Setelah perjalan sekitar 1 jam akhirnya sampailah Ziana di kota B. tanpa membuang waktu langsung saja Dita meminta supir yang menjemput mereka untuk menuju ke tempat pembangunan.
"kita sudah sampai bu" ujar sang supir memberitahu. buru-buru sang supir turun dari mobil hendak membukakan pintu untuk bu boss namun di tolak.
"tidak perlu saya bisa sendiri" ujar Ziana
"baik bu" kata supir pasrah.
ketika turun dari mobil mereka telah di sambut oleh beberapa pegawai yang bertugas di sana.
"selamat datang bu, mari silahkan" ujar lelaki paruh baya bernama Agus yang bertugas sebagai manager proyek atau orang yang bertanggung jawab dalam perencanaan kegiatan-kegiatan di dalam proyek tersebut.
Ziana berjalan lebih dahulu diikuti oleh sekretaris Dita kemudian pak Agus dan beberapa orang yang menyambut mereka tadi. mereka berjalan sembari membicarakan perihal-perihal tentang masalah yang telah terjadi dan sudah sejauh mana penyelidikannya tentang penggelapan dana yang dilakukan oleh salah seorang karyawan yang tidak bertanggung jawab.
"kami masih terus menyelidikinya bu, dan sudah ada beberapa nama yang kami curigai bu" ucap pak Agus memberitahu. Ziana hanya mengangguk angguk mendengar penjelasan tersebut.
sampailah mereka pada sebuah ruangan tempat dimana di adakannya pertemuan. sontak mereka semua berdiri ketika pintu terbuka dan menampakkan sosok wanita yang terlihat cantik dan masih muda yang tak lain adalah boss yang telah mereka tunggu.
"selamat datang bu" ujar mereka semua sembari menunduk.
"hem terimakasih" jawabnya singkat.
"silahkan bu" ujar Dita mempersilakhan Ziana untuk duduk di kursi yang telah di siapkan untuknya.
"terimakasih sekretaris Dita" ucapnya kepada Dita.
"baiklah kita langsung mulai" ucap Ziana memulai.
bagaimana bisa kalian sangat lalai dalam bekerja, sampai hal seperti ini bisa terjadi" tutur Ziana tenang.
"Maafkan atas kelalaian kami bu, saya selaku yang bertanggung jawab disini merasa sangat malu atas kejadian ini" ujar pak Agus menyesal.
"hem saya sangat kecewa atas kinerja kalian" kata Ziana lagi menatap satu persatu dari mereka yang hadir disana.
sementara itu Dita tampak tengah fokus membaca berkas hasil penyelidikan pak Agus dan rekan-rekan timnya.
Alisnya nampak mengernyit ketika tengah membaca berkas-berkas tersebut.
Sekretaris Dita menyodorkan berkas tersebut dan menunjukkan hal yang menurutnya amat janggal.
"kenapa bisa kalian tidak sadar akan kejanggalan ini?" tanya Ziana menunjukkan berkas yang tengah di bacanya kemudian menoleh kearah pak Agus dengan tatapan tajam.
"berani sekali anda setelah mencuri di proyek saya menunjukkan wajah menyesal dan berpura-pura tidak tahu apa-apa di depan saya" sarkas Ziana.
"aa..apa ma..maksud anda bu sa..saya tidak mengerti" jawab pak Agus gugup.
Ziana hanya menyeringai mendengar penuturan pak Agus. "sekretaris Dita tolong jelaskan" titahnya.
"baik bu." ujar Dita sopan, kemudian berdiri dan menatap ke arah pak Agus.
"Pak Agus yang terhormat, sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat karna anda telah berhasil menipu seluruh rekan tim anda dan mengkambing hitamkan teman anda sendiri yaitu pak Hendra dan pak Denny dari tim Material Control."
Sontak saja pak Agus terbelalak mendengar penuturan dari sekretaris Dita, begitu pun dengan kedua nama yang tadi di sebutkan.
"aa..apa maksud anda sekertaris Dita" tanya pak Agus yang langsung berdiri.
"tetap duduk di tempatmu pak, sekertaris saya belum selesai" ujar Ziana. membuat pak Agus kembali duduk.
"sekertaris Dita lanjutkan" titah Ziana lagi.
"baik bu. baiklah langsung saja pak Agus, anda ingin saya yang membongkar kejahatan anda atau anda sendiri yang menyampaikannya?" tanya sekertaris Dita.
pak Agus hanya bisa menunduk, kemudian menarik nafas "mohon maaf bu, saya terpaksa melakukan ini semua" sesalnya masih terus menunduk.
membuat semua yang hadir di sana merasa kaget tentang pengakuan tersebut, pasalnya pak Agus adalah orang yang baik dan mereka telah mengenalnya lama.
"apa motif anda melakukan ini semua?" tanya sekertaris Dita lagi.
"sa..saya hanya di suruh bu" akunya.
"siapa yang menyuruh anda" tanya Ziana tenang.
pak Agus hanya menggeleng.
Braaakkk
sekertaris Dita menggebrak meja "atasan saya sedang bertanya kenapa anda tidak menjawab" geramnya.
"sekertaris Dita tenangkan dirimu." sela Ziana.
"maaf bu saya tidak sengaja" ucap Dita yang di balas anggukan dan senyum yang sangat tipis dari Ziana.
"Pak Agus saya benar-benar tidak menyangka akan mendapat kejutan. hampir 5 tahun pak kita bekerja sama, dan ini balasan bapak?" ujar Ziana dengan nada kecewa.
"sa..saya minta maaf Bu," Sesal pak Agus sambil menunduk
baru saja sekertaris Dita hendak bertanya kembali sudah di sela oleh Ziana, "sekertaris Dita sudah cukup, kita serahkan ini pada pihak yang berwajib, biarkan mereka yang menginterogasinya" tutur Ziana.
"baik bu" ucap Dita kemudian berlalu keluar untuk menelpon polisi.
hening setelah beberapa saat barulah terdengar pintu di ketuk dari luar.
"selamat sore bu kami dari pihak kepolisian mendapat laporan bahwa telah terjadi penggelapan dana di proyek anda" ujar polisi tersebut.
"sore pak, benar dan kami telah mendapatkan salah satu pelakunya, namun pak Agus masih tidak ingin membuka mulut tentang siapa yang telah menyuruhnya." jelas sekertaris Dita.
"baiklah kalau begitu kami akan membawa pak Agus ikut kami ke kantor polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya." ucap polisi itu lagi.
"terimakasih atas kerjasamanya pak" ujar Dita
"sama-sama bu, kalau begitu kami permisi" ujar polisi tersebut setelah memasangkan borgol di kedua tangan pak Agus tanpa perlawanan sama sekali.
setelah acara penangkapan tersebut Ziana dan Sekertaris Dita bergegas untuk kembali ke kota A dengan kekecewaan yang begitu besar di hati Ziana.
.
.
.
hai hai haii.. Akhirnya bisa update lagi, mohon maaf kalau terlalu berbelit belit dan tidak langsung pada inti ceritanya..🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Astuti tutik2022
Bisa beladirikah MC cewekny
2023-12-12
1
Aulelie Aulelie
💪💪💪💪💪💪💪😘😘😘😘😘😘😘
2023-06-06
2