Aku akan membalasnya dengan setimpal~
~•~•~
Haura berkacak pinggang, ia tidak tahu harus berbuat apa. Theo benar-benar menyusahkan dirinya, meski keduanya telah berpisah tiga bulan lalu. Rasa cinta Haura yang sebelumnya begitu besar—seluas samudera, kini telah sirna. Seolah hanya menyisakan kesakitan di dadanya ketika dia mengingat Theo atau bahkan hanya menyebut namanya saja. Tapi kali ini Haura memiliki rencana untuk melakukan sesuatu pada lelaki ini.
Haura berjongkok, memandangi pria yang nampak awut-awutan itu, dengan mulut yang terus meracau, entah apa yang dia katakan. Bau alkohol menguar ketika Haura mendekatkan diri kepada Theo, dan sukses membuat Haura terbatuk-batuk karena aroma menyengat yang bersumber dari mulutnya.
"Kau bau sekali!" Haura mendengus sembari mengipas-ngipaskan tangannya ke depan hidung agar aroma tidak enak yang menusuk indra penciumannya berkurang.
Haura tidak bisa membawa Theo masuk—mungkin bukan tidak bisa, akan tetapi dia benar-benar tidak ingin. Lalu sekarang apa? Dirinya tidak mungkin meminta bantuan Alden untuk mengatasi masalah Theo.
~•~
Dua orang sekuriti datang, setelah Haura menelepon pusat keamanan apartemen, wanita cantik itu meminta bantuan kepada keduanya untuk mengangkat Theo menuju lobi.
Haura juga menghubungi sebuah taksi online untuk membawa Theo pulang ke rumah.
Dalam perjalanan menuju rumah Theo, lelaki itu masih meracau dan memanggil-manggil nama Haura mantan istrinya, tapi kali ini wanita yang telah diceraikan olehnya itu memilih menjauh dan menatap jijik ke arah Theo.
Hingga mereka sampai ke rumah, di mana Haura dulu juga tinggal di sana, menghabiskan waktu menunggu suaminya pulang kerja, memasak makanan kesukaan Theo, dan bahkan memadu kasih dengan lelaki yang tengah mabuk itu.
Tidak lupa Haura meminta bantuan sopir taksi untuk membantu memapah tubuh Theo yang luar biasa berat itu, dengan susah payah Haura dan si sopir sampai ke depan pintu, dan memencet bel rumah.
"Sebentar!" Sebuah suara wanita menyahut dari dalam, kemudian tak lama pintu itu terbuka. Alila istri baru Theo menyaksikan suaminya mabuk dan terlihat kacau, dan yang paling membuatnya marah—Haura yang membawa Theo pulang.
"Ada apa ini?!" serunya dengan nada tinggi, bahkan matanya nampak menajam, tidak suka dengan kedatangan mantan istri Theo yang tentu saja membuatnya terkejut, karena Haura telah berubah menjadi wanita cantik, bahkan nampak berkelas.
"Mr. Tolong bawa dia masuk!" pinta Haura kepada si sopir yang masih merangkul Theo.
Haura tersenyum ironi, ia memindai tubuh Alila, yang masih mengenakan masker di wajahnya, bahkan rol rambut yang terpasang di surainya.
"Tanyakan saja pada suamimu! Kau akan tahu jawabannya," balas Haura, dengan ekspresi wajah mengejek ke arah Alila.
Alila semakin tersulut emosi, dengan cepat wanita itu mencengkeram tangan Haura membuat Haura sedikit merasakan sakit.
"Lepaskan aku! Atau akan kutuntut kau—dengan tuduhan penyerangan dan tindakan kurang menyenangkan!" desis Haura, matanya menyorot ke arah mata hazle Alila.
"Aku tidak akan melepaskanmu, sebelum kau bicara padaku—kenapa kau mengantar suamiku pulang dalam keadaan mabuk!" Cengkeraman tangan Alila itu semakin kuat, Haura terkekeh karena berhasil memprovokasi Alila wanita yang berhasil merebut kebahagiaannya.
"Aku sudah berbaik hati dengan mengantarkan suamimu pulang! Bahkan aku tidak melemparkan dia di tengah jalan, ketika dia berteriak di depan unit apartemenku, karena memintaku kembali padanya."
"Apa?!" Suara Alila meninggi, dia melepaskan satu rol yang terpasang di poninya. "Tidak mungkin suamiku mengemis cinta padamu, karena Theo sangat mencintaiku!"
Haura mengangkat satu alisnya. "Oh... ya?" tersenyum sinis. "Besok ketika dia bangun, kau bisa menanyakannya sendiri pada lelaki idamanmu itu," anjur Haura.
"Pembohong!" teriakan Alila menggema, membuat keributan di komplek perumahannya sendiri.
"Asal kau tahu, Alila." Haura mendekatkan diri kepada wanita itu. "Sebenarnya suamimu-lah yang mandul, karena rahimku sangat sehat, dan aku pernah memeriksakanya. Namun, suamimu sama sekali tidak pernah pergi ke dokter untuk memeriksa kesehatan reproduksinya," bisik Haura dengan nada mengejek.
"Omong kosong! Kau yang mandul!"
"Terserah kau saja! Aku hanya memberi tahukan kebenaran padamu, dan kau mau percaya atau tidak bukan urusanku!"
Haura melenggang pergi meninggalkan Alila yang masih marah, diikuti dengan si sopir yang sudah meletakkan tubuh Theo di sofa ruang tamu.
"Haura! Kembali tarik ucapanmu!" Seruan Alila tidak didengarkan Haura, wanita itu malah mengolok-olok Alila dengan sesekali menoleh dengan wajah mengejek.
Setelah naik ke dalam mobil, baru napas Haura nampak terengah-engah, seolah tadi ketika ia melawan Alila, ia menunjukan keberanian, bahkan jantungnya berdetak lebih cepat, ia menyandarkan diri di kursi belakang untuk kembali menenangkan pikirannya.
"Apakah Anda baik-baik saja, Miss?" Sopir itu menoleh ke belakang, memastikan Haura baik-baik saja. Sebelumnya pria itu melihat dari kaca spion dalam mobil, Haura nampak gelisah.
"Ya.... " Haura mengambil napas sesaat. "Saya baik-baik saja. Tolong kembali ke tempat awal saya tadi, Mr. "
"Baik," sahut si sopir, mulai menjalankan mobilnya membelah jalanan Kota Tadpole yang nampak lengang.
~•~•
Alila begitu murka dengan keberanian Haura, bagaimana bisa wanita kumal itu berubah menjadi cantik dan berkelas, bahkan sepintas tadi dirinya melihat baju dan tas yang dikenakan mantan istri Theo itu adalah merk terkenal, dari mana Haura mendapatkan uang untuk membeli itu semua? Seingatnya saat Haura di usir, wanita itu terlihat sangat menyedihkan, tak berbeda seperti seorang gelandangan. Lalu apa yang terjadi dengan Haura?
Alila mondar-mandir di depan tubuh suaminya yang berbaring di sofa dengan kondisi masih meracau. Sekali-kali ia mengigit jarinya seraya berpikir. Dari mana Haura mendapat keberanian untuk berkata seperti itu pada Alila.
"Haura... Haura.... " erang Theo, dengan posisi mata tertutup.
"Diam kau!" teriak Alila. "Dasar laki-laki tidak berguna!
To be continue~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Ida Lailamajenun
ya gitu dapetin suami hasil rampasan,,dan bentar lagi pelakor jadi gila karena suaminya berbalik arah ke mantan istri nya😂😂😂
2022-10-11
0
Kiki Sulandari
Ternyata Theo yg mandul...
Pasti Alila menyesal menikah dengan Theo...
2022-06-04
0
mama yuhu
kehancuran keluarga baru theo d mulai 😁😁
2022-06-04
1