Setelah acara bujuk membujuk akhirnya bocah kecil itu berhenti menangis, namun masalah baru muncul, anak kecil itu tidak ingin lepas dari pelukan Ziana.
"Hei anak kecil apakah kau tidak ingin melepaskan leherku?" tanya Ziana.
anak kecil itu hanya menggeleng.
"baiklah, tapi aku lapar, apakah kau tidak lapar setelah menangis?" tanyanya lagi. anak itu justru mengangguk.
"kau lapar hem?" ujar Ziana lagi.
anak itu kembali mengangguk.
"baiklah sekarang kau ikut denganku" ujarnya seraya mengangkat anak kecil itu dan menggendongnya.
Ziana berlalu masuk kedalam restoran dengan anak kecil itu di gendongannya.
Dita melihat hal itu hanya melongo, tidak percaya seorang Ziana yang dingin dan cuek bisa seperhatian itu dengan seorang anak kecil.
"Ditaaa" teriak Ziana ketika menoleh dan melihat sekretarisnya itu melamun.
seakan tersadar Dita buru-buru menyusul sang boss setelah mengajak nanny itu juga.
Setelah memesan makanan Ziana kembali bertanya kepada anak yang berada di pangkuannya tersebut.
"Hei anak kecil, katakan siapa namamu?"
anak kecil itu mendongak kemudian menjawab "Akhtar Farzan Wijaya" jawabnya tersenyum memperlihatkan barisan giginya yang rapi.
"nama Aunty Ziana kamu bisa memanggilku Aunty Zi, kalau yang itu" menoleh kearah Dita "namanya aunty Dita" ujarnya.
anak kecil itu kembali mengangguk.
"permisi kak pesanannya" ucap sang waiters meletakkan pesanan mereka.
"terimakasih mba" seru Ziana dan Dita kompak.
"nah Akhtar bisa pindah ke kursi sebelah aunty?" ujarnya memberikan instruksi membuat Arga mengangguk.
"bisa makan sendiri?" Ziana kembali bertanya.
"bisa, daddy bilang Attar udah besar jadi harus makan sendiri" ucapnya. meskipun masih berumur 4 tahun namun caranya berbicara tidak seperti anak kecil pada umumnya, anak itu sudah fasih menyebutkan huruf R dengan benar
"baiklah selamat makan" ujar Ziana kepada semuanya.
Selesai makan Ziana mengantarkan mereka untuk pulang setelah bertanya alamat kepada pengasuh tersebut. Selama perjalanan Attar tidak berniat untuk turun dari pangkuan Ziana.
Entah karena kecapean atau kekenyangan anak kecil itu tertidur sambil menyenderkan kepalanya di dada Ziana dengan posisi saling berhadapan.
jika biasanya Ziana tidak suka bersentuhan dengan orang lain namun itu tidak berlaku bagi si kecil Attar, dia sama sekali tidak keberatan dengan tingkah anak itu.
"ini rumahnya mba?" tanya Dita melirik kebelakang memastikan apakah mereka benar tinggal disini atau tidak.
"iya bu benar" ujar pengasuh itu yang di ketahui bernama Tina.
saat Tina ingin mengambil Attar dari pelukan Ziana dia malah menangis. membuat Tina merasa tidak enak.
"maaf bu, sepertinya tuan muda tidak ingin melepas pelukannya" ucapnya.
"tidak apa-apa, biar saya yang membawanya masuk" sela Ziana.
"mari bu silahkan ikut saya" ujarnya sopan.
sesampainya di kamar milik Attar, Ziana langsung membaringkannya di tempat tidur, melepaskan sepatunya dan menaikkan selimut sampai sebatas perut.
"Aunty pulang dulu ya sayang, semoga kita bertemu lagi" ujarnya mencium kening anak tersebut.
semua perlakuan Ziana tidak lepas dari perhatian Tina. pasalnya dia harus melaporkan semua kejadian hari ini kepada majikannya secara rinci.
"saya permisi dulu" kata Ziana kepada Tina.
"iya bu, terimakasih untuk hari ini, jika tidak ada ibu saya tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi kepada tuan kecil" ujar Tina.
Ziana hanya mengangguk dan berjalan keluar rumah.
satu masalah selesai tapi karena kejadian hari ini masalah baru pun muncul, tapi tentunya yang paling di repot kan adalah Dita sang sekretaris yang merangkap jadi asisten.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Astuti tutik2022
Calon mommy Attar y thor
2023-12-12
1
Mukmini Salasiyanti
sat set sat set
👍Thor
2023-12-11
0
Muanisah Jariyah
anakq 2 thun ceto,,ura cilat blassss
2023-10-06
0