tapi bukan berarti kamu bisa bertindak sembrono sesuka hati tanpa pikir panjang dua kali."
Qiuxi berhenti berjalan dan dia lalu menengok ke belakang pada Huaran yang berjalan satu langkah di belakangnya.
Dia tertawa tipis. "Pemikiran orang seperti ku dan pemikiran seorang kultivator seperti kalian tidak akan pernah sama."
Di kehidupannya yang sebelumnya, Qiuxi hanya punya satu nyawanya sebagai barang yang dia punya. Karena dia hanya mempunyai nyawa dan tidak memiliki apapun, dia menjadi sosok yang lebih menghargai sebuah kehidupan dari pada siapapun dan baik itu kehidupan orang lain.
Meskipun kehidupannya sebelumnya menyakitkan dan membuatnya mengalami segala jenis rasa sakit dan penderitaan tidak berujung.. bagi Qiuxi nyawa adalah hal yang paling memiliki nilai.
Bukan seperti kultivator di dunia ini yang menganggap nyawa orang-orang rendah dan orang lemah hanya sebatas mencabut rumput dari akarnya.
Saat mereka berdebat, Bai Qingyun tiba-tiba membuka suaranya. "Qiu'er, pemikiran apa yang menurut mu tidak akan pernah sama?"
Bai Qingyun bertanya seolah-olah gadis bergaun darah itu tidak terikat dengan apapun di dunia ini, bahkan pemikiran Qiuxi sepertinya tidak ada untuk dunia ini.
Qiuxi hanya terdiam sejenak karena sulit untuk menjelaskan sebenarnya dia berasal dari abad lain, seseorang yang mengalami trasmingrasi ke cerita novel dan sebenarnya dunia di depannya.. menurutnya sama sekali bukan dunia yang sesungguhnya.
"Aku dari kekaisaran Nanfang kecil, tentu saja cara berpikir ku dengan kalian akan jauh berbeda."
Huaran mengangguk. "Itu benar."
Melihat adanya kedai arak yang lumayan ramai membuat Huaran ingin mencicipi beberapa tegukan, jadi dia segera mengajak mereka untuk beristirahat di kedai.
Setelah duduk di meja kosong Huaran kemudian memanggil pelayan kedai "Kedai ini cukup ramai apa arak nya terasa enak?"
Pelayan kedai mengangguk. "Tentu akan sesuai lidah anda tuan, anda harus membayar terlebih dahulu satu guci hanyalah satu keping perak."
"Bawakan aku tiga guci." Huaran memberikan tiga keping perak.
Pelayan itu kembali berkata sebelum dia kembali ke dalam kedai untuk mengambil tiga guci arak. "Segera saya bawakan arak terbaik kami dan silahkan tuan-tuan untuk menunggu terlebih dahulu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Yamti Suwadi
🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙
2022-03-30
5
Yamti Suwadi
☕☕☕☕☕☕☕
2022-03-30
2
Yamti Suwadi
🆒🆒🆒🆒🆒🆒🆒
2022-03-30
1