Pak Indra yang sedang berkabung langsung bergegas menuju kasir untuk membayar administrasi agar jenazah istrinya dapat segera di kebumikan.Terlihat raut wajah Pak Indra yang begitu sedih setelah kepergian istrinya.
Sementara di kantor pak Indra ,Indro yang tengah sibuk mengurusi perusahaan tiba tiba mendengar kabar bahwa istri dari bos nya telah meninggal .Bagai petir di siang bolong,Indro begitu terkejut mendengar kabar itu.Dia bisa merasakan bagaimana hancur nya hati bos nya itu saat menghadapai masalah seperti ini.
Indro lekas menyelesaikan pekerjaan nya dan mengumpulkan beberapa orang kepercayaan di perusahaan itu untuk melayat ke rumah pimpinan mereka.Tak lupa juga ia memberi kabar duka ini kepada istri nya.
Setelah semuanya selesai Indro langsung meninggalkan perusahaan Pak indra bersama beberapa orang kepercayaan di perusahaan itu.Mereka langsung menuju ke rumah Pak indra karena sore hari ini juga lah jenazah Istri pimpinan mereka di kebumikan.
Keadaan di rumah sakit juga tak kalah sedih nya.Pak Indra yang kini seperti anak kecil yang tak kuasa menahan air mata.Yah itu memang wajar,,,siapa coba yang ngak sedih saat di tinggal selamanya oleh orang yang kita sayang.
Mobil ambulance pribadi telah disiapkan.Namun sebelum jenazah di bawa ke tempat kediaman nya ,jenazah terlebih dahulu di mandi kan.Dan Pak Indra lah yang memandikan istri nya untuk yamg terakhir kali nya.Karena semasa mereka hidup mereka pernah membuat janji.Siapapun yang wafat duluan pasangan nya wajib memandikan jenazahnya.
Dan ternyata sang istri lah yang terlebih dahulu menghadap yang Kuasa.Dan Pak Indra sebagai suami lah yang memandikan nya.Dengan Air mata yang berlinang di pipinya,Pak Indra membasuh wajah istrinya.Inilah wajah seorang istri yang sangat aku sayang i tapi Allah jauh lebih sayang kepada mu mi.Semoga Allah ampunkan dosa mami dan satukan kita di akhirat nanti.
Pak Indra kemudian membasuh tangan istrinya.Inilah tangan yang selalu siap sedia untuk menyediakan apa yang aku butuhkan,yang tidak mengenal lelah dan selalu setia memberikan setiap belaian dan dukungan .
Dan kemudian giliran membasuh badan istrinya.Tubuh inilah yang memberikan pelukan kasih sayang kepada ku dan kepada anak semata wayang nya .Walau bukan terlahir dari rahim nya engkau tidak pernah mempermasalahkan itu.Engkau tulus memberi cinta dan kasih sayang mu.Semoga Allah beri pahala yang berlipat untuk mu Istri ku.
Begitu lah seterusnya.Selesai memandikan jenazah istrinya ,Pak Indra mengecup kening istrinya itu untuk yang terakhir kalinya sambil berkata, mami terima kasih untuk semuanya cinta kasih yang telah mami berikan dan seluruh hidup mami telah mami berikan untuk papi.Papi bahagia pernah memiliki mami.Papi bahagia pernah menjadi orang yang sangat mami cinta i .
Dan terima kasih telah meninggalkan ku bersama permata hati mu.Aku sebagai suami mu Ridha atas kepergian mu karna kasih sayang Allah pada mu.
Orang orang menangis menyaksikan cinta dari pasangan itu.Betapa saling mencintai nya mereka .
Setelah selesai memandikan istri nya ,jenazah Bu Indah segera di bawa ke rumah duka dengan menggunakan mobil ambulance yang telah di sediakan pihak Rumah Sakit.
Para pembantu di rumah Pak indra yang juga telah mengetahui kabar Duka itu dari Asisten tuan besar nya ikut bersedih.Mereka mulai mempersiapkan ruangan untuk acara duka nanti.Pembantu yang paling merasa kehilangan adalah Bi inah.Karena Bi Inah sangat dekat dengan majikan nya itu.
Pak Indra ikut bersama jenazah istrinya di dalam mobil ambulance bersama Sylvi anak semata wayang nya dan juga Putri .
Selama di perjalanan Pak Indra dan Sylvi dan berhenti menangis.
"Mami....mami tau ngak apa yang paling papi takut i selama ini"
"Ini yang paling papi takut i,,kehilangan orang paling papi cinta i"
"Papi rela jika kehilangan perusahaan papi,jika kehilangan harta kekayaan papi,asal kita bisa selalu bersama"
Ucap Pak Indra masih dengan terisak isak.
Sylvi juga tak kalah sedih nya saat melihat maminya sudah terbujur kaku di keranda.Dia melihat mata mami nya yang dulu selalu memandang nya dengan penuh cinta dan kasih sayang kini telah tertutup.Bibir maminya yang dulu selalu tersenyum kini telah membeku.Tangan yang dulu selalu memeluk dan memberi kehangatan kini telah membeku.
Sylvi yang tak kuasa menahan air mata nya langsung menangis sekencang-kencang nya di dalam mobil ambulance itu.
"Mami....kenapa secepat ini mami tinggal i Sylvi.Apa mami udah ngak sayang sama Sylvi lagi."
Jerit Sylvi sambil memeluk keranda .Pak Indra langsung memeluk putri semata wayang nya dan membiarkan Sylvi menumpahkan air matanya di pelukan papi nya.
Beda halnya dengan dengan Putri ,ia sedari tadi hanya diam .Bahkan setetes air mata pun tak keluar dari matanya.Entah apa yang merasukinya.
Putri hanya sesekali memeluk Sylvi dan mencoba memenangkan nya.Entah itu bohongan atau sungguhan hanya dia lah yang tau.
Setelah Mobil ambulance sampai ke rumah duka.Di depan pintu mereka telah di sambut oleh asisten nya Indro bersama beberapa orang kepercayaan di perusahaan nya.Di sana juga terdapat para pembantu di rumah Pak Indra yang turut merasakan kesedihan tuan besar mereka.Dan seorang ustad juga telah berdiri disana.
Mereka berdiri dengan mengenakan pakaian hitam sebagai simbol berduka.Setelah Mobil ambilance nya berhenti beberapa orang langsung mengangkat jenazah Istri Pak Indra ke rumah.
Pak Indra ,Sylvi dan Putri mengikuti nya dari belakang.Dirumah duka acara sedang berlangsung.Pak Indra hanya bisa memandangi tubuh istrinya yang kini telah tertutup oleh kain kafan.
Dia memeluk Putri semata wayang nya."mami...papi berjanji akan selalu menjaga putri semata wayang kita,nyawa pun akan papi pertaruhkan "
"Dan untuk permintaan mami ,,,papi akan berusaha untuk menepati nya walau sulit tapi papi akan belajar "
Ucap Pak Indra dalam hati sambil mengecup kepala Sylvi.
Tak berapa lama setelah acara di rumah duka telah selesai
Jam juga sudah menunjukkan pukul 16.00 sore.Itu menandakan bahwa jenazah istrinya harus segera di kebumikan.
Jenazah Bu Indah di kebumikan di TPU khusus keluarga Pak Indra.Yang mana di TPU itu juga lah orang tua Pak Indra dan orang tua bu Indah di kebumikan juga.
Setelah acara pemakaman selesai para pelayat satu persatu meninggalkan nisan yang bertuliskan Indah Purwati Binti Asino.Hanya beberapa orang saja yang masih tetap berdiam diri disana.Pak Indra ,Sylvi ,Putri ,Indro beserta keluarga nya .
"Selamat jalan istri ku sayang"
"Semoga amal ibadah mu di terima Oleh Allah"
"Tunggu aku di pintu surga"
Ucap Pak Indra sambil mencium nisan yang bertuliskan nama istrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
TaLaVa12
hai kak sampai sini dulu ya kak, nanti di lanjut lagi
2020-06-30
1