Bagian 15 • Bak Malaikat

Apakah ini yang kau mau?

~•~•~

Haura terbatuk-batuk setelah mendengar pernyataan dari bosnya. Sekelebat perasaan aneh menjalar ke dalam relung sukmanya. Apakah ini yang Alden mau, hingga dirinya sebaik ini, dan memberi fasilitas pada Haura. Atau karena dia memiliki perasaan lain?

Setelah tenang, dan dirinya merasa baik-baik saja. Haura akan menolak secara halus permintaan tidak wajar dari bosnya itu.

"Mengapa harus aku? Ada karyawanmu yang lain, bahkan yang lebih dari aku."

"Karena kau yang cocok, tidak ada kriteria yang bagus selain dirimu."

"Tapi aku seorang ja—" Suara Haura tercekat di tenggorokan.

"Janda?" Alden menegaskan kalimat Haura yang terpotong dengan santai. "Kakek dan nenekku adalah orang yang punya pikiran terbuka, mereka memaksaku menikah, karena mereka menganggap aku sangat sibuk bekerja, hingga tidak ada waktu lagi untuk berkencan."

"Nona Angeline, bukankah dia cantik? Dia adalah pasangan sempurna untukmu."

"Tidak mungkin, dia sahabatku. Kakek dan nenekku pasti akan mengira aku dan Angeline bersekongkol," sela Alden menjelaskan.

Selama ini Haura baru tahu, jika Angeline adalah sahabat dari pria di hadapannya ini. Pantas saja saat itu, gadis itu tampak tidak suka pada Haura.

"Tidak gratis, aku akan membayarmu untuk ini semua." Kilat ekspresi keseriusan terpancar jelas di wajah Alden, apalagi matanya yang berwarna pasir itu, semakin menguatkan jika dia sedang tidak ingin bermain-main.

Haura memang membutuhkan uang tambahan, terlebih lagi dia juga ingin segera melunasi hutang-hutangnya pada Alden yang sudah mengubah penampilannya tempo hari.

"Apakah kau mau?" Alden kembali menegaskan penawaran itu, sebenarnya kalimat Alden tersirat tidak seperti paksaan. Akan tetapi sorot wajahnya menunjukan keseriusan dan paksaan, dan Haura tidak boleh menentukan pilihan selain menerimanya.

"Haura...." Alden kembali berdesis, membuyarkan lamunan wanita di hadapannya itu.

"Iya." Haura tersentak tidak bisa berkata apa-apa. Terlebih lagi dia masih bingung dengan permintaan Alden untuk menjadikannya kekasih kontrak.

"Kau bersedia?" Alden nampak menarik napas panjang. "Jika kau menyetujui tawaranku. Aku akan membayarmu 2000$ setiap bulan. "

Mendengar angka yang ditawarkan oleh bos tampannya membuat Haura menelan ludah, itu adalah harga fantastis untuk pekerjaan sebagai kekasih kontrak.

"Apakah itu tidak terlalu banyak?" Haura hampir tidak bisa berkata-kata.

"Kurang?"

"Bukan... bukan begitu, tapi itu sangat mahal untuk pekerjaan yang mudah," sela Haura memotong ucapan Alden.

Udara dingin seolah menerpa Haura, bagaimana bisa ada hawa dingin, yang seolah menyusup ke kulitnya yang putih, padahal Tadpole tengah di kuasai musim panas. Hal itu membuat Haura mengusap-usap kedua lengannya.

"Kau mau?" Pertanyaan itu seolah benar-benar mengintimidasi Haura, dan kali ini memaksanya untuk menyetujui penawaran itu, toh tidak ada salahnya dirinya menerima pekerjaan yang tidak berat seperti ini.

"Ya, baik... aku mau. Tapi ada syarat."

"Syarat apa?"

"Tidak ada kontak fisik untuk kita berdua tentunya."

"Tapi, kita membutuhkan itu untuk menyakinkan kakek dan nenekku. Aku hanya melakukannya di depan mereka saja," ucap Alden meyakinkan. Betul juga apa yang dikatakan pria ini, bagaimana tidak ada kontak fisik saat bertemu kakek dan nenek Alden. "Lagi pula, aku juga tidak akan mau menyentuhmu," elak pria itu lagi berpura-pura.

"Baiklah, aku setuju."

Senyuman kecil hampir tak terlihat mengembang di bibir Alden, tentunya tanpa sepengetahuan Haura, lelaki itu mengembuskan napas lega, seolah tengah menyelesaikan misi rahasianya.

~•~

Keduanya selesai makan malam, dan memutuskan untuk kembali pulang, Alden melirik ke arah arloji di tangan kirinya, jam menunjukan pukul delapan malam.

"Kau mau pulang, atau mau ke mana dulu?" tanya Alden pada Haura.

"Aku lelah dan ingin segera pulang," keluh wanita cantik itu, sembari menyentuh tengkuknya yang memang terasa pegal.

"Baiklah."

Mereka berdua pergi menuju tempat parkir, di sana masih berjejer mobil-mobil mewah milik konglomerat di Kota Tadpole.

Bahkan ada beberapa mobil yang belum pernah Haura lihat sebelumnya, mungkin saja mobil itu hanya diproduksi beberapa saja di dunia, hingga terlihat sangat langka.

Alden masuk ke dalam mobil diikuti Haura yang duduk di sampingnya, selama perjalanan pulang, keduanya memilih diam tidak mengucapkan sepatah kata pun, seolah hanyut dalam pikiran mereka masing-masing.

Di dalam hati Haura ia nampak resah dan gelisah tentunya. Bagaimana jika dia kakek dan nenek Alden tidak bisa menerima Haura, dan menghinanya. Seperti di dalam drama televisi, semua orang kaya akan seperti alergi jika keturunan mereka berkencan dengan wanita yang tidak jelas bibit, bebet, dan bobotnya.

"Kau sedang memikirkan apa?" Suara Alden yang terasa dingin menusuk tulang, membuyarkan lamunan absurd seorang Haura.

"Tidak... aku tidak memikirkan apa pun," elak wanita itu membuang muka ke luar mobil, dan memperhatikan suasana malam kota Tadpole yang dipenuhi gedung-gedung pencakar langit bak hutan beton.

~•~

Mereka berdua telah sampai di lantai tiga puluh. Langkah Haura terhenti ketika melihat pria tidak asing tengah bersandar di pintu, dengan posisi setengah terduduk.

Alden yang melihat lelaki itu tahu jika dia adalah Theo mantan suami Haura.

"Untuk apa dia ke sini? Dia kelihatan mabuk!" geram Alden, kemudian berjalan kasar menuju pria yang juga sedang meracau tersebut.

Saat Theo melihat kedatangan Haura, pria itu langsung berteriak lantang. "Haura... kau jahat! Kau jahat Haura!"

Theo benar-benar sudah tidak waras, bahkan dirinya dengan mudah memutar balikkan fakta jika Haura-lah yang bersalah kali ini.

"Kurang ajar!" Dengan penuh emosi, Alden menarik kedua kerah baju Alden, wajah mereka saling beradu, Alden menatap Theo dengan tatapan nyalang seolah ingin mencabik-cabik tubuh Theo yang tengah di kuasai alkohol. "Kau yang meninggalkan dirinya, kau sendiri yang menyesalinya! Lelaki tidak tahu diri dan memalukan!"

"Sudah... Alden, lepaskan dia! Theo sedang mabuk!" hardik Haura menghentikan bosnya.

Alden melepaskan dan sedikit mendorong sehingga membuat Theo terhuyung dan jatuh. "Aku akan menghubungi sekuriti!" Alden mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Namun, Haura mencegah Alden dengan memegang tangannya.

"Jangan! Aku akan membawanya pulang ke rumah."

Alden tidak percaya dengan ucapan Haura, apakah dia tidak waras? Dan ingin mengantarkan pria tidak berguna ini pulang ke rumahnya? Apakah Haura ini seorang malaikat? Seolah dirinya sudah memaafkan mantan suaminya yang sudah membuatnya susah.

"Terserah kau saja!" Rahang Alden mengetat karena menahan emosi dengan perkataan Haura yang ingin mengantarkan pria durjana ini pulang. Alden pergi dengan membanting pintu dengan sangat keras. Haura hanya bisa menghela napas panjang, karena pekerjaanya bertambah satu lagi. Tapi dibalik dia akan mengantarkan Theo pulang, ada rencana yang telah Haura ciptakan untuk membuat Theo menyesal.

To be continue~

Terima kasih, sudah membaca Novel Kala Bos Menggoda. Jika ada yang janggal, bisa koreksi di kolom komentar, ya.

luv,

Novi Wu

Terpopuler

Comments

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

tolongin dulu Haura tar smpai tepi sungai ceburin aja tuh mantan sampah mu itu

2022-10-11

0

LENY

LENY

Haura bingung lihat sikapnya kok mau ya ngantar mantan yg jahat

2022-08-18

0

мєσωzα

мєσωzα

alaaaah boong.. bilangnya tidak akan mau menyentuhmu, padahal dalam hati kebalikannya tuh🤭

2022-07-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1 • Prahara
2 Bagian 2 • Mengakhiri Hidup
3 Bagian 3 • Bertemu Kembali
4 Bagian 4 • Diusir
5 Bagian 5 • Bekerja
6 Bagian 6 • Berubah
7 Bagian 7 • Tidak Tentu Arah
8 Bagian 8 • Rahasia
9 Bagian 9 • Pengakuan
10 Bagian 10 • Bertemu
11 Bagian 11 • Mengikuti
12 Bagian 12 • Tangan Hangat itu Lagi
13 Bagian 13 • Bak Wanita istimewa
14 Bagian 14 • Penawaran
15 Bagian 15 • Bak Malaikat
16 Bagian 16 • Memprovokasi
17 Bagian 17 • Kejutan
18 Bagian 18 • Haura Vs Alden
19 Bagian 19 • Orang Kaya
20 Bagian 20 • Tidak Ada Ampun
21 Bagian 21 • Mantan Mama Mertua
22 Bagian 22 • Pria Berpengaruh
23 Bagian 23 • Aku Mencintaimu
24 Bagian 24 • Pemecatan
25 Bagian 25 • Terusik
26 Bagian 26 • Cemburu
27 Bagian 27 • Percaya Padaku
28 Bagian 28 • Panik
29 Bagian 29 • Seolah Seperti Sepasang Sejoli
30 Bagian 30 • Kau Milikku
31 Bagian 31 • Memaafkan
32 Bagian 32 • Tidak Peka
33 Bagian 33 • Aku Merindukanmu
34 Bagian 34 • Mencintai Setulus Hati
35 Bagian 35 • Tidak Percaya Diri
36 Bagian 36 • Will You Marry Me, Haura?
37 Bagian 37 • Tertangkap Basah
38 Bagian 38 • Karena Kau Bukan Haura!
39 Bagian 39 • Kesalahan
40 Bagian 40 • Penyakit Angeline
41 Bagian 41 • Perasaan Aneh
42 Bagian 42 • Kemarahan Alden
43 Bagian 43 • Menyatu
44 Bagian 44 • Kali Pertama
45 Bagian 45 • Pria Pengganggu
46 Bagian 46 • Terprovokasi
47 Bagian 47 • Membeku
48 Bagian 48 • Terpojok
49 Bagian 49 • Permintaan Maaf
50 Pengumuman
51 Bagian 50 • Intervensi Josep
52 Bagian 51 • Rencana Haura
53 Bagian 52 • Pulang ke Tempat Ternyaman
54 Bagian 53 • Pengakuan Mencengangkan
55 Bagian 54 • Melamar Sekali Lagi
56 Bagian 55 • Menerima
57 Bagian 56 • Kekacauan
58 Bagian 57 • Masalah Lain
59 Bagian 58 • Pengumuman Mencengangkan
60 Bagian 59 • Angeline vs Josep
61 Bagian 60 • Keadaan Delarosa
62 Bagian 61 • Akhir Hayat
63 Bagian 62 • Pemakaman
64 Bagian 63 • Membuat Bahagia
65 Bagian 64 • Penyesalan Terdalam
66 Bagian 65 • Penyatuan
67 Bagian 66 • Terakhir Kali
68 Bagian 67 ~ Akhir Waktu
69 Novel Baru Novi Wu
70 Novel Baru, Bestie
71 Ekstra Part Kepergian Theo
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bagian 1 • Prahara
2
Bagian 2 • Mengakhiri Hidup
3
Bagian 3 • Bertemu Kembali
4
Bagian 4 • Diusir
5
Bagian 5 • Bekerja
6
Bagian 6 • Berubah
7
Bagian 7 • Tidak Tentu Arah
8
Bagian 8 • Rahasia
9
Bagian 9 • Pengakuan
10
Bagian 10 • Bertemu
11
Bagian 11 • Mengikuti
12
Bagian 12 • Tangan Hangat itu Lagi
13
Bagian 13 • Bak Wanita istimewa
14
Bagian 14 • Penawaran
15
Bagian 15 • Bak Malaikat
16
Bagian 16 • Memprovokasi
17
Bagian 17 • Kejutan
18
Bagian 18 • Haura Vs Alden
19
Bagian 19 • Orang Kaya
20
Bagian 20 • Tidak Ada Ampun
21
Bagian 21 • Mantan Mama Mertua
22
Bagian 22 • Pria Berpengaruh
23
Bagian 23 • Aku Mencintaimu
24
Bagian 24 • Pemecatan
25
Bagian 25 • Terusik
26
Bagian 26 • Cemburu
27
Bagian 27 • Percaya Padaku
28
Bagian 28 • Panik
29
Bagian 29 • Seolah Seperti Sepasang Sejoli
30
Bagian 30 • Kau Milikku
31
Bagian 31 • Memaafkan
32
Bagian 32 • Tidak Peka
33
Bagian 33 • Aku Merindukanmu
34
Bagian 34 • Mencintai Setulus Hati
35
Bagian 35 • Tidak Percaya Diri
36
Bagian 36 • Will You Marry Me, Haura?
37
Bagian 37 • Tertangkap Basah
38
Bagian 38 • Karena Kau Bukan Haura!
39
Bagian 39 • Kesalahan
40
Bagian 40 • Penyakit Angeline
41
Bagian 41 • Perasaan Aneh
42
Bagian 42 • Kemarahan Alden
43
Bagian 43 • Menyatu
44
Bagian 44 • Kali Pertama
45
Bagian 45 • Pria Pengganggu
46
Bagian 46 • Terprovokasi
47
Bagian 47 • Membeku
48
Bagian 48 • Terpojok
49
Bagian 49 • Permintaan Maaf
50
Pengumuman
51
Bagian 50 • Intervensi Josep
52
Bagian 51 • Rencana Haura
53
Bagian 52 • Pulang ke Tempat Ternyaman
54
Bagian 53 • Pengakuan Mencengangkan
55
Bagian 54 • Melamar Sekali Lagi
56
Bagian 55 • Menerima
57
Bagian 56 • Kekacauan
58
Bagian 57 • Masalah Lain
59
Bagian 58 • Pengumuman Mencengangkan
60
Bagian 59 • Angeline vs Josep
61
Bagian 60 • Keadaan Delarosa
62
Bagian 61 • Akhir Hayat
63
Bagian 62 • Pemakaman
64
Bagian 63 • Membuat Bahagia
65
Bagian 64 • Penyesalan Terdalam
66
Bagian 65 • Penyatuan
67
Bagian 66 • Terakhir Kali
68
Bagian 67 ~ Akhir Waktu
69
Novel Baru Novi Wu
70
Novel Baru, Bestie
71
Ekstra Part Kepergian Theo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!