About Ziana
"selamat pagi bu" sapa seluruh karyawan ketika melihat seorang perempuan yang baru saja turun dari mobil mewah, dan menginjakkan kakinya di gedung berlantai 12 berlogo Calista Group.
Dia adalah Ziana Calista Lavanya pemilik sekaligus pendiri Calista Group. Sifatnya yang terkenal dingin dan cuek membuat para karyawan tunduk dan patuh.
"Dita, saya tunggu di ruangan" sahutnya cepat ketika berdiri di dekat meja sekretaris.
"baik bu" jawabnya lugas.
Tok.. tok.. tok..
"Masuk" ucapnya ketika pintu di ketuk.
"permisi bu, ini jadwal anda hari ini" ucap Dita.
"terimakasih Dita kamu boleh keluar" ujarnya datar.
"baik bu" sahut Dita berjalan keluar.
Setelah sekretarisnya keluar bergegas Ziana membaca jadwal yang sudah di susun.
Huuuffttt..
menghela nafas panjang kemudian berdiri meninggalkan ruangan tersebut.
"Dita siapkan berkasnya, kita berangkat sekarang" titahnya.
"semuanya sudah siap bu" lekas berdiri dan merapikan pakaiannya.
mereka berjalan keluar gedung menuju tempat pertemuan dengan Client yang telah di sepakati.
"Selamat pagi pak, maaf membuat anda menunggu" ucap Ziana ketika baru saja sampai.
"Oh selamat pagi nona Calista, tidak masalah saya juga baru saja sampai" jawabnya di balas anggukan kecil.
"mari silahkan duduk" sahutnya lagi.
"terimakasih" ujar Ziana mendaratkan bokongnya di kursi diikuti oleh Dita sang sekretaris.
"langsung saja pak, saya tidak suka berbasa-basi" ucapnya.
"kenapa ter buru-buru? silahkan diminum dulu minumannya" tanya laki-laki setengah baya itu yang bernama Alex.
melihat ekspresi Ziana yang terlihat tidak suka dengan pertanyaan Pak Alex membuat Dita terpaksa angkat suara.
"maaf pak, bos saya masih banyak pekerjaan yang harus di selesaikan, jadi langsung saja pada topik nya" jelas nya.
"baiklah baiklah" ujarnya kemudian memberikan sebuah map sambil berkata "silahkan di baca dulu nona" ucapnya lagi.
Dita dengan cepat mengambil berkas itu dan memberikannya kepada Ziana.
"silahkan bu" ujarnya.
Ziana terlihat mengerutkan keningnya ketika membaca berkasnya.
"apa anda tidak salah pak?" tanyanya mengangkat sebelah alisnya.
Bergegas Dita mendekat dan ikut membaca berkas tersebut.
"maaf pak bahan yang anda gunakan terlalu berisiko untuk sebuah produk kosmetik" ujar Dita mewakili.
"tapi kami sudah memproduksinya dan laku di pasaran bu" ucap Alex menjelaskan.
"tapi tetap saja menggunakan bahan seperti ini tidak baik untuk jangka panjang, akan sangat berbahaya bagi para konsumen" sahut Ziana datar.
"tapi nona, anda harus lihat dulu" sela pak Alex lagi.
"kurasa tidak ada yang perlu di bahas lagi" ucap Ziana tenang, kemudian berdiri diikuti oleh Dita.
"kami permisi"
"tapi nona bagaimana dengan kerjasama kita?" teriaknya namun Ziana dan Dita tidak menoleh lagi.
'Cihhh sombong sekali mereka, lihat saja apa yang akan ku perbuat setelah kalian menolak tawaran kerjasama ini secara tidak hormat'
batin Alex tersenyum sinis.
Sesampainya di mobil "gila ya tuh bapak-bapak beraninya menggunakan cara curang" keluh Dita namun tidak di gubris oleh Ziana.
menoleh ke kiri kemudian bertanya " kita langsung balik ke kantor bu?" tanya nya.
"gue bukan ibu lo" sahutnya datar.
"duh salah ngomong gue" gerutunya tanpa sadar memukul bibirnya sendiri.
belum sempat bertanya lagi Ziana berkata "kita mampir cari makan dulu, laper gue"
"siapa boss" ucap Dita semangat.
"giliran makan aja cepet" dengusnya.
"kan gratis boss" cengir Dita.
"manggil boss lagi gue lempar lo keluar" ujar Ziana dingin.
"duhh ampun salah lagi gue" gerutu Dita lagi.
sesampainya di restoran Dita langsung memarkirkan mobilnya kemudian mereka bergegas turun.
namun saat hendak menyeberang Ziana melihat seorang bocah kecil yang juga ingin menyebrang tanpa pengawasan orang tua.
ingin memilih cuek dan melanjutkan langkahnya namun Ziana menoleh dan melihat ada sebuah mobil yang melaju dengan kencang.
"awaaass" Ziana berteriak kemudian berlari mendekati anak kecil tersebut dan merengkuhnya.
"Aaaahhh" bukan Ziana ataupun bocah itu yang teriak tetapi suara itu berasal dari Dita, dan seorang wanita paruh baya yang histeris melihat anak asuhnya hampir tertabrak.
Ziana terguling ke pinggir jalan sambil tangannya memeluk dan melindungi kepala bocah tersebut.
huuuaaaa
Anak kecil itu menangis ketika menyadari apa yang terjadi.
"its ok gapapa, kamu aman sekarang" ucap Ziana menenangkan bocah tersebut.
melihat anak itu tidak berhenti menangis membuat seorang Ziana merasa tak tega dan langsung memeluk bocah itu.
"gapapa sayang gapapa" ucapnya sambil tangannya mengelus lembut punggung kecil bocah tersebut.
"Tuan muda syukurlah tidak kenapa-kenapa, maafkan saya yang sudah lalai menjaga tuan kecil" Sesal Nanny itu wajahnya terlihat pucat dan berkeringat.
mendengar suara nanny bukannya menjawab bocah itu malah mengeratkan pelukannya di leher Ziana.
"tuan muda mba mohon maafkan mba ya" tutur nanny itu lagi.
"aku gak mau sama mba, mba jahat" ucap anak kecil itu sesegukan membuat Ziana kembali mengusap-usap punggung kecilnya.
"apa yang terjadi sebenarnya, kenapa anda bisa begitu lalai menjaga seorang anak kecil?" tanya Ziana penasaran .
"maaf bu sebenarnya tadi tuan muda menolak untuk ke sekolah dan meminta jalan-jalan" ucapnya.
"terus tuan melihat penjual es krim dan merengek ingin membelinya, namun tuan muda sedang batuk jadi saya tidak berani mengizinkannya, akhirnya tuan muda marah dan berlari meninggalkan saya bu" sambungnya menjelaskan kronologinya.
Hhuuufftttt Ziana menarik napas panjang lagi. ada saja hal-hal tak terduga yang menimpanya.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Eko Ridho
asyik di episode awal
2024-01-17
1
Lamsiah Lamsiah
baru baca sepeetinya asyik
2023-12-27
0
Kenzi Kenzi
lnjut
2023-12-15
0