Pak Indra masih belum melangkah kan kaki untuk meninggalkan nisan yang bertuliskan nama istrinya itu.Dia masih ingin menemani istri nya.Dia masih ingin berada di samping istri nya.Dan bahkan dia tidak mau melepaskan pelukan nya terhadap nisan istrinya.Dulu dia dapat memeluk tubuh istrinya.Tapi kini dia tidak bisa .Jangan kan memeluk istrinya ,melihat wajah istrinya pun dia sudah tak bisa.Dia hanya kini hanya bisa melihat nisan yang bertuliskan nama mya.Dia hanya bisa memeluk nisan nya bukan tubuh istri nya.
Sama hal nya dengan Sylvi sedari tadi dia tidak berhenti menangis.Dia memeluk gundukan tanah tempat mami nya di kebumikan.Seakan akan dia ngak percaya kalau mami nya sudah berada di bawah gundukan tanah itu.Dia yang masih terlalu kecil untuk mengalami pahit nya arti kehilangan.
Dia berusaha mengais-ngais tanah .Dia berpikir dengan cara itu dia akan melihat wajah mami nya kembali.
"Mami....bangun..."
"Jangan tinggal i Sylvi"
Tangis Sylvi .
"Papi...kenapa mami ngak bangun-bangun"
"Kenapa mami di buat di gundukan tanah ini"
Ucap Sylvi dengan nada polos nya kepada papi ny.
"Sayang denger i papi yah,,,,mami Sylvi udah ngak ada...kita sayang sama mami nya Sylvi tapi Allah jauh lebih sayang sama mami"
"Kamu harus ikhlas yah sayang ,,..agar mami tenang di alam sana"
Ucap Pak Indra berusaha menenangkan anak nya walau pun sesungguh nya hati pun belum sepenuhnya merelakan kepergian istrinya.Di samping Sylvi ,Putri duduk diam seribu bahasa.Dia hanya sesekali saja meneteskan air mata.Entah itu air mata sedih karena kehilangan sahabat bohongan nya atau itu air mata bahagia karena sejauh ini rencana nya berjalan mulus bagaikan aspal .Tidak seorang pun yang tau.Hanya hatinya lah yang tau itu.
Hari sudah hampir sore,dengan berat hati Pak Indra dan anak nya meninggalkan makam orang yang sangat mereka cintai.Dengan langkah yang begitu lemas mereka berjalan menuju parkiran.Indro yang sedari tadi setia di samping bos nya langsung membuka kan pintu mobil untuk bos nya.
Indro sudah menghidupkan mobil .Dan mulai mengendarai dengan kecepatan sedang.Selama perjalanan semua hanya diam membisu dengan pikiran masing-masing.Tidak ada perbincangan di dalam mobil itu.
Tak terasa mobil sudah sampai di istana pak Indra.Dia langsung turun bersama Sylvi dan Putri."Putri...kamu pulang saja .Saya mau istirahat."
"Ucap Pak Indra dengan nada cuek"
"Baik mas...sekali lagi turut berduka ya mas,,mas harus sabar ,jangan berlarut-larut dalam kesedihan.Karena mas juga harus memikirkan Sylvi."
Ucap Putri dengan nada sok imut nya.
"Sayang ,,tante pulang dulu yah,,Sylvi juga harus sabar,harus jadi anak yang kuat ,ngak boleh cengeng .Nanti kalau ada apa-apa Sylvi boleh hubungi tante ya.Tante akan selalu ada buat Sylvi"
Ucap Putri kepada Sylvi .
Sylvi hanya mengangguk kan kepala nya saja.
Putri langsung pulang saat itu ke rumah nya.Karena hari sudah hampir malam.Dia segera naik taksi dari depan rumah Indra.Sementara Sylvi dan Indra langsung menuju kamar masing-masing.
Di dalam taksi Putri terlihat sedang tersenyum.Bagaimana dia tidak tersenyum rencana nya berjalan sesuai harapan.Kini langkah selanjutnya dia harus memperkuat akting di depan Mas Indra dan Sylvi.Semakin bagus akting nya maka semakin cepat pula dia sah menjadi anggota keluarga pak Indra.
"Aku udah ngak sabar "
"Tapi kapan yah kira-kira mas Indra akan melamar aku??"
"Dia ngak mungkin lah ngak melamar aku,secara itu kan permintaan terakhir istrinya"
Guman nya dalam hati sambil tersenyum.
"Nanti kalau aku sudah berhasil masuk ke dalam keluarga mereka ,aku ngak bakal hidup susah lagi.Aku akan hidup mewah seperti dulu lagi.Kesana kemari naik mobil.Uang bulan an banyak.Bebas mau shopping ,ngak mikirin ini itu.Aduh pokoknya aku bakal bahagia nanti"
"Ingat Indra aku akan datang ke keluarga mu untuk menghancurkan hidup mu.Akan ku pastikan kelak nanti kau juga akan merasakan gimana sakitnya harus jatuh miskin."
Ucap nya dalam hati sambil tersenyum sendiri.Sampai-sampai dia tak sadar kalau taksi yang dia naik i sudah berhenti di depan kontrak an nya.Dia langsung turun dan membayar tarif taksi nya.
Dia melangkah kan kaki ny menuju kontrak an ny.Disana terlihat anak-anak nya sedang belajar.
"Mama dari mana saja ma"
"Ko lama banget pulang"
Ucap Nisya putri sulung nya.
Biasa lah sayang mami itu sedang jalan i aksi mama,agar kita tidak hidup melarat lagi.
Jawab putri dengan senyum nya.
"Jadi gimana,,berhasil ngak ma"
timpal Niko lagi
"Yah pasti berhasil dong sayang"
"Mama gitu"
Ucap Putri yang di sambut dengan gelak tawa mereka.Namun beda hal nya dengan Nikita.Dia tidak suka dengan rencana keluarga nya.Sifat nya memang sering sekali berlawananan dengan saudara nya.
"Mama ko jahat banget sih,ngak boleh tau manfaat i orang."
"Kan tante Indah udah baik sama mama."
Ucap Nikita dengan nada tidak suka atas rencana keluarga nya.
"Heiii...sayang lihat mama yah..kamu mau hidup kita gini-gini saja.Kalau mama sih ogah"
"Lagi pula ini juga kan mama lakuin buat kamu juga,agar nanti kita bisa hidup bahagia ,hidup mewah seperti dulu"
Ucap Putri berusaha menjelaskan kepada putfi bungsu nya agar Nikita ikut serta mendukung rencana nya.
"Tapi kan ma cara nya bukan gitu.Mereka hidup mewah karena mereka usaha ,bukan karena memanfaatkan orang lain"
timpal Nikita lagi.
Putri yang mulai gondok dengan ucapan anak nya yang satu itu mulai menjawab dengan ketus.
"Jadi kamu bela in mereka yang sudah hancur in hidup kita ,yang sudah buat perusahaan papa bangkrut.Kamu anak siapa sih sebenarnya.Yang kasih makan kamu siapa???"
"Masih kecil udah membantah??"
"Besar nya nanti mau jadi apa"
Jawab Putri sambil meninggalkan anak anak nya.Dia berjalan menuju kamar nya.Sesampainya disana ,dia langsung membersihkan dirinya dan langsung merebahkan diri di kasur yang tidak begitu empuk.Karena memang seharian ini dia begitu lelah.Yah lelah drama.
Dia mulai sibuk menscroll ponsel nya.Tiba-tiba Pintu kamar nya terbuka.Dia melihat suaminya baru pulang kerja.Setelah cipika cipiki layak nya pasangan suami istri ,Putri mengajak suaminya untuk duduk di tempat tidur.Dia mulai menceritakan kejadian hari ini dan permintaan Istrinya Indra .Yaitu meminta dirinya sebagai pengganti Indah dalam keluarga mereka.
Mendengar itu Irwan sedikit terkejut.Gimana tidak terkejut walau ini adalah bagian dari rencana mereka,secara tidak langsung Indra sudah mengambil 2 orang yang dia sayang i.
Kenapa harus pakai acara nikah sih ma..
Mama sih pakai acara bilang status janda.
Ucap Irwan dengan nada kurang setuju dengan Pendapat istrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments