Di lobby RS Pak Indra Dan bu Indah langsung di sambut ramah oleh Receptionist.Karna mereka tau siapa yang datang.Yah siapa lagi kalau bukan pemilik RS itu.
"Selamat pagi tuan"
"Selamat pagi nyonya"
Ucap salah seorang receptionist yang di dada sebelah kanan nya terdapat name tag yang bertulis "Lisa" sambil mengatupkan kedua tangan nya ke arah pasangan suami istri itu.
"Pagi Lisa"
Ucap Bu Indah dan Pak Indra lagi lagi hanya membalas salam itu dengan senyum an.
"Ada yang bisa di bantu tuan/nyonya"
Ucap Lisa lagi
"Oh ngak usah mbak ,kami hanya berkunjung ke ruangan Dokter Andi".
Ucap Pak Indra kepada lisa.
"Baiklah,silahkan tuan/ nyonya"
Ucap Lisa sambil mempersilahkan pemilik RS itu pergi.
"Terima kasih Lisa,selamat bekerja kembali".
Ucap bu Indah
Lalu Pak Indra dan istrinya Langsung menuju lift khusus dan menekan tombol 7.Karena Dokter yang mereka jumpai berada di lantai 7.
"Ting"
Lift berhenti dan otomatis terbuka tepat di lantai 7.Pak Indra dan Istrinya langsung keluar Lift dan berjalan menuju ruangan Dokter yaitu Dokter Andi.
Dokter Andi adalah sahabat Pak Indra sejak SMP.Karna sudah lama bersahabat mereka sudah seperti saudara kandung sendiri.Dan Dokter Andi adalah Dokter pribadi untuk keluarga Pak Indra . Dokter Andi telah di beri kepercayaan sepenuh nya oleh Pak Indra untuk mengurus RS nya.Maka posisi Dokter Andi tidak hanya sebagai Dokter namun juga merangkap sebagai Kepala RS
Sesampainya di pintu ruangan Dokter Andi..Pak Indra mengetuk pintu .
tok...tok...tok...
Lalu terdengar suara dari dalam ,,
"Ya...silahkan masuk"
Setelah melihat siapa tamu nya.
Dokter Andi langsung berdiri dan menyalam pak Indra.
"Eh kakak ternyata"
"Silahkan duduk kak,duduk kak ipar"
Ucap Dokter Andi mempersilahkan tamu nya untuk duduk.Yang mana tamu nya adalah sahabat nya sendiri.
Karena merasa sudah sangat dekat .Dokter Andi Memanggil Pak Indra dengan sebutan kakak.Yah walaupun mereka sahabatan tapi tetap juga umur Pak Indra lebih tua dua tahun di banding kan umur Dokter Andi.
Setelah Pak Indra dan Istrinya duduk .Dia akhirnya memulai pembicaraan soal kehamilan istrinya lagi.
"Gini Andi kamu kan udah tau saya dan kakak ipar mu sudah menikah 20 tahun,tapi sampai sekarang belum juga di karunia i seorang anak pun.Dulu seperti yang kau ajukan agar kami melakukan chek up untuk mengetahui dimana letak kesalahan nya,,namun kemarin istri saya kurang setuju dengan alasan kurang siap mendengar jawaban nya"
Ucap pak Indra panjang lebar.
"Ia kak saya sudah tau ,lalu sekarang apakah kita hanya cek positif atau negatif ???
Atau kita melakukan chek up untuk mengetahui titik masalah nya"
Ucap Dokter Andi kepada sahabat nya itu.
"Gimana mi ...mami udah siap"
"Kita cek positif atau negatif aja???
atau kita melakukan chek up untuk menemukan titik kesalahan nya seperti yang di katakan Andi??"
Ucap Pak Indra memastikan keputusan istrinya.
Hiks...hiks...hiks...
Tiba tiba Bu Indah memeluk suami nya sambil menangis.
"Kalau mami belum siap ,papi ngak bakal paksa i mami biar saja kita menunggu waktu yang tepat yang telah di sediakan Tuhan kepada kita".
Ucap Pak Indra sambil memeluk istrinya erat.
"Pi ...kita cek kehamilan aja dulu ,nanti kalu hasilnya tetap negatif,mami siap untuk chek up pi".
Ucap Bu Indah masih dalam posisi menangis.
"Baiklah kak ipar ,boleh ikut Saya agar kita cek kehamilan terlebih dahulu".
Ucap Dokter Andi sambil berjalan menuju ruang pemeriksaan.
Tanpa berkata kata Bu Indah langsung berdiri dan berjalan mengikuti Dokter Andi.Tak Lupa Dia menghapus air mata nya.
#di ruang pemeriksaan
"Silahkan kak ipar ,,berbaring disini biar saya periksa".
Ucap Dokter Andi sambil menunjuk tempat tidur pasien.
Masih dalam keadaan diam dan takut ,Bu Indah naik ke tempat tidur dan mulai berbaring.
Sementara di luar ruang pemeriksaan terlihat Pak Indra yang tampak khawatir dan rasa tidak sanggup jika harus menerima jawaban negatif lagi.
"Tidak...aku tidak boleh khawatir.Bagaimana pun hasilnya hari ini aku akan tetap menerima dengan lapang hati.Aku tidak mau menunjukkan kesedihan ku di depan istri ku".
Ucap pak Indra sambil mengepalkan tangan nya.
Di ruang pemeriksaan Dokter Andi tengah sibuk melakukan pemeriksaan kepada kakak ipar nya.
Setelah selesai Bu Indah duduk di tempat tidur ny.
"Bagaimana Dok...apa hasilnya udah positif "
Ucap Bu indah penuh harap.
"Maaf kak ...hasilnya masih negatif"
ucap Dokter Andi sambil menunduk.
Dia tak mampu menatap wajah kaka ipar nya itu yang sudah dapat ia pastikan sudah sedih dan bahkan meneteskan air mata.
"Tidakkkkkk..."
"Apa salah ku Tuhan"
"Kenapa Engkau hukum aku seperti ini"
"Kenapa engkau tidak mau menitipkan Bayi ke rahim ku"
"Kenapa Tuhan"
"Lebih baik kau ambil semua harta kekayaan ku Tuhan asal aku bisa merasakan nikmat nya sebagai seorang ibu".
"Aku wanita tidak berguna Tuhan"
"Tidak berguna"
Ucap Bu Indah dengan histeris nya..
Pak Indra yang mendengar teriakan itu langsung masuk menuju ruang pemeriksaan.Dia melihat Istri nya sedang menangis sambil menjambak-jambak rambut nya.
Pak Indra langsung memeluk Istrinya.
Dia tidak dapat menahan air mata nya.Dia menangis sambil memeluk istrinya.
"Mi ...sabar....jangan seperti ini mi..."
"Nanti kita bisa cari solusi nya ...atau kita adopsi anak".
Ucap Pak Indra sambil berusaha menenangkan istri nya.
"Pi...kita memang bisa adopsi anak tapi aku ingin seperti wanita lain yang merasakan nikmat seorang ibu,mengandung dan melahirkan sang buah hati".
Ucap Bu Indah masih dengan isak tangis nya.
"Tapi kita belum di kasih kesempatan mi.Mami harus sabar,mungkin adopsi adalah jalan satu satunya buat kita..."
Ucap pak Indra sambil menyeka air mata ny.Dia tidak mau terlihat lemah di mata istrinya walau sesungguhnya hati nya sedang hancur mendengar kata negatif lagi.
Setelah pak Indra berhasil menenangkan istri nya akhirnya mereka keluar dari ruang pemeriksaan .
Melihat Istrinya yang tak kunjung berhenti menangis ,pak Indra ragu untuk melanjutkan Chek up selanjutnya.
Dia tidak mau membuat istrinya semakin terpukul jika harus mengetahui jawaban yang sesungguh nya yang membuat nya tidak kunjung hamil.
"Mi,kita pulang saja yah,nanti aja kita lakukan chek up lagi setelah mami tenang ".
Ucap Pak Indra kepada Istrinya.
"Tidak Pi,Chek up kita lakukan sekarang juga mami udah siap menerima jawaban nya .."
Ucap bu Indah sambil menyeka air mata nya untuk menyakinkan suami nya.
"Mami yakin"
Ucap pak Indra sambil membelai pipi istri nya.
"Yakin pi..."
Ucap Bu Indah dengan berusaha memberikan senyuman walau itu adalah senyum paksaan.
"Biar lah hari ini aku mendengar semua jawaban nya .Apa pun itu ,aku harus siap.Ku yakin Hari Esok akan tiba hari dimana aku tersenyum "
Ucap Bu indah dalam hati.
Akhirnya mereka akan melakukan chek up di hari itu juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Sri Hambarsarie
lanjut
2023-11-04
0
Oki Indriani
lanjut Thor
2020-06-30
1
Rasinar Yohana
aku mampir bawa boom like nih thor 😘
2020-06-30
1